Setiap harinya harga barang-barang makanan pokok, sayur mayur dan buah-buahan terbilang makin hari makin meningkat drastis dan kadang-kadang fluktuatif (naik-turun/tidak stabil). Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya akibat dari inflasi maupun deflasi, kegiatan impor, nilai tukar rupiah yang menurun, daya beli masyarakat yang tinggi, dan beberapa faktor ekonomis lainnya.
Naiknya harga-harga kebutuhan makanan pokok seperti di atas tentu saja memberikan efek bagi usaha dibidang pertanian, sehingga hasil panen yang dijual di pasaran bisa jadi memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga keuntungan akan semakin berlipat ganda.
Ada beberapa jenis hasil pertanian yang lagi unggul di tahun-tahun ini, diantaranya adalah:
1. Kopi
Buah kopi merupakan jenis buah yang banyak dibudidaya oleh masyarakat dunia. Pembudidayaan tananaman kopi ini banyak dilakukan di Indonesia terutama cabang pasar dan tempat pembudidayaannya yang banyak terdapat di daerah kabupaten Lampung Barat (Krui), Lampung Selatan, dan Tulang Bawang. Di daerah lain juga masih terdapat penanaman kopi baik jenis robusta maupun arabika seperti di Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan dan beberapa daerah di Nusa Tenggara dan Kalimantan.
Harga tanaman kopi di pasaran sangat tinggi dan banyak sekali perusahaan-perusahaan minuman dan kuliner yang memerlukan bahan dasar kopi untuk berbagai kebutuhan, seperti pembuatan minuman kopi, tambahan pada permen, untuk pembuatan bubuk skim pada susu, dan lain sebagainya.
Di Provinsi Lampung, harga 1kg kopi kering diberikan harga kisaran Rp. 53.000,00 hingga 64.000,00/kg, dan tentu harga ini tidak sepenuhnya berlaku di daerah lain. Tak heran jika Lampung menyumbang devisa negara dalam ekspor kopi ke mancanegara (luar negeri).
Baca juga: Panduan Praktis Budidaya Kopi Robusta
2. Lada
Lada juga banyak sekali dibudidaya di Provinsi Lampung. Lampung (Indonesia) juga terkenal sebagai pusat penanaman kopi dan lada sejak jaman hindia belanda (1800). Pada saat itu, tanaman lada dan kopi sangat subur dan cocok ditanam di Lampung hingga saat ini. Dan buah lada sendiri merupakan buah yang sangat berprospek menghasilkan produktivitas dan keuntungan pertanian yang tinggi.
Di Provinsi Lampung, penanaman lada banyak dilakukan di daerah kabupaten Lampung Timur, terutama di daerah Sukada. Did aerah tersebut, beberapa petani berkumpul membentuk kelompok tani yang terdiri dari beberapa orang, kemudian mereka menyusun rencana pembudidayaan lada yang dilakukan secara bersama.
Jika Anda ingin membeli bibit lada dengan harga yang cukup terjangkau dan terjamin kualitasnya, jangan lupa datang ke daerah Sukada di Lampung Timur (Indonesia). Biasanya para petani lada di Lampung menjual bibit lada dalam bentuk paketan perpot tanam, sehingga bibit yang dihasilkan juga merupakan bibit lada dari hasil stek batang yang ditumbuhkembangkan di lahan tanam pada pot polybag.
Jika sudah panen tiba, biasanya masyrakat petani lada akan merasa senang, sebab dari hasil pertanian ladalah keunggulan harganya mampu bersaing dengan jenis tanaman konsumsi lainnya. Harga lada kering (baik itu lada putih maupun lada hitam) bisanya dijatuhkan harga yang selisihnya hampir sama. Jika lada putih dijatuhkan harga Rp. 57.000,00/kg, maka lada hitam lebih mahalan dikit yakni Rp. 63.500,00,- Harga tersebut tentu akan berubah-ubah sesuai dengan ketentuan harga dari kebijakan menteri perdagangan Republik Indonesia.
3. Karet
Getah karet juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Getah karet dapat dijual dalam bentuk setengah matang, atau dijual dalam bentuk yang sudah dikeringkan. Perusahaan-perusahaan tekstil dan sepatu seringkali membutuhkan bahan baku getah karet untuk memenuhi industri mereka.
Harga dari deresan (getah karet) cukup tinggi di pasaran, dan biasanya akan diberikan harga Rp. 71.000,00/kg (Di Provinsi Lampung), dan tentunya harga tersebut dapat berbeda untuk setiap bulannya di daerah lain di Indonesia.
4. Tebu
Di pasaran, harga gula pasir semakin melambung tinggi, sehingga permintaan gula dari sari murni tebu sangat dimintai oleh beberapa perusahaan. Anda dapat membudidaya tebu sendiri di lahan kosong milik Anda, dan silakan hasilnya panennya dapat dijual ke industri-industri pembuatan gula.
