Berkunjung
ke Kota Batu tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi kebun apel yang banyak
tersebar luas di sini. Konon Kawasan Jurang Kuali merupakan kawasan perkebunan
apel terbesar di kota Malang, Jawa Timur yang berhawa sejuk ini. Setidaknya ada 3 jenis apel yang
dikembangkan di sini yakni Apel Ana, Manalagi dan GS Australia. Namun, yang
paling banyak dikembangkan Apel Manalagi dan Ana. Apel Manalagi pada saat ranum
berwarna hijau kekuningan dan rasanya manis.
Sementara Apel Ana saat ranum berwarna merah dan rasanya manis agak asam dan sering dipmanfaatkan sebagai buah dalam membuat resep mpasi untuk bayi.
Perkebunan Apel Kota Batu Malang, Photo Original by: Tri Sujarwo Songha |
Sepeda motor
yang kutumpangi terus melaju mencari perkebunan apel yang ranum buahnya. Kami
berhenti di Desa Gempol Kecamatan Bumiaji Kota Batu tepatnya di sebuah
perkebunan yang tak luas di pinggir jalan. Setelah bertanya ke sana kemari,
ternyata perkebunan itu milik Ibu Suryani. “Ibu, berapa harga satu kilo
apelnya,” tanyaku penasaran. “Oh, ini apelnya belum masak mas, masih asam
rasanya,” jawabnya santun. “Apakah aku boleh berfoto di kebun ibu,” kataku
lagi. “Oh, silahkan mas,” kata dia.
Wisata Perkebunan Apel Kota Batu, Malang Jawa Timur, Photo Original by: Tri Sujarwo Songha |
Memasuki
perkebunan apel ini ternyata banyak sekali buah yang jatuh. “Ibu, boleh aku
ambil buah yang sudah jatuh,” kataku dengan girang. “Silahkan, mas, ambil
saja,” jawabnya singkat. Masya Alloh, rizki yang tak pernah disangka-sangka
datang juga. Allohlah yang mencukupkannya. Berniat beli, eh, dapat gratisan.
Puas
berkeliling kebun, kami disambut oleh Ibu Yani dengan jamuan sebaskom buah
apel, keripik apel, kacang goreng dan teh hangat. “Ibu, jangan repot-repot,”
kataku. “Oh, nggak kok. Silahkan dicicipi,” katanya dengan senyum sumringah.
Nikmat yang sungguh luar biasa. Ibarat pepatah pucuk dicinta ulam pun tiba.
Teman Saya Tri Sujarwo ke Rumah Pemilik Kebun Apel di Kota Batu Malang, Photo Original: Tri Sujarwo |
Ibu Yani
bercerita bahwa buah apel mulai berbuah saat berusia sekitar 5 tahun. Pohon itu
akan terus tumbuh hingga usia 30 tahun. Setiap tahun buah dipanen sebanyak 3
kali. Satu pohon bisa menghasilkan buah antara 5 - 20 kilogram. Harga dari
petani kepada pengepul sekitar Rp 10ribu.
Perawatan
Buah Apel cukup rumit. Sebelum pohon berbunga, ranting-rantingnya akan
ditelung. Ranting akan ditarik-tarik dan ujung ranting akan diikatkan pada
batang utama. Sebulan kemudian, pohon apel akan dirempes atau digogrok. Proses
ini sangatlah rumit, para petani akan memperkerjakan orang untuk membuang
daun-daun agar bunga bermunculan. Ada semacam “mata” atau bakal bunga yang
tumbuh diantara ranting. Para pekerja akan berhati-hati, bakal bunga jangan
sampai terpotong. Salah sedikit memotong atau membuang daun bisa menyebabkan
bakal bunga ini akan rontok.
Perkebunan Apel Berbuah Lebat di Daerah Kota Batu Malang, Jawa Timur Indonesia (Photo Original oleh: Tri Sujarwo S.) |
Obrolan
yang begitu seru. Bukan lantaran hawa pegunungan khas Batu yang sejuk namun
juga keramahan warganya yang membuat saya betah berlama-lama. Berbagi cerita
sembari ditemani sajian keripik apel yang manis dan krispi benar-benar
perpaduan yang sempurna.
Fa-biayyi
alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?.
Artikel ini ditulis oleh: Tri Sujarwo Songha, di Wisata Petik Apel Kota Batu Malang, Jawa Timur (Sabtu, 26
Maret 2016)/posting oleh: Wahid Priyono (Guruilmuan)
Cerita Tentang Siang Ini di Perkebunan Apel Batu
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
4 komentar
suka deh baca ini,fotonya mengiurkan, pengen apel malang :)
ReplyHallo BUnda Naqiyyah Syam.. sama saya juga suka baca2 tulisan kak Tri Sujarwo Songha. Keren. Makainya saya kemaren izin ke beliau untuk sekali2 posting tulisan di blog saya ini... lama juga saya gak ketemu kak Tri Sujarwo, terakhir ketemu di stasiun Radio @A-Radio FM.
Reply