Tanaman Ubi Jalar atau mantang dengan nama latin Ipomoea batatas L. adalah jenis tanaman yang banyak dibudidaya oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini sangat baik ditumbuh-kembangkan di lingkungan tropis dan memiliki pencahayaan matahari penuh sepanjang hari. Ada tiga jenis ubi jalar yang sangat populer banyak dibudidayakan oleh petani yakni ubi jalar ungu, ubi jalar merah, dan ubi jalar putih kecokelatan. Ketiga jenis ubi jalar ini memiliki tingkat produktivitas panen yang amat tinggi serta menguntungkan bagi petani secara kualitas dan kuantitas. Beberapa jenis varietas ubi jalar pupuler diantaranya sukuh, sari, boko, jago, cangkuang, sewu, kidal, ibaraki, cilembu, lampeneng, georgia, borobudur, prambanan, kalasan dan mendut.
Manfaat Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar banyak dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat sebagai bahan makanan pokok, bahan untuk industri makanan, sebagai tanaman herbal, dan tanaman hias. Dalam industri makanan dan kuliner, umbinya dapat dibuat keripik, sale mantang, getuk mantang, mantang godok, ubi jalar bakar, serta sebagai bahan baku campuran dalam pembuatan kolak mantang. Secara medis, beberapa bagian organ tanaman ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal, seperti: Pada bagian daun mantang dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka memar, luka akibat teriris pisau, lecet, atau bisulan. Dan masih banyak lagi kegunaan ubi jalar dalam memenuhi kemashalatan orang banyak.
Syarat Tumbuh Tanaman Ubi Jalar
Budidaya ubi jalar (mantang) secara organik sangat cocok dilakukan di daerah tropis yang panas dan lembab. Curah hujan ideal bagi tanaman ini yakni 800 - 1.500 mm/tahun, dengan suhu lingkungan 22 - 27 derajat celcius serta kelembaban udaranya yakni 60-80%. Ubi jalar dapat ditanam pada musim hujan menuju musim kemarau, karena akan jauh lebih baik serta merupakan syarat tumbuh agar pertumbuhan akar dan organ tumbuhan lainnya berjalan optimal. Jenis tanah yang cocok untuk tanaman ini adalah tanah andosol, lempung liat berpasir, aluvial, serta tanah yang banyak mengandung unsur hara organik.
Di negara Indonesia, budidaya ubi jalar sangat baik apabila dilakukan di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 500 - 1.200 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Pada ketinggian lahan seperti ini, produktivitas panen ubi jalar akan semakin optimal.
Karakteristik Tanaman Ubi Jalar
Seperti pada tanaman jenis lainnya, ubi jalar memiliki ciri-ciri batang dan daunnya berwarna hijau tua atau hijau. Beberapa varietas mempunyai bunga majemuk, sistem perakarannya serabut sebelum terbentuknya umbi utama, batang mengandung sekitar 3% air, merupakan tanaman darat yang posisi tumbuhnya merunduk atau merambat di lantai tanah. Daun setiap varietas tanaman mantang memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda; ada yang berbentuk bintang, bulat telur dengan ujung lancip, ada yang memiliki daun bulat lonjong dengan sistem pertulangan daunnya tidak sejajar. Umbi mantang yang terbentuk dari umbi akar biasanya berwarna merah, putih kekuningan, atau berwarna putih total.
Cara Budidaya Ubi Jalar Secara Organik
Untuk memperoleh hasil panen ubi jalar yang berbuah lebat dan menguntungkan, maka ditentukan pula oleh seberapa rutin para petani melakukan proses penanaman dan perawatan secara benar. Apabila budidaya menanam mantang dilakukan secara benar, terencana maka hasilnya pun akan optimal dan mampu bersaing di pasaran. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk sukses menanam ubi jalar meliputi proses pemilihan bibit unggul, pengolahan tanah, penanaman, serta bagaimana mengetahui usia ideal agar umbi mantang siap panen dan dijual di pasaran. Untuk lebih jelasnya, mari ikuti panduan berikut ini:
1. Penyiapan Bibit Ubi Jalar
Penyiapan bibit dalam budidaya ubi jalar dapat dilakukan dengan dua cara, yakni secara generatif (melalui umbi) dan vegetatif (melalui stek batang). Pertama, perbanyakan secara generatif yakni menggunakan umbi dengan ciri: umbi berkualitas baik dan sehat (tidak cacat), kemudian dibiarkan ditempat yang teduh hingga muncul mata tunasnya (dibiarkan lebih kurang 2-3 bulan). Selanjutnya tunas yang keluar dari umbi tersebut dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara semacam ini digunakan untuk memperbanyak bibit unggul dalam skala terbatas, atau untuk mengembalikan sifat-sifat unggul sang induk.
