Mentimun dengan nama ilmiah Cucumis sativus merupakan tanaman dari suku timun-timunan (Cucurbitaceae), karena tanaman ini mempunyai sulur yang digunakan untuk merambat layaknya seperti tanaman semangka, melon, gambas/oyong, pare, labu dan yang lainnya. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik diberbagai jenis iklim. Akan tetapi, penanaman dan budidaya mentimun organik agar cepat berbuah lebat sebaiknya ditanam pada kondisi iklim kering dengan penyinaran cahaya matahari yang cukup pada suhu 21-28 derajat celcius. Sementara itu, ketinggian lahan yang ideal yakni berada pada kisaran 1.000 - 1.200 meter di bawah permukaan laut (mdpl). Walaupun begitu mentimun masih dapat ditanam pada daerah berdataran rendah.
Budidaya mentimun secara organik membutuhkan perawatan intensif (ekstra), sebab tanaman ini sangat rentan terhadap kondisi iklim dan cuaca yang terkadang ekstrem, dan bagi beberapa tumbuhan termasuk mentimun adanya cuaca dan iklim yang ektrem akan menyebabkan banyaknya organ tanaman yang terserang hama dan penyakit pada tanaman. Sebagai contoh pada saat musim hujan, pertumbuhan jamur akan semakin pesat, dan batang adalah mangsa utama pertumbuhan jamur parasit yang dapat membuat tanaman layu atau mati secara mendadak. Berdasarkan pengalaman, sebaiknya menanam mentimun juga harus melihat kondisi cuaca dan iklim, sebaiknya budidaya dilakukan menginjak waktu pergantian musim hujan - kemarau.
Tanaman mentimun jauh lebih baik apabila ditanam pada tanah jenis lempung berpasir, tanah humus yang gembur dan kaya akan unsur hara organik, tanah andosol dan aluvial. Tanaman mentimun sangat cocok juga ditanam pada tekstur tanah liat berkadar rendah dengan tingkat keasaman tanah (pH) antara 6-7. Curah hujan yang baik yakni 800 - 1.500 mm/tahun, dengan kelembaban udara 65-70%.
Mengenal Karakterisik Umum Tanaman Mentimun
Tanaman mentimun memiliki ciri-ciri yakni berakar serabut, daun berbentuk poligon dan berwarna hijau muda dan kadang-kadang berwarna hijau tua, daunnya menyirip-menjari, pertulang daunnya tidak beraturan, batangnya herba dengan mengandung air sekitar 6%, jika sudah berbuah, maka buahnya akan berwarna hijau dan apabila buahnya sudah tua maka buah akan berbuah warna menjadi putih-kekuningan/total seluruh buah tuanya berwarna kuning cerah, buah menempel pada tangkai buah. Bunga mentimun berwarna kuning, bunga majemuk, dan jika buah mentimun masih pentil (muda) biasanya warna buahnya hijau semu keputih-putihan. Bakal bibit mentimun yang baik yakni berasal dari tanaman induk yang benar-benar produktif dan terbukti menghasilkan buah yang lebat.
Cara Menanam Mentimun Organik
Seperti pada tanaman umumnya, budidaya mentimun organik agar memperoleh hasil optimal harus mengikuti beberapa langkah atau prosedur yang baik dalam penanaman, meliputi proses pemilihan bibit/benih mentimun yang unggul, proses pengolahan lahan, proses tanam, perawatan intensif, hingga kepada proses pemanenan buah mentimun secara berkala. Berikut ini langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan budidaya tanaman mentimun organik agar cepat berbuah.
