Masyarakat petani sangat mengenal tatacara berternak lele dumbo dengan berbagai metode sehingga akan memperoleh hasil menguntungkan. Termasuk berternak lele dumbo di septic tank WC/Toilet dengan hasil menguntungkan adalah salah satu cara terbaik yang dapat dipilih. Seperti banyak diketahui bahwa berternak lele di dalam lubang pembuangan feses manusia (septic tank) akan memperoleh hasil panen lele yang memiliki bobot tubuh sangat tinggi sehingga tak heran jika dalam satu ekor ikan lele dumbo dapat mencapai berat sekitaran 1-2 kg dengan usia ternak hingga 8 sampai dengan 12 bulan. Budidaya lele jumbo dengan cara ini sangat mudah dan praktis dilakukan, serta tidak membutuhkan banyak biaya perawatan, serta biaya-biaya lainnya yang dirasa akan menguras kantong petani.
Karakteristik lele dumbo yang dibudidaya di dalam lubang pembuangan feses manusia yakni memiliki tubuh yang agak berwarna putih kehitaman, bagian tubuh memiliki banyak lendir sehingga gerakan sangat lincah, bagian sungut lele juga terkadang berwarna putih pucat, bagian sisiknya cenderung terlihat pucat pasi berwarna putih kecokelatan karena kurangnya mendapat cahaya matahari langsung dari alam. Saat dijadikan menu kuliner, cita rasa ikan lele yang dibudidaya di dalam lubang pembuangan feses/kotoran manusia (septic tank) tidak jauh berbeda dengan ikan lele jenis lainnya seperti ikan lele lokal, lele sangkuriang, lele phyton, maupun lele hitam. Rasa lele yang dibudidaya di dalam septic tank terasa lebih lembek dan memiliki kadar serat daging yang empuk, dan tidak terlalu pulen layaknya jenis lele lokal. Hal ini dimungkinkan karena faktor makanan juga mempengaruhi cita rasa daging. Lele dumbo di dalam septic tank tentu memperoleh makanan langsung dari kotoran feses manusia dan jenis makanan ini dikonsumsinya rutin setiap hari. Sementara itu, jenis lele lainnya, misal lele lokal lebih banyak memperoleh makanan langsung yang tersedia di alam, serta jenis makanannya sangat beragam.
Lele dumbo yang diternak di septic tank WC/Toilet biasanya dilakukan oleh para masyarakat petani atau kalangan rumah tangga secara diam-diam. Dengan hanya bermodalkan WC penampungan feses manusia (septic tank) yang cukup lebar dan luas, maka dapat menampung ratusan hingga ribuan ekor lele dumbo. Cara ini terbilang sangat praktis dan murah, serta keuntungan yang didapat yakni hasil panen yang melimpah dengan ukuran dan berat badan lele yang besar-besar (mencapai panjang tubuh 25 sampai 40 cm, dengan berat rata-rata 1-2,5 kg/ekor), serta pemberian pakan yang sudah langsung tersedia di dalam septic tank, perawatan yang mudah, tidak adanya proses penggantian air layaknya berternak ikan lele dumbo di kolam semen maupun di kolam terpal.
Sejauh ini masyarakat yang banyak berternak lele dumbo di dalam lubang pembuangan feses (Septic Tank) banyak dilakukan di daerah-daerah di Indonesia seperti di daerah Palas Lampung Selatan, Desa Bumi Restu Lampung Selatan, Palembang, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Riau Kepulauan, dan beberapa daerah lain di Indonesia. Untuk membudidaya/berternak ikan lele dengan cara memasukan ke dalam septic tank cukuplah mudah dan praktis. Silakan ikuti pedoman berikut ini:
1. Penyediaan Bibit Lele Dumbo Berkualitas dan Unggul
Hal pertama yang harus Anda siapkan adalah penyiapan bibit lele dumbo yang dapat dibeli langsung kepada para petani ikan dumbo di sekitar wilayah Anda. Di pasaran dan toko penjualan ikan juga terkadang menyediakan bibit ikan lele dumbo. Belilah bibit ikan lele dumbo dengan ukuran 4-5cm, pilihlah bibit unggul dan postur tubuh terlihat segar, normal serta tidak ada kecacatan di bagian tubuhnya. Bibit lele dumbo unggul sebaiknya dibeli kepada petani lele dumbo yang sudah terbukti pernah berhasil membudidaya serta memiliki prospek usaha yang sudah matang. Dengan membeli bibit lele yang unggul tentunya akan memberikan sisi keuntungan secara finansial, meminimalisir kemungkinan adanya kematian bibit/benih lele dumbo akibat penyakit tertentu yang menyerang sistem pertahanan tubuhnya. Bibit ikan lele dumbo ukuran 4-5 cm di pasaran atau petani ikan memiliki variasi harga untuk setiap daerahnya. Sebagai contoh di daerah kota Bandar Lampung untuk bibit ikan lele dumbo dengan ukuran tersebut diberikan harga berkisar Rp. 500-1.250 rupiah per ekornya. Jadi pastikan bahwa Anda harus membuat perkiraan berapa jumlah bibit lele dumbo yang akan dibeli, dan tentunya memastikan juga dengan luas septic tank yang ada.