Cara kedua ialah perbanyakan secara vegetatif yakni dengan melakukan stek batang. Calon indukan diambil dari batang yang sudah berumur 2-3 bulan , pilihlah batang mantang yang kokoh dengan ruas pendek-pendek. Caranya yakni potong batang sepanjang 20-25 cm. Pada tiap potong minimal ada dua sampai tiga ruas batang. Jika ada daun-daun di sekitar ruas batang, sebaiknya dipapas untuk mencegah penguapan. Ikat batang yang telah distek tersebut dan biarkan selama 7 hari di tempat yang teduh.
Perbanyakan tanaman ubi jalar dengan cara stek batang secara terus-menerus, maka akan menurunkan kualitas tanaman, terlebih umbi. Oleh sebab itu, perbanyakan dengan stek batang hanya dianjurkan 3-4 generasi saja. Selanjutnya perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif yakni menggunakan umbi atau sangat baik sekali jika penanaman ubi jalar dilakukan secara selang-seling (perbanyakan secara generatif - vegetatif - generatif - vegetatif - dan seterusnya).
Umumnya masyarakat petani lebih memilih cara budidaya ubi jalar secara organik menggunakan stek batang, karena alasan lebih paraktis, cepat ditanam, dan efisien ditanam baik pada saat musim penghujan atau musim panas.
2. Pengolahan Lahan Tanam Ubi Jalar
Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, pertumbuhan tanaman ubi jalar akan sangat baik apabila ditanam pada tanah lempung berpasir, serta memiliki kandungan unsur hara organik yang mencukupi. Penanaman ubi jalar pada tanah retak-retak (kering) sangat berpotensi membuat sistem imunitas tanaman menurun, sehingga rentan terserang berbagai penyakit dan hama tanaman. Sebaliknya, apabila umbi atau batang hasil stek ditanam pada tempat yang terlalu becek dan banyak air, maka hasil panen umbi akan kecil, memungkinkan buah dan batangnya akan cepat membusuk bahkan dapat terserang penyakit tanaman yang sulit diidentifikasi oleh petani.
pH tanah yang cocok untuk tumbuh-kembang tanaman ubi jalar/mantang yakni kisaran pH tanah 5-6,7. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada lahan perkebunan, bekas persawahan yang ditanami padi atau jenis tanaman sayur dan buah, serta di tanah tegalan. Apabila menggunakan lahan tegalan untuk budidaya tanaman ini, maka sebaiknya dilakukan diakhir musim penghujan. Sedangkan untuk lahan perkebunan dan area persawahan sebaiknya penanaman dilakukan pada waktu kemarau.
Budidaya tanaman mantang atau ubi jalar sangat mudah dan praktis dilakukan, sebab relatif tidak menggunakan pupuk dalam skala yang banyak. Sebelum menanam ubi jalar organik, sebaiknya tanah dibajak terlebih dahulu yakni dengan menggunakan traktor (mesin berat), atau hanya sekedar menggunakan hewan ternak untuk membantu pembajakan. Usahakan tanah yang dibajak gembur dan halus, kemudian selanjutnya buatlah bedengan-bedengan memanjang sebagai lahan tanam. Bentuklah bedengan setinggi 30-40 cm, dan panjangnya mengikuti luas lahan yang tersedia.
Untuk melakukan budidaya ubi jalar secara organik, maka berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos. Pemberian pupuk kandang tersebut bersamaan pada saat pembuatan bedengan dengan dosis 20 ton per hektar lahan tanam. Pupuk kandang yang bagus dan sudah terbukti berdasarkan pengalaman penulis yakni pupuk kotoran sapi, kambing, atau ayam yang sudah difermentasikan (dikeringkan), karena komposisi pupuk ini banyak mengandung unsur-unsur seperti Fosfor, Kalium (K), Nitrogen (N), Kalsium (Ca), dan yang lainnya. Terutama unsur Nitrogen (N) sangat penting sekali untuk membuat agar daun cepat tumbuh lebat, mempercepat laju pertumbuhan tunas,akar,batang, serta umbi agar berbuah lebat.
