Tanaman KAKAO dengan nama ilmiah Theobroma cacao L. sangat banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, akan tetapi setiap daerah tidak selalu cocok ditanami tanaman ini mengingat banyak sekali faktor syarat tumbuh tanaman kakao. Habitat tanaman kakao yaitu hutan beriklim tropis yang banyak naungan (shade loving plant). Tanaman kakao dapat tumbuh baik pada ketinggian otimum lahan dari 1-600 mdpl, serta ketinggian lahan maksimum yakni 1.200 mdpl.
Tanaman kakao juga dapat hidup pada lahan yang cukup air (tanah gembur dan mempunyai ketercukupan air). Jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman kakao yaitu lempung liat berpasir, tanah gembur yang banyak mengandung unsur hara penting demi menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, faktor curah hujan sangat penting untuk menanam kakao. Curah hujan yang dianjurkan yakni kisaran 1.500 - 2.500 mm/tahun. Temperatur maksimum 300-320 derajat celcius, temperatur minimum yakni 180 - 210 derajat celcius, dan temperatur optimumnya yakni 26 derajat celcius. Ketercukupan sinar matahari sangat penting untuk tanaman kakao yang ditanam di kebun. Intensitas cahaya matahari 75% untuk tanaman kakao dewasa, 50% tanaman muda, dan 25% untuk tingkat intensitas cahaya pada tanaman kakao bibit. Sementara itu, untuk tingkat kelembaban udara yakni 80-90 %.
Tanaman kakao seperti yang banyak diketahui masyarakat luas banyak mempunyai segudang manfaat yakni dapat dijadikan bahan baku pembuatan wafer, cokelat, agar-agar, bubuk skim cokelat, dapat ditambahkan pada biji kopi robusta atau kopi arabika untuk industri coffe, dan banyak lainnya. Buahnya yang sudah matang juga dapat dinikmati secara langsung karena daging buahnya terasa sangat manis.
Sentra dan tempat pembudidayaan tanaman kakao banyak dilakukan di daerah-daerah pegunungan di Indonesia. Provinsi Lampung adalah sentra pembudidayaan tanaman kakao yang sangat besar. Jika Anda bermain ke provinsi Lampung, di setiap ruas jalan dari daerah perbukitan Kalianda - Bandarlampung - Pesawaran - Pringsewu - Liwa, pasti Anda akan menyaksikan ratusan bahkan ribuan pohon kakao ini tumbuh dengan baik di daerah tersebut. Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi dan sepanjang pulau Sumatera banyak dijumpai adanya tanaman kakao baik yang ada dipinggiran jalan lintas sumatera, di daerah pegunungan maupun perbukitannya. Menarik sekali jika Anda sekali-kali berkunjung ke petani kakao dan bagaimana mereka membudidayakan kakao serta bagaimana proses pengeringan biji kakao hingga siap jual.
Beberapa jenis varietas tanaman kakao yang banyak dibudidaya oleh masyarakat provinsi Lampung diantaranya, Criolo, Forastero, kultivar Lower Amazone Hybrid (LAH), Upper Amazone Hybrid (UAH), dan masih banyak jenis lainnya.
Cara Menanam KAKAO di Kebun Agar Cepat Berbuah Lebat
Untuk memperoleh hasil panen kakao yang melimpah serta memiliki pohon yang berbuah lebat, maka teknik penanaman yang benar penting dilakukan. Karena bagaimanapun juga banyak sedikitnya hasil panen sangat dipengaruhi oleh faktor perawatan tanaman mulai dari proses tanam awal (pembenihan) sampai pada tahap dewasa dan pemanenan. Oleh sebab itu, mari kita simak bersama bagaimana cara menanam kakao di kebun agar cepat berbuah seperti pengalaman yang pernah saya lakukan di kebun milik saya sendiri.
