Buah Pepaya, dengan nama ilmiah Carica papaya adalah buah yang memiliki ciri-ciri helaian daunnya tidak teratur, tulang daun tidak teratur, memiliki tangkai daun berbentuk pipa yang menempel langsung pada bagian batangnya. Batang tanaman pepaya memiliki rongga, serta tanaman ini dapat beradaptasi secara baik di lingkungan yang kadang krisis air. Pepaya adalah tanaman monokotil karena bijinya berkeping satu, serta memiliki sistem perakaran serabut.
Buah pepaya di kalangan masyarakat luas dikenal dengan rasa daging buahnya yang manis serta mempunyai kandungan air hampir 50%. Dalam dunia kedokteran (medis) buah pepaya banyak direkomendasikan oleh para dokter untuk dikonsumsi pada pasien penderita susah buang air besar (kontipasi), pasien penderita dehidrasi, serta buah ini sangat baik dikonsumsi bagi penderita usus buntu pasca operasi, dimanfaatkan sebagai diet bagi penderita obesitas, stroke, hipertensi, dan darah tinggi. Seorang ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengonsumsi buah ini, karena di dalam buah pepaya tersimpan banyak kalori yang banyak, sebagian nutrisi penting seperti vitamin dan mineral banyak terdapat pada buah ini.
Beberapa jenis varietas unggulan dari buah pepaya di Indonesia diantaranya; pepaya jingga, pepaya thailand/bangkok, orange lady, california, red lady, hawai. Pepaya bangkok sudah banyak beredar di pasaran dan mulai diperjualbelikan secara masif di Indonesia sejak tahun 1980-an.
Dalam 1 buah pepaya ukuran 1kg banyak mengandung karbohidrat, protein, lemak, air, Vitamin B kompleks, Vitamin A, Vitamin C, zat besi (Fe), Kalsium (Ca), Kalium (K), Fosfor (F), dan masih banyak yang lainnya. Keseragaman zat gizi yang terkandung di dalam buah pepaya sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh serta sebagai antioksidan yang baik dalam menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Daun pepaya juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak, makanan manusia, serta dapat dijadikan sebagai tanaman 0bat alami.
Sentra dan daerah penanaman buah pepaya di Indonesia banyak dilakukan hampir di setiap daerah. Namun, provinsi Lampung adalah salah satu contoh tempat pembudidayaan buah pepaya terbesar di Sumatera. Selain buah pepaya, Lampung juga terkenal sebagai daerah penyuplai kopi robusta dan arabika terbesar di Indonesia, dan sebagai tempat produksi kripik pisang dan kripik pepaya dengan berbagai rasa, karena masyarakat Lampung sangat telaten dalam membudidaya tanaman pisang maupun pepaya baik di kebun maupun di area persawahan. Selain Lampung, daerah lain yang banyak menanam pepaya di kebun dan di sawah yakni wilayah Jawa Barat, Tapanuli, daerah-daerah sepanjang Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dari Tanggamus sampai ujung Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi, dan Irian Jaya.
Cara Menanam Pepaya di Kebun dan di Sawah
Ahli botani tanaman dan petani buah pepaya sangat merekomendasikan bahwa setiap hasil panen sangat ditentukan oleh faktor cara menanam, perawatan, dan bagaimana proses pemberian nutrisi terhadap tanaman itu sendiri. Jika Anda ingin menanam pepaya, sebaiknya dapat mengkuti pedoman berikut ini.
1. Pemilihan Benih Pepaya
Benih/bibit pepaya untuk dibudidaya dipilih dari bibit terseleksi. Dibutuhkan keterampilan untuk memilih bibit pepaya yang benar-benar berkualitas baik. Bibit pepaya yang berkualitas diperoleh dari buah pepaya yang berasal dari pohon sempurna, dicirikan: buah terbebas dari penyakit, tidak cacat, buahnya memanjang, buah diutamakan matang langsung dari pohonnya.
Biji pepaya biasanya sangat banyak dalam satu buah pepaya. Jumlahnya dapat mencapai rekor ribuan biji. Biji pepaya berwarna hitam kelam, atau hitam pucat putih. Biji yang berwarna putih tidak akan tumbuh dengan baik, sementara itu biji yang berwarna hitam dapat tumbuh menjadi pohon baru, Hanya sekitar 25-50% yang dapat tumbuh menjadi pohon pepaya sempurna tergantung sifat genetiknya. Sisanya menjadi pohon pepaya jantan dan betina, yang terkadang sulit berbuah dan hanya dimanfaatkan bagian daun dan bunganya saja untuk kepentingan konsumsi.