2. Penyediaan dan Pembuatan Media Tumbuh-Kembang Ikan Lele Dumbo (Septic Tank)
Selanjutnya Anda harus menyiapkan media untuk tumbuh-kembang ikan lele dumbo, dalam hal ini yaitu menyediakan tempat berupa septic tank dengan luas yang cukup. Biasanya untuk luas septic tank yang umum digunakan yaitu lebar= 120cm, panjang= 220cm, tinggi 210 cm, dengan bagian dasar (lantai bawah septic tank serta bagian-bagian sisinya dipasang bata lalu diplaster dengan semen. Selanjutnya di bagian atas septic tank bisa dibuatkan pintu buka otomatis, sehingga ketika akan proses pemananen pintu otomatis tersebut dapat dibuka secara langsung, sehingga memudahkan dalam proses pemanenan. Pintu otomatis juga dapat dibuat dari campuran antara batu koral dengan semen kemudia dicetak sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan pintu buka-tutup. Perlu diingat juga bahwa di bagian atas septic tank sebaiknya diberi lubang dari paralon sebagai tempat untuk sirkulasi udara, agar ikan lele dumbo di dalam lubang penampungan feses (septic tank) memperoleh udara pernafasan yang cukup, meminimalisir ke setresan pada lele, serta menghindari kematian dini bibit-bibit lele dumbo yang ada.
3. Proses Pembudidayaan Ikan Lele Dumbo di dalam Septic Tank
Langkah yang harus dilakukan yakni pertama mengambil bibit lele dumbo yang sudah dibeli dengan cara dimasukkan ke dalam septic tank menggunakan seser kecil. Letakkan bibit secara perlahan-lahan di dalam kotoran/feses manusia tersebut secara berkala, dan pastikan lingkungan di dalam kotoran/feses manusia itu sudah memiliki banyak air yang mengapung di bagian atasnya. Sebaiknya saat akan meletakkan bibit di dalam kotoran manusia, sebaiknya diberikan dulu di dalam septic tank air yang cukup dengan ketinggian kira-kira 3-5 cm agar bibit lele yang masih baru dapat beradaptasi dengan lingkungan di dalam septic tank. Setelah bibit sudah diletakan di atas septic tank, selanjutnya biarkan selama 2 hari, dan sesekali dapat Anda lihat apakah ada bibit lele anakan yang mati mengapung di atas air genangan kotoran tersebut. Biasanya tidak dipungkiri tidak semua ikan lele yang dikembangbiakan di dalam septic tank akan hidup semuanya, adakalanya dari 100% yang dibudidaya di dalam septic tank, tingkat kematian biasanya mencapai 10-15%.
