Beberapa rekan petani di daerah ada yang menurut saya pribadi sembarangan dalam menyampurkan senyawa kimia di dalam insektisida dengan senyawa lainnya, sehingga dari situlah kebanyakan dari olah tanaman di lapangan menjadi tidak optimal, dalam artian bahwa tanaman bisa jadi mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lambat, bahkan pada usia sebelum produktif banyak yang terserang penyakit, organ tanaman menjadi mengering dan pada akhirnya tanaman tewas.
Sehingga, sangat diharapkan bagi para petani/pekebun untuk lebih berhati-hati dalam mencampurkan senyawa kimia pada pestisida (dalam hal ini insektisida) terhadap bahan obat pertanian lainnya. Dan perlu diingat bahwa bahan aktif pada insektisida tersebut ada golongannya masing-masing, jadi antar golongan ada yang boleh dicampur dan ada yang tidak boleh dicampur.
Sebagai contoh, bahan aktif pada insektisida yaitu prevaton dicampur dengan asefat atau metomil apakah boleh?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka alangkah baiknya kita juga terlebih dahulu harus mengetahui bahan aktif yang terkandung di dalam prevaton dan metomil.
Dari beberapa referensi terdahulu, tentu, hal sangat umum dan telah banyak dijelaskan oleh para pakar di bidang pertanian menyebutkan bahwa asefat dengan metomil sebaiknya jangan meskipun boleh saja dicampurkan, karena keduanya sama-sama bersifat sistemik, dan alangkah bagusnya apabila meromil dicampurkan dengan spinosat atau dengan profenofos. Atau dapat juga dengan mencampurkan antara insektisida dengan fungisida dan MKP.
Itulah tadi penjelasan singkat tentang waspada dalam mencampurkan bahan aktif pada insektisida, karena bagaimanapun juga itu akan menentukan masa subur tanaman yang dibudidaya, serta bagaimana serangga/hama yang akan dibasmi menggunakan insektisida tersebut. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca dan klik juga artikel penambah wawasan anda berikut ini: Pengaruh Menanam Cabe Berdampingan dengan Tanaman Cabe yang Lama.
Sehingga, sangat diharapkan bagi para petani/pekebun untuk lebih berhati-hati dalam mencampurkan senyawa kimia pada pestisida (dalam hal ini insektisida) terhadap bahan obat pertanian lainnya. Dan perlu diingat bahwa bahan aktif pada insektisida tersebut ada golongannya masing-masing, jadi antar golongan ada yang boleh dicampur dan ada yang tidak boleh dicampur.
Sebagai contoh, bahan aktif pada insektisida yaitu prevaton dicampur dengan asefat atau metomil apakah boleh?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka alangkah baiknya kita juga terlebih dahulu harus mengetahui bahan aktif yang terkandung di dalam prevaton dan metomil.
 |
| Waspada jangan asal campur insektisida, Photo Original by: Drajat Dongampel (Publish: Guruilmuan) |
Dari beberapa referensi terdahulu, tentu, hal sangat umum dan telah banyak dijelaskan oleh para pakar di bidang pertanian menyebutkan bahwa asefat dengan metomil sebaiknya jangan meskipun boleh saja dicampurkan, karena keduanya sama-sama bersifat sistemik, dan alangkah bagusnya apabila meromil dicampurkan dengan spinosat atau dengan profenofos. Atau dapat juga dengan mencampurkan antara insektisida dengan fungisida dan MKP.
Itulah tadi penjelasan singkat tentang waspada dalam mencampurkan bahan aktif pada insektisida, karena bagaimanapun juga itu akan menentukan masa subur tanaman yang dibudidaya, serta bagaimana serangga/hama yang akan dibasmi menggunakan insektisida tersebut. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca dan klik juga artikel penambah wawasan anda berikut ini: Pengaruh Menanam Cabe Berdampingan dengan Tanaman Cabe yang Lama.
Waspadalah, Jangan Asal Campur Insektisida
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