1. Penyiapan dan Pemilihan Benih Mentimun
Untuk budidaya mentimun secara menguntungkan bagi petani, biasanya dilakukan dengan cara memperbanyak tanaman secara generatif melalui biji. Cara mengetahui calon bibit mentimun yang baik adalah mempunyai pangkal buah yang kecil namun buahnya besar dan panjang. Biarkan buah mentimun tersebut masak di pohon hingga kulit buahnya berwarna putih kekuningan atau berwarna kuning cerah. Setelah buah sudah matang dan seperti sudah membusuk di pohon, lalu dipetik kemudian diamkan selama satu malam. Keesokan harinya buah dibelah dan dikerok bijinya, kemudian masukan ke dalam wadah baskom atau sejenisnya, lalu biarkan selama satu malam.
Selanjutnya adalah mengayak biji mentimun yang sudah dikerok tersebut pada air mengalir hingga selaput lendir yang menyelubunginya hilang, pastikan bahwa biji mentimun benar-benar bersih. Untuk mempermudah pengelupasan selaput, campurkan halus abu sekam padi yang sudah dibakar pada benih rendaman tersebut. Pada saat pengayakan lakukan pula proses pemilihan bibit, seleksi bibit (sortasi). Dalam sortasi biji, maka pilihlah biji yang tenggelam, tidak hanyut atau berada pada permukaan air (mengapung) atau melayang. Kemudian jemurlah biji mentimun pada terik sinar matahari selama dua hari hingga biji benar-benar kering. Setelah biji dijemur, selanjutnya yakni mengemas biji mentimun ke dalam botol kaca yang bersih. Simpan biji tersebut selama 1-3 bulan sebelum ditanam untuk menghilangkan masa dormansinya (masa istirahat pada biji). Benih yang disimpan secara baik dapat bertahan selama satu tahun bahkan lebih.
Sehari sebelum menanam mentimun dilakukan, siapkan benih dengan cara direndam dalam air hangat selama 3-5 jam kemudian letakkan di kain basah dan lembab. Selama penyimpanan benih pada kain basah selama 18 - 24 jam maka biasanya akan tumbuh tunas-tunas (biji mengalami proses perkecambahan), dan benih mentimun siap untuk ditanam.
2. Pengolahan Lahan Tanam Mentimun secara Organik
Langkah awal dalam pengolahan tanah yakni membajak tanah perkebunan atau sawah dengan menggunakan alat berat (traktor) atau dengan bantuan hewan ternak seperti kerbau dan sapi. Bajak dan bolak-balikkan tanah sedalam 25 - 30 cm. Pada kondisi tanah di bawah pH 6, maka berikan dolomit 1-2 ton per hektar lahan, tergantung tingkat keasaman (pH) tanah di daerah tersebut. Campurkan pupuk kandang dengan tanah hasil bajakan, dan diamkan selama 1-2 Minggu sebelum biji mentimun ditanam.
Selanjutnya membuat bedengan dengan lebar 1 meter, dan tinggi 25-30 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia. Jarak antara bedengan satu dengan bedengan lainnya yakni 30-40 cm (sesuaikan kebutuhan). Tutup masing-masing bedengan dengan mulsa plastik. Ingat bahwa kegunaan mulsa plastik yakni untuk mempertahankan kelembaban tanah, karena mentimun sangat baik ditanam pada musim kemarau namun ketercukupan faktor cahaya matahari harus penuh.
Buat lubang tanam pada permukaan mulsa dengan diameter 10 cm. Setiap bedengan dibuat dua baris lubang, dengan jarak antar lubang baris dan larikan yakni 40 cm. Kemudian masing-masing lubang tanam diberikan pupuk kandang (sebaiknya campuran antara pupuk kotoran kambing/sapi dengan kotoran ayam dengan perbandingan 1:1). Masing-masing lubang tanam diberi 0,5 - 1 kg atau setidaknya 1/2 wadah rantang. Setelah masing-masing lubang tanam sudah beres diberi tambahan pupuk kandang/kompos, biarkan lahan selama 1 minggu. Catatan, untuk kebutuhan pupuk kandang dalam satu hektar lahan tanam mentimun yakni 20 - 35 ton.