5. Semangka
Pertanian-pertanian semangka sangat populer di Indonesia, sebab buah semangka di pasaran harganya cukup melambung tinggi. Semangka merupakan jenis tanaman holtikultura buah yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Dan untuk melakukan pertanian buah semangka maka dibutuhkan modal yang cukup besar hingga puluhan juta. Namun, dengan modal yang tinggi tersebut tentu akan dikembalikan dengan keuntungan yang cukup besar apabila proses pembudidayaan dan perawatan tanaman dilakukan dengan benar.
Di pasaran harga semangka super dijatuhkan harga Rp. 20.000,00,-/kg, dan harga tersebut tergolong tinggi di daerah Lampung. Baca: Prosedur Menanam Buah Semangka Yang Baik dan Benar
6. Apel, Nanas, Sirsak, dan Anggur
Keempat jenis tanaman buah holtikultur di atas sangat baik dibudidaya sebab harga jualnya juga cukup lumayan dan berprospek bagus. Apel, nanas, sirsak dan anggur sangat digemari oleh masyarakat, sehingga budidaya keempat tanaman buah di atas sangat menguntungkan, apalagi buah sirsak yang semakin langka di pasaran, sangat berpeluang memiliki harga jual tinggi jika dimobile dengan baik.
7. Tanaman Buah dan Sayur Organik
Beberapa jenis tanaman sayur mayur yang mempunyai harga jual tinggi adalah jenis sayur mayur yang dibudidaya secara organik atau tanpa melibatkan penggunaan pupuk kimia berbahaya, pestisida, dan atau senyawa kimia 0bat pertanian lainnya.
Beberapa jenis tanaman yang seringkali dilakukan budidaya secara vertikultur organik yakni sawi, kangkung, lobak, daun bawang, selada, tomat rampai, strawberry, dan jenis-jenis lainnya.
Perlu ketahui bahwa sayur dan buah organik saat ini sangat digemari oleh masyarakat di perkotaan maupun di desa, karena telah terbukti bahwa tanaman sayur maupun buah yang dibudidaya secara organik dapat memberikan kesehatan bagi lingkungan hidup (ramah terhadap lingkungan), juga dapat menyehatkan tubuh. (Jangan lupa baca: Keuntungan dan Kerugian Pertanian Organik).
Harga jual tanaman holtikultura buah maupun sayur organik bisa 3 kali lipat harga jualnya dibandingkan yang ditanam menggunakan cara-cara anorganik.
Demikian tadi pembahasan terkait dengan 7 Tanaman Hasil Pertanian Yang Lagi Unggul Harganya. Semoga apa yang telah dijelaskan pada bagian di atas bermanfaat. Salam budidaya pertanian. Ayo berkebun, ayo menanam. Mari hijaukan lahan di tempat tinggal kita.
Naiknya harga-harga kebutuhan makanan pokok seperti di atas tentu saja memberikan efek bagi usaha dibidang pertanian, sehingga hasil panen yang dijual di pasaran bisa jadi memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga keuntungan akan semakin berlipat ganda.
Ada beberapa jenis hasil pertanian yang lagi unggul di tahun-tahun ini, diantaranya adalah:
1. Kopi
Buah kopi merupakan jenis buah yang banyak dibudidaya oleh masyarakat dunia. Pembudidayaan tananaman kopi ini banyak dilakukan di Indonesia terutama cabang pasar dan tempat pembudidayaannya yang banyak terdapat di daerah kabupaten Lampung Barat (Krui), Lampung Selatan, dan Tulang Bawang. Di daerah lain juga masih terdapat penanaman kopi baik jenis robusta maupun arabika seperti di Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan dan beberapa daerah di Nusa Tenggara dan Kalimantan.
Harga tanaman kopi di pasaran sangat tinggi dan banyak sekali perusahaan-perusahaan minuman dan kuliner yang memerlukan bahan dasar kopi untuk berbagai kebutuhan, seperti pembuatan minuman kopi, tambahan pada permen, untuk pembuatan bubuk skim pada susu, dan lain sebagainya.
Buah Kopi Robusta, Foto Original By: Guruilmuan |
Di Provinsi Lampung, harga 1kg kopi kering diberikan harga kisaran Rp. 53.000,00 hingga 64.000,00/kg, dan tentu harga ini tidak sepenuhnya berlaku di daerah lain. Tak heran jika Lampung menyumbang devisa negara dalam ekspor kopi ke mancanegara (luar negeri).
Baca juga: Panduan Praktis Budidaya Kopi Robusta
2. Lada
Lada juga banyak sekali dibudidaya di Provinsi Lampung. Lampung (Indonesia) juga terkenal sebagai pusat penanaman kopi dan lada sejak jaman hindia belanda (1800). Pada saat itu, tanaman lada dan kopi sangat subur dan cocok ditanam di Lampung hingga saat ini. Dan buah lada sendiri merupakan buah yang sangat berprospek menghasilkan produktivitas dan keuntungan pertanian yang tinggi.
Di Provinsi Lampung, penanaman lada banyak dilakukan di daerah kabupaten Lampung Timur, terutama di daerah Sukada. Did aerah tersebut, beberapa petani berkumpul membentuk kelompok tani yang terdiri dari beberapa orang, kemudian mereka menyusun rencana pembudidayaan lada yang dilakukan secara bersama.
