Pisang dengan nama ilmiah Musa paradisiaca
merupakan salah satu dari berbagai jenis buah-buahan tropis yang berada
dan telah banyak dikembangkan di wilayah Indonesia. Syarat tumbuh yang toleran dalam
lingkungan yang luas dan juga teknik budidaya yang relatif mudah membuat pisang
banyak dibudidayakan. Dari segi harga jualnya, buah pisang termasuk komoditas pertanian yang memiliki
harga relatif tinggi sehingga lebih memberikan jaminan keuntungan memadai (banyak).
Morfologi
Tanaman Pisang
Mempelajari morfologi tanaman pisang sangat
berguna khususnya dalam pelaksanaan budidaya tanaman pisang itu sendiri.
Pada umumnya, morfologi tanaman dapat digunakan sebagai patokan dalam menentukan pola pelaksanaan teknis budidaya dan juga untuk menentukan syarat tumbuh tanaman. Berikut ini adalah ciri morfologi tanaman pisang:
Pada umumnya, morfologi tanaman dapat digunakan sebagai patokan dalam menentukan pola pelaksanaan teknis budidaya dan juga untuk menentukan syarat tumbuh tanaman. Berikut ini adalah ciri morfologi tanaman pisang:
Buah Pisang Dalam Tandannya. Foto Kontributor Oleh: Andi Muhammad Yusuf |
1. Akar
Sistem perakaran tanaman pisang
umumnya keluar dan tumbuh dari bongo (corm) pada bagian samping dan bawah akar primernya, tanaman pisang berakar serabut, dan tidak memiliki akar tunggang karena bukan tergolong dari tumbuhan dikotil.
Pertumbuhan akar pisang secara khusus yakni berkelompok menuju arah samping dan berada di bawah
permukaan tanah mencapai sepanjang sekitar 4-5 meter.
Walaupun demikian, daya jangkau akar hanya menembus pada kedalaman tanah antara
100 hingga 200 cm.
2. Batang
Batang pisang dapat dibedakan menjadi dua golongan penting yaitu
batang asli yang disebut sebagai bongo (corm) dan batang semu atau biasa disebut juga sebagai batang palsu. Bongol tersebut berada di pangkal batang semu dan berada di bawah permukaan tanah serta
memiliki banyak mata tunas yang merupakan calon anakan tanaman pisang dan
merupakan tempat tumbuhnya akar. Batang semu tersusun atas pelepah-pelepah daun
yang saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh, serta berada di atas permukaan
tanah.
3. Daun
Bentuk daun pisang pada umumnya adalah panjang, lonjong dengan sistem pertulangannya menyirip-menjari,
dengan lebar yang tidak sama, bagian ujung daun bentuknya tumpul, dan pada tepi daunnya nya tersusun
rata. Letak daun terpencar dan tersusun dalam tangkai yang berukuran ralatif
panjang dengan helai daun yang sangat mudah robek.
4. Bunga
Bunga pisang atau yang sering disebut dengan jantung
pisang keluar dari ujung batang. Susunan bunga (jantung pisang) tersebut tersusun atas daun-daun
pelindung yang saling menutupi serta bunga-bunganya terletak pada tiap ketiak di
antara daun pelindung dan membentuk sisir. Bunga pisang termasuk bunga berumah
satu. Letak bunga betina ada di bagian pangkal, sedangkan letak bunga jantan ada di tengah. Sementara itu, untuk bunga sempurna yang terdiri atas bunga jantan dan bunga betina tersebut berada di bagian ujung tandan bunga.
5. Buah Pisang
Karakteristik umum dari buah pisang tersusun dalam tanda, dan tiap tandan
terdiri atas beberapa sisir dan tiap sisir terdapat 6-25 buah pisang
tergantung varietasnya. Buah pisang kebanyakan tidak berbiji namun bersifat
triploid. Akan tetapi pada pisang kluthuk yang bersifat diploid dan memiliki biji.
Proses pembuahan tanpa adanya biji disebut dengan partenokarapi. Partenokarapi ini juga banyak diterapkan dalam bidang pertanian dengan tujuan untuk menghasilkan buah tanpa biji, sebagai contoh: Semangka tanpa biji, strawberry tanpa biji, dan sebagainya.
Adapun ukuran buah pisang bervariasi tergantung pada
varietasnya. Panjang buahnya antara 10-18 cm dengan ukuran diameter sekitar 2,5-4,5 cm.
Buah berlinggir 3-6 alur, kadang-kadang buahnya bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk seperti leher
botol. Daging buah tebal dan lunak, kulit buah yang masih muda berwarna hijau
dan ketika tua berubah menjadi kuning langsat.