4. Proses Perawatan dan Pemantauan Tumbuh-Kembang Ikan Lele Dumbo di dalam Septic Tank
Proses perawatan ikan lele dumbo di dalam septic tank tergolong praktis. Sebaiknya Anda sesekali mungkin untuk menengok di dalam lubang septic tank terkait pertumbuhan dan perkembangan ikan lele yang dibudidaya. Sebaiknya Anda dapat melihatnya sesekali ( 2-3 hari sekali selama 1 bulan, selama bibit lele baru diletakan di dalam lubang feses tersebut). Setelah usia lele di atas 2-3 bulan, Anda dapat memberikan pakan tambahan, misalnya memasukkan potongan singkong yang sebelumnya direndam di dalam air selama 2 Minggu. Biasanya pada usia di atas satu bulan, proses pertumbuhan ikan lele sudah mulai membaik, ukuran tubuhnya sudah mulai panjang dan beratnya bertambah, lele biasanya sudah beranjak dewasa dapat beradaptasi dengan lingkungan di daerah feses/kotoran manusia. Pemberian pakan tambahan berupa singkong ini sangat penting, sebaiknya dilakukan saat usia lele di atas satu bulan, atau dengan ditambahkan pakanan alternatif berupa bangkai ayam yang sudah dibakar. Pemberian pakan alternatif bertujuan untuk memperoleh hasil panen yang memadai (ukuran tubuhnya besar-besar/ideal) sehingga sangat disukai oleh konsumen di pasaran. Ikan lele dewasa biasanya dicirikan dengan keaktifannya bergerak pada sore dan malam hari di dalam septic tank, biasanya di dalam septic tank akan terlihat berisik ketika Anda sedang membuang feses, ini merupakan pertanda bahwa ikan lele Anda sudah dewasa dan sedang asyik bermain di dalam septic tank :D
5. Proses Pemanenan Ikan Lele Dumbo dan Pemasaran
Proses pemanenan sebaiknya dilakukan pada waktu siang hari, jangan pada waktu malam hari. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari aktivitas gerakan lele dumbo yang super lihai. Pemanenan dapat dilakukan saat usia lele dumbo berusia 4 bulan atau 5-6 bulan, tergantung keinginan peternak itu sendiri. Namun, biasanya para pembeli ikan lele dumbo di pasaran, rumah-rumah makan lebih menyukai ikan lele dumbo yang memiliki ukuran ideal, dan mereka kurang berminat jika membeli ikan lele dumbo yang memiliki ukuran besar-besar (mungkin sebagian mereka mengetahui jika ikan-ikan lele dumbo yang memiliki ukuran tubuh besar-besar adalah hasil dari berternak di dalam lubang pembuangan feses/septic tank). Biasanya usia lele dumbo 4-5 bulan sangat ideal dipanen, yakni sudah memiliki berat tubuh ideal sekitar 30 gram sampai 1 kg. Di pasaran, harga ikan lele dumbo biasanya sangat beranekaragam, dan setiap daerah tentu memperlakukan harga yang berbeda-beda. Di pusat perbelanjaan di Kota Bandar Lampung, harga ikan lele dumbo yakni Rp.20.000,- hingga Rp.35.000,00,- per kilogramnya. Tentu harga-harga tersebut tergolong tinggi dan menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat petani untuk lebih giat berternak ikan lele dumbo.
6. Melihat Peluang Usaha Ternak Lele Dumbo di Septic Tank WC/Toilet
Peminat konsumsi ikan sangat tinggi di masyarakat. Ikan mengandung banyak protein hewani, kaya akan asam folat, vitamin B, lisin, mineral penting seperti fosfor, garam, natrium, kalium, kalsium. Di toko swalayan tempat penjualan ikan, harga ikan lele dumbo tergolong sangat tinggi, sehingga budidaya ikan lele dumbo dapat menjadi usaha sampingan bagi para petani ikan atau ibu-ibu rumah tangga. Terlebih, banyak sekali permintaan pasar akan ikan lele dumbo untuk dijadikan menu kuliner di warung-warung makan, restaurant, dan tempat wisata. Ikan lele dumbo dapat dijadikan menu kuliner seperti pecel lele, lele goreng, lele penyet, sate lele, sambal lele, dan aneka menu makanan lainnya. Sebagai pengusaha ikan pemula, sebaiknya Anda dapat mencoba berternak ikan lele dumbo dengan menyediakan bibit percobaan yakni sekitar 500 ekor, dan jika pada tahap awal usaha ternyata berhasil selanjutnya dapat menambahkan lagi dengan jumlah di atasnya, misal 1.000-2.000 ekor. Anda harus mencatat besar biaya pengeluaran saat pembelian bibit, proses perawatan, hingga alat dan bahan untuk pembuatan kolam septic tank, dan sebagainya. Hal ini penting dilakukan, sehingga setelah proses panen dan pemasaran ikan lele, Anda akan dapat melihat keuntungannya. Selamat mencoba untuk berternak lele dumbo di septic tank WC/Toilet. Semoga berhasil, salam budidaya. Hidup masyarakat petani Indonesia.
