Istilah dari penamaan tanaman apotek hidup lebih ditujukan kepada jenis-jenis tanaman pekarangan rumah yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal alami untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit, baik itu penyakit yang sifatnya ringan ataupun jenis penyakit yang bersifat berat. Namun, kebanyakan penanaman tanaman apotek hidup yang dilakukan oleh masyarakat petani dan pekebun atau penggemar tanaman, mereka lebih sering menanam tumbuhan apotek hidup yang berasal dari suku jahe-jahean (Zingibericeae), ataupun suku kunyit-kunyitan, dan beberapa suku tanaman lainnya yang mempunyai rhizoma (rimpang). Walaupun demikian, sebenarnya tanaman apotek hidup tidak hanya dari suku tanaman yang memiliki rimpang saja, akan tetapi beberapa tanaman dikotil dan monokotil lainnyapun dapat dijadikan sebagai tanaman pekarangan yang berkhasiat sebagai 0bat, seperti diantaranya kumis kucing, sambiloto, cabai jawa, meniran, ciplukan, dan jenis tumbuhan lainnya.
Sebenarnya tanaman apotek hidup ini sudah banyak diketahui oleh banyak kalangan, termasuk untuk masyarakat Indonesia tanaman ini sudah dikenal beratus-ratus tahun lamanya. Sehingga tidak heran jika orang jaman dulu lebih banyak melibatkan tanaman apotek hidup sebagai herbal alamiah untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang menyerang tubuh.
Di berbagai daerah di Indonesia, tanaman apotek hidup telah banyak dibudidaya oleh masyarakat petani setempat, baik itu di lahan-lahan pertanian tadah hujan, di area tegalan, di sawah, maupun di lahan-lahan lempung berpasir yang banyak terdapat di lereng pegunungan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bahwa, tanaman apotek ini dapat ditanam di lingkungan tempat tinggal Anda, yakni bisa dilakukan di halaman depan atau samping rumah, atau di perkebunan-perkebunan holtikultura yang ada di wilayah tempat tinggal Anda.
Sebelum membudidaya (menanam) tanaman apotek hidup ini, maka tak ada salahnya terlebih dahulu Anda mengenal beberapa jenis tanaman yang termasuk tanaman apotek.
1. Kunyit
Kunyit dalam bahasa jawa sangat terkenal dengan sebutan "kunir". Kunyit ini mempunyai rhizoma seperti umbi yang berkhasiat sebagai tanaman herbal. Ciri dari tanaman kunyit adalah, rhizomanya berwarna kuning jika dibelah menggunakan pisau, mempunyai batang semu yang beruas-ruas, daunnya berbentuk pelepah memanjang, tergolong tumbuhan monokotil sebab tidak mempunyai batang yang sesungguhnya. Kunyit mengandung beberapa senyawa kimia penting yang dapat membantu dalam penyembuhan berbagai penyakit seperti: Sakit perut (mules), gejala nafsu makan menurun, memberi cita rasa pada masakan berkuah, menghilangkan bau anyir pada makanan ikan-ikanan, serta masih banyak lagi manfaatnya. Kunyit juga mengandung flavonoid dan minyak atsiri yang merupakan komponen penyusun pada tumbuhan yang salah satu perannya sangat penting untuk metabolisme sel tubuh.
2. Kencur
Kencur banyak dibudidaya oleh petani dan penggemar tanaman baik yang ada di kota maupun di wilayah perkotaan. Kencur sangat cocok ditanam baik di lahan terbuka maupun menggunakan pot-pot polybag. Kencur mempunyai ciri/karakteristik tubuh seperti rhizoma berwarna kuning keputihan. Kencur dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, seperti untuk pengobatan sakit batuk-pilek, meriang, meredakan sakit tenggorokan, sebagai pemberi aroma sedap pada menu kuliner pecel lele dan lainnya. Beberapa masyarakat menganggap bahwa apabila seseorang mengonsumsi kencur dapat membuat suara menjadi lebih indah.
