Cabe rawit dan beberapa jenis cabe lainnya memang sangat populer dibudidayakan oleh masyarakat petani baik di Indonesia maupun di beberapa daerah di kawasan Asia dan Australia. Pembudidayaan cabe yang benar dan terarah sangat dianjurkan supaya hasil panen yang didapat juga sebanding dengan banyaknya usaha/pengorbanan yang dilakukan.
Merawat cabe rawit dari serangan hama maupun penyakit pada tanaman merupakan langkah produktif supaya tanaman tidak mengalami epidemi penyakit yang meluas. Sebisa mungkin lakukan pencegahan secara dini sebelum wabah penyakit dan hama berkembangbiak lebih banyak.
Ada beberapa alternatif cara untuk merawat tanaman cabe dari serangan hama dan penyakit, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Lakukan Penyiraman Rutin
Penyiraman rutin pada tanaman cabe rawit yang baru tumbuh/saat disemai sangat penting. Hal ini dimaksudkan selain untuk memenuhi nutrisi bagi tanaman, juga dapat menghambat pertumbuhan larva pada serangga/hama yang hendak berkembangbiak. Sebaiknya saat melakukan penyiraman tanaman sekaligus siram dari bagian atas daunnya hingga ke bagian pangkal batang hingga ke akar.
Biasanya larva pada serangga/hama parasit juga sering hinggap di daun-daun cabe. Larva ulat grayak, dan beberapa spesies tungau daun, dan larva lalat buah (Drosophilla melanogaster) juga seringkali berkembangbiak di sekitaran rerimbunan dedaunan cabe. Lalat buah ini merupakan salah satu hama parasit dari buah cabe, selain daripada ulat grayak, wereng, dan beberapa walang sangit maupun belalang.
2. Buang Gulma dan Bersihkan Lingkungan Sekitar Tanaman Cabe
Rumput-rumput liar (gulma) yang bersarang di sekitar tanaman cabe sebaiknya dibuang, dicabut, dokoret, lalu dibakar. Gulma ini jika pertumbuhannya tidak terkendali justru akan menjadi sarang/tempat tumbuh larva-larva hama dan sebagai hospes pertumbuhan dari penyakit karat daun, layu fusarium, dan beberapa virus pada tanaman cabe.
Sebaiknya rumput liar ini harus sesegera mungkin disingkirkan dari lingkungan tempat pembudidayaan cabe, supaya hasil panen cabe nantinya jauh lebih produktif dan buahnya lebat.
3. Kontrol Tanaman Cabe
Pengontrolan tanaman cabai dari hama dan penyakit tanaman sangat penting dilakukan. Sebaiknya pengontrolan dilakukan sejak tanam awal hingga menjelang waktu panen.
Pengontrolan dan pengambilan tindakan untuk pencegahan hama dan penyakit dapat ditempuh melalui beberapa hal seperti melakukan penyemprotan tanaman pada organ tanaman dengan menggunakan fungisida untuk membunuh jamur-jamur parasit yang biasanya sering berada pada pangkal batang tanaman, dan menggunakan herbisida untuk membunuh gulma pengganggu yang umumnya tumbuh bebas di sekitar parit, atau dapat pula menggunakan predator biologi, dan juga pestisida hayati yang lebih aman digunakan serta ramah terhadap lingkungan sekitarnya.
4. Berikan Mulsa Plastik
Dalam membudidayakan tanaman cabe rawit dan sejenisnya, sebaiknya gunakan mulsa plastik berwarna perak yang digelar di atas permukaan bedengan. Mulsa ini juga dapat digunakan sebagai penahan tanah/bedengan supaya tidak mudah mengalami erosi tanah, menjaga kelembaban tanah agar tetap terjaga, serta dapat berperan sebagai pengusir hama karena saat cahaya matahari mengenai permukaan mulsa plastik, maka cahaya matahari tersebut akan dipantulkan ke bagian atas dan tentunya akan mengenai organ tanaman yang ada di atasnya, yakni pada buah, daun dan batang. Dengan pemberian mulsa ini tentu saja tanaman akan lebih priduktif menghasilkan tanaman yang tumbuh lebih baik dibandingkan tidak menggunakan mulsa.
Itulah tadi 4 cara dalam merawat cabe rawit dari serangan hama dan penyakit. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda. Salam budidaya pertanian, selamat mempraktekkan, mudah-mudahan berhasil. Jangan lupa baca juga: Cara Budidaya Cabe Rawit dengan Hasil Panen Selangit.
Merawat cabe rawit dari serangan hama maupun penyakit pada tanaman merupakan langkah produktif supaya tanaman tidak mengalami epidemi penyakit yang meluas. Sebisa mungkin lakukan pencegahan secara dini sebelum wabah penyakit dan hama berkembangbiak lebih banyak.
