Defisiensi unsur hara bisa menjadi pemicu kerusakan organ pada tanaman. Misalnya adalah daun timun kuning bisa terjadi karena daun tersebut terindikasi gejala klorosis. Klorosis merupakan gejala yang paling umum menyerang organ daun pada tanaman budidaya. Ini terjadi karena daun kekurangan unsur hara yang memicu dalam proses sintesis pigmen klorofil. Unsur hara yang dimaksud adalah Zn dan Nitrogen (N).
Dalam kondisi yang sangat parah, daun yang mengalami klorosis akan benar-benar berwarna kuning, kemudian dilanjutkan dengan warna kuning-kecoklatan, lalu diakhiri dengan proses absisi (kerontokan daun). Klorosis juga bisa memicu kematian sel dan jaringan pada daun, terutama sel-sel kloroplas yang memainkan peran dalam proses fotosintesis tanaman.
Karena klorosis adalah gejala umum pada setiap tanaman, maka tentu hal ini harus mendapat perhatian serius dari petani misalnya dengan mencegah tanaman mentimun sedini mungkin agar tidak terjadi klorosis pada organ daunnya.
Memberikan pupuk anorganik yang mengandung komposisi unsur hara Zn dan Nitrogen adalah hal yang harus dilakukan, misalnya pupuk urea, KCL, NPK, Sp36, dan lain sebagainya. Dengan memberikan pupuk ini pada saat penanaman mentimun, maka bisa dipastikan bahwa satu langkah untuk mencegah kemungkinan muncul gejala klorosis pada tanaman mentimun yang dibudidaya. Silakan pelajari juga artikel berikut: Cara Memilih Mulsa yang Baik dan Benar untuk Pertanian (Mulsa Plastik dan Mulsa Organik).
Daun mentimun mengalami klorosis (ada bercak-bercak kuning pada permukaan daunnya). (Foto Original Oleh: Wahid Priyono,S.Pd). |
Dalam kondisi yang sangat parah, daun yang mengalami klorosis akan benar-benar berwarna kuning, kemudian dilanjutkan dengan warna kuning-kecoklatan, lalu diakhiri dengan proses absisi (kerontokan daun). Klorosis juga bisa memicu kematian sel dan jaringan pada daun, terutama sel-sel kloroplas yang memainkan peran dalam proses fotosintesis tanaman.
Karena klorosis adalah gejala umum pada setiap tanaman, maka tentu hal ini harus mendapat perhatian serius dari petani misalnya dengan mencegah tanaman mentimun sedini mungkin agar tidak terjadi klorosis pada organ daunnya.
Memberikan pupuk anorganik yang mengandung komposisi unsur hara Zn dan Nitrogen adalah hal yang harus dilakukan, misalnya pupuk urea, KCL, NPK, Sp36, dan lain sebagainya. Dengan memberikan pupuk ini pada saat penanaman mentimun, maka bisa dipastikan bahwa satu langkah untuk mencegah kemungkinan muncul gejala klorosis pada tanaman mentimun yang dibudidaya. Silakan pelajari juga artikel berikut: Cara Memilih Mulsa yang Baik dan Benar untuk Pertanian (Mulsa Plastik dan Mulsa Organik).
Cara Mengatasi Daun Timun Kuning (Mengalami Klorosis)
4/
5
Oleh
Wahid Priyono