Budidaya SAYURAN GENJER Dengan Mudah di Sawah

Tanaman genjer merupakan jenis tanaman monokotil yang sebagian besar telah banyak dibudidaya oleh masyarakat petani baik di wilayah perkotaan maupun di pedesaan. Genjer sangat populer, dan hampir semua masyarakat tahu bagaimana manfaat dari tanaman tersebut.

Genjer dimanfaatkan untuk pentingan kuliner, seperti pembuatan bakwan genjer, semur kembang genjer, tumis genjer, sebagai tambahan bahan makanan dalam pembuatan pecel, dan yang lainnya.

Dalam dunia kesehatan, genjer sangat baik dikonsumsi bagi penderita usus buntu, karena genjer mengnadung banyak serat, serta mengandung senyawa kimia flavonoid dan minyak atsiri yang sangat bagus untuk diet bagi penderita obesitas.

Karena manfaat yang cukup banyak tersebut, maka tak heran apabila banyak para petani yang mencoba untuk menanamnya, baik hanya untuk pertanian skala rumahan, atau skala besar melalui kelompok-kelompok tani.

Di provinsi Lampung misalnya, pembudidayaan tanaman genjer sangat populer dan hampir dilakukan di setiap daerah. Beberapa masyarakat kabupaten di Lampung yang sering membudidayakan tanaman genjer seperti di Kota Agung, Pesawaran, Kalianda (Kabupaten Lampung Selatan), Gedong Tataan, Krui-Liwa (Lampung Barat), dan Kota Bumi (Lampung Utara). Di daerah tersebut, kebanyakan para petaninya menanam genjer dilakukan di lahan rawa-rawa, tanah gambut berawa, di lahan persawahan, atau di kolam-kolam kering semi lembab yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Budidaya Tanaman Genjer di Lahan Persawahan
Budidaya Tanaman Genjer di Lahan Persawahan, Foto Original: Guruilmuan
Untuk kesempatan kali ini, penulis akan fokus membahas bagaimana cara membudidayakan tanaman genjer di lahan persawahan. Namun, sebenarnya praktek cara budidaya ini juga dapat dilakukan di lahan yang mirip.

1. Persiapan Bibit Tanaman Genjer

Bibit tanaman genjer anakan sebaiknya diperoleh dari bibit genjer dewasa yang beberapa kali telah mengalami fase pembungaan dan beberapa ruas tanamannya sudah pernah diambil. Bibit genjer yang baik adalah bibit dari tunas, memiliki perawakan tubuh sedang, mempunyai 3-4 helaian daun, dan mengambil bibitnya dengan memastikan bahwa akarnya ikut diambil. Lakukan penyiraman pada bibit sebelum ditanam di lahan terbuka (sawah).

2. Penyiapan Lahan Tanam

Untuk menanam genjer tak lupa menyiapkan pula lahan tanam. Lahan tanam disiapkan dengan cara membersihkan lahan persawahan tersebut dari gulma-gulma (rumput liar), kemudian bajak/cangkul tanah persawahan yang berisi air tersebut hingga sedikit tanahnya menjadi agak berlumpur. Setelah lahan tanam disiapkan, selanjutnya adalah proses penanaman bibit genjer.

3. Penanaman Bibit Genjer

Bibit genjer ditanam persis seperti menanam padi. Caranya adalah dengan menekan pada bagian akar bibit genjer tersebut hingga akarnya masuk ke dalam tanah. Jarak penanaman antar satu tanaman dengan tanaman lainnya adalah 10 - 15 cm. Penanaman bibit genjer sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari, sehingga esok paginya bibit kembali segar tanpa layu.

4. Perawatan Tanaman Genjer

Karena tanaman genjer tidak terlalu manja, maka proses perawatannyapun cukup mudah praktis. Perawatan tanaman genjer dapat ditempuh dengan cara memberikan pasokan air yang cukup pada lahan tanamnya. Pastikan bahwa ketercukupan air pada lahan yang ditanami genjer berjalan baik, sehingga akan berpengaruh kepada kualitas dari tanaman genjer itu sendiri. Selain itu, kontrol juga tanaman genjer dengan cara memastikan bahwa di sekitar tempat tumbuh genjer tidak ada tanaman/rumput liar lainnya, jika ada maka cabut rumput liar (gulma) tersebut, buang lalu bakar.

5. Kegiatan Panen dan Pascapanen

Sayuran genjer akan mulai dipanen biasanya pada umur 2-3 bulan, terhitung sejak tanam awal. Pada umur tersebut tanaman genjer sudah tumbuh secara optimal, sehingga proses pemanenan sudah mulai dapat dilakukan.

Kegiatan pemanenan genjer dapat dilakukan secara berjenjang, artinya dapat dipanen setiap 2 - 4 hari sekali disesuaikan dengan kebutuhan. Cara pemanenannya adalah mengambil bagian batang semu yang masih muda atau pada bagian bunganya.

Selanjutnya setelah hasil panen genjer ditumpuk-tumpuk, maka langkah berikutnya adalah mengikat-ikat beberapa ruas batang/bunganya sebelum dijual di pasaran. Genjer yang hendak dijual di pasaran sebaiknya diikat-ikat terlebih dahulu. Biasanya 1 ikat genjer terdiri dari 8-10 ruas tanaman.

Sebelum dijual di pasaran, sebaiknya genjer yang sudah diikat tersebut disiram terlebih dahulu menggunakan air bersih, setelah itu barulah diangkut dan dijual di supermarket, pasar tradisional, toko sayur mayur, dijual eceran atau dengan metode lainnya.

Demikian informasi rinci terkait dengan "Budidaya Sayuran Genjer di Lahan Persawahan". Semoga apa yang telah disampaikan pada bagian di atas bermanfaat untuk semuanya. Semalat mempraktekkan semoga berhasil. Salam budidaya pertanian. Ayo menanam.

Artikel Terbaru

Budidaya SAYURAN GENJER Dengan Mudah di Sawah
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar