Ikan guppy yang mempunyai nama ilmiah Poecilia reticulata merupakan jenis ikan yang sangat mudah dan praktis untuk dikembangbiakan. Ikan Guppy berasal dari wilayah bagian Amerika Tengah dan Amerika Selatan, dan masuk ke wilayah Indonesia sekitar tahun 1920-an sebagai ikan aquarium dan lepas secara bebas serta berkembangbiak dengan cepat. Habitat asli jenis ikan guppy yakni di danau dan sungai berair tenang. Beberapa jenis ikan Guppy banyak yang hidup di perairan asin atau tawar.
Ikan Guppy banyak digemari oleh kawula muda, anak-anak, bahkan orang dewasa. Ikan ini dipelihara dan dibudidaya sebagai ikan hias. Penulis sendiri pernah membudidayakan ikan Guppy sebanyak empat kolam pada tahun 2007-2009, dan alhamdulillah berhasil, dan banyak juga yang membelinya. Ikan guppy hias banyak digemari karena beberapa alasan seperti mudah dikembangbiakan dalam skala besar, dalam tiap kali melahirkan anakan dapat mencapai puluhan hingga ratusan ekor, ikan jenis ini tidak manja dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan perairan yang sedikit tercemar, keruh. Warna dan bentuk sirip ikan guppy sangat menarik minat orang untuk membeli dan membudidaya ikan jenis ini. Kebanyakan ikan Guppy jantan memiliki sirip dan bentuk tubuh yang berwarna-warni, dan untuk guppy betina kebanyakan warna pada tubuhnya tidak terlalu mencolok.
Untuk membudidaya ikan Guppy tidak terlalu membutuhkan biaya yang sangat mahal. Budidaya dapat dilakukan secara sederhana dan dalam skala usaha kecil menengah. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara untuk membudidaya, berternak dan mengembangbiakan ikan guppy hias untuk memperoleh hasil yang optimal.
1. Wadah Budidaya Ikan Guppy Hias
Berikut ini peralatan yang digunakan untuk membudidaya ikan Guppy antara lain wadah/tempat kolam dan sejenisnya, aerator, tanaman air. Wadah untuk pemijahan ikan Guppy dapat berupa bak semen, ember plastik atau kolam aquarium.
Wadah atau tempat yang diperlukan untuk berternak dan mengembangbiakan ikan guppy hias setidaknya ada empat fungsi, yakni tempat pemisahan induk (dua wadah), tempat pemijahan (dua wadah), wadah penetasan (satu wadah), dan tempat pendederan (satu wadah).
Sementara itu, untuk luas dan ukuran setiap tempat atau wadah untuk budidaya ikan Guppy sangat bervariasi, namun dapat disesuaikan dengan banyaknya ikan yang hendak dibudidaya. Ketinggian wadah yang direkomendasikan oleh ahli perikanan yakni 30 cm, kecuali untuk waktu pendederan diperlukan ketinggian wadah berkisar 50-60 cm.
2. Kriteria Memilih Indukan Guppy Jantan dan Betina
Setelah menentukan dan memilih wadah yang tepat, selanjutnya yakni menetukan kriteria indukan guppy jantan dan guppy betina. Indukan ikan Guppy jantan dan betina dapat dilihat secara fisik. Ikan Guppy jantan biasanya memiliki tubuh yang ideal dan kadang-kadang langsing, dengan bagian sirip perut, sirip dada, dan sirip ekor yang berwarna-warni, serta memiliki gerakan yang lincah. Sementara itu, indukan Guppy betina umumnya memiliki bentuk tubuh lebih membulat dengan warna tubuh yang cenderung kusam dan bagian siripnya tidak menjumbai. Ukuran tubuh ikan Guppy jantan lebih kecil daripada Guppy betina. Warna tubuh pada ikan guppy sangat ditentukan sekali oleh faktor genetik.
Indukan ikan Guppy jantan dan betina yang sudah siap dipijahkan biasanya berumur 4-5 bulan.
Untuk memperoleh hasil anakan yang unggul, maka pilihlah induk jantan dan induk guppy betina yang unggul yakni terbebas dari penyakit (misalnya: penyakit jamur sisik yang ditandai dengan adanya bercak berwarna putih yang bersarang dan menempel pada sisik ikan Guppy). Selain itu, pilihlah indukan yang tahan terhadap penyakit, memiliki bobot tubuh ideal, mata cerah, badannya terlihat segar dan tidak cacat, memiliki riwayat hidup yang baik artinya pernah diternakan dari indukan yang sebelumnya telah unggul dan banyak mewariskan generasi barunya.
3. Pemisahan Indukan Guppy Jantan dan Betina
Sebelum dipijahkan, sebaiknya indukan ikan Guppy jantan dan betina dipisahkan. Cara memisahkannya yaitu masing-masing indukan dimasukan pada botol gelas atau kolam yang berbeda. Kemudian diberi makan berupa daphnia atau moina sebanyak dua kali dalam sehari. Pastikan air di wadah pemisahan dalam kondisi bersih, dan bila perlu ganti air setiap 2-3 kali sehari.
4. Pemijahan Ikan Guppy Jantan dan Betina
Sebelum memulai proses pemijahan indukan, sebaiknya isi terlebih dahulu wadah pemijahan dengan air bersih yang telah diendapkan setidaknya 1 hari sebelum pemijahan berlangsung. Kedalaman air untuk tempat pemijahan setidaknya 25 cm, dengan kepadatan tebar wadah pemijahan tidak lebih dari 30 ekor/100 Liter air. Sebagai contohnya, untuk akuarium seluas 1 x 0,5 meter, cukup menampung 30-40 ekor ikan guppy. Bila perlu beri tanaman air seperti Hydilla verticilata sebagai tanaman hias air untuk menambah daya tarik dan tempat bercumbunya ikan-ikan guppy tersebut.
Pemijahan ikan Guppy dapat dilakukan secara satu per satu atau secara massal (besar-besaran). Pemijahan ikan Guppy secara massal sangat dianjurkan karena lebih praktis, ekonomis, dan dapat memperoleh hasil anakan Guppy dalam jumlah banyak. Pemijahan Guppy secara massal antara ikan ikan Guppy jantan dan betina memiliki tingkat perbandingan 1:5, artinya ikan jantan cukup diberikan lebih sedikit daripada ikan betina. Namun, dapat pula menggunakan perbandingan jantan-betina 1:2.
Cara pemijahan: Masukan induk guppy betina di dalam wadah pemijahan pada pagi harinya, kemudian pada sore harinya disusul dengan memasukan guppy jantan pada wadah betina tadi. Proses pemijahan secara massal dapat berlangsung 5-7 hari agar hasilnya optimal. Segera setelah pemijahan berhasil, maka ikan Guppy betina segera dipisahkan dari si Guppy jantan pada wadah yang berbeda.
5. Penetasan Benih Ikan Guppy
Wadah/tempat penetasan ikan Guppy diisi air bersih dan diberi aerasi. Pemberian aerasi jangan terlalun kuat agar tidak menggangu larva ikan. Kualitas air penting dipertahankan, yakni dapat mengganti air setiap 2-3 kali dalam sehari, dan usahakan air tidak keruh. Pemberian pakan ikan indukan setiap dua hari sekali menggunakan moina atau daphina.
Ikan Guppy adalah jenis ikan yang melahirkan. Embrio tumbuh di dalam r4him betina hingga siap menghasil anakan. Lama kehamilan terhitung sejak pemijahan hingga kalahiran berlangsung 3-4 minggu.
Karakteristik dan ciri-ciri ikan Guppy betina yang hamil dapat dilihat pada bagian area gelap di bawah anusnya (bercak kelahiran), dan perutnya sedikit menggembung. Apabila tidak ada ciri-ciri ini, maka induk betina dapat diambil untuk dipijahkan kembali.
Ikan Guppy dapat menghasilkan 30-100 ekor ikan dalam satu kali melahirkan. Jumlah yang cukup banyak bukan?. Anakan ikan Guppy yang baru lahir tersebut harus segera dipindahkan ke kolam atau tempat pendederan khusus. Jika tidak segera dipindahkan, maka indukan ikan Guppy yang kelaparan dapat memakan anakannya sendiri.
6. Pendederan Benih Ikan Guppy
Kolam/tempat pendederan ikan Guppy sebaiknya ditempatkan di ruang terbuka yang memiliki sirkulasi udara bagus, dan penataan cahaya yang cukup. Udara segar dan ketercukupan oksigen terlarut di dalam air sangat diperlukan untuk mengatur laju pernafasan ikan secara baik. Sementara itu, faktor ketercukupan cahaya matahari sangat penting untuk membentuk warna yang cemerlang pada tubuh ikan Guppy, serta membuat sisik ikan Guppy nampak segar.
Untuk pendederan benih ikan Guppy, umumnya para penggemar ikan hias menggunakan bak/kolam semen berukuran 1x1x0,5 meter, atau 2x2x0,5 meter sebagai tempat pendederan benih hingga dewasa.
Setelah wadah/tempat pendederan diberi air bersih dengan ketinggian 40 cm, maka dapat pula ditambahkan tanaman air seperti Hydrilla verticillata, eceng gondok, dan tanaman air lainnya. Jenis-jenis tanaman air yang ditambahkan pada wadah pendederan bertujuan untuk mengatur vikositas cairan, agar benih ikan anakan dapat bermain di antara rimbunan akar tanaman air, serta sebagai tempat berteduh pada saat hujan atau panas yang berlebih. Air perlu diganti tiap 3-5 hari sekali jika dirasa sudah banyak tahi-tahi ikan yang bercecer di dasar kolam, atau airnya sudah terlalu keruh. Apabila air tidak rutin diganti, maka siap-siap ikan Guppy yang telah Anda pelihara dapat terserang penyakit sisik ikan yang banyak dijumpai pada kasus lingkungan perairan yang tercemar.
Jenis pakan yang diberikan untuk benih anakan ikan Guppy umur 5 hari yakni infusoria, sementara itu untuk benih berusia di atas 20 hari dapat diberikan makanan alamiah seperti kutu air merah kecil-kecil atau cacing sutera (cacing kremi merah). Ikan Guppy biasanya akan menginjak usia 30-40 hari dengan diberi pakan alternatif seperti pur ikan atau jintik nyamuk yang dapat diperoleh dari comberan/got. Pemberian pakan sebaiknya diatur dengan baik, biasanya dua kali dalam sehari pagi dan sore.
Kesuksesan berternak dan mengembangbiakan ikan Guppy hias tidak terlepas dari banyaknya jumlah kelahiran ikan Guppy dalam sekali pemijahan. Karena ikan Guppy jantan yang menjadi hiasan kolam akuarium, maka proses pemijahan diupayakan dilakukan secara terus-menerus untuk memperoleh guppy jantan dengan warna menarik. Sebagai penggemar dan pembudidaya ikan Guppy, Anda juga dapat mencoba atau mempraktekan tentang proses persilangan (perkaw1n4n) indukan ikan Guppy dari berbagai jenis warna, sehingga akan dihasilkan generasi ikan Guppy yang memiliki variasi warna bermacam-macam di dalam kolam Anda.
Gambar Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Ikan Guppy banyak digemari oleh kawula muda, anak-anak, bahkan orang dewasa. Ikan ini dipelihara dan dibudidaya sebagai ikan hias. Penulis sendiri pernah membudidayakan ikan Guppy sebanyak empat kolam pada tahun 2007-2009, dan alhamdulillah berhasil, dan banyak juga yang membelinya. Ikan guppy hias banyak digemari karena beberapa alasan seperti mudah dikembangbiakan dalam skala besar, dalam tiap kali melahirkan anakan dapat mencapai puluhan hingga ratusan ekor, ikan jenis ini tidak manja dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan perairan yang sedikit tercemar, keruh. Warna dan bentuk sirip ikan guppy sangat menarik minat orang untuk membeli dan membudidaya ikan jenis ini. Kebanyakan ikan Guppy jantan memiliki sirip dan bentuk tubuh yang berwarna-warni, dan untuk guppy betina kebanyakan warna pada tubuhnya tidak terlalu mencolok.
Untuk membudidaya ikan Guppy tidak terlalu membutuhkan biaya yang sangat mahal. Budidaya dapat dilakukan secara sederhana dan dalam skala usaha kecil menengah. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara untuk membudidaya, berternak dan mengembangbiakan ikan guppy hias untuk memperoleh hasil yang optimal.
1. Wadah Budidaya Ikan Guppy Hias
Berikut ini peralatan yang digunakan untuk membudidaya ikan Guppy antara lain wadah/tempat kolam dan sejenisnya, aerator, tanaman air. Wadah untuk pemijahan ikan Guppy dapat berupa bak semen, ember plastik atau kolam aquarium.
Wadah atau tempat yang diperlukan untuk berternak dan mengembangbiakan ikan guppy hias setidaknya ada empat fungsi, yakni tempat pemisahan induk (dua wadah), tempat pemijahan (dua wadah), wadah penetasan (satu wadah), dan tempat pendederan (satu wadah).
Sementara itu, untuk luas dan ukuran setiap tempat atau wadah untuk budidaya ikan Guppy sangat bervariasi, namun dapat disesuaikan dengan banyaknya ikan yang hendak dibudidaya. Ketinggian wadah yang direkomendasikan oleh ahli perikanan yakni 30 cm, kecuali untuk waktu pendederan diperlukan ketinggian wadah berkisar 50-60 cm.
2. Kriteria Memilih Indukan Guppy Jantan dan Betina
Setelah menentukan dan memilih wadah yang tepat, selanjutnya yakni menetukan kriteria indukan guppy jantan dan guppy betina. Indukan ikan Guppy jantan dan betina dapat dilihat secara fisik. Ikan Guppy jantan biasanya memiliki tubuh yang ideal dan kadang-kadang langsing, dengan bagian sirip perut, sirip dada, dan sirip ekor yang berwarna-warni, serta memiliki gerakan yang lincah. Sementara itu, indukan Guppy betina umumnya memiliki bentuk tubuh lebih membulat dengan warna tubuh yang cenderung kusam dan bagian siripnya tidak menjumbai. Ukuran tubuh ikan Guppy jantan lebih kecil daripada Guppy betina. Warna tubuh pada ikan guppy sangat ditentukan sekali oleh faktor genetik.
Indukan ikan Guppy jantan dan betina yang sudah siap dipijahkan biasanya berumur 4-5 bulan.
Untuk memperoleh hasil anakan yang unggul, maka pilihlah induk jantan dan induk guppy betina yang unggul yakni terbebas dari penyakit (misalnya: penyakit jamur sisik yang ditandai dengan adanya bercak berwarna putih yang bersarang dan menempel pada sisik ikan Guppy). Selain itu, pilihlah indukan yang tahan terhadap penyakit, memiliki bobot tubuh ideal, mata cerah, badannya terlihat segar dan tidak cacat, memiliki riwayat hidup yang baik artinya pernah diternakan dari indukan yang sebelumnya telah unggul dan banyak mewariskan generasi barunya.
3. Pemisahan Indukan Guppy Jantan dan Betina
Sebelum dipijahkan, sebaiknya indukan ikan Guppy jantan dan betina dipisahkan. Cara memisahkannya yaitu masing-masing indukan dimasukan pada botol gelas atau kolam yang berbeda. Kemudian diberi makan berupa daphnia atau moina sebanyak dua kali dalam sehari. Pastikan air di wadah pemisahan dalam kondisi bersih, dan bila perlu ganti air setiap 2-3 kali sehari.