3. Penanaman Benih Mentimun Organik
Benih biji mentimun yang sudah berkecambah dan bertunas sebaiknya segera langsung ditanam. Langkahnya yaitu memasukan 1 biji ke dalam lubang tanam kemudian tutup lubang dengan tanah sekitarnya. Sebaiknya pembenaman biji di dalam lubang tanam jangan terlalu dalam agar biji cepat tumbuh, yakni sebaiknya setinggi 2-5 cm. Biasanya setelah umur tanam benih 4 hari, biji sudah nampak tumbuh dan bertunas agak lebih tinggi. Apabila ada biji yang tidak tumbuh, lakukan segera penyulaman biji susulan.
4. Perawatan Budidaya Buah Mentimun Organik
Perawatan tanaman mentimun yang dilakukan secara benar, intensif dan berkelanjutan adalah syarat mutlak untuk mendapatkan hasil panen mentimun organik yang cepat berbuah lebat. Pada usia tanam 4-5 hari, sebaiknya kontrol tanaman, kemudian segera lakukan penyulaman dengan biji baru secara susulan apabila ada biji yang tidak tumbuh, tunas rusak atau tanaman mati/layu. Jika ada gulma terutama pada umur 1-2 minggu segera cabut/koret tuntas hingga pada akarnya. Pada usia 2 minggu setelah tanam, umunya daun sudah muncul, maka berikan pupuk tambahan berupa pupuk cair.
Pupuk cair dibuat dari kotoran kambing atau sapi yang telah matang dicampur dengan air bersih. Komposisi campuran 1 kg kotoran kambing dengan 1 Liter air. Campuran tersebut harus didiamkan selama satu minggu. Setelah itu, berikan pupuk cair yang sudah encer tersebut dengan cara menyiramkannya pada masing-masing lubang tanaman. Kebutuhan pupuk cair 1 Liter per 1 meter persegi.
Untuk memperoleh buah mentimun berbuah lebat dan cepat, sebaiknya pasang lenjeran atau turus yang terbuat dari bilah bambu kira-kira setinggi 160-170 cm (sesuai kebutuhan). Pasang lenjeran untuk setiap lubang tanam, lalu ikatkan empat lenjer bambu pada ujung atasnya. Agar tanaman dapat melilit dengan rapih, maka petani dianjurkan untuk membantu melilitkan tanaman mentimun secara berkala setiap hari. Ini adalah cara terbaik agar tanaman timun yang telah Anda budidaya agar lebih produktif dan menghasilkan buah lebat, banyak serta menguntungkan.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Hama dan penyakit tanaman sering kali muncul dan menjadi kewaspadaan para petani untuk segera sigap dalam menangani persoalan ini. Dikenal istilah oteng-oteng atau cacantal yakni jenis hama yang menyerang pada organ daun dan mengakibatkan organ daun rusak, bahkan menyebabkan tumbuhan berangsur-angsur mati atau layu. Hama lain yakni ular tanah, yang merusak struktur batang tanaman sehingga kerap kali batang tanaman mati mendadak. Untuk menangkal kedua jenis hama ini biasanya menggunakan biopestisida yang terbuat dari ekstrak gadung dan kipait yang dicampurkan dengan air kencing kelinci. Hama wereng hitam dan ulat daun juga dapat menyerang bagian organ daun sehingga terkadang daun menjadi menguning, berlubang (bopeng), dan struktur daunnya menjadi rusak.
Adapun penyakit yang kerap kali menyerang tanaman mentimun seperti; tepung putih, busuk daun, antraknosa, busuk buah, serta bercak daun. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan secara manual bagian organ tanaman yang terkena penyakit.
6. Kegiatan Panen dan Pemasaran Buah Mentimun Organik
Mentimun biasanya mulai tumbuh baik pada usia 20-25 hari setelah tanam awal, dan mulai berbuah setelah usia tanam 40 hari. Panen awal buah mentimun dilakukan setelah umur 60 hari ke atas. Pemanenan dilakukan secara bertahap 1 - 2 bulan. Panen dapat dilakukan setiap hari, dan biasanya dapat memetik buah mentimun 1-3 buah dalam 1 pohon.