Biji yang tumbuh diujung buah memiliki peluang besar untuk tumbuh menjadi pohon pepaya sempurna dibandingkan bagian pangkalnya. Untuk menyeleksi benih sebaiknya ambil biji pada bagian ujung hingga tengah buah. Jangan mengambil biji dari pangkal buahnya.
2. Penyemaian Benih Pepaya
Caranya: pertama siapkan biji kering pepaya yang sudah dijemur pada terik matahari yang cukup. Kemudian benih yang masih kering penting untuk dikecambahkan terlebih dahulu. Perkecambahan berfungsi untuk mempercepat waktu penanaman pepaya. Langkah pertama, ambil biji yang sudah kering tersebut kemudian rendam benih dalam air hangat kukuh selama satu malam. Kemudian pilih biji yang tenggelam dan buang biji yang mengapung di atas air.
Siapkan tisu. Basahi tisu dengan air bersih. Kemudian bungkus biji pepaya kering tadi ke dalam tisu, kemudian letakkan pada besek plastik/dari anyaman bambu, kemudian letakkan pada cahaya matahari yang cukup. Usahakan biji berada pada suhu lingkungan 30 derajat celcius. Benih diperkirakan akan berkecambah pada umur 7-10 hari, atau bahkan bisa lebih dari waktu tersebut.
Setelah benih berkecambah menjadi bibit, langkah selanjutnya yakni pindahkan masing-masing biji yang berkecambah tersebut ke dalam polybag, satu bibit untuk 1 polybag. Pilih polybag kecil ukuran 9x10 cm. Sebelumnya isi polybag dengan tanah, kompos, pupuk kandang atau arang sekam padi yang telah diayak dengan perbandingan 1:1:1.
Setelah bibit dipindahkan pada polybag, selanjutnya disiram dengan air hingga tanahnya menjadi lembab dan cukup air. Sebaiknya bibit-bibit pada polybag dapat diletakan pada tempat atau bilik-bilik penyemaian yang memperoleh cahaya langsung.
Bibit siap dipindahkan pada lahan terbuka ketika berumur 2-2,5 bulan sejak disemaikan. 1 hektar lahan membutuhkan 60 gram bibit pepaya.
3. Pengolahan Tanah dan Penanaman Pepaya
Tanaman pepaya dapat ditanam pada lahan tegalan atau lahan miring (terassering). Langkahnya, pertama membajak area lahan tersebut setinggi 30-35cm, kemudian buat bedengan lebar 2 meter. tinggi 30-40 cm, panjang menyesuaikan bentuk lahannya. Jarak antar bedengan 50cm. Jarak tanam seperti yang dilansir dari website: alamtanicom. direkomendasikan sebagai berikut:
Buah pepaya di kalangan masyarakat luas dikenal dengan rasa daging buahnya yang manis serta mempunyai kandungan air hampir 50%. Dalam dunia kedokteran (medis) buah pepaya banyak direkomendasikan oleh para dokter untuk dikonsumsi pada pasien penderita susah buang air besar (kontipasi), pasien penderita dehidrasi, serta buah ini sangat baik dikonsumsi bagi penderita usus buntu pasca operasi, dimanfaatkan sebagai diet bagi penderita obesitas, stroke, hipertensi, dan darah tinggi. Seorang ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengonsumsi buah ini, karena di dalam buah pepaya tersimpan banyak kalori yang banyak, sebagian nutrisi penting seperti vitamin dan mineral banyak terdapat pada buah ini.
Beberapa jenis varietas unggulan dari buah pepaya di Indonesia diantaranya; pepaya jingga, pepaya thailand/bangkok, orange lady, california, red lady, hawai. Pepaya bangkok sudah banyak beredar di pasaran dan mulai diperjualbelikan secara masif di Indonesia sejak tahun 1980-an.
Gambar original oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Sentra dan daerah penanaman buah pepaya di Indonesia banyak dilakukan hampir di setiap daerah. Namun, provinsi Lampung adalah salah satu contoh tempat pembudidayaan buah pepaya terbesar di Sumatera. Selain buah pepaya, Lampung juga terkenal sebagai daerah penyuplai kopi robusta dan arabika terbesar di Indonesia, dan sebagai tempat produksi kripik pisang dan kripik pepaya dengan berbagai rasa, karena masyarakat Lampung sangat telaten dalam membudidaya tanaman pisang maupun pepaya baik di kebun maupun di area persawahan. Selain Lampung, daerah lain yang banyak menanam pepaya di kebun dan di sawah yakni wilayah Jawa Barat, Tapanuli, daerah-daerah sepanjang Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dari Tanggamus sampai ujung Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi, dan Irian Jaya.
