Membudidaya tomat rampai memang dapat dilakukan di berbagai jenis media tanam. Ada yang ditanam menggunakan wadah pot besar, ditanam di ember, di tanam di wadah pot polybag plastik, bahkan ada juga petani tomat rampai yang menanamnya di lahan perkebunan, di sawah, atau di dekat halaman rumah, atau di tanah-tanah kosong sekitaran lahan perkantoran dan sarana umum lainnya.
Saya sendiri sebagai admin website guruilmuan.blogspot.co.id pernah menanam tomat rampai di lahan persawahan dan alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan, sebab hasil panennya sesuai harapan. Lumayan banyak memang hasil panennya. Di bawah ini adalah hasil panen pertama buah tomat rampai yang sengaja saya masukan di dalam karung.
Saya membudidaya tomat rampai tersebut murni menggunakan pupuk kandang saja, tidak dicampur dengan pupuk anorganik semisal pupuk urea, TSP, Mutiara, KCL, atau jenis pupuk lainnya. Dan dalam pemeliharaannya, karena dekat dengan saluran irigasi (sungai), maka penyiraman seringkali menggunakan air sungai yang tersedia. Apalagi waktu musim kemarau, maka air sungai bisa menjadi alternatif yang paling tepat untuk menyiram tanaman tomat rampai.
Saya juga dalam perawatan tanaman tomat rampai tidak menggunakan tiang ajir sebagai penyangga pohon tomat pampay, karena menurut saya baik diberi tiang ajir atau tidak, pernah saya praktekan tapi hasilnya tetap sama saja. Namun, itu terserah tiap orang, karena punya pilihan masing-masing dalam budidaya tomat di kebun mereka.
Berikut ini foto-photo lainnya dari hasil budidaya tomat rampai yang sudah dipanen. Dan saya sendiri sangat bangga bisa menanam/berkebun tomat rampai mulai dari penyemaian benih tomat rampai hingga proses pemetikan buahnya (panen rampai).
Foto 1:
Foto 2:
Foto 3:
Semoga foto-foto di atas bisa memanjakan mata teman-teman petani di Indonesia. Sebagai penambah wawasan anda, silakan klik dan baca ulasan artikel berikut ini: Tak Perlu Pakai Tiang Ajir, Tomat Rampai Berbuah Lebat.
Saya sendiri sebagai admin website guruilmuan.blogspot.co.id pernah menanam tomat rampai di lahan persawahan dan alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan, sebab hasil panennya sesuai harapan. Lumayan banyak memang hasil panennya. Di bawah ini adalah hasil panen pertama buah tomat rampai yang sengaja saya masukan di dalam karung.
Tomat Rampai Baru Dipetik Oleh Wahid Priyono (Guruilmuan Indonesia). |
Saya membudidaya tomat rampai tersebut murni menggunakan pupuk kandang saja, tidak dicampur dengan pupuk anorganik semisal pupuk urea, TSP, Mutiara, KCL, atau jenis pupuk lainnya. Dan dalam pemeliharaannya, karena dekat dengan saluran irigasi (sungai), maka penyiraman seringkali menggunakan air sungai yang tersedia. Apalagi waktu musim kemarau, maka air sungai bisa menjadi alternatif yang paling tepat untuk menyiram tanaman tomat rampai.
Saya juga dalam perawatan tanaman tomat rampai tidak menggunakan tiang ajir sebagai penyangga pohon tomat pampay, karena menurut saya baik diberi tiang ajir atau tidak, pernah saya praktekan tapi hasilnya tetap sama saja. Namun, itu terserah tiap orang, karena punya pilihan masing-masing dalam budidaya tomat di kebun mereka.
Berikut ini foto-photo lainnya dari hasil budidaya tomat rampai yang sudah dipanen. Dan saya sendiri sangat bangga bisa menanam/berkebun tomat rampai mulai dari penyemaian benih tomat rampai hingga proses pemetikan buahnya (panen rampai).
Foto 1:
Tomat Rampai Segar Baru Dipetik, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan). |
Foto 2:
Hasil Panen Tomat Rampai, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan). |
Foto 3:
Buah Tomat Rampai Yang Sudah Mulai Tua, Photo by: Wahid Priyono. |
Semoga foto-foto di atas bisa memanjakan mata teman-teman petani di Indonesia. Sebagai penambah wawasan anda, silakan klik dan baca ulasan artikel berikut ini: Tak Perlu Pakai Tiang Ajir, Tomat Rampai Berbuah Lebat.
Photo - Photo TOMAT RAMPAI yang Dibudidaya Di Sawah
4/
5
Oleh
Wahid Priyono