Produksi buah mentimun yang baik dapat mencapai 30 - 40 ton per hektar lahan tanam. Panen mentimun dilakukan dengan cara memetik buah, kemudian buah dimasukan ke dalam karung atau keranjang (bakul) yang terbuat dari bilah-bilah bambu tipis. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari, supaya keesokan harinya buah mentimun bisa langsung di jual di pasaran atau toko buah swalayan. Buah mentimun yang sudah dipanen selanjutnya diletakkan pada tempat yang sejuk dan kering, sebab buah mentimun akan cepat kehilangan kandungan air. Sesaat sebelum pendistribusian hasil panen ke pasaran, buah mentimun biasanya di pack dalam tempat yang mempunyai sirkulasi udara yang baik atau dimasukkan ke dalam karung dan langsung antar ke pasar atau tempat konsumen yang membelinya secara langsung.
Demikian itu tadi panduan dan penjelasan tentang: " Cara Budidaya Mentimun Organik Agar Cepat Berbuah Lebat" serta menguntungkan bagi petani buah dan sayur. Semoga apa yang sudah disampaikan di atas bermanfaat. Mari kita cintai lingkungan kita dengan menaman berbagai macam jenis tanaman buah dan sayur. Selamat mempraktekkan cara menanam mentimun yang baik dan benar seperti yang sudah diuraikan pada bagian di atas. Salam budidaya pertanian.
Budidaya mentimun secara organik membutuhkan perawatan intensif (ekstra), sebab tanaman ini sangat rentan terhadap kondisi iklim dan cuaca yang terkadang ekstrem, dan bagi beberapa tumbuhan termasuk mentimun adanya cuaca dan iklim yang ektrem akan menyebabkan banyaknya organ tanaman yang terserang hama dan penyakit pada tanaman. Sebagai contoh pada saat musim hujan, pertumbuhan jamur akan semakin pesat, dan batang adalah mangsa utama pertumbuhan jamur parasit yang dapat membuat tanaman layu atau mati secara mendadak. Berdasarkan pengalaman, sebaiknya menanam mentimun juga harus melihat kondisi cuaca dan iklim, sebaiknya budidaya dilakukan menginjak waktu pergantian musim hujan - kemarau.
Tanaman mentimun jauh lebih baik apabila ditanam pada tanah jenis lempung berpasir, tanah humus yang gembur dan kaya akan unsur hara organik, tanah andosol dan aluvial. Tanaman mentimun sangat cocok juga ditanam pada tekstur tanah liat berkadar rendah dengan tingkat keasaman tanah (pH) antara 6-7. Curah hujan yang baik yakni 800 - 1.500 mm/tahun, dengan kelembaban udara 65-70%.
Mengenal Karakterisik Umum Tanaman Mentimun
Tanaman Mentimun Organik, Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Cara Menanam Mentimun Organik
Seperti pada tanaman umumnya, budidaya mentimun organik agar memperoleh hasil optimal harus mengikuti beberapa langkah atau prosedur yang baik dalam penanaman, meliputi proses pemilihan bibit/benih mentimun yang unggul, proses pengolahan lahan, proses tanam, perawatan intensif, hingga kepada proses pemanenan buah mentimun secara berkala. Berikut ini langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan budidaya tanaman mentimun organik agar cepat berbuah.
1. Penyiapan dan Pemilihan Benih Mentimun
Untuk budidaya mentimun secara menguntungkan bagi petani, biasanya dilakukan dengan cara memperbanyak tanaman secara generatif melalui biji. Cara mengetahui calon bibit mentimun yang baik adalah mempunyai pangkal buah yang kecil namun buahnya besar dan panjang. Biarkan buah mentimun tersebut masak di pohon hingga kulit buahnya berwarna putih kekuningan atau berwarna kuning cerah. Setelah buah sudah matang dan seperti sudah membusuk di pohon, lalu dipetik kemudian diamkan selama satu malam. Keesokan harinya buah dibelah dan dikerok bijinya, kemudian masukan ke dalam wadah baskom atau sejenisnya, lalu biarkan selama satu malam.