Karakteristik lele dumbo yang dibudidaya di dalam lubang pembuangan feses manusia yakni memiliki tubuh yang agak berwarna putih kehitaman, bagian tubuh memiliki banyak lendir sehingga gerakan sangat lincah, bagian sungut lele juga terkadang berwarna putih pucat, bagian sisiknya cenderung terlihat pucat pasi berwarna putih kecokelatan karena kurangnya mendapat cahaya matahari langsung dari alam. Saat dijadikan menu kuliner, cita rasa ikan lele yang dibudidaya di dalam lubang pembuangan feses/kotoran manusia (septic tank) tidak jauh berbeda dengan ikan lele jenis lainnya seperti ikan lele lokal, lele sangkuriang, lele phyton, maupun lele hitam. Rasa lele yang dibudidaya di dalam septic tank terasa lebih lembek dan memiliki kadar serat daging yang empuk, dan tidak terlalu pulen layaknya jenis lele lokal. Hal ini dimungkinkan karena faktor makanan juga mempengaruhi cita rasa daging. Lele dumbo di dalam septic tank tentu memperoleh makanan langsung dari kotoran feses manusia dan jenis makanan ini dikonsumsinya rutin setiap hari. Sementara itu, jenis lele lainnya, misal lele lokal lebih banyak memperoleh makanan langsung yang tersedia di alam, serta jenis makanannya sangat beragam.
Lele dumbo yang diternak di septic tank WC/Toilet biasanya dilakukan oleh para masyarakat petani atau kalangan rumah tangga secara diam-diam. Dengan hanya bermodalkan WC penampungan feses manusia (septic tank) yang cukup lebar dan luas, maka dapat menampung ratusan hingga ribuan ekor lele dumbo. Cara ini terbilang sangat praktis dan murah, serta keuntungan yang didapat yakni hasil panen yang melimpah dengan ukuran dan berat badan lele yang besar-besar (mencapai panjang tubuh 25 sampai 40 cm, dengan berat rata-rata 1-2,5 kg/ekor), serta pemberian pakan yang sudah langsung tersedia di dalam septic tank, perawatan yang mudah, tidak adanya proses penggantian air layaknya berternak ikan lele dumbo di kolam semen maupun di kolam terpal.
Sejauh ini masyarakat yang banyak berternak lele dumbo di dalam lubang pembuangan feses (Septic Tank) banyak dilakukan di daerah-daerah di Indonesia seperti di daerah Palas Lampung Selatan, Desa Bumi Restu Lampung Selatan, Palembang, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Riau Kepulauan, dan beberapa daerah lain di Indonesia. Untuk membudidaya/berternak ikan lele dengan cara memasukan ke dalam septic tank cukuplah mudah dan praktis. Silakan ikuti pedoman berikut ini:
1. Penyediaan Bibit Lele Dumbo Berkualitas dan Unggul
Hal pertama yang harus Anda siapkan adalah penyiapan bibit lele dumbo yang dapat dibeli langsung kepada para petani ikan dumbo di sekitar wilayah Anda. Di pasaran dan toko penjualan ikan juga terkadang menyediakan bibit ikan lele dumbo. Belilah bibit ikan lele dumbo dengan ukuran 4-5cm, pilihlah bibit unggul dan postur tubuh terlihat segar, normal serta tidak ada kecacatan di bagian tubuhnya. Bibit lele dumbo unggul sebaiknya dibeli kepada petani lele dumbo yang sudah terbukti pernah berhasil membudidaya serta memiliki prospek usaha yang sudah matang. Dengan membeli bibit lele yang unggul tentunya akan memberikan sisi keuntungan secara finansial, meminimalisir kemungkinan adanya kematian bibit/benih lele dumbo akibat penyakit tertentu yang menyerang sistem pertahanan tubuhnya. Bibit ikan lele dumbo ukuran 4-5 cm di pasaran atau petani ikan memiliki variasi harga untuk setiap daerahnya. Sebagai contoh di daerah kota Bandar Lampung untuk bibit ikan lele dumbo dengan ukuran tersebut diberikan harga berkisar Rp. 500-1.250 rupiah per ekornya. Jadi pastikan bahwa Anda harus membuat perkiraan berapa jumlah bibit lele dumbo yang akan dibeli, dan tentunya memastikan juga dengan luas septic tank yang ada.