1. Pemilihan Bibit Kakao yang Unggul
Pemilihan bibit kakao yang unggul sangat penting. Bibit kakao sebaiknya dapat dibeli langsung dari para petani kakao yang sudah berpengalaman. Ciri bibit kakao yang unggul yakni terbebas dari penyakit, memiliki benih atau bibit yang sehat tidak dimakan tungau (jika pembibitan melalui biji), mempunyai akar, batang, serta daun yang nampak segar dan tidak cacat. Untuk memperoleh bibit kakao dapat diperoleh dari hasil penyemaian biji kakao, atau dapat melakukan perkembangbiakan tanaman secara vegetatif yakni seperti cangkok batang, stek batang, proses penyilangan (menempel). Setelah bibit disiapkan, mari ikuti langkah selanjutnya. Jika proses penanaman kakao dilakukan dari biji, maka dapat dilakukan perkecambahan biji terlebih dahulu di dalam kantong polibek. Biasanya perkecambahan biji kakao dapat tumbuh selama 1-30 hari dengan intensitas perawatan yang teratur. Pemberian air (penyiaram) adalah tahapan sangat penting untuk menjaga agar tekstur tanah tetap lembab sehingga mempercepat laju perkecambahan biji. Selanjutnya jika bibit kakao sudah siap tanam, maka segera ditanam pada lokasi tanam yang tepat.
2. Pengolahan Tanah dan Pembuatan Lubang Tanam
Seperti yang telah dijelaskan di atas, tanah yang cocok untuk menanam kakao di kebun agar berbuah lebat yakni tanah yang gembur, memiliki banyak unsur hara, serta tanahnya jenis tanah liat lempung berpasir. Buatkan lubang tanam ukuran 50x50 cm (panjang x lebar). Serta ketinggian lubang tanam yakni 25-30 cm. Sebelum ditanam, sebaiknya di bagian dasar lubang tanam diberikan pupuk kandang yang sudah dicampur tanah dengan perbandingan 1:1 dan dapat ditambahkan pupuk TSP 1-3 gram per lubang tanamnya.
3. Menanam Bibit Kakao dan Pengajiran
Penanaman bibit kakao dapat dilakukan di area tempat ternaung atau secara tumpangsari di area penanaman tumbuhan lain. Jika bibit kakao diperoleh dari biji, maka proses penanamannya yaitu pertama kali melepas bibit tanam dari pot polybek secara perlahan dan usahakan tidak ada bagian akar yang tertinggal. Ambil bibit tanam dari polybek tersebut bersama dengan tanahnya, kemudian masukan bagian akarnya ke dadar lubang tanam, lalu timbun dengan tanah yang sudah dicampurkan pupuk kandang dan pupuk TSP tadi. Pastikan bagian tunas batang dan daun berada pada bagian permukaan tanah dan tidak tertutup tanah. Selanjutnya, apabila penanaman bibit kakao dilakukan melalui cara vegetatif seperti mencangkok, menyambung, stek batang dan lainnya, maka caranya yaitu mengubur bagian akar bibit vegetatif tersebut di dalam lubang tanam yang sudah disiapkan, kemudian timbun dengan tanah yang sudah dicampuri pupuk TSP dan pupuk kandang. Selanjutnya masing-masing lubang tanam yang sudah ditanami kako dibuatkan ajir yang terbuat dari bambu setinggi 80-100 cm agar tanaman dapat terlindungi dari hewan herbivora seperti sapi atau kambing. Kemudian terakhir yaitu tanah di sekitar lokasi penanaman bibit kakao disiram dengan air bersih rutin setiap pagi dan sore, serta pastikan bahwa tanah selalu lembab dan tidak kering.
