Tanaman pertanian dapat mengalami kematian, karena kurangnya unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk melaksanakan proses-proses fisiologis yang semestinya. Untuk pertumbuhan serta perkembangan tanaman yang baik, maka tanah dengan aerasi, drainase, serta kemampuan penyimpanan air serta unsur hara yang bagus harus mempunyai komponen debu, pasir, dan liat yang seimbang sehingga tanaman dapat tumbuh optimal.
Selain tekstur tanah, rupanya faktor lain yang mempunyai kaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah struktur tanah. Pada struktur tanah terdapat banyak komponen yang dapat memengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman tertentu.
Tanah itu sendiri mengandung banyak komponen unsur hara makro maupun unsur hara mikro yang berguna bagi tanaman. Maka, dengan struktur tanah yang bagus yakni terdapat bahan organik yang cukup, mikroorganisme yang menguntungkan satu sama lainnya, pori-pori tanah cukup baik, maka aerasi (pertukaran oksigen, Karbondioksida, maupun gas-gas lainnya di dalam tanah) akan berjalan efektif dan mampu mencukupi kebutuhan tanaman terhadap unsur-unsur hara tersebut sehingga tanaman akan mampu melakukan kegiatan metabolik yang bagus pula.
Salah satu unsur hara mikro esensial adalah Seng (Zn) yang banyak digunakan oleh para petani maupun pekebun yang berperan dalam proses pencegahan daun tanaman dari proses klorosis dan nekrosis.
Permasalahan yang terjadi pada tanaman hortikultura adalah karena banyak tanaman termasuk organ buah yang akan diambil mengalami gangguan metabolik seperti klorosis. Klorosis dapat terjadi karena tanaman kekurangan salah satu unsur hara penunjang yakni Seng (Zn). Menurut (Resh, 2001) menyatakan bahwa unsur Seng (Zn) ikut serta dalam pembentukan klorofil atau mencegah kerusakan klorofil.
Zn itu sendiri berperan sebagai aktivator enzim, pembentukan pigmen klorofil pada daun, serta membantu dalam proses fotosintesis tanaman dalam menghasilkan senyawa kimia organik (makanan) melalui proses metabolisme yakni anabolisme.
Gejala kekurangan unsur hara Seng (Zn) terdapat bercak meluas, menyebar dengan cepatnya, biasanya meliputi daerah-daerah antar urat daun, dan pada akhirnya mencapai urat sekunder bahkan urat daun primer yang pada akhirnya mengakibatkan pertumbuhan tanaman sangat lambat, jarak antar buku pendek, daunnya kerdil atau mengerut dan menggulung lalu disusul dengan pristiwa kerontokan (absisi) pada daun. Selain itu, gejala kekurangan Zn juga memberi dampak pada bakal buah yang menguning terbuka, dan akhirnya gugur. Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang seharusnya lurus menjadi bengkok. Untuk kelebihan unsur seng tidak memberi dampak terlalu nyata.
Klorosis pada tanaman dapat diberikan pupuk berkandungan Zn (seng) dengan dosis yang tepat. Namun beberapa jenis tanaman seperti contohnya adalah tanaman melon sering mengalami gejala nekrosis pada daunnya. Namun, hingga sampai saat ini belum ada dosis pupuk Seng (Zn) yang paling sesuai untuk budidaya tanaman melon sehingga klorosis masih menjadi permasalahan yang perlu diwaspadai dalam pembudidayaan tanaman melon. Dengan pemilihan varietas tanaman melon unggul ditambah dengan formulasi pemberian pupuk yang tepat dan perawatan tanaman dengan sistem hidroponik yang intensif dalam rumah plastik/rumah kaca, akan memberi hasil panen melon yang memuaskan. Baca juga artikel berikut ini: Cara Pemetikan Buah Melon Menurut Ir.M.Nurdin,M.Si, Dosen Pertanian Universitas Lampung.
Selain tekstur tanah, rupanya faktor lain yang mempunyai kaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah struktur tanah. Pada struktur tanah terdapat banyak komponen yang dapat memengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman tertentu.
Tanah itu sendiri mengandung banyak komponen unsur hara makro maupun unsur hara mikro yang berguna bagi tanaman. Maka, dengan struktur tanah yang bagus yakni terdapat bahan organik yang cukup, mikroorganisme yang menguntungkan satu sama lainnya, pori-pori tanah cukup baik, maka aerasi (pertukaran oksigen, Karbondioksida, maupun gas-gas lainnya di dalam tanah) akan berjalan efektif dan mampu mencukupi kebutuhan tanaman terhadap unsur-unsur hara tersebut sehingga tanaman akan mampu melakukan kegiatan metabolik yang bagus pula.
Tanaman Melon Tumbuh Subur, Daunnya Sehat Buah Lebat Tanpa Nekrosis dan Klorosis, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan Indonesia). |
Salah satu unsur hara mikro esensial adalah Seng (Zn) yang banyak digunakan oleh para petani maupun pekebun yang berperan dalam proses pencegahan daun tanaman dari proses klorosis dan nekrosis.
Permasalahan yang terjadi pada tanaman hortikultura adalah karena banyak tanaman termasuk organ buah yang akan diambil mengalami gangguan metabolik seperti klorosis. Klorosis dapat terjadi karena tanaman kekurangan salah satu unsur hara penunjang yakni Seng (Zn). Menurut (Resh, 2001) menyatakan bahwa unsur Seng (Zn) ikut serta dalam pembentukan klorofil atau mencegah kerusakan klorofil.
Zn itu sendiri berperan sebagai aktivator enzim, pembentukan pigmen klorofil pada daun, serta membantu dalam proses fotosintesis tanaman dalam menghasilkan senyawa kimia organik (makanan) melalui proses metabolisme yakni anabolisme.
Gejala kekurangan unsur hara Seng (Zn) terdapat bercak meluas, menyebar dengan cepatnya, biasanya meliputi daerah-daerah antar urat daun, dan pada akhirnya mencapai urat sekunder bahkan urat daun primer yang pada akhirnya mengakibatkan pertumbuhan tanaman sangat lambat, jarak antar buku pendek, daunnya kerdil atau mengerut dan menggulung lalu disusul dengan pristiwa kerontokan (absisi) pada daun. Selain itu, gejala kekurangan Zn juga memberi dampak pada bakal buah yang menguning terbuka, dan akhirnya gugur. Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang seharusnya lurus menjadi bengkok. Untuk kelebihan unsur seng tidak memberi dampak terlalu nyata.
Klorosis pada tanaman dapat diberikan pupuk berkandungan Zn (seng) dengan dosis yang tepat. Namun beberapa jenis tanaman seperti contohnya adalah tanaman melon sering mengalami gejala nekrosis pada daunnya. Namun, hingga sampai saat ini belum ada dosis pupuk Seng (Zn) yang paling sesuai untuk budidaya tanaman melon sehingga klorosis masih menjadi permasalahan yang perlu diwaspadai dalam pembudidayaan tanaman melon. Dengan pemilihan varietas tanaman melon unggul ditambah dengan formulasi pemberian pupuk yang tepat dan perawatan tanaman dengan sistem hidroponik yang intensif dalam rumah plastik/rumah kaca, akan memberi hasil panen melon yang memuaskan. Baca juga artikel berikut ini: Cara Pemetikan Buah Melon Menurut Ir.M.Nurdin,M.Si, Dosen Pertanian Universitas Lampung.
Peran Unsur Zn (Seng) Dalam Mencegah Klorosis Tanaman Pertanian
4/
5
Oleh
Wahid Priyono