Untuk meningkatkan produktivitas hasil tanam padi secara optimal, maka para petani penting sekali untuk mencari teknik yang tepat, terencana, dan memberikan dampak signifikan terhadap tanaman budidaya.
Seperti diketahui banyak petani, bahwa padi merupakan komoditi pertanian yang cukup berprospek tinggi yakni memiliki harga jual secara baik di pasaran. Selain itu, dengan swasembada beras juga dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dilansir dari situs Tabloid Sinar Tani yang pernah membuat sebuah rilis tentang bagaimana sisi keunikan dari mesin tanam padi yang bernama Indo Jarwo Transplanter ini. Menurut tabloid tersebut, untuk menyiapkan lahan tanah dan tanam adalah penggunaan traktor dan alsin tanam (transplanter), yang berdampak meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan produksi pertanian.
Dengan pertimbangan di atas, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian merancang mesin tanam padi jajar legowo 2:1 yang diberi nama Indo Jarwo Transplanter 2:1. Mesin ini disamping mempercepat waktu dan menurunkan biaya tanam, mesin ini diharapkan mampu mensubstitusi masuknya mesin tanam impor sistem tegel.
Berikut ini spesialisasi secara lengkap mesin tanam padi Indo Jarwo Transplanter (IJT):
Untuk menanam 1 ha bibit padi, 1 unit mesin tanam Indo Jarwo Transplanter memerlukan waktu sekitar 5-6 jam atau kemampuan setara dengan 25 tenaga kerja tanam.
Keunggulan lainnya dari mesin IJT ini adalah kemampuannya beroperasi pada lumpur sawah yang berat dengan kedalaman mencapai 60 cm, di Kepanjen, Malang (Indonesia).
Sementara itu, seperti dikutip dari situs resmi: BPTP Pertanian Lampung, beberapa keunggulan dari mesin tanam padi Ido Jarwo Transplanter, antara lain:
Uji coba yang dilakukan pada tahun 2014 telah dilakukan disejumlah daerah dan kampus, seperti di Kebun Percobaan Muara (Bogor), lahan-lahan persawahan di daerah Kawunganten (Cilacap, Jawa Tengah), Lokasi Penas 2014 di Kepanjen (Malang), dan lahan petani Karanganyar (Sidoarjo, Jawa Timur). Demo mesin IJT 2:1 prototipe II di lokasi Penas 2014, dimana pada saat demo mesin IJT ini mendapat respon positif dari pengunjung di seluruh Indonesia.
Persyaratan bibit padi yang dipergunakan pada mesin IJT 2:1 adalah bibit padi yang disemaikan secara dapok (tempat pembibitan dengan ukuran lebar 18,5 cm dan panjang 56 cm). Umur bibit yang baik untuk ditanam dengan bantuan Indo Jarwo Transplanter adalah antara 15-20 hari setelah tebar bibit.
Rancangan mesin Indo Jarwo Transplanter 2:1 ini terdiri dari 5 komponen utama, yaitu sistem penanaman, sistem pengumpulan bibit padi, sistem transmisi dan penggerak, sistem kendali dan rangka utama, serta unit pelampung. Kegiatan modifikasi, difokuskan pada bagian unit sistem penanam dan sistem pengumpan bibit, dimana pada bagian tersebut disesuaikan dengan jarak tanam jajar legowo 2:1. Untuk bibit sangat mudah dibuat. Jadi, bibit tidak harus dibuat di sawah, di rumahpun bisa, itulah kelebihannya.
Itulah tadi informasi tentang: Keunggulan dari mesin tanam padi Indo Jarwo Transplanter (IJT) untuk meningkatkan produktivitas hasil panen padi. Semoga informasinya bermanfaat untuk anda. Jangan lupa baca juga: Cara Semai Bibit Padi IPB 3S Sesuai Anjuran Yang Benar.
Seperti diketahui banyak petani, bahwa padi merupakan komoditi pertanian yang cukup berprospek tinggi yakni memiliki harga jual secara baik di pasaran. Selain itu, dengan swasembada beras juga dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dilansir dari situs Tabloid Sinar Tani yang pernah membuat sebuah rilis tentang bagaimana sisi keunikan dari mesin tanam padi yang bernama Indo Jarwo Transplanter ini. Menurut tabloid tersebut, untuk menyiapkan lahan tanah dan tanam adalah penggunaan traktor dan alsin tanam (transplanter), yang berdampak meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan produksi pertanian.
Dengan pertimbangan di atas, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian merancang mesin tanam padi jajar legowo 2:1 yang diberi nama Indo Jarwo Transplanter 2:1. Mesin ini disamping mempercepat waktu dan menurunkan biaya tanam, mesin ini diharapkan mampu mensubstitusi masuknya mesin tanam impor sistem tegel.