Syarat Tumbuh
Tanaman Pisang
Iklim
· Tanaman pisang cocok untuk daerah
yang beriklim tropis dengan kelembaban udara yang cukup tinggi serta dengan
kondisi cuaca yang cukup panas. Namun demikian, apabila kondisi lahan berada di daerah
subtropis atau pegunungan, hal ini tidak masalah karena tanaman pisang mampu beradaptasi
pada cuaca yang cukup dingin. Tanaman ini bisa bertahan pada daerah yang
kekurangan air, karena pisang bisa menyuplai air dari batang yang memiliki
kandungan air yang tinggi.
· Perhatikan juga dengan kondisi
kecepatan angin di lokasi lahan karena jika kecepatan angin di lahan cukup
tinggi bisa merusak daun pisang dan atau bahkan dapat mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman
· Kondisi curah hujan yang bagus
untuk budidaya tanaman pisang yaitu pada kisaran 1520-3800 mm per satu kali
tumbuh, dengan asumsi dalam sekali masa tanam terdapat 2 bulan tidak hujan.
Usahakan dalam budidaya tanaman pisang untuk membuat guludan supaya tidak ada
genangan air.
Media
Tanam Pisang
· Tanaman pisang bisa tumbuh optimal
pada kondisi tanah yang kaya unsur hara dan memiliki kandungan kapur atau tanah
berat. Tanaman ini memiliki sifat rakus terhadap makanan, sehingga anda perlu
mempersiapkan lahan yang memiliki unsur hara tinggi. Anda bisa melakukan
pemupukan untuk menambah hara tanah yakni menggunakan pupuk kompos dan
pupuk kandang yang telah dikeringkan;
· Tanaman pisang harus memperoleh pengairan yang teratur, namun usahakan jangan sampai ada genangan air dalam
lahan tanam yang berlebihan;
· Perhatikan juga dengan kondisi
ketinggian air tanah, untuk di daerah basah yaitu 60-210 cm, sedangkan daerah
setengah basah 95-150 cm, dan di daerah kering 20-155 cm. Untuk lokasi/wilayah lahan terkena
erosi tidak akan menghasilkan buah pisang yang baik serta tanaman ini tidak mampu hidup optimal pada tanah dengan kandungan garam 0,07%.
Ketinggian
Tempat
·
Ketinggian tempat tanaman pisang
bisa tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian mulai dari 500 - 1.400 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Sedangkan untuk pisang ambon, pisang tanduk, dan pisang nangka bisa tumbuh
baik pada ketinggian 1000 dpl.
Tahapan Budidaya Buah Pisang
1. Pemilihan
Bibit Pisang
Perbanyakan tanaman pisang dapat dilakukan dengan menggunakan cara vegetatif, yakni dengan proses perkembangbiakan melalui tunas atau mengambil tunas anak
pisang. Berikut ini persyaratan pembibitan tanaman pisang agar baik:
- Syarat bibit tanaman pisang yang
baik umumnya mempunyai panjang 1-1,5 meter dengan diameter sekitar 15-20 cm.
Sebaiknya Anda menggunakan bibit yang berasal dari indukan tanaman pisang yang
sehat dan telah berbuah dengan baik. Ketinggian anakan (bibit) pisang juga secara langsung bisa
berpengaruh terhadap produktivitas hasil panen atau produktivitas pisang dalam berbuah (berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah sisir untuk tiap tandannya).
- Terdapat dua jenis/tipe pembibitan
tanaman pisang yakni anakan muda dan anakan dewasa. Sebaiknya Anda
menggunakan anakan dewasa karena biasanya dapat dikembangbiakan secara mudah, sudah memiliki bakal bunga dan
cadangan makanan dalam bonggol pisangnya tersebut.
- Pemilihan bibit sebaiknya yang memiliki bentuk daun lancip seperti pedang, berhelai daun agak sempit daripada menggunakan bibit pisang dengan berdaun lebar-lebar.
2. Persiapan Bibit
Anda bisa mendapatkan bibit pisang
dengan membeli di toko pembibitan pertanian atau memakai bibit pisang dari
kebun sendiri. Gunakan jarak tanam 2×2 meter untuk budidaya pisang. Jika Anda
menggunakan indukan sendiri sebaiknya membatasi jumlah tunas anakan sekitar 7-9
pada pisang indukan, jika melebihi 9 tunas sebaiknya dilakukan pemotongan untuk
menjaga kualitas bibit pisang anakan.