3. Penanam Ubi Jalar Organik
Penanam ubi jalar sangat mudah dilakukan. Apabila bibit tanam sudah disiapkan dengan baik, maka saatnya menanam. Ubi jalar sebaiknya ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang ke dalam tanah. Dalam 1 bedengan lahan tanam terdapat dua baris lajur tanaman. Jarak tanaman antar satu baris 40 cm. Dibutuhkan setidaknya 36.000 stek batang untuk keperluan lahan seluas satu hektar.
Di awal penanaman, usahakan tanah selalu lembab, memiliki ketercukupan air. Jika memungkinkan, penyiraman tanaman di awal adalah hal mutlak untuk menjaga agar tanah tidak menjadi kering serta merangsang pertumbuhan tunas batang. Penyiraman dilakukan tiap pagi dan sore hari. Penyiraman dihentikan apabila tunas-tunas daun sudah tumbuh pada batang stek kira-kira setinggi 2-4 cm. Biarkan tunas-tunas itu tumbuh liar dan menjalar ke tanah.
4. Perawatan Dasar Tanaman Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar sangat tahan pada kondisi lahan yang cukup kering (tanaman jenis xerofit), sehingga akan tetap bertahan hidup jika tidak disiram dalam kondisi yang cukup lama. Jika pada saat musim hujan tiba, tanaman ini akan mengeluarkan tunas dari batangnya dalam jumlah banyak.
Setelah usia tanaman 2-3 minggu terdapat tanaman yang mati, gagal tumbuh atau layu, segera ganti dengan tanaman baru (disulam). Aktivitas ini dapat diselingi dengan memberantas gulma (rumput-rumput liar) yang tumbuh di sekitar tanaman mantang yakni dengan cara mengoret atau mencabutnya hingga ke bagian akar. Pencabutan gulma ini bukan tanpa alasan, karena jika dibiarkan maka gulma ini akan menghabiskan unsur hara di sekitar tanaman mantang dan akan menghambat pertumbuhan mantang.
Pada usia 4 minggu setelah tanam, lakukan pembongkaran/penggemburan tanah di bagian kiri dan kanan tanaman, radus 10 dari pusat akar tanaman. Hal ini dimaksudkan agar tanaman tidak menjalar kemana-mana sehingga umbi-umbi akan berkembang sesuai pada jalur tanamnya masing-masing. Berdasarkan pengalaman, apabila cara ini dilakukan oleh petani, maka akan menghasilkan umbi atau buah mantang yang berukuran besar-besar.
Pada usia 6-9 minggu setelah tanam, tanah yang dibongkar tadi ditutup kembali sambil merapikan akar-akar tanaman yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Hal ini dilakukan untuk merapihkan agar umbi berbuah pada pusat tanaman awal dan tidak merambat kemana-mana. Apabila umbi tumbuh dan berkembang pada daerah yang lain (bukan pada pusat tanam awal), maka ukuran umbi akan kecil-kecil sehingga produktivitas panen semakin rendah.
5. Pemanenan Budidaya Ubi Jalar Organik
Panen ubi jalar adalah hal yang dinanti-nanti oleh petani. Pemanenan ubi jalar biasanya dilakukan pada umur 4-5 bulan, tergantung dari masing-masing varietas. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat sore hari dengan cara mencangkul secara hati-hati lokasi tempat dimana umbi tumbuh. Ciri-ciri tanaman ubi jalar yang sudah siap panen yaitu umbi memiliki ukuran 1 kepalan tangan orang dewasa, dalam satu pohon dapat menghasilkan setidaknya 1 kg umbi, batangnya sudah agak hijau-kekuningan, tanah disekitar pusat tanaman sudah retak-retak yang menandakan bahwa umbinya sudah tumbuh maksimal di dalam tanah sehingga harus segera dipanen. Setelah dipanen, lalu masukan umbi ke dalam karung atau bakul yang terbuat dari anyaman bilah bambu. Kemudian hasil panen dicuci bersih, kemudian diletakkan pada tempat yang sejuk sebelum dipasarkan.