4. Perawatan Dasar Bibit Kakao Hingga Dewasa
Perawatan dasar bibit tanaman kakao pada dasarnya sama dengan tanaman lainnya, yaitu meliputi penyiraman rutin selama proses tanam yaitu 1-2 kali dalam sehari, kemudian proses pemupukan yang dilakukan tiap 1 bulan sekali menggunakan pupuk kandang dan pupuk TSP atau Urea secara bergantian, yaitu dengan membuat lubang pupuk di sekitar tanaman kakao dengan cara di koak, caranya pupuk tersebut dimasukan ke dalam lubang pupuk lalu ditutup kembali. Selanjutnya, proses penyiangan tanaman kakao, yaitu memastikan bahwa tidak ada gulma (rumput liar) yang tumbuh di sekitar tanaman. Apabila terdapat rumput liar segera cabut hingga kebagian akar agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman kakao. Untuk memperoleh tanaman kakao dengan buah yang banyak, maka dapat dilakukan proses pemangkasan pada bagian ranting, atau sebagian batangnya. Pemangkasan ditunjukan untuk pembentukan cabang yang seimbang dan pertumbuhan vegetatif yang baik. Pemangkasan ada beberapa macam yaitu;
5. Proses Pemanenan dan Pemasaran Buah Kakao
Buah kakao yang sudah siap panen umumnya memiliki buah matang dengan ciri: Kulit buah sudah berwarna kuning orange atau jika dari varietas kakao merah, maka kulit buah sudah terlalu berwarna merah tua, tangkainya sudah agak berwarna cokelat dan siap petik. Kakao dapat diambil bijinya jika sudah matang, sementara daging buahnya dapat dimakan langsung dengan cara diemut. Rasa daging buah kakao yang sudah matang terasa manis sekali, tak heran jika muda-mudi serta anak-anak yang gemar memakan buah cokelat (kakao). Pemanenan kakao yaitu memetik buah yang sudah matang. Potong tangkai buah dengan menyisahkan 1/3 bagian tangkai buah. Pemetikan sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga sehingga mengakibatkan pembentukan bunga terganggu, dan jika hal ini dilakukan secara terus-menerus maka produksi buah kakao akan menurun. Buah yang dipetik biasanya memiliki umur 5,5 - 6 bulan sejak dari proses pembungaan awal. Buah yang dipetik dimasukan dalam keranjang buah atau bakul, karung dan selanjutnya buah yang terkumpul tersebut dikumpulkan dekat rorak. Proses pemanenan kakao dilakukan pada pagi hari, dan pemecahan buah kakao siang hari. Kemudian biji kakao dikeluarkan dan dimasukan ke dalam karung, sedangkan kulit buahnya dimasukan ke dalam rorak yang tersedia.
Di pasaran harga kakao cukup melambung tinggi seiring dengan minat di pasaran industri makanan. Harga biji kakao kering di Lampung tiap kilogramnya dibandrol harga berkisar Rp. 24.000,00-, sampai Rp.30.000,00,-. Tentu harga ini tidak selamanya berlaku untuk wilayah lain di Indonesia. Kakao dapat didistribusikan secara langsung di berbagai industri cokelat dan makanan ringan, industri minuman, wafer, dan lainnya. Kakao juga dapat langsung diproduksi oleh petani kakao sendiri yaitu membuatnya menjadi bubuk ceffe cacao yang proses pembuatannya sama dengan membuat bubuk kopi robusta maupun kopi arabika. Coffe cacao di provinsi Lampung banyak dijumpai mengingat banyak sekali petani kakao yang membuat bubuk kakao tersebut setiap usai panen.
6. Pengelolaan Hasil Panen Buah Kakao (Cokelat)
Proses pengelolaan biji kakao dapat ditempuh melalui beberapa tahapan seperti berikut ini:
Demikian tutorial tentang: "Cara Menanam KAKAO di kebun Agar Cepat Berbuah Lebat". Semoga bermanfaat. Terimakasih sudah menyimak, dan silakan ikuti langkah-langkah di atas untuk memperoleh hasil panen yang menguntungkan. Salam budidaya, ayo menanam dan jayalah petani negeriku.
Gambar original oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Tanaman kakao juga dapat hidup pada lahan yang cukup air (tanah gembur dan mempunyai ketercukupan air). Jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman kakao yaitu lempung liat berpasir, tanah gembur yang banyak mengandung unsur hara penting demi menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, faktor curah hujan sangat penting untuk menanam kakao. Curah hujan yang dianjurkan yakni kisaran 1.500 - 2.500 mm/tahun. Temperatur maksimum 300-320 derajat celcius, temperatur minimum yakni 180 - 210 derajat celcius, dan temperatur optimumnya yakni 26 derajat celcius. Ketercukupan sinar matahari sangat penting untuk tanaman kakao yang ditanam di kebun. Intensitas cahaya matahari 75% untuk tanaman kakao dewasa, 50% tanaman muda, dan 25% untuk tingkat intensitas cahaya pada tanaman kakao bibit. Sementara itu, untuk tingkat kelembaban udara yakni 80-90 %.