Bibit Buah Mentimun Berkualitas Dipohonnya, Foto Original By: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Selanjutnya adalah mengayak biji mentimun yang sudah dikerok tersebut pada air mengalir hingga selaput lendir yang menyelubunginya hilang, pastikan bahwa biji mentimun benar-benar bersih. Untuk mempermudah pengelupasan selaput, campurkan halus abu sekam padi yang sudah dibakar pada benih rendaman tersebut. Pada saat pengayakan lakukan pula proses pemilihan bibit, seleksi bibit (sortasi). Dalam sortasi biji, maka pilihlah biji yang tenggelam, tidak hanyut atau berada pada permukaan air (mengapung) atau melayang. Kemudian jemurlah biji mentimun pada terik sinar matahari selama dua hari hingga biji benar-benar kering. Setelah biji dijemur, selanjutnya yakni mengemas biji mentimun ke dalam botol kaca yang bersih. Simpan biji tersebut selama 1-3 bulan sebelum ditanam untuk menghilangkan masa dormansinya (masa istirahat pada biji). Benih yang disimpan secara baik dapat bertahan selama satu tahun bahkan lebih.
Sehari sebelum menanam mentimun dilakukan, siapkan benih dengan cara direndam dalam air hangat selama 3-5 jam kemudian letakkan di kain basah dan lembab. Selama penyimpanan benih pada kain basah selama 18 - 24 jam maka biasanya akan tumbuh tunas-tunas (biji mengalami proses perkecambahan), dan benih mentimun siap untuk ditanam.
2. Pengolahan Lahan Tanam Mentimun secara Organik
Langkah awal dalam pengolahan tanah yakni membajak tanah perkebunan atau sawah dengan menggunakan alat berat (traktor) atau dengan bantuan hewan ternak seperti kerbau dan sapi. Bajak dan bolak-balikkan tanah sedalam 25 - 30 cm. Pada kondisi tanah di bawah pH 6, maka berikan dolomit 1-2 ton per hektar lahan, tergantung tingkat keasaman (pH) tanah di daerah tersebut. Campurkan pupuk kandang dengan tanah hasil bajakan, dan diamkan selama 1-2 Minggu sebelum biji mentimun ditanam.
Selanjutnya membuat bedengan dengan lebar 1 meter, dan tinggi 25-30 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia. Jarak antara bedengan satu dengan bedengan lainnya yakni 30-40 cm (sesuaikan kebutuhan). Tutup masing-masing bedengan dengan mulsa plastik. Ingat bahwa kegunaan mulsa plastik yakni untuk mempertahankan kelembaban tanah, karena mentimun sangat baik ditanam pada musim kemarau namun ketercukupan faktor cahaya matahari harus penuh.
Buat lubang tanam pada permukaan mulsa dengan diameter 10 cm. Setiap bedengan dibuat dua baris lubang, dengan jarak antar lubang baris dan larikan yakni 40 cm. Kemudian masing-masing lubang tanam diberikan pupuk kandang (sebaiknya campuran antara pupuk kotoran kambing/sapi dengan kotoran ayam dengan perbandingan 1:1). Masing-masing lubang tanam diberi 0,5 - 1 kg atau setidaknya 1/2 wadah rantang. Setelah masing-masing lubang tanam sudah beres diberi tambahan pupuk kandang/kompos, biarkan lahan selama 1 minggu. Catatan, untuk kebutuhan pupuk kandang dalam satu hektar lahan tanam mentimun yakni 20 - 35 ton.