Cara Menanam Pepaya di Kebun dan di Sawah
Ahli botani tanaman dan petani buah pepaya sangat merekomendasikan bahwa setiap hasil panen sangat ditentukan oleh faktor cara menanam, perawatan, dan bagaimana proses pemberian nutrisi terhadap tanaman itu sendiri. Jika Anda ingin menanam pepaya, sebaiknya dapat mengkuti pedoman berikut ini.
1. Pemilihan Benih Pepaya
Benih/bibit pepaya untuk dibudidaya dipilih dari bibit terseleksi. Dibutuhkan keterampilan untuk memilih bibit pepaya yang benar-benar berkualitas baik. Bibit pepaya yang berkualitas diperoleh dari buah pepaya yang berasal dari pohon sempurna, dicirikan: buah terbebas dari penyakit, tidak cacat, buahnya memanjang, buah diutamakan matang langsung dari pohonnya.
Biji pepaya biasanya sangat banyak dalam satu buah pepaya. Jumlahnya dapat mencapai rekor ribuan biji. Biji pepaya berwarna hitam kelam, atau hitam pucat putih. Biji yang berwarna putih tidak akan tumbuh dengan baik, sementara itu biji yang berwarna hitam dapat tumbuh menjadi pohon baru, Hanya sekitar 25-50% yang dapat tumbuh menjadi pohon pepaya sempurna tergantung sifat genetiknya. Sisanya menjadi pohon pepaya jantan dan betina, yang terkadang sulit berbuah dan hanya dimanfaatkan bagian daun dan bunganya saja untuk kepentingan konsumsi.
Biji yang tumbuh diujung buah memiliki peluang besar untuk tumbuh menjadi pohon pepaya sempurna dibandingkan bagian pangkalnya. Untuk menyeleksi benih sebaiknya ambil biji pada bagian ujung hingga tengah buah. Jangan mengambil biji dari pangkal buahnya.
2. Penyemaian Benih Pepaya
Caranya: pertama siapkan biji kering pepaya yang sudah dijemur pada terik matahari yang cukup. Kemudian benih yang masih kering penting untuk dikecambahkan terlebih dahulu. Perkecambahan berfungsi untuk mempercepat waktu penanaman pepaya. Langkah pertama, ambil biji yang sudah kering tersebut kemudian rendam benih dalam air hangat kukuh selama satu malam. Kemudian pilih biji yang tenggelam dan buang biji yang mengapung di atas air.
Siapkan tisu. Basahi tisu dengan air bersih. Kemudian bungkus biji pepaya kering tadi ke dalam tisu, kemudian letakkan pada besek plastik/dari anyaman bambu, kemudian letakkan pada cahaya matahari yang cukup. Usahakan biji berada pada suhu lingkungan 30 derajat celcius. Benih diperkirakan akan berkecambah pada umur 7-10 hari, atau bahkan bisa lebih dari waktu tersebut.
Setelah benih berkecambah menjadi bibit, langkah selanjutnya yakni pindahkan masing-masing biji yang berkecambah tersebut ke dalam polybag, satu bibit untuk 1 polybag. Pilih polybag kecil ukuran 9x10 cm. Sebelumnya isi polybag dengan tanah, kompos, pupuk kandang atau arang sekam padi yang telah diayak dengan perbandingan 1:1:1.
Setelah bibit dipindahkan pada polybag, selanjutnya disiram dengan air hingga tanahnya menjadi lembab dan cukup air. Sebaiknya bibit-bibit pada polybag dapat diletakan pada tempat atau bilik-bilik penyemaian yang memperoleh cahaya langsung.
Bibit siap dipindahkan pada lahan terbuka ketika berumur 2-2,5 bulan sejak disemaikan. 1 hektar lahan membutuhkan 60 gram bibit pepaya.