Tanaman kakao seperti yang banyak diketahui masyarakat luas banyak mempunyai segudang manfaat yakni dapat dijadikan bahan baku pembuatan wafer, cokelat, agar-agar, bubuk skim cokelat, dapat ditambahkan pada biji kopi robusta atau kopi arabika untuk industri coffe, dan banyak lainnya. Buahnya yang sudah matang juga dapat dinikmati secara langsung karena daging buahnya terasa sangat manis.
Sentra dan tempat pembudidayaan tanaman kakao banyak dilakukan di daerah-daerah pegunungan di Indonesia. Provinsi Lampung adalah sentra pembudidayaan tanaman kakao yang sangat besar. Jika Anda bermain ke provinsi Lampung, di setiap ruas jalan dari daerah perbukitan Kalianda - Bandarlampung - Pesawaran - Pringsewu - Liwa, pasti Anda akan menyaksikan ratusan bahkan ribuan pohon kakao ini tumbuh dengan baik di daerah tersebut. Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi dan sepanjang pulau Sumatera banyak dijumpai adanya tanaman kakao baik yang ada dipinggiran jalan lintas sumatera, di daerah pegunungan maupun perbukitannya. Menarik sekali jika Anda sekali-kali berkunjung ke petani kakao dan bagaimana mereka membudidayakan kakao serta bagaimana proses pengeringan biji kakao hingga siap jual.
Beberapa jenis varietas tanaman kakao yang banyak dibudidaya oleh masyarakat provinsi Lampung diantaranya, Criolo, Forastero, kultivar Lower Amazone Hybrid (LAH), Upper Amazone Hybrid (UAH), dan masih banyak jenis lainnya.
Cara Menanam KAKAO di Kebun Agar Cepat Berbuah Lebat
Untuk memperoleh hasil panen kakao yang melimpah serta memiliki pohon yang berbuah lebat, maka teknik penanaman yang benar penting dilakukan. Karena bagaimanapun juga banyak sedikitnya hasil panen sangat dipengaruhi oleh faktor perawatan tanaman mulai dari proses tanam awal (pembenihan) sampai pada tahap dewasa dan pemanenan. Oleh sebab itu, mari kita simak bersama bagaimana cara menanam kakao di kebun agar cepat berbuah seperti pengalaman yang pernah saya lakukan di kebun milik saya sendiri.
1. Pemilihan Bibit Kakao yang Unggul
Pemilihan bibit kakao yang unggul sangat penting. Bibit kakao sebaiknya dapat dibeli langsung dari para petani kakao yang sudah berpengalaman. Ciri bibit kakao yang unggul yakni terbebas dari penyakit, memiliki benih atau bibit yang sehat tidak dimakan tungau (jika pembibitan melalui biji), mempunyai akar, batang, serta daun yang nampak segar dan tidak cacat. Untuk memperoleh bibit kakao dapat diperoleh dari hasil penyemaian biji kakao, atau dapat melakukan perkembangbiakan tanaman secara vegetatif yakni seperti cangkok batang, stek batang, proses penyilangan (menempel). Setelah bibit disiapkan, mari ikuti langkah selanjutnya. Jika proses penanaman kakao dilakukan dari biji, maka dapat dilakukan perkecambahan biji terlebih dahulu di dalam kantong polibek. Biasanya perkecambahan biji kakao dapat tumbuh selama 1-30 hari dengan intensitas perawatan yang teratur. Pemberian air (penyiaram) adalah tahapan sangat penting untuk menjaga agar tekstur tanah tetap lembab sehingga mempercepat laju perkecambahan biji. Selanjutnya jika bibit kakao sudah siap tanam, maka segera ditanam pada lokasi tanam yang tepat.
2. Pengolahan Tanah dan Pembuatan Lubang Tanam
Seperti yang telah dijelaskan di atas, tanah yang cocok untuk menanam kakao di kebun agar berbuah lebat yakni tanah yang gembur, memiliki banyak unsur hara, serta tanahnya jenis tanah liat lempung berpasir. Buatkan lubang tanam ukuran 50x50 cm (panjang x lebar). Serta ketinggian lubang tanam yakni 25-30 cm. Sebelum ditanam, sebaiknya di bagian dasar lubang tanam diberikan pupuk kandang yang sudah dicampur tanah dengan perbandingan 1:1 dan dapat ditambahkan pupuk TSP 1-3 gram per lubang tanamnya.
