Mulsa organik yaitu jenis mulsa yang berasal dari
serat-serat tanaman, misalnya saja dari serasah dedaunan, jerami padi, potongan
tanaman ilalang yang dikeringkan, atau sisa-sisa potongan ranting tanaman yang diletakan di atas
lahan bedengan.
Tanaman cabe rawit jengki berbuah lebat dengan penggunaan mulsa organik. (Photo: Wahid Priyono, Tipspetani.com) |
Ternyata mulsa organik dapat membuat tanaman pertanian dan perkebunan menjadi
lebih subur, sebab mikroorganisme tanah seperti cacing tanah akan berkembang
baik pada tanah yang di atasnya terdapat serat tanaman. Selain itu, beberapa
manfaat/fungsi/peranan mulsa organic bagi tanaman budidaya adalah sebagai
berikut:
- Bernilai ekonomis, sebab harganya yang cukup murah, bias didapat dengan mudah di sekitar lokasi tempat tinggal;
- Bernilai ekologis, yakni mampu mengumpulkan mikroorganisme tanah dalam waktu cepat sehingga tanahnya menjadi lebih subur;
- Mencegah pengikisan tanah/erosi jika sewaktu-waktu terjadi hujan deras;
- Menjaga tingkat pH tanah agar tetap netral dan cocok ditanami berbagai tanaman budidaya;
- Menjaga kegemburan tanah, sehingga mikroorganisme tanah akan semakin betah tinggal;
Aplikasi mulsa organic yakni dengan cara meletakkan serat tanaman/serasah/jerami di sekitar tempat tumbuh tanaman (sekitar akarnya) . Dan
contoh aplikasi mulsa organik di bidang pertanian dapat diterapkan pada tanaman
seperti lada, pisang, kopi, pare belut,
oyong/gambas, cabe, tomat, semangka, labu/waluh, dan lain sebagainya.
Fungsi/Peranan/Manfaat dan Contoh-Contoh Mulsa Organik Dalam Bidang Pertanian
4/
5
Oleh
Wahid Priyono