Pertanian Organik semakin diminati oleh seluruh lapisan masyarakat yang berprofesi sebagai petani, pekebun maupun penggemar tanaman budidaya yang mengolah lahan pertanian mereka dengan ditanami berbagai macam jenis tanaman holtikultura buah maupun sayur. Dengan pertanian organik juga tentunya banyak pelajaran berharga yang akan diperoleh oleh masyarakat tani guna memanfaatkan lahan pertanian mereka dengan optimal tanpa merusak komponen yang ada di dalam lingkungan ekosistem alam.
Di era yang semakin maju ini, paradigma pemikiran masyarakat petani sudah mulai dirubah dari cara-cara pertanian konvensional menuju pertanian yang lebih modern. Sehingga termasuk bagaimana para petani merubah kebiasaan dari melakukan pertanian secara anorganik menuju pertanian organik yang diduga telah mampu merubah produktivitas pertanian semakin tinggi dan berdaya saing secara lokal, nasional, maupun internasional.
Berbicara tentang pertanian organik, pertanian jenis inilah yang saat ini sedang populer di tengah-tengah masyarakat dunia. Hasil dari pertanian organik sudah tidak diragukan lagi, selain ramah terhadap lingkungan ekosistem, juga sangat ramah terhadap tubuh manusia. Berikut ini beberapa keuntungan dari pertanian organik diantaranya yakni:
1. Meminimalisir Penggunaan Pupuk
Pertanian organik dapat meminimalisir penggunaan pupuk-pupuk kimia dan 0bat pertanian dalam skala besar-besaran. Sebab, pertanian organik lebih banyak menggunakan pupuk organik yang terbuat baik dari sisa-sisa tumbuhan yang membusuk (kompos), pupuk cair organik dari hewan ternak, maupun dengan menggunakan pupuk dari sisa kotoran hewan unggas maupun hewan ternak. Jika membeli pupuk anorganik semisal urea, TSP, KCL, dan yang lainnya menggunakan banyak uang yang harus dikeluarkan, maka pertanian organik justru akan menghemat biaya estimasi selama bercocok tanam tumbuhan holikultura tertentu.
2. Ramah Terhadap Lingkungan Hayati
Pupuk dan senyawa-senyawa kimia dari 0bat pertanian (termasuk jenis pestisida) dan senyawa-senyawa kimia pupuk anorganik ternyata dapat merugikan ekosistem alam yang ada di sekitarnya. Penggunaan pestisida (baik itu herbisida, nematisida, insektisida, dan lainnya) serta pupuk anorganik justru akan menyebabkan berbagai pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran udara.
Pencemaran tanah dapat menyebabkan struktur tanah menjadi rusak dan kehilangan fungsinya dalam penyuplai unsur hara esensial di dalam tanah. Pencemaran udara dan air juga dapat menyebabkan keracunan bagi beberapa spesies makhluk hidup termasuk hewan dan tumbuhan, serta pencemaran udara dapat menyebabkan gangguan pernafasan pada manusia, menyebabkan mutasi genetik pada beberapa spesies bintang, serta terakumulasinya senyawa kimia beracun pada 0bat pertanian yang ada pada sel-sel tumbuhan dapat menyebabkan mutasi genetik yang akan mengubah struktur kromosom pada manusia. Sebagai contoh, penggunaan senyawa kimia DDT dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman secara berlebihan dapat memberi dampak yakni DDT tersebut akan mudah terakumulasi di dalam sel-sel organ tumbuhan terutama daun, sehingga apabila ada manusia yang memakan sayur atau buah yang terakumulasi senyawa racun tadi maka akan merubah struktur genetik yang pada laki-laki dapat menyerupai tingkah laku seperti perempuan.
Dari beberapa peristiwa di atas, maka pertanian organik dapat dijadikan alternatif sebagai pertanian modern yang ramah terhadap lingkungan biotik, sehingga sangat meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan. Selain itu, pertanian organik mampu meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam waktu jangka panjang, serta mampu memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hayati.
3. Lebih Aman dan Menyehatkan Tubuh
Tanaman holikultura (baik buah ataupun sayur) yang ditanam secara organik maka dijamin keamanannya, sebab biasanya pertanian organik lebih banyak melibatkan pupuk organik seperti yang telah dijelaskan di atas. Penyakit seperti kanker, atau penyakit-penyakit lainnya yang menyerang tubuh kita tentu tidak dapat dipungkiri salah satunya disebabkan karena faktor makanan yang dikonsumsi. Oleh sebab itu, sebaiknya saat ini para penggemar tanaman lebih berpikir-pikir lagi sebelum membudidaya tanaman agar lebih memperhatikan faktor kesehatan untuk saat ini dan nanti. Karena boleh saja saat ini kita sehat, namun efek buruknya akan dirasakan saat tua nanti.
