Kebetulan di rumah saya selalu menernak ayam kampung. Meskipun jumlahnya tidak banyak tapi cukuplah kalau pada saat lebaran atau puasa, maka ayam-ayam kampung yang saya pelihara tersebut bisa disembelih untuk dijadikan kuliner pada malam takbir atau pada saat-saat tertentu ketika keluarga lagi pengen makan daging ayam kampung.
Dari beberapa ayam kampung yang saya pelihara, kemarin tanggal 19 Maret 2016, salah satu indukan betinanya ada yang terkena penyakit flu burung (biasanya disebut penyakit akibat virus mematikan H5N1).
Induk betina tersebut baru saja 1 hari sebelum terkena virus flu burung tersebut sempat menetaskan telurnya sejumlah 9. Jadi 1 har setelah menetaskan telur-telurnya, tidak tahu mengapa tiba-tiba ayam betina tersebut mati mendadak, dan terpaksa anak-anak ayam yang masi cute tersebut menjadi anak yatim piatu tanpa orang tua.
Jadi hingga hari ini, anak-anak ayam tersebut yang berjumlah 9 (karena kebetulan menetas semuanya) telah saya urus mulai dari pemberian makan dari beras menir, minumnya, hingga beberapa obat antibiotik khusus unggas yang telah saya berikan.
Oh, iya ternyata induk ayam tersebut telah tertular dari mentok yang telah saya pelihara. Tapi mentok-mentok saya tersebut semuanya terserang flu burung juga, dan beberapa ada yang sudah mulai sehat, sebagiannya nampak lesu seperti kurang fit sekali tubuhnya.
Sebagai bahan dokumentasi, saya sempat memfoto anak-anak ayam yang sekarang sedang saya rawat secara pribadi, semoga anak-anak ayam tersebut cepat tumbuh dewasa dan yang sekarang tersisa 7 ekor karena yang 2-nya pagi tadi (tanggal 20 Maret 2016) telah meninggal dunia.
Foto 1:
Foto 2:
Foto 3:
Itulah tadi foto-foto anak ayam yang telah ditinggal ibunya karena terserang flu burung H5N1. Semoga bermanfaat.
Sebagai informasi tambahan untuk anda, silakan tambahkan wawasan anda dengan membaca artikel berikut ini: Panduan Praktis: Berternak Burung Puyuh untuk Pemula.
Dari beberapa ayam kampung yang saya pelihara, kemarin tanggal 19 Maret 2016, salah satu indukan betinanya ada yang terkena penyakit flu burung (biasanya disebut penyakit akibat virus mematikan H5N1).
Induk betina tersebut baru saja 1 hari sebelum terkena virus flu burung tersebut sempat menetaskan telurnya sejumlah 9. Jadi 1 har setelah menetaskan telur-telurnya, tidak tahu mengapa tiba-tiba ayam betina tersebut mati mendadak, dan terpaksa anak-anak ayam yang masi cute tersebut menjadi anak yatim piatu tanpa orang tua.
Jadi hingga hari ini, anak-anak ayam tersebut yang berjumlah 9 (karena kebetulan menetas semuanya) telah saya urus mulai dari pemberian makan dari beras menir, minumnya, hingga beberapa obat antibiotik khusus unggas yang telah saya berikan.
Oh, iya ternyata induk ayam tersebut telah tertular dari mentok yang telah saya pelihara. Tapi mentok-mentok saya tersebut semuanya terserang flu burung juga, dan beberapa ada yang sudah mulai sehat, sebagiannya nampak lesu seperti kurang fit sekali tubuhnya.
Sebagai bahan dokumentasi, saya sempat memfoto anak-anak ayam yang sekarang sedang saya rawat secara pribadi, semoga anak-anak ayam tersebut cepat tumbuh dewasa dan yang sekarang tersisa 7 ekor karena yang 2-nya pagi tadi (tanggal 20 Maret 2016) telah meninggal dunia.
Foto 1:
 |
| Anak Ayam Kampung yang Yatim Piatu, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Foto 2:
 |
| Anak Ayam Kampung |
Foto 3:
 |
| Kasihannya Ini Anak Ayam, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Itulah tadi foto-foto anak ayam yang telah ditinggal ibunya karena terserang flu burung H5N1. Semoga bermanfaat.
Sebagai informasi tambahan untuk anda, silakan tambahkan wawasan anda dengan membaca artikel berikut ini: Panduan Praktis: Berternak Burung Puyuh untuk Pemula.
Induk Terserang Flu Burung, 9 Anak Ayam ini Jadi Yatim Piatu
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
