Ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk dapat menyuburkan tanah sekaligus tanaman pertanian supaya produktivitas hasil panen meningkat. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa, kualitas tanaman serta buah yang dihasilkan dari tanaman tertentu juga disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pemupukan tanaman, penggunaan larutan pupuk phonska cair, pendangiran dan penyiangan, serta melakukan rotasi tanam.
1. Lakukan Pemupukan Pada Tanaman
Pupuk (fertilizer) memang sudah sejak lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat petani guna memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara tertentu. Unsur hara dapat diperoleh dari pupuk, baik itu pupuk organik maupun anorganik.
Pupuk organik dapat diperoleh dari pupuk kering atau hasil fermentasi, pembusukan dedaunan, maupun hasil fermentasi kotoran hewan ternak, dan juga air kecing beberapa hewan peliharaan sebagai contoh air kencing kelinci yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik cair.
Sementara itu, untuk pupuk anorganik lebih banyak dijual di pasaran, karena pupuk anorganik kebanyakan berasal dari hasil sintetik (buatan manusia). Beberapa komponen pupuk anorganik mengandung senyawa kimia tertentu dan terkadang dapat menyemari lingkungan sekitarnya, sehingga cukup menggangu keberlangsungan hidup ekosistem perairan dan darat yang ada di sekitar lokasi penggunaan pupuk anorganik tersebut.
Cara menyuburkan tanah sekaligus tanaman pertanian dapat ditempuh dengan menggunakan kedua pupuk yang telah disebutkan di atas. Kedua pupuk di atas memang sangat baik dalam mendongkrak hasil pertanian, sehingga tak jarang justru penanaman tanaman yang kurang memperhatikan penggunaan pupuk dapat mengalami kegagalan panen.
2. Penggunaan Larutan Pupuk Phonska Cair
dapat juga diterapkan khusus pada tanaman cabai. Sehingga dengan perlakuan tersebut akan membuat tanaman cabai menjadi lebih sehat dan kuat. Untuk pembuatan larutan pupuk phonska cair anda dapat mengikuti panduan berikut ini, silakan dibaca: Cara Pembuatan Larutan Pupuk Phonska Cair untuk Tanaman Cabai Agar Berbuah Lebat.
3. Pendangiran dan Penyiangan
Pendangiran tanaman atau pendangiran tanah merupakan aktivitas menggemburkan lahan pertanian dengan menggunakan alat penggembur khusus, bisa dengan cangkul kecil, pencong, dan lain sebagainya. Sebaiknya dalam proses kegiatan pendangiran diiringi juga dengan kegiatan penyiangan tanaman yakni melakukan pengoretan/pembersihan lahan tanam.
Pendangiran memang sudah terbukti dapat membuat lahan tanam menjadi subur dan berujung pada tanaman yang cepat tumbuh dan lebih mudah menghasilkan organ-organ tanaman yang lebih produktif. Pendangiran dilakukan dengan mengoret/membuang/mencabut gulma (rumput liar) secara merata hingga lahan tanam/area perkebunan benar-benar bersih dan enak dipandang mata.
Sebagian besar bunga dan tumbuhnya bakal buah terjadi karena adanya rangsangan dari aktivitas pendangiran. Organ akar yang berada di pusat dimana tanaman dilakukan pendangiran akan sangat mudah menyerap unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan bagi tanaman, tentunya melalui perantara pembuluh xilem di dalam akar tanaman tersebut. Selain itu, penting juga melakukan penyiraman tanaman dengan menggunakan air bersih agar dihasilkan tanaman yang bagus dan berkualitas tinggi (hight quality).
4. Rotasi Tanam
Rotasi tanam adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan petani/pekebun untuk melakukan perputaran/pergiliran jenis tanaman yang akan dibudidaya. Sebagai contoh, misalnya dalam satu tahun akan terjadi pergantian jenis tanaman sebanyak 4 kali, yakni pada bulan Januari - Maret lahan pertanian tersebut ditanami palawija jagung, maka pada bulan April - Juli lahan ditanami mentimun, dan misalnya pada bulan selanjutnya yakni Agustus - Oktober maka ditanami palawija, dan bulan November - Desember ditanami tanaman dari suku leguminoceae (suku kacang-kacangan) yang dapat memfiksasi Nitrogen (N) bebas di udara atmosfer melalui bantuan bakteri Rhizobium leguminosarum. Bakteri Rhizobium leguminosarum ini dapat bersimbiosis dengan bintil akar tanaman polong-polongan/kacang-kacangan, sehingga dapat membantu dalam menyuburkan tanah pertanian.