3. Jahe
Jahe juga termasuk tumbuhan apotek hidup. Jahe banyak dibudidaya oleh masyarakat petani di berbagai daerah di Indonesia. Jahe dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, seperti jika jahe dibuat minuman/diseduh dengan air hangat, maka akan memberikan kehangatan pada lambung sehingga tidak mudah meriang (sakit).
Selain itu, jahe terbukti ampuh mampu menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh, sehingga memungkinkan seseorang akan terhindar dari berbagai penyakit degeneratif seperti jantung koroner, strok, darah tinggi (hipertensi), arteriosklerosis, asam urat, dan lain sebagainya. Jahe mengandung berbagai senyawa fitokimia yang disekresikan dari organ tumbuhan yang terdapat seperti pada batang tanaman, rhizoma (rmpang), daun, bunga, biji, maupun pada akarnya. Sehingga, jahe banyak mengandung senyawa flavonoid dan minyak atsiri yang berfungsi sebagai antioksidan sebagai penangkal radikal bebas di udara, sehingga fungsinya hampir sama layaknya seperti vitamin C.
4. Laos (Lengkuas)
Tanaman laos ini biasanya menjadi sapaan akrab bagi masyarakat Indonesia. Namun, beberapa orang menyebutnya sebagai tanaman lengkuas. Lengkuas telah banyak dibudidaya oleh masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu kala, dan kehadiran tanaman ini di bumi mampu memberikan sumbangsih penting baik dalam dunia medis (kesehatan), dunia pertanian, dan industri makanan dan 0bat.
Dalam dunia medis, rimpang lengkuas banyak dimanfaatkan untuk penyembuhan luka memar, sebagai penyembuhan penyakit demam, anyang-anyangan (banyak kencing), tukak lambung, demam berdarah, dan lainnya. Sementara itu, kandungan flavonoid dan minyak atsiri pada tanaman ini sangat berguna dalam menurunkan kadar gula dalam darah yang tinggi serta untuk kegiatan diet, yakni dengan mencampurkannya sebagai bumbu masak sehari-hari.
Demikianlah informasi tentang, 4 tanaman apotek hidup yang berfungsi sebagai herbal alami. Jika tertarik dengan artikel di atas, maka tak ada salahnya Anda segera mencoba untuk membudidaya tanaman apotek hidup di sekitar lingkungan tempat tinggal Anda. Semoga apa yang disajikan pada uraian singkat di atas dapat bermanfaat bagi kita semuanya. Salam sehat bersama tanaman apotek hidup.
Sebenarnya tanaman apotek hidup ini sudah banyak diketahui oleh banyak kalangan, termasuk untuk masyarakat Indonesia tanaman ini sudah dikenal beratus-ratus tahun lamanya. Sehingga tidak heran jika orang jaman dulu lebih banyak melibatkan tanaman apotek hidup sebagai herbal alamiah untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang menyerang tubuh.
Di berbagai daerah di Indonesia, tanaman apotek hidup telah banyak dibudidaya oleh masyarakat petani setempat, baik itu di lahan-lahan pertanian tadah hujan, di area tegalan, di sawah, maupun di lahan-lahan lempung berpasir yang banyak terdapat di lereng pegunungan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bahwa, tanaman apotek ini dapat ditanam di lingkungan tempat tinggal Anda, yakni bisa dilakukan di halaman depan atau samping rumah, atau di perkebunan-perkebunan holtikultura yang ada di wilayah tempat tinggal Anda.
Tanaman Kunyit Sebagai Apotek Hidup, Foto Original: Guruilmuan |
Sebelum membudidaya (menanam) tanaman apotek hidup ini, maka tak ada salahnya terlebih dahulu Anda mengenal beberapa jenis tanaman yang termasuk tanaman apotek.