3. Menanam Bibit Kakao dan Pengajiran
Penanaman bibit kakao dapat dilakukan di area tempat ternaung atau secara tumpangsari di area penanaman tumbuhan lain. Jika bibit kakao diperoleh dari biji, maka proses penanamannya yaitu pertama kali melepas bibit tanam dari pot polybek secara perlahan dan usahakan tidak ada bagian akar yang tertinggal. Ambil bibit tanam dari polybek tersebut bersama dengan tanahnya, kemudian masukan bagian akarnya ke dadar lubang tanam, lalu timbun dengan tanah yang sudah dicampurkan pupuk kandang dan pupuk TSP tadi. Pastikan bagian tunas batang dan daun berada pada bagian permukaan tanah dan tidak tertutup tanah. Selanjutnya, apabila penanaman bibit kakao dilakukan melalui cara vegetatif seperti mencangkok, menyambung, stek batang dan lainnya, maka caranya yaitu mengubur bagian akar bibit vegetatif tersebut di dalam lubang tanam yang sudah disiapkan, kemudian timbun dengan tanah yang sudah dicampuri pupuk TSP dan pupuk kandang. Selanjutnya masing-masing lubang tanam yang sudah ditanami kako dibuatkan ajir yang terbuat dari bambu setinggi 80-100 cm agar tanaman dapat terlindungi dari hewan herbivora seperti sapi atau kambing. Kemudian terakhir yaitu tanah di sekitar lokasi penanaman bibit kakao disiram dengan air bersih rutin setiap pagi dan sore, serta pastikan bahwa tanah selalu lembab dan tidak kering.
4. Perawatan Dasar Bibit Kakao Hingga Dewasa
Pohon Kakao, Foto Asli Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Perawatan dasar bibit tanaman kakao pada dasarnya sama dengan tanaman lainnya, yaitu meliputi penyiraman rutin selama proses tanam yaitu 1-2 kali dalam sehari, kemudian proses pemupukan yang dilakukan tiap 1 bulan sekali menggunakan pupuk kandang dan pupuk TSP atau Urea secara bergantian, yaitu dengan membuat lubang pupuk di sekitar tanaman kakao dengan cara di koak, caranya pupuk tersebut dimasukan ke dalam lubang pupuk lalu ditutup kembali. Selanjutnya, proses penyiangan tanaman kakao, yaitu memastikan bahwa tidak ada gulma (rumput liar) yang tumbuh di sekitar tanaman. Apabila terdapat rumput liar segera cabut hingga kebagian akar agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman kakao. Untuk memperoleh tanaman kakao dengan buah yang banyak, maka dapat dilakukan proses pemangkasan pada bagian ranting, atau sebagian batangnya. Pemangkasan ditunjukan untuk pembentukan cabang yang seimbang dan pertumbuhan vegetatif yang baik. Pemangkasan ada beberapa macam yaitu;
- Pangkas Bentuk, yakni dilakukan pada umur satu tahun setelah munculnya cabang primer (jorquet) atau sampai dengan umur tanam 2 tahun dengan meninggalkan tiga cabang primer yang baik dan letaknya simetris;
- Pangkas Pemeliharaan, yakni bertujuan untuk mengurangi pertumbuhan vegetatif tanaman yang berlebihan dengan cara menghilangkan tunas air (wiwilan) pada batang pokok atau cabangnya;
- Pangkas Produksi, yakni betujuan agar sinar matahari dapat masuk dan mengenai seluruh atau sebagian tanaman sehingga proses pembungaan kakao lebih efektif yang terbentuk. Pangkas jenis produksi tergantung keadaan dan musim. Sehingga ada juga isitilah pangkas ringan dilakukan saat musim kemarau, dan pangkas berat dilakukan pada musim hujan;
- Pangkas Restorasi, yakni memotong bagian ranting atau percabangan batang, daun yang telah rusak dan memelihara tunas air atau dapat dilakukan dengan side budding.
