Bercocok tanam cabai/cabe di daerah pegunungan memang sangat mengasyikan, terlebih jika bercocok tanam tersebut dilakukan bersama orang-orang tersayang, keluarga, dan rekan-rekan di lingkungan tempat tinggal kita.
Saya sendiri mempunyai pengalaman yang sangat mengasyikan dimana beberapa tahun lalu saya telah memanen hasil pertanian cabai yang telah dibudidayakan di daerah pegunungan, tepatnya di daerah Gisting, Lampung (INDONESIA). Udara di daerah pegunungan memang sangat sejuk dan cukup berangin, sehingga menambah keceriaan pada saat itu walaupun terik matahari tetap menyinari sepanjang hari.
Di daerah tersebut saya bersama rekan dari paman saya membudidayakan cabai cukup luas di atas pegunungan. Hasil panennya cukup melimpah, dan ketika dijual di pasaran harga jualnya sangat bagus dan menguntungkan.
Cabai yang kami tanam adalah jenis cabai rawit dan cabai hijau yang ditanam secara bersama-sama dalam satu lahan. Namun, dengan berbedanya spesies cabai tersebut ternyata tidak terlalu mempengaruhi hasil panen maupun pertumbuhan tanaman pada saat itu.
Langkah penanaman cabai rawit dan cabai hijau yang kami lakukan sebenarnya sama dengan cara dari tutorial yang pernah ditulis (Baca: Cara Budidaya Cabai Rawit Dengan Hasil Panen Selangit).
Setelah panen tiba, kemudian kami memetik hasil panen cabai rawit. Waktu itu sekitar bulan Desember 2014, setelah saya lulus wisuda beberapa bulan sebelumnya dari Universitas Lampung.
Beberapa hasil panen cabai ada yang dijual di pasaran, dan ada juga yang memang digunakan untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari.
Dari pengalaman saya tersebut, ternyata benar bahwa budidaya cabai didaerah pegunungan (dataran tinggi) sangat berprospek menghasilkan buah cabai yang berbuah lebat. Namun demikian, pembudidayaan tanaman cabai juga cocok ditanam di lahan berdataran rendah. Saya sangat senang bisa membudidaya tanaman cabai hingga panen.
Demikian cerita singkat saya tentang asyiknya bercocok tanam cabai di daerah pegunungan gisting Lampung, semoga bermanfaat.
Saya sendiri mempunyai pengalaman yang sangat mengasyikan dimana beberapa tahun lalu saya telah memanen hasil pertanian cabai yang telah dibudidayakan di daerah pegunungan, tepatnya di daerah Gisting, Lampung (INDONESIA). Udara di daerah pegunungan memang sangat sejuk dan cukup berangin, sehingga menambah keceriaan pada saat itu walaupun terik matahari tetap menyinari sepanjang hari.
Di daerah tersebut saya bersama rekan dari paman saya membudidayakan cabai cukup luas di atas pegunungan. Hasil panennya cukup melimpah, dan ketika dijual di pasaran harga jualnya sangat bagus dan menguntungkan.
Cabai yang kami tanam adalah jenis cabai rawit dan cabai hijau yang ditanam secara bersama-sama dalam satu lahan. Namun, dengan berbedanya spesies cabai tersebut ternyata tidak terlalu mempengaruhi hasil panen maupun pertumbuhan tanaman pada saat itu.
Tanaman Cabai Di Daerah Pegunungan Cukup Berprospek Tinggi, Foto Original By: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Langkah penanaman cabai rawit dan cabai hijau yang kami lakukan sebenarnya sama dengan cara dari tutorial yang pernah ditulis (Baca: Cara Budidaya Cabai Rawit Dengan Hasil Panen Selangit).
Setelah panen tiba, kemudian kami memetik hasil panen cabai rawit. Waktu itu sekitar bulan Desember 2014, setelah saya lulus wisuda beberapa bulan sebelumnya dari Universitas Lampung.
Beberapa hasil panen cabai ada yang dijual di pasaran, dan ada juga yang memang digunakan untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari.
Dari pengalaman saya tersebut, ternyata benar bahwa budidaya cabai didaerah pegunungan (dataran tinggi) sangat berprospek menghasilkan buah cabai yang berbuah lebat. Namun demikian, pembudidayaan tanaman cabai juga cocok ditanam di lahan berdataran rendah. Saya sangat senang bisa membudidaya tanaman cabai hingga panen.
Demikian cerita singkat saya tentang asyiknya bercocok tanam cabai di daerah pegunungan gisting Lampung, semoga bermanfaat.
Asyiknya Bercocok Tanam Cabai Di Daerah Pegunungan Gisting Lampung
4/
5
Oleh
Wahid Priyono