Baik itu hama , penyakit, maupun mikroorganisme parasit pada
tanaman budidaya pertanian memang harus disingkirkan. Jika tidak disingkirkan,
maka akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta mampu merusak
struktur organ tanaman, baik organ akar, batang, daun, bunga, maupun buah.
Adapun hama, penyakit, dan miroba parasit misalnya virus
tentu saja mempunyai karakteristik berbeda-beda, serta gejala setiap tanaman
yang terinfeksi akan menunjukkan seberapa banyak hama dan juga penyakit yang
menyerangnya.
Tanaman Budidaya Kacang Tunggak Tumbuh Sehat Berdaun Hijau, Photo Original by: Wahid Priyono (Guru Ilmuan). |
Umumnya, hama maupun penyakit pada tanaman budidaya dapat
mengalami epidemi percepatan perkembangannya, dan tentu hal ini sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya adalah suhu dan pH yang sesuai untuk
perkembangan hama dan penyakit maka tentu saja akan memudahkannya untuk tumbuh
secara sempurna dalam jumlah yang banyak.
Hama dan penyakit dapat tumbuh secara cepat, dan tentu saja
hal ini sangat membahayakan bagi keberlangsungan hidup tanaman yang sedang dibudidaya.
Untuk mecegahnya maka diperlukan tindakan preventif (pencegahan) maupun
tindakan real untuk langsung membunuh/memberantas hama/penyakit dengan
menggunakan beberapa agen hayati (biopestisida) secara alamiah, maupun dengan
menggunakan obat-obat pertanian untuk memberantas hama/penyakit. Baca juga: Faktor Penyebab Munculnya Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabe.
Pastikan bahwa pemberantasan hama dan penyakit harus
mempertimbangkan umur tanaman, serta dosis yang dianjurkan (jika menggunakan
obat pertanian). Beberapa jenis hama dapat diberantas dengan tindakan
penyemprotan menggunakan pestisida dari golongan insektisida berbahan khusus
sesuai dengan jenis hamanya.
Penyakit pada tanaman yang sering disebabkan oleh
jamur bisa diseprotkan fungisida dengan dosis tertentu. Pertumbuhan gulma yang
terlalu banyak sebagai pemicu muncul dan berkembangnya larva hama baru,
sehingga perlu diberantas menggunakan herbisida.
Pencegahan secara alami bisa juga menggunakan agen hayati
(biopestisida) yakni menggunakan kristal BT yang memiliki komposisi bakteri Bacillus thuringiensis dalam pembasmian hama. Kristal BT ini banyak
dijual di pasaran terutama di toko pertanian. Kemungkinan besar di Dinas
Pertanian setempat di daerah ini menjual kristal bakteri BT secara komersil. Anda bisa membelinya langsung disana. Bakteri Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan senyawa kimia
delta-endotoksin berupa toksin protein kristal yang dapat membunuh hama. Bakteri
tersebut dicampurkan dengan cairan sebagai perekat, kemudian disemprotkan pada
tanaman yang terinfeksi hama. Jika hama (misalnya ulat) memakan daun yang telah
disemprot cairan yang mengandung spora dan toksin kristal BT, maka kristal BT
tersebut akan mengikat reseptor khusus pada membran usus ulat, kemudian
akhirnya ulat berhenti makan, menceret, muntah-muntah, dan beberapa hari
kemudian (1-2 hari) hama akan mati. Jangan lupa baca dan klik: Bioinsektisida Baculovirus - Pengendali Hama dan Penyakit pada Tanaman.
Cara Mencegah Penyakit, Hama, dan Mikroba Patogen pada Tanaman Budidaya
4/
5
Oleh
Wahid Priyono