Panen ubi jalar dikatakan sukses apabila dalam satu hektar lahan tanam menghasilkan panen umbi sebanyak 25-30 ton. Pada beberapa varietas seperti ubi jalar varietas borobudur dan kalasan, dapat mencapai 30-40 ton/hektar lahan tanam.
Demikian artikel buletin pertanian tentang: "Cara Budidaya Ubi Jalar Organik Agar Cepat Berbuah Lebat". Semoga apa yang sudah diuraikan di atas bermanfaat. Salam budidaya pertanian. Mari tanami lahan pertanian dengan bermacam-macam jenis tanaman agar lebih produktif.
Manfaat Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar banyak dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat sebagai bahan makanan pokok, bahan untuk industri makanan, sebagai tanaman herbal, dan tanaman hias. Dalam industri makanan dan kuliner, umbinya dapat dibuat keripik, sale mantang, getuk mantang, mantang godok, ubi jalar bakar, serta sebagai bahan baku campuran dalam pembuatan kolak mantang. Secara medis, beberapa bagian organ tanaman ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal, seperti: Pada bagian daun mantang dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka memar, luka akibat teriris pisau, lecet, atau bisulan. Dan masih banyak lagi kegunaan ubi jalar dalam memenuhi kemashalatan orang banyak.
Syarat Tumbuh Tanaman Ubi Jalar
Tanaman Ubi Jalar (Mantang), Foto Original Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Di negara Indonesia, budidaya ubi jalar sangat baik apabila dilakukan di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 500 - 1.200 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Pada ketinggian lahan seperti ini, produktivitas panen ubi jalar akan semakin optimal.
Karakteristik Tanaman Ubi Jalar
Seperti pada tanaman jenis lainnya, ubi jalar memiliki ciri-ciri batang dan daunnya berwarna hijau tua atau hijau. Beberapa varietas mempunyai bunga majemuk, sistem perakarannya serabut sebelum terbentuknya umbi utama, batang mengandung sekitar 3% air, merupakan tanaman darat yang posisi tumbuhnya merunduk atau merambat di lantai tanah. Daun setiap varietas tanaman mantang memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda; ada yang berbentuk bintang, bulat telur dengan ujung lancip, ada yang memiliki daun bulat lonjong dengan sistem pertulangan daunnya tidak sejajar. Umbi mantang yang terbentuk dari umbi akar biasanya berwarna merah, putih kekuningan, atau berwarna putih total.
Cara Budidaya Ubi Jalar Secara Organik
Untuk memperoleh hasil panen ubi jalar yang berbuah lebat dan menguntungkan, maka ditentukan pula oleh seberapa rutin para petani melakukan proses penanaman dan perawatan secara benar. Apabila budidaya menanam mantang dilakukan secara benar, terencana maka hasilnya pun akan optimal dan mampu bersaing di pasaran. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk sukses menanam ubi jalar meliputi proses pemilihan bibit unggul, pengolahan tanah, penanaman, serta bagaimana mengetahui usia ideal agar umbi mantang siap panen dan dijual di pasaran. Untuk lebih jelasnya, mari ikuti panduan berikut ini:
1. Penyiapan Bibit Ubi Jalar
Penyiapan bibit dalam budidaya ubi jalar dapat dilakukan dengan dua cara, yakni secara generatif (melalui umbi) dan vegetatif (melalui stek batang). Pertama, perbanyakan secara generatif yakni menggunakan umbi dengan ciri: umbi berkualitas baik dan sehat (tidak cacat), kemudian dibiarkan ditempat yang teduh hingga muncul mata tunasnya (dibiarkan lebih kurang 2-3 bulan). Selanjutnya tunas yang keluar dari umbi tersebut dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara semacam ini digunakan untuk memperbanyak bibit unggul dalam skala terbatas, atau untuk mengembalikan sifat-sifat unggul sang induk.
Bibit Mantang Secara Generatif dari Umbi (Tunas), Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Cara kedua ialah perbanyakan secara vegetatif yakni dengan melakukan stek batang. Calon indukan diambil dari batang yang sudah berumur 2-3 bulan , pilihlah batang mantang yang kokoh dengan ruas pendek-pendek. Caranya yakni potong batang sepanjang 20-25 cm. Pada tiap potong minimal ada dua sampai tiga ruas batang. Jika ada daun-daun di sekitar ruas batang, sebaiknya dipapas untuk mencegah penguapan. Ikat batang yang telah distek tersebut dan biarkan selama 7 hari di tempat yang teduh.