5. Proses Pemanenan dan Pemasaran Buah Kakao
Gambar original oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Buah kakao yang sudah siap panen umumnya memiliki buah matang dengan ciri: Kulit buah sudah berwarna kuning orange atau jika dari varietas kakao merah, maka kulit buah sudah terlalu berwarna merah tua, tangkainya sudah agak berwarna cokelat dan siap petik. Kakao dapat diambil bijinya jika sudah matang, sementara daging buahnya dapat dimakan langsung dengan cara diemut. Rasa daging buah kakao yang sudah matang terasa manis sekali, tak heran jika muda-mudi serta anak-anak yang gemar memakan buah cokelat (kakao). Pemanenan kakao yaitu memetik buah yang sudah matang. Potong tangkai buah dengan menyisahkan 1/3 bagian tangkai buah. Pemetikan sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga sehingga mengakibatkan pembentukan bunga terganggu, dan jika hal ini dilakukan secara terus-menerus maka produksi buah kakao akan menurun. Buah yang dipetik biasanya memiliki umur 5,5 - 6 bulan sejak dari proses pembungaan awal. Buah yang dipetik dimasukan dalam keranjang buah atau bakul, karung dan selanjutnya buah yang terkumpul tersebut dikumpulkan dekat rorak. Proses pemanenan kakao dilakukan pada pagi hari, dan pemecahan buah kakao siang hari. Kemudian biji kakao dikeluarkan dan dimasukan ke dalam karung, sedangkan kulit buahnya dimasukan ke dalam rorak yang tersedia.
Di pasaran harga kakao cukup melambung tinggi seiring dengan minat di pasaran industri makanan. Harga biji kakao kering di Lampung tiap kilogramnya dibandrol harga berkisar Rp. 24.000,00-, sampai Rp.30.000,00,-. Tentu harga ini tidak selamanya berlaku untuk wilayah lain di Indonesia. Kakao dapat didistribusikan secara langsung di berbagai industri cokelat dan makanan ringan, industri minuman, wafer, dan lainnya. Kakao juga dapat langsung diproduksi oleh petani kakao sendiri yaitu membuatnya menjadi bubuk ceffe cacao yang proses pembuatannya sama dengan membuat bubuk kopi robusta maupun kopi arabika. Coffe cacao di provinsi Lampung banyak dijumpai mengingat banyak sekali petani kakao yang membuat bubuk kakao tersebut setiap usai panen.
6. Pengelolaan Hasil Panen Buah Kakao (Cokelat)
Proses pengelolaan biji kakao dapat ditempuh melalui beberapa tahapan seperti berikut ini:
- Fermentasi adalah tahap pengelolaan biji kakao, yakni bertujuan untuk menghilangkan pulp kakao (lendir pada bagian biji), menghilangkan daya tumbuh biji, merubah warna biji, serta untuk memperoleh cita rasa yang enak dan aroma yang menggiurkan;
- Pengeringan biji kakao, yaitu mengeringkan biji kakao yang sudah difermentasi di bawah terik matahari. Tujuan dari pengeringan biji yakni untuk menghambat pertumbuhan mikroba, jamur, dan bakteri patogen berbahaya. Pengeringan biji dapat langsung dilakukan di bawah terik matahari selama 7-9 jam atau menggunakan kompor pemanas dengan perkiraan suhu 60-700 derajat celcius selama 60-80 jam. Kadar air yang baik setelah pengeringan yaitu 6%;
- Sortasi, bertujuan untuk memperoleh ukuran tertentu dari biji kakao yang dikelompokkan berdasarkan besarnya biji sesuai permintaan pasar. Adapun syarat mutu biji kakao berkualitas yaitu tidak terfermentasi maksimal 3%, kadar air maksimal 7%, serangan hama penyakit 3% dan tentunya bebas dari kotoran.
Demikian tutorial tentang: "Cara Menanam KAKAO di kebun Agar Cepat Berbuah Lebat". Semoga bermanfaat. Terimakasih sudah menyimak, dan silakan ikuti langkah-langkah di atas untuk memperoleh hasil panen yang menguntungkan. Salam budidaya, ayo menanam dan jayalah petani negeriku.
Cara Menanam KAKAO di Kebun Agar Cepat Berbuah Lebat
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
19 komentar
Pohon kakao yang tingginya sudah melebihi 6 meter, sebaiknya di pangkas menjadi berapa meter?
ReplyMohon bimbingan dan pencerahanya.
Terima kasih.
Hallo pak Budy Supriyono, salam kenal untuk anda.