Sebelum bibit ditanam di lahan terbuka (kebun, ladang, dan area lainnya), sebaiknya
dilakukan sanitasi terlebih dahulu untuk menghindari penularan hama maupun penyakit pada tanaman. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Setelah bibit dipotong dari indukan dan segeralah bersihkan tanah yang menempel pada akar pisang;
- Sebaiknya simpan terlebih dahulu
bibit selama 1-2 hari di lokasi yang teduh supaya luka sehabis pemotongan
mengering;
- Lakukan juga proses perendaman pada bibit
sebatas leher batang menggunakan insektisida 0,5-1 persen dalam waktu 10
menit. Kemudian bibit diangin-anginkan sebentar supaya tidak basah/lembab;
- Jika Anda tidak mempunyai insektisida tidak masalah, Anda bisa menggunakan air yang mengalir untuk merendam umbi bibit selama 2 hari. Lakukan perendaman ini pada air yang mengalir, seperti di sungai, dan lainnya;
3. Pengolahan Media Tanam
Persiapan lahan untuk budidaya pisang
sebaiknya dipertimbangkan dari aspeknya mulai iklim, kontur tanah, kemudahan
akses, keamanan sosial di daerah sekitar dan lain sebagainya. Sebelum menanam pisang sebaiknya Anda membersihkan
gulma, rerumputan liar dan menggemburkan tanah jika masih terlalu padat, membuat
saluran pengairan (drainase) dan pembuatan sengkedan jika kontur tanahnya agak miring.
4. Proses Penanaman Tanaman Pisang
Penentuan Pola Tanaman
Penentuan pola tanam bisa menggunakan pola tanam
tumpang sari pada 3 bulan pertama, sebab memang tanaman pisang mempunyai jarak
tanam yang cukup lebar. Jenis tanaman tumpang sari yang bisa Anda selipkan diantara rumpun tanaman pisang yaitu sayur-sayuran maupun buah holtikultura atau tanaman semusim lainnya.
Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang tanam khsus tanaman pisang yang disarankan yakni 50x50x50 cm untuk jenis tanah berat dan 30x30x30 atau 40x40x40 cm untuk jenis
tanah gembur dan berkadar humus tinggi. Sebaiknya gunakanlah jarak tanam 3,3 x 3,3 meter untuk jarak antar tanaman.
Cara Penanaman
Untuk memulai penanaman pisang, sebaiknya dilakukan pada bulan September-Oktober atau menjelang musim penghujan. Sebelum penanaman tanam
pisang sebaiknya berikan terlebih dahulu pupuk organik semacam pupuk kandang atau pupuk
kompos pada tiap-tiap lubang tanam sebanyak 15-20 kg. Pupuk organik yang akan diberikan sangat mempengaruhi kualitas rasa dari buah pisang nantinya.
5. Pemeliharaan Tanaman Pisang
Penjarangan
Untuk memperoleh hasil tanam dan produktivitas panen yang
baik, alangkah baiknya untuk satu rumpun pisang terdapat 3-4 batang saja. Lakukan
pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga dalam satu rumpun tanaman pisang hanya terdapat
berbagai macam anakan yang memiliki usia yang berbeda-beda (fase pertumbuhan).
Setelah mencapai usia setidaknya 4 - 5 tahun, bongkar rumpun tersebut untuk diganti tanaman
pisang baru.
Penyiangan Dari Gulma/Rumput Liar
Cara penyiangan adalah: Pertama, bersihkan gulma dan rerumputan liar yang
bisa mengganggu pertumbuhan induk dan anakan pisang. Lakukanlah proses penyiangan bersamaan dengan pada waktu penggemburan lahan di sekitar pusat tanaman supaya akar dan tunas pisang bisa bertambah banyak, sehingga efisiensi untuk menghasilkan tunas baru akan segera terwujud.
Akar pisang memiliki panjang sekitar 15-20 cm di bawah permukaan tanah, oleh karena
itu sebaiknya proses penyiangan tidak perlu terlali dalam. Cukup lakukan penyangkulan kecil-kecil saja menggunakan cangkul.
Perempalan Daun Pisang Kering
Daun-daun pisang yang telah mulai mengering sebaiknya segera dipangkas untuk menjaga kebersihan lahan dan mencegah penyebaran hama maupun penyakit pada tanaman pisang. Anda juga dapat melakukan aktivitas perempalan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
Kegiatan Pemupukan Tanaman
Tanaman pisang sangat memerlukan jumlah kandungan sejumlah unsur hara seperti kadar Kalium (K) yang besar di dalam tanah. Dalam 1 hektar lahan misalnya, akan dibutuhkan sejumlah 207 kilogram pupuk urea, 138 kilogram super fosfat, 608 kilogram KCl, dan 200 kilogram batu kapur/dolomit sebagai sumber utama kalsium. Pupuk N (Nitrogen) yang dapt diperoleh dari pupuk kotoran hewan ternak kering juga harus diberikan secara rutin 2 kali dalam setahun yang peletakannya di antara larikan yang mengelilingi rumpun-rumpun tanaman pisang.