3. Penanaman Benih Mentimun Organik
Benih biji mentimun yang sudah berkecambah dan bertunas sebaiknya segera langsung ditanam. Langkahnya yaitu memasukan 1 biji ke dalam lubang tanam kemudian tutup lubang dengan tanah sekitarnya. Sebaiknya pembenaman biji di dalam lubang tanam jangan terlalu dalam agar biji cepat tumbuh, yakni sebaiknya setinggi 2-5 cm. Biasanya setelah umur tanam benih 4 hari, biji sudah nampak tumbuh dan bertunas agak lebih tinggi. Apabila ada biji yang tidak tumbuh, lakukan segera penyulaman biji susulan.
4. Perawatan Budidaya Buah Mentimun Organik
Pohon Mentimun Organik: (Foto Asli Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.com) |
Perawatan tanaman mentimun yang dilakukan secara benar, intensif dan berkelanjutan adalah syarat mutlak untuk mendapatkan hasil panen mentimun organik yang cepat berbuah lebat. Pada usia tanam 4-5 hari, sebaiknya kontrol tanaman, kemudian segera lakukan penyulaman dengan biji baru secara susulan apabila ada biji yang tidak tumbuh, tunas rusak atau tanaman mati/layu. Jika ada gulma terutama pada umur 1-2 minggu segera cabut/koret tuntas hingga pada akarnya. Pada usia 2 minggu setelah tanam, umunya daun sudah muncul, maka berikan pupuk tambahan berupa pupuk cair.
Pupuk cair dibuat dari kotoran kambing atau sapi yang telah matang dicampur dengan air bersih. Komposisi campuran 1 kg kotoran kambing dengan 1 Liter air. Campuran tersebut harus didiamkan selama satu minggu. Setelah itu, berikan pupuk cair yang sudah encer tersebut dengan cara menyiramkannya pada masing-masing lubang tanaman. Kebutuhan pupuk cair 1 Liter per 1 meter persegi.
Untuk memperoleh buah mentimun berbuah lebat dan cepat, sebaiknya pasang lenjeran atau turus yang terbuat dari bilah bambu kira-kira setinggi 160-170 cm (sesuai kebutuhan). Pasang lenjeran untuk setiap lubang tanam, lalu ikatkan empat lenjer bambu pada ujung atasnya. Agar tanaman dapat melilit dengan rapih, maka petani dianjurkan untuk membantu melilitkan tanaman mentimun secara berkala setiap hari. Ini adalah cara terbaik agar tanaman timun yang telah Anda budidaya agar lebih produktif dan menghasilkan buah lebat, banyak serta menguntungkan.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Hama dan penyakit tanaman sering kali muncul dan menjadi kewaspadaan para petani untuk segera sigap dalam menangani persoalan ini. Dikenal istilah oteng-oteng atau cacantal yakni jenis hama yang menyerang pada organ daun dan mengakibatkan organ daun rusak, bahkan menyebabkan tumbuhan berangsur-angsur mati atau layu. Hama lain yakni ular tanah, yang merusak struktur batang tanaman sehingga kerap kali batang tanaman mati mendadak. Untuk menangkal kedua jenis hama ini biasanya menggunakan biopestisida yang terbuat dari ekstrak gadung dan kipait yang dicampurkan dengan air kencing kelinci. Hama wereng hitam dan ulat daun juga dapat menyerang bagian organ daun sehingga terkadang daun menjadi menguning, berlubang (bopeng), dan struktur daunnya menjadi rusak.
Adapun penyakit yang kerap kali menyerang tanaman mentimun seperti; tepung putih, busuk daun, antraknosa, busuk buah, serta bercak daun. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan secara manual bagian organ tanaman yang terkena penyakit.
6. Kegiatan Panen dan Pemasaran Buah Mentimun Organik
Mentimun biasanya mulai tumbuh baik pada usia 20-25 hari setelah tanam awal, dan mulai berbuah setelah usia tanam 40 hari. Panen awal buah mentimun dilakukan setelah umur 60 hari ke atas. Pemanenan dilakukan secara bertahap 1 - 2 bulan. Panen dapat dilakukan setiap hari, dan biasanya dapat memetik buah mentimun 1-3 buah dalam 1 pohon.
