Dalam dunia pertanian, istilah pendangiran dan penyiangan sudah
tidak asing lagi didengar. Bahwa sistem pendangiran merupakan kegiatan melakukan
penggemburan lahan tanam (tanah pada lahan bedengan) agar tanahnya tetap gembur
dan baik bagi pertumbuhan tanaman yang tumbuh di atasnya.
Sementara itu, pengertian dari penyiangan yaitu upaya yang
dilakukan petani untuk terus menjaga kebersihan lahan tanam (tanah, dan lahan
bedengan semisalnya) dari serangan gulma yang tumbuh disekitarnya. Gulma
(rumput liar) yang tidak dicabut/dikoret dapat membahayakan tanaman
pokok/tanaman yang dibudidaya, sebab akan memengaruhi laju pertumbuhan tanaman.
Pengoretan gulma dengan alat khusus (bisa berupa cangkul kecil, alat pengoret/pencong, dan lain sebagainya)
bisa menjadi cara tepat untuk mengusir gulma. Namun, mencabut gulma hingga
akarnya bisa saja dilakukan dengan tangan terbuka. Gulma yang sudah dicabut
lalu dikumpulkan dan bisa dibakar.
Tanaman Jagung Telah Dilakukan Pendangiran dan Penyiangan. Foto Oleh: KPJI |
Selain itu, gulma juga menjadi inang bagi para hama dan penyakit
tanaman untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal, mereka meletakan telur dan
larvanya pada sarang gulma, dan ketika menetas maka larva tersebut akan menjadi
ulat yang membahayakan bagi pertumbuhan daun, batang muda, dan seterusnya.
Perebutan nutrisi antara tanaman induk/pokok dengan gulma
seringkali terjadi dan hal ini akan berefek buruk bagi tanaman pokok, dimana
pada tanaman pokok ini akan mengalami krisis nutrisi (defisiensi unsur hara
tertentu) yang bisa berefek pada kurusnya batang tanaman, pertumbuhan daun
lambat, proporsionalitas tinggi tanaman tidak maksimal (kerdil), serta tanaman
jarang berbuah.
Oleh sebab itu, sangat penting sekali bagi anda sebagai seorang petani untuk lebih memperhatikan tanaman yang dibudidaya. Lakukan pendangiran dan penyiangan jika dibutuhkan. Silakan baca juga artikel berikut ini: Definition of Harrowing & Weeding System in Horticultural Crops.
Definisi Sistem Pendangiran & Penyiangan Pada Tanaman Budidaya Hortikultur
4/
5
Oleh
Wahid Priyono