2. Penyediaan dan Pembuatan Media Tumbuh-Kembang Ikan Lele Dumbo (Septic Tank)
Selanjutnya Anda harus menyiapkan media untuk tumbuh-kembang ikan lele dumbo, dalam hal ini yaitu menyediakan tempat berupa septic tank dengan luas yang cukup. Biasanya untuk luas septic tank yang umum digunakan yaitu lebar= 120cm, panjang= 220cm, tinggi 210 cm, dengan bagian dasar (lantai bawah septic tank serta bagian-bagian sisinya dipasang bata lalu diplaster dengan semen. Selanjutnya di bagian atas septic tank bisa dibuatkan pintu buka otomatis, sehingga ketika akan proses pemananen pintu otomatis tersebut dapat dibuka secara langsung, sehingga memudahkan dalam proses pemanenan. Pintu otomatis juga dapat dibuat dari campuran antara batu koral dengan semen kemudia dicetak sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan pintu buka-tutup. Perlu diingat juga bahwa di bagian atas septic tank sebaiknya diberi lubang dari paralon sebagai tempat untuk sirkulasi udara, agar ikan lele dumbo di dalam lubang penampungan feses (septic tank) memperoleh udara pernafasan yang cukup, meminimalisir ke setresan pada lele, serta menghindari kematian dini bibit-bibit lele dumbo yang ada.
3. Proses Pembudidayaan Ikan Lele Dumbo di dalam Septic Tank
Langkah yang harus dilakukan yakni pertama mengambil bibit lele dumbo yang sudah dibeli dengan cara dimasukkan ke dalam septic tank menggunakan seser kecil. Letakkan bibit secara perlahan-lahan di dalam kotoran/feses manusia tersebut secara berkala, dan pastikan lingkungan di dalam kotoran/feses manusia itu sudah memiliki banyak air yang mengapung di bagian atasnya. Sebaiknya saat akan meletakkan bibit di dalam kotoran manusia, sebaiknya diberikan dulu di dalam septic tank air yang cukup dengan ketinggian kira-kira 3-5 cm agar bibit lele yang masih baru dapat beradaptasi dengan lingkungan di dalam septic tank. Setelah bibit sudah diletakan di atas septic tank, selanjutnya biarkan selama 2 hari, dan sesekali dapat Anda lihat apakah ada bibit lele anakan yang mati mengapung di atas air genangan kotoran tersebut. Biasanya tidak dipungkiri tidak semua ikan lele yang dikembangbiakan di dalam septic tank akan hidup semuanya, adakalanya dari 100% yang dibudidaya di dalam septic tank, tingkat kematian biasanya mencapai 10-15%.
