Memelihara bibit tomat rampai yang telah disemai memang sangat dianjurkan bagi pembudidaya tomat rampai tersebut. Tanaman rampai akan tumbuh baik apabila mendapatkan perawatan yang baik juga.
Tanaman tomat rampai saat ini dapat dikembangkan dalam berbagai model/metode secara modern baik dengan teknik vertikultur, hidroponik, maupun ditanam manual di lahan perkebunan hortikultura buah maupun sayur mayur.
Pemeliharaan tanaman tomat rampai tidak jauh berbeda dengan tanaman lain pada umumnya, sehingga tidak terlalu menyulitkan bagi para petani/pekebun di Indonesia.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk merawat tanaman tomat rampai, khususnya pada saat pembenihan biji, diantaranya yaitu:
(1). Penyiraman
Ini merupakan tahapan yang paling terpenting, sehingga proses penyiraman memang harus dilakukan sejak penyemaian pertama di awal sampai tanaman benar-benar sudah memiliki plunula (cikal bakal daun muda), akar dan batang yang sudah tumbuh baik.
Perlu diingat bahwa penyiraman dilakukan dengan cara menggunakan air bersih kemudian dimasukan ke dalam alat penyemprot khusus benih, sehingga air yang disemprotkan ke media tanam lahan akan menjadi lebih merata.
Penyiraman sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari menjelang pukul 07.00 pagi, dan dapat juga dilakukan pada waktu sore hari agar bibit cukup memperoleh air supaya tanaman tomat rampai tersebut tidak mengalami dehidrasi.
Penyiraman dengan air bersih juga dapat mempercepat laju perkecambahan biji, karena pada saat biji terkena air, maka masa dormansi (masa istirahat) biji berakhir, sehingga terjadilah proses masuknya air ke dalam sela-sela sel biji dan pada akhirnya merangsang hormon giberelin pada biji untuk berkecambah. Sehingga penyiraman adalah hal mutlak dalam penyemaian biji-bijian tanaman tertentu.
(2). Pemupukan
Pemupukan sangat dianjurkan dilakukan pada waktu mulai pertama kali membuat lahan semai, yaitu caranya dengan menyampurkan pupuk kandang dari kotoran ayam kering dengan tanah liat, kemudian bentuk menjadi lahan semai dengan ukuran tertentu, lalu lembabkan tanah barulah bibit disemai.
Pemupukan juga dilakukan pada waktu umur tanaman benih mencapai umur 7 hari dengan memberi pupuk daun/kompos maupun bisa menggunakan pupuk dari kotoran hewan ternak sapi atau kambing. Pilih salah satu dari jenis pupuk-pupuk organik tersebut. Dan perlu diperhatikan bahwa pada masa pembenihan bibit, sebaiknya hindari penggunaan pupuk-pupuk anorganik supaya tanaman muda tidak kaget yang berujung pada kematian tanaman benih.
(3) Penyinaran Cahaya Yang Cukup
Sebaiknya pembenihan bibit tomat rampai dilakukan di lahan terbuka seperti lahan persawahan/kebun dengan dibuatkan bedengan dengan ukuran tertentu sesuai kebutuhan bibit yang hendak disemai.
Penggunaan lahan terbuka untuk pembenihan memang terbukti sangat efektif sekali untuk menunjukkan bahwa cahaya matahari dapat langsung mengenai pusat tanaman tumbuh, sehingga proses fotosintesis pada tanaman tomat berjalan baik dan lancar.
Penanaman/pembenihan tomat rampai di tempat yang gelap justru akan membuat tanaman menjadi lebih cungkring/pertumbuhan batangnya menjadi ramping dan tinggi-tinggi. Karena pada tempat yang gelap hormon auksin pada tanaman tomat akan bekerja lebih giat dibandingkan jika ditempat yang terang (terkena sumber cahaya matahari langsung).
Oleh karena itulah, sebaiknya penanaman bibit tomat sebaiknya di tempat yang terang terkena cahaya matahari langsung. Sebab, cahaya matahari juga secara langsung dapat membuat benih tomat rampai menjadi lebih sehat dan kuat.
(4). Gunakan Serat Jerami Padi/Daun Rumbia Yang Kering
Pada saat penyemaian bibit rampai, sebaiknya tutuplah bibi-biji tersebut dengan menggunakan serat jerami padi/daun rumbia kering yang disusun di atas biji-biji yang baru disemai. Tujuan perlakuan semacam ini untuk menjaga kelembaban tanah agar tetap tercukupi kandungan air tanahnya, sehingga proses perkecambahan biji tomat akan berjalan efektif.
(5). Buatlah Gubuk-Gubukan
Membuat rumah-rumahan/gubuk di atas tanaman rampai juga dapat dilakukan dengan menggunakan daun kelapa yang dianyam atau daun-daun kelapa yang diajarkan secara renggam di atas benih yang sudah tumbuh. Tujuannya untuk mengurangi dan menghalau apabila sewaktu-waktu benih muda yang berkecambah mendapat intensitas hujan tinggi maupun angin kencang yang tak terkendali.
Itulah tadi 5 tips/cara dalam perawatan benih tomat rampau agar sehat dan kuat. Semoga informasi di atas dapat memberi pencerahan kepada rekan-rekan petani maupun pekebun dimana saja anda berada.
Akhirnya, selamat mempraktekan cara merawata benih tomat, semoga berhasil. Salam budidaya pertanian, ayo menanam. Baca dan klik juga artikel berikut ini: Cara Semai Bibit Tomat Rampai Bintang Asia.