3. Pengolahan Tanah dan Penanaman Pepaya
Tanaman pepaya dapat ditanam pada lahan tegalan atau lahan miring (terassering). Langkahnya, pertama membajak area lahan tersebut setinggi 30-35cm, kemudian buat bedengan lebar 2 meter. tinggi 30-40 cm, panjang menyesuaikan bentuk lahannya. Jarak antar bedengan 50cm. Jarak tanam seperti yang dilansir dari website: alamtanicom. direkomendasikan sebagai berikut:
- Budidaya pepaya <0,2 Ha lahan, jarak tanamnya 2x2 meter;
- Budidaya pepaya 1-5 Ha lahan, jarak tanamnya 2x2,5 meter;
- Budidaya pepaya >1 Ha lahan, jarak tanamnya 3x3 meter.
Buatlah lubang tanam sesuai jarak tanam, lubang tanam ukurannya 50x50x40cm. Sebaiknya pembuatan lubang tanam pada musim kemarau. Biarkan lubang terbuka selama 1-2 Minggu sebelum penanaman bibit.
Campurkan pupuk dasar kandang/kompos dengan tanah bagian atas lubang tanam. Dosis pupuk 20kg per lubang tanam. Kemudian masukan tanah bagian bawah ke dalam lubang, dan kemudian tutup lubang tanam dengan tanah bagian atas yang telah dicampuri pupuk kompos/kandang tadi.
Untuk tanah yang memiliki pH di bawah 5, sebaiknya dinetralkan terlebih dahulu dengan menggunakan kapur/dolomit. Dosis pemberian kapur yakni 1-2 ton per hektar atau 1 kg per lubang tanam. Pemberian dolomit setidaknya dua minggu sebelum tanam.
Setelah itu, tanam bibit pepaya dalam wadah polybag (umur 2-2,5 bulan) pada lubang tanam, kemudian siram pada waktu pagi dan sore hari hingga tanaman berusia 2 bulan.
Bulan ke-4 biasanya pepaya sudah berbunga, dilakukan seleksi untuk mencabut pohon pepaya yang tidak dikehendaki.Pada akhirnya hanya satu pohon pepaya sempurna yang dapat tumbuh dan berbuah lebat pada satu lubang tanam setelah diseleksi tadi.
4. Perawatan Dasar Budidaya Buah Pepaya
Perawatan dalam menanam pepaya yakni meliputi berbagai proses seperti penyiangan dilakukan apabila di sekitar tanaman pepaya banyak terdapat rumput liar yang menggangu proses pertumbuhan pepaya. Caranya dengan mencabut dan membuang rumput liar tersebut hingga pada bagian akarnya. Selanjutnya, penyulaman tanaman dilakukan apabila ada tanaman yang mati. Penyulaman tanaman pepaya dilakukan ketika tanaman berumur 1,5 bulan sejak tanam. Tanaman yang mempunyai pertumbuhan jelek, cacat, berpenyakit sebaiknya dicabut dan segera ganti dengan bibit yang baru.
Bunga Pepaya Sempurna, Foto Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Berikut ini tips untuk menyeleksi tanaman pepaya sempurna yang telah diberikan oleh Prof. Sobir dari Pusat Kajian Buah Tropika, Institut Pertanian Bogor (IPB) yakni:
- Amati saat pohon berbunga untuk pertama kalinya. Buah pepaya tumbuh pada ketiak daun. Bila bunga yang tumbuh tunggal berarti berarti itu bunga betina atau sempurna. Bunga ini keluar pada saat umur 4 bulan. Apabila bunga berkelompok atau dalam rangkaian berarti jantan, dan pohon harus segera dicabut ganti dengan tanaman pepaya yang baru.
- Petik bunga tersebut kemudian petik pada bagian ujungnya dengan ibu jari hingga terbuka, bila bunga yang keluar jantan maka pohon ini sempurna dan harus dipertahankan. Bunga sempurna akan muncul pada umur 1-2 bulan kemudian.
- Bila bunga pepaya ditekan, kemudian keluar bunga betina, berarti pohon betina dan harus dibuang.
- Sulam tanaman yang sudah dicabut dengan diganti bibit baru. Ingat satu lubang hanya untuk 1 pohon pepaya sempurna.
Pemupukan adalah faktor terpenting dalam penanaman pohon pepaya. Pemupukan susulan dilakukan usai penanaman di atas umur tanaman 2 minggu ke atas. Pemupukan diberikan dengan cara menggali parit melingkari tanaman pepaya. Kedalaman parit setidaknya 5-10cm, campuran pupuk diletakan pada parit tersebut, kemudian tutup dengan tanah galian parit. Berikut ini ketentuan pupuk susulan untuk budidaya tanaman pepaya seperti yang dilansir dari alamtani.com.