1. Kunyit
Kunyit dalam bahasa jawa sangat terkenal dengan sebutan "kunir". Kunyit ini mempunyai rhizoma seperti umbi yang berkhasiat sebagai tanaman herbal. Ciri dari tanaman kunyit adalah, rhizomanya berwarna kuning jika dibelah menggunakan pisau, mempunyai batang semu yang beruas-ruas, daunnya berbentuk pelepah memanjang, tergolong tumbuhan monokotil sebab tidak mempunyai batang yang sesungguhnya. Kunyit mengandung beberapa senyawa kimia penting yang dapat membantu dalam penyembuhan berbagai penyakit seperti: Sakit perut (mules), gejala nafsu makan menurun, memberi cita rasa pada masakan berkuah, menghilangkan bau anyir pada makanan ikan-ikanan, serta masih banyak lagi manfaatnya. Kunyit juga mengandung flavonoid dan minyak atsiri yang merupakan komponen penyusun pada tumbuhan yang salah satu perannya sangat penting untuk metabolisme sel tubuh.
2. Kencur
Kencur banyak dibudidaya oleh petani dan penggemar tanaman baik yang ada di kota maupun di wilayah perkotaan. Kencur sangat cocok ditanam baik di lahan terbuka maupun menggunakan pot-pot polybag. Kencur mempunyai ciri/karakteristik tubuh seperti rhizoma berwarna kuning keputihan. Kencur dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, seperti untuk pengobatan sakit batuk-pilek, meriang, meredakan sakit tenggorokan, sebagai pemberi aroma sedap pada menu kuliner pecel lele dan lainnya. Beberapa masyarakat menganggap bahwa apabila seseorang mengonsumsi kencur dapat membuat suara menjadi lebih indah.
3. Jahe
Jahe juga termasuk tumbuhan apotek hidup. Jahe banyak dibudidaya oleh masyarakat petani di berbagai daerah di Indonesia. Jahe dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, seperti jika jahe dibuat minuman/diseduh dengan air hangat, maka akan memberikan kehangatan pada lambung sehingga tidak mudah meriang (sakit).
Selain itu, jahe terbukti ampuh mampu menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh, sehingga memungkinkan seseorang akan terhindar dari berbagai penyakit degeneratif seperti jantung koroner, strok, darah tinggi (hipertensi), arteriosklerosis, asam urat, dan lain sebagainya. Jahe mengandung berbagai senyawa fitokimia yang disekresikan dari organ tumbuhan yang terdapat seperti pada batang tanaman, rhizoma (rmpang), daun, bunga, biji, maupun pada akarnya. Sehingga, jahe banyak mengandung senyawa flavonoid dan minyak atsiri yang berfungsi sebagai antioksidan sebagai penangkal radikal bebas di udara, sehingga fungsinya hampir sama layaknya seperti vitamin C.
4. Laos (Lengkuas)
Tanaman laos ini biasanya menjadi sapaan akrab bagi masyarakat Indonesia. Namun, beberapa orang menyebutnya sebagai tanaman lengkuas. Lengkuas telah banyak dibudidaya oleh masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu kala, dan kehadiran tanaman ini di bumi mampu memberikan sumbangsih penting baik dalam dunia medis (kesehatan), dunia pertanian, dan industri makanan dan 0bat.
Morfologi Tanaman Lengkuas, Dokumen Foto Original By: Guruilmuan |
Dalam dunia medis, rimpang lengkuas banyak dimanfaatkan untuk penyembuhan luka memar, sebagai penyembuhan penyakit demam, anyang-anyangan (banyak kencing), tukak lambung, demam berdarah, dan lainnya. Sementara itu, kandungan flavonoid dan minyak atsiri pada tanaman ini sangat berguna dalam menurunkan kadar gula dalam darah yang tinggi serta untuk kegiatan diet, yakni dengan mencampurkannya sebagai bumbu masak sehari-hari.
Demikianlah informasi tentang, 4 tanaman apotek hidup yang berfungsi sebagai herbal alami. Jika tertarik dengan artikel di atas, maka tak ada salahnya Anda segera mencoba untuk membudidaya tanaman apotek hidup di sekitar lingkungan tempat tinggal Anda. Semoga apa yang disajikan pada uraian singkat di atas dapat bermanfaat bagi kita semuanya. Salam sehat bersama tanaman apotek hidup.
4 TANAMAN APOTEK HIDUP Yang Berfungsi Sebagai Herbal Alami
4/
5
Oleh
Wahid Priyono