ReplySetau saya, sebaiknya untuk pemangkasan entres pada kakao dilakukan pada umur 4 - 5 bulan sejak tanam awal. Pemangkasan entres dilakukan pada batang tanaman kako dengan ranting dan pertumbuhan tanaman yang sehat dan mempunyai panjang entres 20 - 40 cm. Pilih 3 - 4 ranting kakao yang kira2 produktif. Namun, jika pohon kakao yang sudah melebihi 6 meter, dapat dipangkas menjadi 3 - 4 meter saja. Semoga bermanfaat.
salam kenal....kami mempumyai 2 h tanaman kakau tetapi tidak berbuah banyak tingginya kira-kira 3 m dengan ranting 3 sampai 4 upaya apa yang kami lakukan apakah kami harus memberi pupuk secara berkala ? mohon penjelasan aturan memupuk dan pupuk apa saja yang harus kami berikan serta dalam jangka waktu berapa lama ? terimakasih
ReplyHallo pak. Saran kami berikan pupuk phonska pak, berikan kepada tanaman dengan cara dibuat larikan melingkar pada tanaman, lalu pupuknya dipendam dalam larikan tersebut. Berikan setiap 1 bulan sekali. Semoga membantu pak, salam sukses. :)
ReplyKami juga terlanjur menanam sengon di sela-sela tanaman kakao, dan tanaman sengonnya sudah menaungi tanaman kakao,
ReplyApa pengaruh dari tanaman sengon tersebut atau memang pohon kakao harus/perlu di remajakan atau tanam baru?
Trims pak wahid.
Hallo pak Budy, boleh pak diremajakan kembali pohon kakaonya (tanam ulang). Kan banyak metode untuk mendapatkan pohon kakao, misal dicangkok kak. Terkadang terjadi perebutan unsur hara antara tanaman kakao dengan sengon, sehingga terkadang pohon kakao tidak/jarang berbuah. Coba pakai pupuk phonska pak, berikan masing-masing tanaman 0,5 kg setiap 1 bulan sekali, lihat perubahannya pak. Semoga membantu pak.
Replyhallo pak saranya akan saya coba
ReplyOke, silakan pak, semoga budidaya kakaonya berhasil... terimakasih..
Replyterimkasih bagi ilmunya
ReplyHallo pak Deddi. Salam kenal pak. Sama-sama ya pak. semoga ilmunya bermanfaat. Terimakasih.
ReplyHallo pak Wahid Priyono, di daerah saya P.Siantar banyak petani coklat yang beralih tanam lain, sebabnya rata rata kena virus/ banyak bintik hitam di kulit nya dan bijinya tidak memiliki lendir. Tolong pak solusinya
ReplyIya Hallo juga pak Suparjo. Salam kenal. Berdasarkan pengalaman saya dkk pembudidaya kakao di kabupaten pesawaran Lampung, memang disini juga banyak kebun kakao kami yang terkena penyakit seperti yang bapak sebutkan di atas. Solusi: cara yang pernah saya lakukan adalah dengan membrongsong (membungkus buah kakao/cokelat) tersebut dengan menggunakan kantong plastik transparan berwarna putih. Beri sedikit lubang pada kantong plastik tersebut. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran jamur/cendawan phytoptora penyebab busuk buah kakao tersebut. Semoga bermanfaat. Terimakasih dan salam kenal.
ReplyHalo pak wahid priyono didaerah saya banyak petani sawit apakah kakao bisa tumpamg sari dengan pohon sawit tolong jelaskan
ReplyHalo pak wahid priyono didaerah saya banyak petani sawit apakah kakao bisa tumpang dgn sqwit
Replymenurut saya kurang tepat pak, sebab sama-sama jenis tanaman penaung.
Replykurang tepat menurut saya.
ReplyAssalamualaikum..pak..jadi tertarik.maaf mau tanya?apakah menanam kakau boleh dan bisa tumbuh berkembang dekat rumah pak?misal.halaman rumah pak?trimakasih.
ReplyHallo pak Aidha, silakan pak untuk menanam kakao di dekat rumah, sembari berkebun juga supaya lahannya lebih produktif ditanami tanaman perkebunan. Salam sukses selalu. Ayo berkebun dan bertani.
Reply