- Pemupukan pertama (umur 2 Minggu): Urea 30gr, SP-36 40 gr, ZA 40gr, KCl 20 gr per pohon;
- Pemupukan kedua (umur tanam 1 bulan): Urea 40gr, SP-36 70 gr, ZA 70gr, KCl 30 gr per pohon;
- Pemupukan ketiga (umur 4 bulan): Urea 45gr, SP-36 80 gr, ZA 90gr, KCl 70 gr per pohon;
- Pemupukan keempat (umur 6 bulan): Urea 50gr, SP-36 90 gr, ZA 90gr, KCl 70 gr per pohon;
- Pemupukan selanjutnya setiap satu bulan: Urea 60gr, SP-36 100 gr, ZA 100gr, KCl 75 gr per pohon;
5. Pemanenan Buah Pepaya
Buah pepaya dapat dipanen biasanya pada usia tanam 9-14 bulan. Buah yang siap panen biasanya berwarna kuning, kuning kemerahan dan disesuaikan dengan varietas yang ditaman. Buah dipetik bersama dengan tangkainya kemudian dimasukan pada keranjang buah. Frekuensi panen dapat dilakukan tiap 10 hari sekali dan melihat apakah buah sudah matang?. Produktivitas buah pepaya tiap hektarnya dapat mencapai 20-40 ton. Produktivitas panen dapat tergantung dari teknik penanaman, pemeliharaan, iklim, serta varietas.
Bila buah pepaya akan dipasarkan ke lokasi yang jauh dari tempat penanaman, maka dapat dipetik buahnya dari dini untuk menghindari kebusukan buah saat didistribusikan ke pasaran. Di pasaran dan toko buah buah pepaya memiliki variasi harga tiap butir buahnya. Di Pasar Natar Lampung Selatan, harga buah pepaya bangkok seberat 1-2 kg dijatuhkan harga senilai Rp. 6.000,00,- Rp.7.000,00,- rupian. Tentu harga ini dapat berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia.
Budidaya dan menanam pepaya memang hal yang tidak sulit jika dilakukan secara benar. Sehingga hasil panen akan meningkat seiring dengan proses penanaman dan perawatan yang baik. Jika Anda tertarik ingin membudidaya pepaya, silakan ikuti panduan "Cara Menanam Pepaya di Kebun dan di Sawah Agar Cepat Berbuah Lebat". Semoga informasi agrobisnis ini bermanfaat. Salam budidaya. Jayalah petani negeriku, INDONESIA.
Buah pepaya dapat dipanen biasanya pada usia tanam 9-14 bulan. Buah yang siap panen biasanya berwarna kuning, kuning kemerahan dan disesuaikan dengan varietas yang ditaman. Buah dipetik bersama dengan tangkainya kemudian dimasukan pada keranjang buah. Frekuensi panen dapat dilakukan tiap 10 hari sekali dan melihat apakah buah sudah matang?. Produktivitas buah pepaya tiap hektarnya dapat mencapai 20-40 ton. Produktivitas panen dapat tergantung dari teknik penanaman, pemeliharaan, iklim, serta varietas.
Bila buah pepaya akan dipasarkan ke lokasi yang jauh dari tempat penanaman, maka dapat dipetik buahnya dari dini untuk menghindari kebusukan buah saat didistribusikan ke pasaran. Di pasaran dan toko buah buah pepaya memiliki variasi harga tiap butir buahnya. Di Pasar Natar Lampung Selatan, harga buah pepaya bangkok seberat 1-2 kg dijatuhkan harga senilai Rp. 6.000,00,- Rp.7.000,00,- rupian. Tentu harga ini dapat berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia.
Budidaya dan menanam pepaya memang hal yang tidak sulit jika dilakukan secara benar. Sehingga hasil panen akan meningkat seiring dengan proses penanaman dan perawatan yang baik. Jika Anda tertarik ingin membudidaya pepaya, silakan ikuti panduan "Cara Menanam Pepaya di Kebun dan di Sawah Agar Cepat Berbuah Lebat". Semoga informasi agrobisnis ini bermanfaat. Salam budidaya. Jayalah petani negeriku, INDONESIA.
Cara Menanam Pepaya Di Kebun dan Di Sawah Agar Cepat Berbuah Lebat
4/
5
Oleh
Wahid Priyono