Buah Mentimun Organik, Foto Asli Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Produksi buah mentimun yang baik dapat mencapai 30 - 40 ton per hektar lahan tanam. Panen mentimun dilakukan dengan cara memetik buah, kemudian buah dimasukan ke dalam karung atau keranjang (bakul) yang terbuat dari bilah-bilah bambu tipis. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari, supaya keesokan harinya buah mentimun bisa langsung di jual di pasaran atau toko buah swalayan. Buah mentimun yang sudah dipanen selanjutnya diletakkan pada tempat yang sejuk dan kering, sebab buah mentimun akan cepat kehilangan kandungan air. Sesaat sebelum pendistribusian hasil panen ke pasaran, buah mentimun biasanya di pack dalam tempat yang mempunyai sirkulasi udara yang baik atau dimasukkan ke dalam karung dan langsung antar ke pasar atau tempat konsumen yang membelinya secara langsung.
Demikian itu tadi panduan dan penjelasan tentang: " Cara Budidaya Mentimun Organik Agar Cepat Berbuah Lebat" serta menguntungkan bagi petani buah dan sayur. Semoga apa yang sudah disampaikan di atas bermanfaat. Mari kita cintai lingkungan kita dengan menaman berbagai macam jenis tanaman buah dan sayur. Selamat mempraktekkan cara menanam mentimun yang baik dan benar seperti yang sudah diuraikan pada bagian di atas. Salam budidaya pertanian.
Cara Budidaya MENTIMUN Organik Agar Cepat Berbuah Lebat
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
8 komentar
Thanks gan atas penjelasan yang sangat mudah dipahami tentang tatacara budidaya mentimun organiknya. Penjelasannya padat dan berguna sekali untuk kami..
Replyoke, sama2 teman.. semoga bisa dipraktekan ya cara budidaya mentimun di atas dengan baik. sukses selalu ya? #Ayomenanam
ReplyTerimakasih mas Wizam Robbani atas kunjungannya. Salam persahabatan. Oh, iya mohon maaf untuk link aktif di komentar mas wizam telah saya hapus, dan menanggapi pertanyaan mas Wizam, bahwa untuk bedanya bertanam secara organik dengan biasa apa? JAWAB: Setau saya bercocok tanam/budidaya tanaman dengan pertanian organik akan jauh lebih menguntungkan, serta ramah terhadap lingkungan, sebab pertanian organik biasanya akan meminimalisir penggunaan senyawa2 kimia pada pupuk anorganik/p3stisida yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah. Biasanya pertanian organik lebih banyak menggunakan pupuk organik cair dari kotoran hewan, pupuk nabati, kompos, atau pupuk kandang yang sudah terbukti aman dan tidak menyebabkan pencemaran. Kalau budidaya dengan cara biasa (anorganik) itu artinya sudah banyak dilakukan oleh orang lain, dan umumnya rentan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan dan bahaya pada sel-sel tubuh bagi yang mengonsumsi buah/sayur yang terakumulasi dari senyawa-senyawa kimia pada 08at pertanian. Setau saya ini mas. Terimakasih.
Replythank you kak priyo atas ilmu dan sharingnya, sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan saya tentang budidaya tanaman mentimun organik. boleh saya coba nih.
Replysama-sama. Terimakasih kembali. Semoga ulasan di atas memberi banyak manfaat untuk Anda dan rekan-rekan pekebun semuanya. Ayo menanam !
ReplySaya juga mau mencoba untuk memulai penanaman mentimun mengikuti tutorial di atas. Sungguh sangat bermanfaat untuk saya yang masih pemula berkebun..terimakasih informasinya. Salam kenal kk.
ReplySilakan dicoba untuk membudidaya mentimun organiknya, semoga berhasil. Ayo berkebun.
Reply