Berikut ini spesialisasi secara lengkap mesin tanam padi Indo Jarwo Transplanter (IJT):
DESKRIPSI
|
SATUAN DAN KETERANGAN
|
Tipe: Rice Transplanter Walking Tipe
| |
Model: Legowo 2:1, 20 dan 40 cm
| |
Dimensi mesin
|
2.480 mm
|
Lebar
|
1.700 mm
|
Tinggi
|
860 mm
|
Total berat
|
178 kg
|
Motor penggerak:
Jenis: Motor bakar 4 langkah
| |
Daya
|
5,5 HP
|
Putaran
|
3.600 rpm
|
BBM
|
Bensin/premium
|
Konsumsi BBM (max)
|
0,8 Liter/jam
|
Transmisi
|
2 maju, 1 mundur
|
Roda
|
Type: Besi berlapis karet, jumlah 2 buah, dengan diameter 625 mm
|
Kedalaman tanah
|
30-60 cm
|
Jumlah bibit per rumpun
|
2 – 3 tanaman
|
Kapasitas lapang
|
5,2 – 6 jam/ha
|
Unjuk kerja
|
Kecepatan = 1,5 – 2,5 km/jam
|
Tinggi genangan air saat tanam
|
50-100 mm
|
Syarat lahan
|
Pengolahan tanah harus sempurna
|
Kebutuhan benih per hektar (ha)
|
20 kg
|
Kebutuhan dapog/ha (legowo)
|
200 buah
|
Ukuran dapog (panjang x lebar)
|
180 x 580 mm
|
Tinggi bibit
|
150 – 200 mm
|
Umur bibit
|
15 – 20 hari
|
Tebal tanah pada dapog
|
20 – 30 mm
|
Metode pembibitan
|
Dapog
|
Jumlah alur tanam
|
4 rumpun
|
Dalam baris tanam
|
100/130/150 mm
|
Kedalaman lapisan keras (hardpan) kedalaman kaki (foot sinkage) max
|
>400 mm
|
Perlakuan umum
|
Di lahan persawahan yang tercukupi airnya
|
Untuk menanam 1 ha bibit padi, 1 unit mesin tanam Indo Jarwo Transplanter memerlukan waktu sekitar 5-6 jam atau kemampuan setara dengan 25 tenaga kerja tanam.
Keunggulan lainnya dari mesin IJT ini adalah kemampuannya beroperasi pada lumpur sawah yang berat dengan kedalaman mencapai 60 cm, di Kepanjen, Malang (Indonesia).
Sementara itu, seperti dikutip dari situs resmi: BPTP Pertanian Lampung, beberapa keunggulan dari mesin tanam padi Ido Jarwo Transplanter, antara lain:
Lebih lanjut menurut laporan dari Tabloit Sinar Tani, bahwa kapasitas kerja mesin IJT 2:1 prototipe II yang dibuat pada tahun 2014 ini mencapai 5,2 - 6 jam per ha lahan, kecepatan jalan pada waktu operasional mencapai 1,5 - 2,5 km/jam.
- Dapat mempercepat waktu tanam, menurunkan biaya tanam;
- Mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam;
- Menggunakan tenaga kerja cukup 2 orang;
- Menekan biaya produksi dan lebih efisien;
- Mudah dioperasionalkan;
- Jarak dan kedalaman tanam seragam sehingga pertumbuhan tanaman dapat optimal dan seragam.
Uji coba yang dilakukan pada tahun 2014 telah dilakukan disejumlah daerah dan kampus, seperti di Kebun Percobaan Muara (Bogor), lahan-lahan persawahan di daerah Kawunganten (Cilacap, Jawa Tengah), Lokasi Penas 2014 di Kepanjen (Malang), dan lahan petani Karanganyar (Sidoarjo, Jawa Timur). Demo mesin IJT 2:1 prototipe II di lokasi Penas 2014, dimana pada saat demo mesin IJT ini mendapat respon positif dari pengunjung di seluruh Indonesia.
Mesin Tanam Padi Indo Jarwo Transplanter, Sumber Gambar: http://tabloidsinartani.com/ |
Persyaratan bibit padi yang dipergunakan pada mesin IJT 2:1 adalah bibit padi yang disemaikan secara dapok (tempat pembibitan dengan ukuran lebar 18,5 cm dan panjang 56 cm). Umur bibit yang baik untuk ditanam dengan bantuan Indo Jarwo Transplanter adalah antara 15-20 hari setelah tebar bibit.
Rancangan mesin Indo Jarwo Transplanter 2:1 ini terdiri dari 5 komponen utama, yaitu sistem penanaman, sistem pengumpulan bibit padi, sistem transmisi dan penggerak, sistem kendali dan rangka utama, serta unit pelampung. Kegiatan modifikasi, difokuskan pada bagian unit sistem penanam dan sistem pengumpan bibit, dimana pada bagian tersebut disesuaikan dengan jarak tanam jajar legowo 2:1. Untuk bibit sangat mudah dibuat. Jadi, bibit tidak harus dibuat di sawah, di rumahpun bisa, itulah kelebihannya.
Itulah tadi informasi tentang: Keunggulan dari mesin tanam padi Indo Jarwo Transplanter (IJT) untuk meningkatkan produktivitas hasil panen padi. Semoga informasinya bermanfaat untuk anda. Jangan lupa baca juga: Cara Semai Bibit Padi IPB 3S Sesuai Anjuran Yang Benar.
Keunggulan Mesin Tanam Padi Indo Jarwo Transplanter
4/
5
Oleh
Wahid Priyono