4. Pemijahan Ikan Guppy Jantan dan Betina
Sebelum memulai proses pemijahan indukan, sebaiknya isi terlebih dahulu wadah pemijahan dengan air bersih yang telah diendapkan setidaknya 1 hari sebelum pemijahan berlangsung. Kedalaman air untuk tempat pemijahan setidaknya 25 cm, dengan kepadatan tebar wadah pemijahan tidak lebih dari 30 ekor/100 Liter air. Sebagai contohnya, untuk akuarium seluas 1 x 0,5 meter, cukup menampung 30-40 ekor ikan guppy. Bila perlu beri tanaman air seperti Hydilla verticilata sebagai tanaman hias air untuk menambah daya tarik dan tempat bercumbunya ikan-ikan guppy tersebut.
Pemijahan ikan Guppy dapat dilakukan secara satu per satu atau secara massal (besar-besaran). Pemijahan ikan Guppy secara massal sangat dianjurkan karena lebih praktis, ekonomis, dan dapat memperoleh hasil anakan Guppy dalam jumlah banyak. Pemijahan Guppy secara massal antara ikan ikan Guppy jantan dan betina memiliki tingkat perbandingan 1:5, artinya ikan jantan cukup diberikan lebih sedikit daripada ikan betina. Namun, dapat pula menggunakan perbandingan jantan-betina 1:2.
Cara pemijahan: Masukan induk guppy betina di dalam wadah pemijahan pada pagi harinya, kemudian pada sore harinya disusul dengan memasukan guppy jantan pada wadah betina tadi. Proses pemijahan secara massal dapat berlangsung 5-7 hari agar hasilnya optimal. Segera setelah pemijahan berhasil, maka ikan Guppy betina segera dipisahkan dari si Guppy jantan pada wadah yang berbeda.
5. Penetasan Benih Ikan Guppy
Wadah/tempat penetasan ikan Guppy diisi air bersih dan diberi aerasi. Pemberian aerasi jangan terlalun kuat agar tidak menggangu larva ikan. Kualitas air penting dipertahankan, yakni dapat mengganti air setiap 2-3 kali dalam sehari, dan usahakan air tidak keruh. Pemberian pakan ikan indukan setiap dua hari sekali menggunakan moina atau daphina.
Ikan Guppy adalah jenis ikan yang melahirkan. Embrio tumbuh di dalam r4him betina hingga siap menghasil anakan. Lama kehamilan terhitung sejak pemijahan hingga kalahiran berlangsung 3-4 minggu.
Karakteristik dan ciri-ciri ikan Guppy betina yang hamil dapat dilihat pada bagian area gelap di bawah anusnya (bercak kelahiran), dan perutnya sedikit menggembung. Apabila tidak ada ciri-ciri ini, maka induk betina dapat diambil untuk dipijahkan kembali.
Ikan Guppy dapat menghasilkan 30-100 ekor ikan dalam satu kali melahirkan. Jumlah yang cukup banyak bukan?. Anakan ikan Guppy yang baru lahir tersebut harus segera dipindahkan ke kolam atau tempat pendederan khusus. Jika tidak segera dipindahkan, maka indukan ikan Guppy yang kelaparan dapat memakan anakannya sendiri.
6. Pendederan Benih Ikan Guppy
Kolam/tempat pendederan ikan Guppy sebaiknya ditempatkan di ruang terbuka yang memiliki sirkulasi udara bagus, dan penataan cahaya yang cukup. Udara segar dan ketercukupan oksigen terlarut di dalam air sangat diperlukan untuk mengatur laju pernafasan ikan secara baik. Sementara itu, faktor ketercukupan cahaya matahari sangat penting untuk membentuk warna yang cemerlang pada tubuh ikan Guppy, serta membuat sisik ikan Guppy nampak segar.