4. Proses Perawatan dan Pemantauan Tumbuh-Kembang Ikan Lele Dumbo di dalam Septic Tank
Proses perawatan ikan lele dumbo di dalam septic tank tergolong praktis. Sebaiknya Anda sesekali mungkin untuk menengok di dalam lubang septic tank terkait pertumbuhan dan perkembangan ikan lele yang dibudidaya. Sebaiknya Anda dapat melihatnya sesekali ( 2-3 hari sekali selama 1 bulan, selama bibit lele baru diletakan di dalam lubang feses tersebut). Setelah usia lele di atas 2-3 bulan, Anda dapat memberikan pakan tambahan, misalnya memasukkan potongan singkong yang sebelumnya direndam di dalam air selama 2 Minggu. Biasanya pada usia di atas satu bulan, proses pertumbuhan ikan lele sudah mulai membaik, ukuran tubuhnya sudah mulai panjang dan beratnya bertambah, lele biasanya sudah beranjak dewasa dapat beradaptasi dengan lingkungan di daerah feses/kotoran manusia. Pemberian pakan tambahan berupa singkong ini sangat penting, sebaiknya dilakukan saat usia lele di atas satu bulan, atau dengan ditambahkan pakanan alternatif berupa bangkai ayam yang sudah dibakar. Pemberian pakan alternatif bertujuan untuk memperoleh hasil panen yang memadai (ukuran tubuhnya besar-besar/ideal) sehingga sangat disukai oleh konsumen di pasaran. Ikan lele dewasa biasanya dicirikan dengan keaktifannya bergerak pada sore dan malam hari di dalam septic tank, biasanya di dalam septic tank akan terlihat berisik ketika Anda sedang membuang feses, ini merupakan pertanda bahwa ikan lele Anda sudah dewasa dan sedang asyik bermain di dalam septic tank :D
5. Proses Pemanenan Ikan Lele Dumbo dan Pemasaran
Proses pemanenan sebaiknya dilakukan pada waktu siang hari, jangan pada waktu malam hari. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari aktivitas gerakan lele dumbo yang super lihai. Pemanenan dapat dilakukan saat usia lele dumbo berusia 4 bulan atau 5-6 bulan, tergantung keinginan peternak itu sendiri. Namun, biasanya para pembeli ikan lele dumbo di pasaran, rumah-rumah makan lebih menyukai ikan lele dumbo yang memiliki ukuran ideal, dan mereka kurang berminat jika membeli ikan lele dumbo yang memiliki ukuran besar-besar (mungkin sebagian mereka mengetahui jika ikan-ikan lele dumbo yang memiliki ukuran tubuh besar-besar adalah hasil dari berternak di dalam lubang pembuangan feses/septic tank). Biasanya usia lele dumbo 4-5 bulan sangat ideal dipanen, yakni sudah memiliki berat tubuh ideal sekitar 30 gram sampai 1 kg. Di pasaran, harga ikan lele dumbo biasanya sangat beranekaragam, dan setiap daerah tentu memperlakukan harga yang berbeda-beda. Di pusat perbelanjaan di Kota Bandar Lampung, harga ikan lele dumbo yakni Rp.20.000,- hingga Rp.35.000,00,- per kilogramnya. Tentu harga-harga tersebut tergolong tinggi dan menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat petani untuk lebih giat berternak ikan lele dumbo.
6. Melihat Peluang Usaha Ternak Lele Dumbo di Septic Tank WC/Toilet
Peminat konsumsi ikan sangat tinggi di masyarakat. Ikan mengandung banyak protein hewani, kaya akan asam folat, vitamin B, lisin, mineral penting seperti fosfor, garam, natrium, kalium, kalsium. Di toko swalayan tempat penjualan ikan, harga ikan lele dumbo tergolong sangat tinggi, sehingga budidaya ikan lele dumbo dapat menjadi usaha sampingan bagi para petani ikan atau ibu-ibu rumah tangga. Terlebih, banyak sekali permintaan pasar akan ikan lele dumbo untuk dijadikan menu kuliner di warung-warung makan, restaurant, dan tempat wisata. Ikan lele dumbo dapat dijadikan menu kuliner seperti pecel lele, lele goreng, lele penyet, sate lele, sambal lele, dan aneka menu makanan lainnya. Sebagai pengusaha ikan pemula, sebaiknya Anda dapat mencoba berternak ikan lele dumbo dengan menyediakan bibit percobaan yakni sekitar 500 ekor, dan jika pada tahap awal usaha ternyata berhasil selanjutnya dapat menambahkan lagi dengan jumlah di atasnya, misal 1.000-2.000 ekor. Anda harus mencatat besar biaya pengeluaran saat pembelian bibit, proses perawatan, hingga alat dan bahan untuk pembuatan kolam septic tank, dan sebagainya. Hal ini penting dilakukan, sehingga setelah proses panen dan pemasaran ikan lele, Anda akan dapat melihat keuntungannya. Selamat mencoba untuk berternak lele dumbo di septic tank WC/Toilet. Semoga berhasil, salam budidaya. Hidup masyarakat petani Indonesia.
Berternak Lele Dumbo di Septic Tank WC/Toilet Dengan Hasil Menguntungkan
4/
5
Oleh
Wahid Priyono