Jika Anda ingin membeli bibit lada dengan harga yang cukup terjangkau dan terjamin kualitasnya, jangan lupa datang ke daerah Sukada di Lampung Timur (Indonesia). Biasanya para petani lada di Lampung menjual bibit lada dalam bentuk paketan perpot tanam, sehingga bibit yang dihasilkan juga merupakan bibit lada dari hasil stek batang yang ditumbuhkembangkan di lahan tanam pada pot polybag.
Jika sudah panen tiba, biasanya masyrakat petani lada akan merasa senang, sebab dari hasil pertanian ladalah keunggulan harganya mampu bersaing dengan jenis tanaman konsumsi lainnya. Harga lada kering (baik itu lada putih maupun lada hitam) bisanya dijatuhkan harga yang selisihnya hampir sama. Jika lada putih dijatuhkan harga Rp. 57.000,00/kg, maka lada hitam lebih mahalan dikit yakni Rp. 63.500,00,- Harga tersebut tentu akan berubah-ubah sesuai dengan ketentuan harga dari kebijakan menteri perdagangan Republik Indonesia.
3. Karet
Getah karet juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Getah karet dapat dijual dalam bentuk setengah matang, atau dijual dalam bentuk yang sudah dikeringkan. Perusahaan-perusahaan tekstil dan sepatu seringkali membutuhkan bahan baku getah karet untuk memenuhi industri mereka.
Harga dari deresan (getah karet) cukup tinggi di pasaran, dan biasanya akan diberikan harga Rp. 71.000,00/kg (Di Provinsi Lampung), dan tentunya harga tersebut dapat berbeda untuk setiap bulannya di daerah lain di Indonesia.
4. Tebu
Di pasaran, harga gula pasir semakin melambung tinggi, sehingga permintaan gula dari sari murni tebu sangat dimintai oleh beberapa perusahaan. Anda dapat membudidaya tebu sendiri di lahan kosong milik Anda, dan silakan hasilnya panennya dapat dijual ke industri-industri pembuatan gula.
5. Semangka
Pertanian-pertanian semangka sangat populer di Indonesia, sebab buah semangka di pasaran harganya cukup melambung tinggi. Semangka merupakan jenis tanaman holtikultura buah yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Dan untuk melakukan pertanian buah semangka maka dibutuhkan modal yang cukup besar hingga puluhan juta. Namun, dengan modal yang tinggi tersebut tentu akan dikembalikan dengan keuntungan yang cukup besar apabila proses pembudidayaan dan perawatan tanaman dilakukan dengan benar.
Buah Semangka Mungil, Dokumentasi Foto Oleh: Guruilmuan |
Di pasaran harga semangka super dijatuhkan harga Rp. 20.000,00,-/kg, dan harga tersebut tergolong tinggi di daerah Lampung. Baca: Prosedur Menanam Buah Semangka Yang Baik dan Benar
6. Apel, Nanas, Sirsak, dan Anggur
Keempat jenis tanaman buah holtikultur di atas sangat baik dibudidaya sebab harga jualnya juga cukup lumayan dan berprospek bagus. Apel, nanas, sirsak dan anggur sangat digemari oleh masyarakat, sehingga budidaya keempat tanaman buah di atas sangat menguntungkan, apalagi buah sirsak yang semakin langka di pasaran, sangat berpeluang memiliki harga jual tinggi jika dimobile dengan baik.
7. Tanaman Buah dan Sayur Organik
Beberapa jenis tanaman sayur mayur yang mempunyai harga jual tinggi adalah jenis sayur mayur yang dibudidaya secara organik atau tanpa melibatkan penggunaan pupuk kimia berbahaya, pestisida, dan atau senyawa kimia 0bat pertanian lainnya.
Beberapa jenis tanaman yang seringkali dilakukan budidaya secara vertikultur organik yakni sawi, kangkung, lobak, daun bawang, selada, tomat rampai, strawberry, dan jenis-jenis lainnya.
Perlu ketahui bahwa sayur dan buah organik saat ini sangat digemari oleh masyarakat di perkotaan maupun di desa, karena telah terbukti bahwa tanaman sayur maupun buah yang dibudidaya secara organik dapat memberikan kesehatan bagi lingkungan hidup (ramah terhadap lingkungan), juga dapat menyehatkan tubuh. (Jangan lupa baca: Keuntungan dan Kerugian Pertanian Organik).
Harga jual tanaman holtikultura buah maupun sayur organik bisa 3 kali lipat harga jualnya dibandingkan yang ditanam menggunakan cara-cara anorganik.
Demikian tadi pembahasan terkait dengan 7 Tanaman Hasil Pertanian Yang Lagi Unggul Harganya. Semoga apa yang telah dijelaskan pada bagian di atas bermanfaat. Salam budidaya pertanian. Ayo berkebun, ayo menanam. Mari hijaukan lahan di tempat tinggal kita.
7 Tanaman Hasil Pertanian Yang Lagi Unggul Harganya
4/
5
Oleh
Wahid Priyono