Gambar original oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Untuk pendederan benih ikan Guppy, umumnya para penggemar ikan hias menggunakan bak/kolam semen berukuran 1x1x0,5 meter, atau 2x2x0,5 meter sebagai tempat pendederan benih hingga dewasa.
Setelah wadah/tempat pendederan diberi air bersih dengan ketinggian 40 cm, maka dapat pula ditambahkan tanaman air seperti Hydrilla verticillata, eceng gondok, dan tanaman air lainnya. Jenis-jenis tanaman air yang ditambahkan pada wadah pendederan bertujuan untuk mengatur vikositas cairan, agar benih ikan anakan dapat bermain di antara rimbunan akar tanaman air, serta sebagai tempat berteduh pada saat hujan atau panas yang berlebih. Air perlu diganti tiap 3-5 hari sekali jika dirasa sudah banyak tahi-tahi ikan yang bercecer di dasar kolam, atau airnya sudah terlalu keruh. Apabila air tidak rutin diganti, maka siap-siap ikan Guppy yang telah Anda pelihara dapat terserang penyakit sisik ikan yang banyak dijumpai pada kasus lingkungan perairan yang tercemar.
Jenis pakan yang diberikan untuk benih anakan ikan Guppy umur 5 hari yakni infusoria, sementara itu untuk benih berusia di atas 20 hari dapat diberikan makanan alamiah seperti kutu air merah kecil-kecil atau cacing sutera (cacing kremi merah). Ikan Guppy biasanya akan menginjak usia 30-40 hari dengan diberi pakan alternatif seperti pur ikan atau jintik nyamuk yang dapat diperoleh dari comberan/got. Pemberian pakan sebaiknya diatur dengan baik, biasanya dua kali dalam sehari pagi dan sore.
Kesuksesan berternak dan mengembangbiakan ikan Guppy hias tidak terlepas dari banyaknya jumlah kelahiran ikan Guppy dalam sekali pemijahan. Karena ikan Guppy jantan yang menjadi hiasan kolam akuarium, maka proses pemijahan diupayakan dilakukan secara terus-menerus untuk memperoleh guppy jantan dengan warna menarik. Sebagai penggemar dan pembudidaya ikan Guppy, Anda juga dapat mencoba atau mempraktekan tentang proses persilangan (perkaw1n4n) indukan ikan Guppy dari berbagai jenis warna, sehingga akan dihasilkan generasi ikan Guppy yang memiliki variasi warna bermacam-macam di dalam kolam Anda.
Menurut Taufik Budhi Pramono, TIPS AGAR ANAKAN IKAN GUPPY MEMILIKI JENIS KELAMIN JANTAN SEMUA, maka dapat memberikan hormon saat kehamilan. Hormon yang digunakan yaitu hormon androgen (17a-methyltestosteron). Pemberian hormon ini dilakukan pada indukan ikan Guppy betina yang tengah hamil dengan cara direndam dalam larutan hormon. Waktu pemberian hormon yang tepat yakni 2 Minggu setelah pemijahan. Dosis yang diberikan sebanyak 2 mg/Liter air, perendaman dilakukan selama 24 jam.Demikian informasi dan "Cara Berternak dan Mengembangkan Ikan Guppy Hias di kolam hasil menguntungkan", semoga bermanfaat. Dan mari kita jaga bersama ekosistem alam yang ada di lingkungan tempat tinggal kita dengan cara membudidayakannya secar terus-menerus agar tidak punah. Salam budidaya !.
Cara Berternak dan Mengembangbiakan Ikan Guppy Hias di Kolam Untuk Hasil Menguntungkan
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
3 komentar
Mantap..
ReplyTerimakasih mas Yepi Julismipa atas kunjungannya.. Semoga apa yg saya ulas di atas bermanfaat. Ayo budidaya !
ReplyTrimaksiihh..mas infonya sngat brmanfaat...sy mo tnyaa mas..untuk mndpatkan hormon androgen dmana..?.mohon arahan..
Reply