Jika anda berminat, silakan tambahkan wawasan pengetahuan anda dengan membaca artikel berikut ini, klik: Apakah Keuntungan dan Kerugian Rotasi Tanaman Hortikultura.
1. Lakukan Pemupukan Pada Tanaman
Pupuk (fertilizer) memang sudah sejak lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat petani guna memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara tertentu. Unsur hara dapat diperoleh dari pupuk, baik itu pupuk organik maupun anorganik.
Pupuk organik dapat diperoleh dari pupuk kering atau hasil fermentasi, pembusukan dedaunan, maupun hasil fermentasi kotoran hewan ternak, dan juga air kecing beberapa hewan peliharaan sebagai contoh air kencing kelinci yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik cair.
Sementara itu, untuk pupuk anorganik lebih banyak dijual di pasaran, karena pupuk anorganik kebanyakan berasal dari hasil sintetik (buatan manusia). Beberapa komponen pupuk anorganik mengandung senyawa kimia tertentu dan terkadang dapat menyemari lingkungan sekitarnya, sehingga cukup menggangu keberlangsungan hidup ekosistem perairan dan darat yang ada di sekitar lokasi penggunaan pupuk anorganik tersebut.
Tanaman Kacang Tunggak Tumbuh Subur Karena Pemupukan dengan Kotoran Ternak, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan). |
2. Penggunaan Larutan Pupuk Phonska Cair
dapat juga diterapkan khusus pada tanaman cabai. Sehingga dengan perlakuan tersebut akan membuat tanaman cabai menjadi lebih sehat dan kuat. Untuk pembuatan larutan pupuk phonska cair anda dapat mengikuti panduan berikut ini, silakan dibaca: Cara Pembuatan Larutan Pupuk Phonska Cair untuk Tanaman Cabai Agar Berbuah Lebat.
3. Pendangiran dan Penyiangan
Pendangiran tanaman atau pendangiran tanah merupakan aktivitas menggemburkan lahan pertanian dengan menggunakan alat penggembur khusus, bisa dengan cangkul kecil, pencong, dan lain sebagainya. Sebaiknya dalam proses kegiatan pendangiran diiringi juga dengan kegiatan penyiangan tanaman yakni melakukan pengoretan/pembersihan lahan tanam.
Pendangiran memang sudah terbukti dapat membuat lahan tanam menjadi subur dan berujung pada tanaman yang cepat tumbuh dan lebih mudah menghasilkan organ-organ tanaman yang lebih produktif. Pendangiran dilakukan dengan mengoret/membuang/mencabut gulma (rumput liar) secara merata hingga lahan tanam/area perkebunan benar-benar bersih dan enak dipandang mata.
Sebagian besar bunga dan tumbuhnya bakal buah terjadi karena adanya rangsangan dari aktivitas pendangiran. Organ akar yang berada di pusat dimana tanaman dilakukan pendangiran akan sangat mudah menyerap unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan bagi tanaman, tentunya melalui perantara pembuluh xilem di dalam akar tanaman tersebut. Selain itu, penting juga melakukan penyiraman tanaman dengan menggunakan air bersih agar dihasilkan tanaman yang bagus dan berkualitas tinggi (hight quality).
4. Rotasi Tanam
Rotasi tanam adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan petani/pekebun untuk melakukan perputaran/pergiliran jenis tanaman yang akan dibudidaya. Sebagai contoh, misalnya dalam satu tahun akan terjadi pergantian jenis tanaman sebanyak 4 kali, yakni pada bulan Januari - Maret lahan pertanian tersebut ditanami palawija jagung, maka pada bulan April - Juli lahan ditanami mentimun, dan misalnya pada bulan selanjutnya yakni Agustus - Oktober maka ditanami palawija, dan bulan November - Desember ditanami tanaman dari suku leguminoceae (suku kacang-kacangan) yang dapat memfiksasi Nitrogen (N) bebas di udara atmosfer melalui bantuan bakteri Rhizobium leguminosarum. Bakteri Rhizobium leguminosarum ini dapat bersimbiosis dengan bintil akar tanaman polong-polongan/kacang-kacangan, sehingga dapat membantu dalam menyuburkan tanah pertanian.
Jika anda berminat, silakan tambahkan wawasan pengetahuan anda dengan membaca artikel berikut ini, klik: Apakah Keuntungan dan Kerugian Rotasi Tanaman Hortikultura.
4 Cara Menyuburkan Tanah Sekaligus Tanaman Pertanian Agar Lebih Produktif
4/
5
Oleh
Wahid Priyono