Tanaman kopi masih sangat digemari petani di bidang perkebunan horticulture. Dari segi harga jualnya, biji buah kopi cukup mahal dan layak dijadikan sebagai usaha bisnis pertanian yang menjanjikan. Tak heran, di beberapa daerah di Indonesia, seperti di daerah Gayo (Aceh) dan semisal di daerah Liwa (Provinsi Lampung Barat), bahwa pembudidaya kopi semakin marak, dan di daerah tersebutlah banyak ditemukan perkebunan kopi yang begitu luas.
Pernah suatu ketika saya bermain ke tempat rekan ayah saya di daerah kabupaten Lampung Barat, yakni tepatnya di daerah Liwa. Di daerah Liwa, perkebunan kopi bisa ditengok berhektar-hektar, dan terkadang dimiliki oleh 1 keluarga, atau memang dilakukan secara bersama-sama dengan kelompok tani kopi.
Adapun jenis kopi yang paling banyak ditanam di daerah Liwa tersebut adalah kopi robusta. Kopi robusta umumnya ditanam, karena katanya rasa kopinya lebih mantap. Selain itu, dalam sekali musim panen, dalam per hektar lahan tanam kopi robusta dapat menghasilkan setidaknya di atas 20 ton, dan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai keadaan seperti kondisi cuaca serta iklim, dan juga proses perawatan tanaman selama tanaman kopi robusta tersebut akan berbuah.
Meskipun para pekebun kopi tidak hanya menanam kopi dari jenis robusta, terkadang ada juga petani yang menanam kopi jenis arabika yang juga cukup berprospek cerah di pasaran.
Para petani kopi, seusai panen, biasanya mereka mengeringkan biji-biji kopi di atas gelaran atau di suatu tempat yang dilapisi dengan lantai dari semen. Pengeringan biji-biji kopi tersebut diletakan di bawah terik matahari. Setelah pengeringan, ada juga petani kopi yang secara manual membebek/memecah biji kopi secara ditumbuk menggunakan alu. Hasilnya, biji kopi tersebut disangrai/digoreng kering hingga bijinya berubah menjadi warna hitam. Biji kopi yang telah disangrai kemudian ditumbuk halus atau digiling menggunakan alat berteknologi cukup bagus, sehingga cita rasa kopinya tetap dipertahankan. Silakan tambah wawasan anda tentang bisnis dari usaha kopi yaitu: Pelatihan Barista dan Usaha Warung/Kedai Kopi Bersama Bencoolen Coffee.
Pernah suatu ketika saya bermain ke tempat rekan ayah saya di daerah kabupaten Lampung Barat, yakni tepatnya di daerah Liwa. Di daerah Liwa, perkebunan kopi bisa ditengok berhektar-hektar, dan terkadang dimiliki oleh 1 keluarga, atau memang dilakukan secara bersama-sama dengan kelompok tani kopi.
Adapun jenis kopi yang paling banyak ditanam di daerah Liwa tersebut adalah kopi robusta. Kopi robusta umumnya ditanam, karena katanya rasa kopinya lebih mantap. Selain itu, dalam sekali musim panen, dalam per hektar lahan tanam kopi robusta dapat menghasilkan setidaknya di atas 20 ton, dan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai keadaan seperti kondisi cuaca serta iklim, dan juga proses perawatan tanaman selama tanaman kopi robusta tersebut akan berbuah.
Kopi Robusta di Perkebunan Kopi di Liwa (Kabupaten Lampung Barat), Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan). |
Meskipun para pekebun kopi tidak hanya menanam kopi dari jenis robusta, terkadang ada juga petani yang menanam kopi jenis arabika yang juga cukup berprospek cerah di pasaran.
Para petani kopi, seusai panen, biasanya mereka mengeringkan biji-biji kopi di atas gelaran atau di suatu tempat yang dilapisi dengan lantai dari semen. Pengeringan biji-biji kopi tersebut diletakan di bawah terik matahari. Setelah pengeringan, ada juga petani kopi yang secara manual membebek/memecah biji kopi secara ditumbuk menggunakan alu. Hasilnya, biji kopi tersebut disangrai/digoreng kering hingga bijinya berubah menjadi warna hitam. Biji kopi yang telah disangrai kemudian ditumbuk halus atau digiling menggunakan alat berteknologi cukup bagus, sehingga cita rasa kopinya tetap dipertahankan. Silakan tambah wawasan anda tentang bisnis dari usaha kopi yaitu: Pelatihan Barista dan Usaha Warung/Kedai Kopi Bersama Bencoolen Coffee.
Perkiraan Hasil Panen KOPI Per Hektar Lahan?
4/
5
Oleh
Wahid Priyono