Perbanyakan tanaman ubi jalar dengan cara stek batang secara terus-menerus, maka akan menurunkan kualitas tanaman, terlebih umbi. Oleh sebab itu, perbanyakan dengan stek batang hanya dianjurkan 3-4 generasi saja. Selanjutnya perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif yakni menggunakan umbi atau sangat baik sekali jika penanaman ubi jalar dilakukan secara selang-seling (perbanyakan secara generatif - vegetatif - generatif - vegetatif - dan seterusnya).
Umumnya masyarakat petani lebih memilih cara budidaya ubi jalar secara organik menggunakan stek batang, karena alasan lebih paraktis, cepat ditanam, dan efisien ditanam baik pada saat musim penghujan atau musim panas.
2. Pengolahan Lahan Tanam Ubi Jalar
Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, pertumbuhan tanaman ubi jalar akan sangat baik apabila ditanam pada tanah lempung berpasir, serta memiliki kandungan unsur hara organik yang mencukupi. Penanaman ubi jalar pada tanah retak-retak (kering) sangat berpotensi membuat sistem imunitas tanaman menurun, sehingga rentan terserang berbagai penyakit dan hama tanaman. Sebaliknya, apabila umbi atau batang hasil stek ditanam pada tempat yang terlalu becek dan banyak air, maka hasil panen umbi akan kecil, memungkinkan buah dan batangnya akan cepat membusuk bahkan dapat terserang penyakit tanaman yang sulit diidentifikasi oleh petani.
pH tanah yang cocok untuk tumbuh-kembang tanaman ubi jalar/mantang yakni kisaran pH tanah 5-6,7. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada lahan perkebunan, bekas persawahan yang ditanami padi atau jenis tanaman sayur dan buah, serta di tanah tegalan. Apabila menggunakan lahan tegalan untuk budidaya tanaman ini, maka sebaiknya dilakukan diakhir musim penghujan. Sedangkan untuk lahan perkebunan dan area persawahan sebaiknya penanaman dilakukan pada waktu kemarau.
Budidaya tanaman mantang atau ubi jalar sangat mudah dan praktis dilakukan, sebab relatif tidak menggunakan pupuk dalam skala yang banyak. Sebelum menanam ubi jalar organik, sebaiknya tanah dibajak terlebih dahulu yakni dengan menggunakan traktor (mesin berat), atau hanya sekedar menggunakan hewan ternak untuk membantu pembajakan. Usahakan tanah yang dibajak gembur dan halus, kemudian selanjutnya buatlah bedengan-bedengan memanjang sebagai lahan tanam. Bentuklah bedengan setinggi 30-40 cm, dan panjangnya mengikuti luas lahan yang tersedia.
Untuk melakukan budidaya ubi jalar secara organik, maka berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos. Pemberian pupuk kandang tersebut bersamaan pada saat pembuatan bedengan dengan dosis 20 ton per hektar lahan tanam. Pupuk kandang yang bagus dan sudah terbukti berdasarkan pengalaman penulis yakni pupuk kotoran sapi, kambing, atau ayam yang sudah difermentasikan (dikeringkan), karena komposisi pupuk ini banyak mengandung unsur-unsur seperti Fosfor, Kalium (K), Nitrogen (N), Kalsium (Ca), dan yang lainnya. Terutama unsur Nitrogen (N) sangat penting sekali untuk membuat agar daun cepat tumbuh lebat, mempercepat laju pertumbuhan tunas,akar,batang, serta umbi agar berbuah lebat.
3. Penanam Ubi Jalar Organik
Penanam ubi jalar sangat mudah dilakukan. Apabila bibit tanam sudah disiapkan dengan baik, maka saatnya menanam. Ubi jalar sebaiknya ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang ke dalam tanah. Dalam 1 bedengan lahan tanam terdapat dua baris lajur tanaman. Jarak tanaman antar satu baris 40 cm. Dibutuhkan setidaknya 36.000 stek batang untuk keperluan lahan seluas satu hektar.
Di awal penanaman, usahakan tanah selalu lembab, memiliki ketercukupan air. Jika memungkinkan, penyiraman tanaman di awal adalah hal mutlak untuk menjaga agar tanah tidak menjadi kering serta merangsang pertumbuhan tunas batang. Penyiraman dilakukan tiap pagi dan sore hari. Penyiraman dihentikan apabila tunas-tunas daun sudah tumbuh pada batang stek kira-kira setinggi 2-4 cm. Biarkan tunas-tunas itu tumbuh liar dan menjalar ke tanah.