Tanaman tomat rampai saat ini dapat dikembangkan dalam berbagai model/metode secara modern baik dengan teknik vertikultur, hidroponik, maupun ditanam manual di lahan perkebunan hortikultura buah maupun sayur mayur.
Pemeliharaan tanaman tomat rampai tidak jauh berbeda dengan tanaman lain pada umumnya, sehingga tidak terlalu menyulitkan bagi para petani/pekebun di Indonesia.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk merawat tanaman tomat rampai, khususnya pada saat pembenihan biji, diantaranya yaitu:
(1). Penyiraman
Ini merupakan tahapan yang paling terpenting, sehingga proses penyiraman memang harus dilakukan sejak penyemaian pertama di awal sampai tanaman benar-benar sudah memiliki plunula (cikal bakal daun muda), akar dan batang yang sudah tumbuh baik.
Perlu diingat bahwa penyiraman dilakukan dengan cara menggunakan air bersih kemudian dimasukan ke dalam alat penyemprot khusus benih, sehingga air yang disemprotkan ke media tanam lahan akan menjadi lebih merata.
Penyiraman sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari menjelang pukul 07.00 pagi, dan dapat juga dilakukan pada waktu sore hari agar bibit cukup memperoleh air supaya tanaman tomat rampai tersebut tidak mengalami dehidrasi.
Penyiraman dengan air bersih juga dapat mempercepat laju perkecambahan biji, karena pada saat biji terkena air, maka masa dormansi (masa istirahat) biji berakhir, sehingga terjadilah proses masuknya air ke dalam sela-sela sel biji dan pada akhirnya merangsang hormon giberelin pada biji untuk berkecambah. Sehingga penyiraman adalah hal mutlak dalam penyemaian biji-bijian tanaman tertentu.
Hasil Penyemaian Benih Rampai Sehat dan Kuat, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
(2). Pemupukan
Pemupukan sangat dianjurkan dilakukan pada waktu mulai pertama kali membuat lahan semai, yaitu caranya dengan menyampurkan pupuk kandang dari kotoran ayam kering dengan tanah liat, kemudian bentuk menjadi lahan semai dengan ukuran tertentu, lalu lembabkan tanah barulah bibit disemai.
Pemupukan juga dilakukan pada waktu umur tanaman benih mencapai umur 7 hari dengan memberi pupuk daun/kompos maupun bisa menggunakan pupuk dari kotoran hewan ternak sapi atau kambing. Pilih salah satu dari jenis pupuk-pupuk organik tersebut. Dan perlu diperhatikan bahwa pada masa pembenihan bibit, sebaiknya hindari penggunaan pupuk-pupuk anorganik supaya tanaman muda tidak kaget yang berujung pada kematian tanaman benih.
(3) Penyinaran Cahaya Yang Cukup
Sebaiknya pembenihan bibit tomat rampai dilakukan di lahan terbuka seperti lahan persawahan/kebun dengan dibuatkan bedengan dengan ukuran tertentu sesuai kebutuhan bibit yang hendak disemai.
Penggunaan lahan terbuka untuk pembenihan memang terbukti sangat efektif sekali untuk menunjukkan bahwa cahaya matahari dapat langsung mengenai pusat tanaman tumbuh, sehingga proses fotosintesis pada tanaman tomat berjalan baik dan lancar.
Penanaman/pembenihan tomat rampai di tempat yang gelap justru akan membuat tanaman menjadi lebih cungkring/pertumbuhan batangnya menjadi ramping dan tinggi-tinggi. Karena pada tempat yang gelap hormon auksin pada tanaman tomat akan bekerja lebih giat dibandingkan jika ditempat yang terang (terkena sumber cahaya matahari langsung).
Oleh karena itulah, sebaiknya penanaman bibit tomat sebaiknya di tempat yang terang terkena cahaya matahari langsung. Sebab, cahaya matahari juga secara langsung dapat membuat benih tomat rampai menjadi lebih sehat dan kuat.
(4). Gunakan Serat Jerami Padi/Daun Rumbia Yang Kering
Pada saat penyemaian bibit rampai, sebaiknya tutuplah bibi-biji tersebut dengan menggunakan serat jerami padi/daun rumbia kering yang disusun di atas biji-biji yang baru disemai. Tujuan perlakuan semacam ini untuk menjaga kelembaban tanah agar tetap tercukupi kandungan air tanahnya, sehingga proses perkecambahan biji tomat akan berjalan efektif.
(5). Buatlah Gubuk-Gubukan
Membuat rumah-rumahan/gubuk di atas tanaman rampai juga dapat dilakukan dengan menggunakan daun kelapa yang dianyam atau daun-daun kelapa yang diajarkan secara renggam di atas benih yang sudah tumbuh. Tujuannya untuk mengurangi dan menghalau apabila sewaktu-waktu benih muda yang berkecambah mendapat intensitas hujan tinggi maupun angin kencang yang tak terkendali.
Itulah tadi 5 tips/cara dalam perawatan benih tomat rampau agar sehat dan kuat. Semoga informasi di atas dapat memberi pencerahan kepada rekan-rekan petani maupun pekebun dimana saja anda berada.
Akhirnya, selamat mempraktekan cara merawata benih tomat, semoga berhasil. Salam budidaya pertanian, ayo menanam. Baca dan klik juga artikel berikut ini: Cara Semai Bibit Tomat Rampai Bintang Asia.
5 Cara Memelihara Benih Tomat Rampai Agar Sehat dan Kuat
4/
5
Oleh
Wahid Priyono