Pembibitan cabe melalui penyemaian merupakan langkah awal
untuk memperoleh bibit muda yang siap ditanam di lahan terbuka (bedengan
bermulsa). Bibit cabe yang disemai sebaiknya berasal dari biji berkualitas dan
bisa dibeli langsung di toko penjualan bibit, atau bisa juga melakukan
pembibitan secara manual dari hasil panen di kebun sendiri.
Sebagian petani yang masih pemula dan baru saja mencoba
mempraktekan bagaimana cara bercocok tanam cabe, mungkin ada kendala dalam
pembudidayaan cabe, sehingga mereka perlu pengetahuan baru, atau mencari referensi buku bacaan, atau berdiskusi
langsung dengan petani profesional untuk mendapatkan pengalaman baru.
Akan tetapi, adakalanya kejadian yang tidak terduga di lapangan bisa saja terjadi, misalnya kegagalan dalam penyemaian biji cabe, sehingga benih sulit berkecambah dan tumbuh secara baik. Sebagai analisanya, kegagalan semai cabe (atau bibit semai dari jenis tanaman budidaya lainnya) dapat dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yakni diantaranya:
Akan tetapi, adakalanya kejadian yang tidak terduga di lapangan bisa saja terjadi, misalnya kegagalan dalam penyemaian biji cabe, sehingga benih sulit berkecambah dan tumbuh secara baik. Sebagai analisanya, kegagalan semai cabe (atau bibit semai dari jenis tanaman budidaya lainnya) dapat dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yakni diantaranya:
1. Keliru dalam Pemilihan Benih/Bibit
Walaupun faktor kesalahan/kekeliruan dalam pemilihan benih
hampir tidak banyak dijumpai dar kalangan petani, namun faktor ini bisa saja
terjadi, terutama pemerolehan benih/biji cabe diperoleh dari lahan/kebun
sendiri pasca panen. Umumnya, kejadiannya adalah biji tersebut kurang
berkualitas, atau langsung disemai sebelum diperiksa terlebih dahulu apakah
layak biji untuk disemai?
Biji kurang berkualitas bisa terlihat ketika biji direndam
dalam air. Apabila biji melayang atau mengapung di atas permukaan air, maka
dapat terindikasi bahwa biji tidak berkualitas, atau potensi biji berkecambah
berpeluang sangat sulit terjadi. Namun, sebaliknya apabila biji tenggelam di
dasar air, maka bisa dipastikan biji tersebut layak tanam dan peluang untuk
berkecambah sangat tinggi.
Sebagai info bagi anda yang hendak membudidaya cabe, maka
pastikan bahwa biji benar-benar berkualitas tinggi (hight quality), tidak terserang hama ulat pemakan biji, kenampakan
biji bagus serta berasal dari induk produktif, atau dengan kata lain berasal
dari varietas cabe unggul mampu menghasilkan buah dalam jumlah melimpah.
2. Kandungan Air sangat Minim
Dalam proses perkecambahan biji, air sangat dibutuhkan. Apabila
air kurang tercukupi (kondisinya sangat minim), maka peluang biji untuk
berkecambah jadi kurang efektif, lama berkecambahnya, bahkan jika tidak ada air
sama sekali, maka biji tersebut tidak dapat berkecambah atau tetap mengalami
dormansi secara terus-menerus. Oleh sebab itu, ketercukupan air begitu penting
dalam proses perkecambahan biji, sehingga biji akan mudah berkecambah serta
tumbuh dan berkembang menjadi tanaman cabe dewasa yang produktif.
3. Media Semai Benih yang Kekurangan Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tanaman yang baru berkecambah
dan tumbuh menjadi tanaman bibit muda. Nutrisi bisa berupa kandungan air yang
cukup bagi penunjang laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe, atau
kandungan tanah dan humus yang mencukupi jika penyemaian benih bibit dilakukan
di lahan bedengan secara manual tanpa menggunakan wadah polybag atau disemai
dengan menggunakan : 3 Teknik Penyemaian Cabe (Teknik Steril Pro, Soil Block,
dan Sistem Polybag).
Adapun unsur-unsur hara (nutrisi) yang sangat diperlukan bagi
tanaman cabe yang baru tumbuh
(berkecambah) yakni Kalsium (Ca), Kalium (K), Magnesium (Mg), Oksigen, serta
beberapa komponen unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Perlu anda ketahui bahwa, jika tanaman kekurangan (defisiensi)
unsur hara tertentu, maka akan menyebabkan tanaman mengalami gejala yang tidak
normal baik pada organ tanamannya itu sendiri, maupun secara fisiologis akan
mengalami beberapa perubahan fisik pada tanaman, misalnya adalah: bibit yang
baru disemai pertumbuhannya lambat, proporsi tinggi tanaman yang tidak
bagus/ideal, tanaman kerdil, dan ketika tanaman beranjak dewasa umumnya banyak
mengalami gejala nekrosis dan klorosis pada organ daun, daun mudah rontok, dan
beberapa diantaranya banyak yang rentan terinfeksi virus dan bakteri bersifat
patogen (berbahaya) bagi keberlangsungan hidup tumbuhan.
4. Perawatan Tanaman yang Kurang Bagus
Perawatan tanaman cabe selama masa penyemaian amat penting.
Hal yang dapat dilakukan selama perawatan bibit yang masih disemai adalah
dengan memperhatikan ketercukupan air yang telah dibahas pada point 2 di atas.
Selain itu, penuhi juga kandungan nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan
tanaman selama masa pertumbuhan dan perkembangan.
Sebagai informasi bahwa, pada
masa pertumbuhan dan perkembangan, tanaman membutuhkan banyak energi dan materi
genetik yang dibutuhkan saat pembelahan sel berlangsung. Dan sumber energi
tersebut diperoleh dari makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
Perawatan manual perlu diperhatikan petani cabe adalah
pastikan bahwa bibit yang telah tumbuh tetap terjaga secara baik, pantau jika
ada hama dan penyakit yang muncul segera ambil tindakan dengan cara menyemprotkan
bahan biopestisida khusus untuk menghambat pertumbuhan mikroba, hama, serta
penyakit yang bersifat patogen (berbahaya karena bersifat toksik dan parasit).
Itulah keempat penjelasan tentang alasan mengapa bibit semai
sering mengalami kematian dan sulit tumbuh dan berkembang dengan baik. Semoga
membantu ada. Jangan lupa baca juga: Cara Semai Cabe "Steril Pro", Dihasilkan Tanaman Serentak.
Mengapa Bibit Semai Tanaman Cabe Banyak yang Mati? Begini Alasannya
4/
5
Oleh
Wahid Priyono