4. Perawatan Dasar Tanaman Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar sangat tahan pada kondisi lahan yang cukup kering (tanaman jenis xerofit), sehingga akan tetap bertahan hidup jika tidak disiram dalam kondisi yang cukup lama. Jika pada saat musim hujan tiba, tanaman ini akan mengeluarkan tunas dari batangnya dalam jumlah banyak.
Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas), Foto Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Setelah usia tanaman 2-3 minggu terdapat tanaman yang mati, gagal tumbuh atau layu, segera ganti dengan tanaman baru (disulam). Aktivitas ini dapat diselingi dengan memberantas gulma (rumput-rumput liar) yang tumbuh di sekitar tanaman mantang yakni dengan cara mengoret atau mencabutnya hingga ke bagian akar. Pencabutan gulma ini bukan tanpa alasan, karena jika dibiarkan maka gulma ini akan menghabiskan unsur hara di sekitar tanaman mantang dan akan menghambat pertumbuhan mantang.
Pada usia 4 minggu setelah tanam, lakukan pembongkaran/penggemburan tanah di bagian kiri dan kanan tanaman, radus 10 dari pusat akar tanaman. Hal ini dimaksudkan agar tanaman tidak menjalar kemana-mana sehingga umbi-umbi akan berkembang sesuai pada jalur tanamnya masing-masing. Berdasarkan pengalaman, apabila cara ini dilakukan oleh petani, maka akan menghasilkan umbi atau buah mantang yang berukuran besar-besar.
Pada usia 6-9 minggu setelah tanam, tanah yang dibongkar tadi ditutup kembali sambil merapikan akar-akar tanaman yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Hal ini dilakukan untuk merapihkan agar umbi berbuah pada pusat tanaman awal dan tidak merambat kemana-mana. Apabila umbi tumbuh dan berkembang pada daerah yang lain (bukan pada pusat tanam awal), maka ukuran umbi akan kecil-kecil sehingga produktivitas panen semakin rendah.
5. Pemanenan Budidaya Ubi Jalar Organik
Ubi Jalar (Mantang Merah Super), Foto Original Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Panen ubi jalar adalah hal yang dinanti-nanti oleh petani. Pemanenan ubi jalar biasanya dilakukan pada umur 4-5 bulan, tergantung dari masing-masing varietas. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat sore hari dengan cara mencangkul secara hati-hati lokasi tempat dimana umbi tumbuh. Ciri-ciri tanaman ubi jalar yang sudah siap panen yaitu umbi memiliki ukuran 1 kepalan tangan orang dewasa, dalam satu pohon dapat menghasilkan setidaknya 1 kg umbi, batangnya sudah agak hijau-kekuningan, tanah disekitar pusat tanaman sudah retak-retak yang menandakan bahwa umbinya sudah tumbuh maksimal di dalam tanah sehingga harus segera dipanen. Setelah dipanen, lalu masukan umbi ke dalam karung atau bakul yang terbuat dari anyaman bilah bambu. Kemudian hasil panen dicuci bersih, kemudian diletakkan pada tempat yang sejuk sebelum dipasarkan.
Panen ubi jalar dikatakan sukses apabila dalam satu hektar lahan tanam menghasilkan panen umbi sebanyak 25-30 ton. Pada beberapa varietas seperti ubi jalar varietas borobudur dan kalasan, dapat mencapai 30-40 ton/hektar lahan tanam.
Mantang Merah Super (Ubi Jalar), Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Demikian artikel buletin pertanian tentang: "Cara Budidaya Ubi Jalar Organik Agar Cepat Berbuah Lebat". Semoga apa yang sudah diuraikan di atas bermanfaat. Salam budidaya pertanian. Mari tanami lahan pertanian dengan bermacam-macam jenis tanaman agar lebih produktif.
Cara Budidaya UBI JALAR ORGANIK Agar Cepat Berbuah Lebat
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
2 komentar
Mantaaab
ReplyHallo pak Sogol...salam kenal pak. Iya pak terimakasih atas apresiasinya.. selamat mencoba pak, semoga nanem ubi jalarnya berhasil. Tanaman ubi jalarnya sehat2.
Reply