Selesai pemupukan, larikan yang ditaburi pupuk tersebut kemudian ditutup dengan tanah yang ada di sekitarnya. Sementara itu, untuk pemupukam kalium (K) dan fosfat (P), sebaiknya dilakukan tiap 6 bulan setelah tanam awal (2 kali dalam satu tahun).
Pengairan dan Penyiraman
Tumbuhan pohon pisang bisa tumbuh-kembang dengan
baik jika pengairannya terjaga. Cara pengairannya yakni dengan disiram atau
mengalirkan air di antara baris tanaman pisang di dalam guludan-guludan yang telah dibuat.
Pemeliharaan Buah Pisang Dari Serangan Hama dan Penyakit
Apabila jantung pisang sudah berjarak 25
cm dari sisir buah pisang terakhir, maka sebaiknya harus dilakukan proses pemotongan supaya
pertumbuhan buah pisang tidak terganggu, dan pada akhirnya proses pembentukan tandan buah akan semakin cepat. Jika sisir buah telah mengembang sempurna, tandan pisang sebaiknya dibungkus menggunakan kantung plastik
bening untuk menjaga kemulusan buah agar terhindar dari hama maupun penyakit perusak
buah (terutama dari hama lalat buah/Drosophila melanogaster). Sebaiknya gunakan pula kantong plastik polietilen (bisa dibeli di toko plastik) setebal
0,5 mm lalu diberikan lubang di tiap sisi plastik dengan berdiameter 1,25 cm. Atur sedemikian rupa
hingga plastik tersebut bisa menutupi 16-45 cm sampai atas pangkal sisir
teratas serta 20 cm di bawah pucuk buah dari sisir terbawahnya.
7. Kegiatan Panen Buah Pisang
Buah pisang dapat dipanen matang dari tandannya saat di kebun/ladang, atau juga dapat dipanen hijau (saat buah sudah tua) dengan ciri lingkaran buah berbentuk bundar dan sudutnya tidak menyiku. Umur ideal buah
pisang yang sudah siap dipanen adalah antara umur 100 – 120 hari setelah kemunculan bunga (bisa tergantung kepada kultivar atau klon, varieats tanaman yang ditanam).
Agar proses pematangan
dapat seragam dan serentak, sebaiknya dirangsang menggunakan bahan misalnya
asap dari daun-daun kayu yang dibakar, daun yang segar (daun akasia),
penggunaan karbit (gas etilen), ethrel / ethepon, propilen, asetilen, lamanya pematangan buah secara karbit ini sekitar 10 –
12 jam. Dan esoknya sudah siap diedarkan di pasaran.
Namun, ada sisi keuntungan dan kelemahan ketika pengarbitan buah pisang menggunakan gas etilen diantaranya: Keuntungan buah pisang akan cepat matang, namun di sisi lain rasa buah pisang yang matang secara alamiah akan jauh lebih manis dibandingkan buah yang diperam menggunakan karbit/gas etilen tersebut.
Buah Pisang Dalam Sisiran, Dokumentasi Oleh: Andi M. Yusuf |
Namun, ada sisi keuntungan dan kelemahan ketika pengarbitan buah pisang menggunakan gas etilen diantaranya: Keuntungan buah pisang akan cepat matang, namun di sisi lain rasa buah pisang yang matang secara alamiah akan jauh lebih manis dibandingkan buah yang diperam menggunakan karbit/gas etilen tersebut.
8. Kegiatan Pascapanen Buah Pisang
Buah pisang hasil dari kegiatan pemanenan dapat langsung dikemas memakai keranjang bambu dan secepatnya di angkut ke
distributor atau pasar (dalam bentuk pisang mentah atau pisang yang telah matang ditandannya langsung). Jika Anda mau menyetorkan buah pisang ke pasar modern, kios buah, supermarket/mall dan toko swalayan.Anda juga dapat melakukan pengemasan buah per sisir atau per beberapa buah sesuai dengan permintaan pasar modern itu. Penampilan fisik buah pisang sangat mempengaruhi penjualan buah pisang di pasar modern. Sehingga buah pisang harus dikemas secara apik, bagus, dan enak dilihat mata sehingga peluang untuk menjadi perhatian konsumen dapat dipertimbangkan.
Budidaya BUAH PISANG Super Praktis Besar Enak dan Menguntungkan
4/
5
Oleh
Wahid Priyono