Jagung adalah komoditi pangan yang menjadi andalan Indonesia. Sehingga tidaklah heran jika penanaman jagung dilakukan secara besar-besaran di Indonesia. Walaupun begitu, untuk memperoleh produktivitas hasil panen yang bagus, maka dari pengakuan petani tidaklah mudah memperolehnya. Mereka (para petani jagung) cukup direpotkan dengan adanya serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur hara/defisiensi hara pada tanaman karena kekurangan pupuk. Sementara untuk harga pupuk subsidi di pasaran cukup mahal, sehingga sulit terjangkau oleh kalangan masyarakat kecil (petani kecil di desa) sebab harganya yang kurang bersahabat.
Tidak hanya cukup dari permasalahan di atas. Dari beberapa pengalaman ketika saya harus terjun melihat aktivitas petani jagung di lapangan, ternyata banyak yang mengeluhkan bahwa organ daun jagung menguning, memiliki corak warna daunnya agak kecokelatan, serta nampak seperti terbakar. Tidak hanya satu atau dua daun saja yang mengalami gejala tersebut, namun dari mulai daun yang letaknya di bagian dekat pangkal batang sampai ujung daun bahkan bisa terserang.
Gejala-gejala yang muncul di atas dapat diidentifikasikan sebagai gejala yang paling umum menyerang pada tanaman jagung, terutama dalam hal nutrisi. Jadi, tanaman jagung membutuhkan nutrisi berupa unsur hara yang harus diserap dari akarnya. Kemudian setelah diserap, air, unsur hara, dan garam-garam mineral akan ditransportasikan ke bagian organ daun, batang, akar, bunga, dan buah. Jika transportasi unsur hara terganggu, maka tanaman akan mengalami dampak buruk (defisiensi, kekurangan) unsur hara tertentu.
Jika di kebun jagung yang anda miliki ternyata, banyak daun jagungnya yang berwarna keuning kecokelatan, daunnya seperti terbakar, maka bisa dipastikan bahwa tanaman jagung tersebut mengalami gejala nekrosis dan klorosis. Gejala ini terjadi karena tanaman jagung kekurangan/mengalami kekahatan unsur hara seperti Nitrogen (N), Kalium (K), dan Phospor (P), serta unsur Zn dan Fe. Kekurangan unsur hara tersebut dapat berakibat fatal pada tanaman, sehingga daunnnya nampak kuning kecokelatan. Jika dibiarkan terlalu lama maka daunnya akan rontok dan atau kering. Nekrosis dan klorosis sangat membahayakan bagi pertumbuhan dan perkembangan taaman jagung yang anda budidayakan.
Adapun solusi atau cara mengatasi/menanggulangi/mencegah/menyembuhkan daun jagung menguning, corak kecokelatan, dan seperti terbakar yaitu dengan memastikan bahwa pupuk yang digunakan untuk memupuk pohon jagungnya harus mengandung unsur makro berupa N, P, dan K dalam kadar yang tinggi. Banyak sekali pupuk yang dijual di pasaran yang kaya akan kandungan unsur hara N, P, dan K, seperti misalnya pupuk phonska, urea, KCL, TSP, dan pupuk nitrogen.
Sebaiknya untuk memperoleh hasil yang baik, maka pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sekali untuk tingkat daun yang menguning parah, serta daunnya sudah banyak yang berwarna cokelat. Silakan dipraktekan, semoga berhasil dan bermanfaat informasi yang saya tulis di blog ini. Silakan untuk bapak/ibu tani untuk membaca artikel berikut ini: Daun Jagung Menguning, Inilah Sebab dan Cara Mengatasinya.
Daun jagung menguning kecokelatan karena gejala nekrosis dan klorosis (tipspetani.com) |
Tidak hanya cukup dari permasalahan di atas. Dari beberapa pengalaman ketika saya harus terjun melihat aktivitas petani jagung di lapangan, ternyata banyak yang mengeluhkan bahwa organ daun jagung menguning, memiliki corak warna daunnya agak kecokelatan, serta nampak seperti terbakar. Tidak hanya satu atau dua daun saja yang mengalami gejala tersebut, namun dari mulai daun yang letaknya di bagian dekat pangkal batang sampai ujung daun bahkan bisa terserang.
Gejala-gejala yang muncul di atas dapat diidentifikasikan sebagai gejala yang paling umum menyerang pada tanaman jagung, terutama dalam hal nutrisi. Jadi, tanaman jagung membutuhkan nutrisi berupa unsur hara yang harus diserap dari akarnya. Kemudian setelah diserap, air, unsur hara, dan garam-garam mineral akan ditransportasikan ke bagian organ daun, batang, akar, bunga, dan buah. Jika transportasi unsur hara terganggu, maka tanaman akan mengalami dampak buruk (defisiensi, kekurangan) unsur hara tertentu.
Daun jagung di bagian pangkal daun mengalami nekrosis dan klorosis (tipspetani.com) |
Jika di kebun jagung yang anda miliki ternyata, banyak daun jagungnya yang berwarna keuning kecokelatan, daunnya seperti terbakar, maka bisa dipastikan bahwa tanaman jagung tersebut mengalami gejala nekrosis dan klorosis. Gejala ini terjadi karena tanaman jagung kekurangan/mengalami kekahatan unsur hara seperti Nitrogen (N), Kalium (K), dan Phospor (P), serta unsur Zn dan Fe. Kekurangan unsur hara tersebut dapat berakibat fatal pada tanaman, sehingga daunnnya nampak kuning kecokelatan. Jika dibiarkan terlalu lama maka daunnya akan rontok dan atau kering. Nekrosis dan klorosis sangat membahayakan bagi pertumbuhan dan perkembangan taaman jagung yang anda budidayakan.
Adapun solusi atau cara mengatasi/menanggulangi/mencegah/menyembuhkan daun jagung menguning, corak kecokelatan, dan seperti terbakar yaitu dengan memastikan bahwa pupuk yang digunakan untuk memupuk pohon jagungnya harus mengandung unsur makro berupa N, P, dan K dalam kadar yang tinggi. Banyak sekali pupuk yang dijual di pasaran yang kaya akan kandungan unsur hara N, P, dan K, seperti misalnya pupuk phonska, urea, KCL, TSP, dan pupuk nitrogen.
Sebaiknya untuk memperoleh hasil yang baik, maka pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sekali untuk tingkat daun yang menguning parah, serta daunnya sudah banyak yang berwarna cokelat. Silakan dipraktekan, semoga berhasil dan bermanfaat informasi yang saya tulis di blog ini. Silakan untuk bapak/ibu tani untuk membaca artikel berikut ini: Daun Jagung Menguning, Inilah Sebab dan Cara Mengatasinya.
Cara Mengatasi Daun Jagung Menguning, Corak Kecokelatan dan Seperti Terbakar
4/
5
Oleh
Wahid Priyono