Cabe Merah Mulai Berbuah Lebat, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Ada beberapa alternatif cara untuk merawat tanaman cabe dari serangan hama dan penyakit, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Lakukan Penyiraman Rutin
Penyiraman rutin pada tanaman cabe rawit yang baru tumbuh/saat disemai sangat penting. Hal ini dimaksudkan selain untuk memenuhi nutrisi bagi tanaman, juga dapat menghambat pertumbuhan larva pada serangga/hama yang hendak berkembangbiak. Sebaiknya saat melakukan penyiraman tanaman sekaligus siram dari bagian atas daunnya hingga ke bagian pangkal batang hingga ke akar.
Biasanya larva pada serangga/hama parasit juga sering hinggap di daun-daun cabe. Larva ulat grayak, dan beberapa spesies tungau daun, dan larva lalat buah (Drosophilla melanogaster) juga seringkali berkembangbiak di sekitaran rerimbunan dedaunan cabe. Lalat buah ini merupakan salah satu hama parasit dari buah cabe, selain daripada ulat grayak, wereng, dan beberapa walang sangit maupun belalang.
2. Buang Gulma dan Bersihkan Lingkungan Sekitar Tanaman Cabe
Rumput-rumput liar (gulma) yang bersarang di sekitar tanaman cabe sebaiknya dibuang, dicabut, dokoret, lalu dibakar. Gulma ini jika pertumbuhannya tidak terkendali justru akan menjadi sarang/tempat tumbuh larva-larva hama dan sebagai hospes pertumbuhan dari penyakit karat daun, layu fusarium, dan beberapa virus pada tanaman cabe.
Sebaiknya rumput liar ini harus sesegera mungkin disingkirkan dari lingkungan tempat pembudidayaan cabe, supaya hasil panen cabe nantinya jauh lebih produktif dan buahnya lebat.
3. Kontrol Tanaman Cabe
Pengontrolan tanaman cabai dari hama dan penyakit tanaman sangat penting dilakukan. Sebaiknya pengontrolan dilakukan sejak tanam awal hingga menjelang waktu panen.
Cabe Rawit Jengki Berbuah Lebat Karena Perawatan Benar, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Pengontrolan dan pengambilan tindakan untuk pencegahan hama dan penyakit dapat ditempuh melalui beberapa hal seperti melakukan penyemprotan tanaman pada organ tanaman dengan menggunakan fungisida untuk membunuh jamur-jamur parasit yang biasanya sering berada pada pangkal batang tanaman, dan menggunakan herbisida untuk membunuh gulma pengganggu yang umumnya tumbuh bebas di sekitar parit, atau dapat pula menggunakan predator biologi, dan juga pestisida hayati yang lebih aman digunakan serta ramah terhadap lingkungan sekitarnya.
4. Berikan Mulsa Plastik
Dalam membudidayakan tanaman cabe rawit dan sejenisnya, sebaiknya gunakan mulsa plastik berwarna perak yang digelar di atas permukaan bedengan. Mulsa ini juga dapat digunakan sebagai penahan tanah/bedengan supaya tidak mudah mengalami erosi tanah, menjaga kelembaban tanah agar tetap terjaga, serta dapat berperan sebagai pengusir hama karena saat cahaya matahari mengenai permukaan mulsa plastik, maka cahaya matahari tersebut akan dipantulkan ke bagian atas dan tentunya akan mengenai organ tanaman yang ada di atasnya, yakni pada buah, daun dan batang. Dengan pemberian mulsa ini tentu saja tanaman akan lebih priduktif menghasilkan tanaman yang tumbuh lebih baik dibandingkan tidak menggunakan mulsa.
Perkebunan Cabe Merah, Photo Original by: Wahid Priyono |
Itulah tadi 4 cara dalam merawat cabe rawit dari serangan hama dan penyakit. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda. Salam budidaya pertanian, selamat mempraktekkan, mudah-mudahan berhasil. Jangan lupa baca juga: Cara Budidaya Cabe Rawit dengan Hasil Panen Selangit.
4 Cara Merawat CABE RAWIT Dari Serangan Hama Dan Penyakit
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
2 komentar
Cabe rawit buahnya kok bisa lebat gitu sih gan, buah cabe rawit saya 1 batangnya bisa di hitung gan, penyebabnya apa sih kasih tau solusinya dong gan,,
ReplyHallo Sobat, untuk mendapatkan tanaman cabe rawit yang berbuah lebat, bisa baca artikel berikut ini >> http://guruilmuan.blogspot.co.id/2015/12/5-teknik-perawatan-cabai-panen-60-kali.html .Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Reply