Tanaman buah dan sayur lebih sehat jika ditanam secara organik. Selain menyehatkan tubuh, diduga besar bahwa pertanian organik telah menyumbangkan level tinggi untuk mengurangi risiko berbagai penyakit patogen di dalam tubuh yang disebabkan oleh senyawa kimia berbahaya dari racun pestisida dan sejenisnya.
Di jepang dan Australia telah banyak pertanian di negara tersebut yang menggunakan metode pertanian organik. Alasan yang memperkuat mereka untuk bercocok tanam secara organik adalah untuk menjaga kualitas hasil pertanian agar tetap aman dan menyehatkan tubuh saat diolah menjadi makanan siap santap.
4. Kualitas Tanaman Semakin Terjaga
Kualitas tanaman yang dibudidaya secara organik dapat semakin unggul dan lebih memberikan efek kesehatan memadai bagi yang mengonsumsinya. Meskipun dari beberapa kenyataan di lapangan, seringkali ditemukan daun-daun tanaman sayur yang berlubang karena ulat-ulat tertentu justru ini akan lebih menyehatkan daripada daun tanaman sayur yang sebelumnya disemprot dengan pestisida dan memungkinkan daunnya lebih mulus.
5. Meningkatkan Kesejahteraan dan Produktivitas Hasil Pertanian.
Tanaman holtikultur baik itu sayur mayur maupun buah yang dibudidaya secara organik jika dijual di pasaran harganya cukup tinggi, karena jenis sayur dan buah organik inilah yang menjadi incaran banyak orang untuk memenuhi kesehatan tubuhnya.
6. Menghasilkan Makanan Cukup Aman dan Begizi Tinggi
Makanan yang aman dan bergizi tinggi adalah makanan menyehatkan dambaan setiap orang yang hendak mengonsumsi jenis makanan tertentu. Menurut Pither dan Hall (1999), menunjukkan bahwa praktek pertanian organik mampu meningkatkan hasil pertanian sayuran hingga 75% dibandingkan dengan pertanian anorganik (konvensional). Disamping itu, produktivitas hasil pertanian organik juga memiliki kandungan vitamin C, Kalium (K), dan beta karoten yang lebih tinggi.
7. Menjadikan Lingkungan Kerja Aman dan Sehat Bagi Petani
Hal ini dikarenakan para petani dan penggemar perkebunan akan semakin terhindar dari paparan (exposure) polusi dan pencemaran yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik (bahan kimia buatan) dalam produksi pertanian.
Dibalik kelebihan pertanian organik, ada juga sisi kekurangan (kelemahan) dari pertanian organik seperti diantaranya:
Di era yang semakin maju ini, paradigma pemikiran masyarakat petani sudah mulai dirubah dari cara-cara pertanian konvensional menuju pertanian yang lebih modern. Sehingga termasuk bagaimana para petani merubah kebiasaan dari melakukan pertanian secara anorganik menuju pertanian organik yang diduga telah mampu merubah produktivitas pertanian semakin tinggi dan berdaya saing secara lokal, nasional, maupun internasional.
Berbicara tentang pertanian organik, pertanian jenis inilah yang saat ini sedang populer di tengah-tengah masyarakat dunia. Hasil dari pertanian organik sudah tidak diragukan lagi, selain ramah terhadap lingkungan ekosistem, juga sangat ramah terhadap tubuh manusia. Berikut ini beberapa keuntungan dari pertanian organik diantaranya yakni:
Tanaman Rampai (Tomat) Secara Organik Berbuah Lebat, Dokumentasi Foto Original Oleh: guruilmuan |
Pertanian organik dapat meminimalisir penggunaan pupuk-pupuk kimia dan 0bat pertanian dalam skala besar-besaran. Sebab, pertanian organik lebih banyak menggunakan pupuk organik yang terbuat baik dari sisa-sisa tumbuhan yang membusuk (kompos), pupuk cair organik dari hewan ternak, maupun dengan menggunakan pupuk dari sisa kotoran hewan unggas maupun hewan ternak. Jika membeli pupuk anorganik semisal urea, TSP, KCL, dan yang lainnya menggunakan banyak uang yang harus dikeluarkan, maka pertanian organik justru akan menghemat biaya estimasi selama bercocok tanam tumbuhan holikultura tertentu.
2. Ramah Terhadap Lingkungan Hayati
Pupuk dan senyawa-senyawa kimia dari 0bat pertanian (termasuk jenis pestisida) dan senyawa-senyawa kimia pupuk anorganik ternyata dapat merugikan ekosistem alam yang ada di sekitarnya. Penggunaan pestisida (baik itu herbisida, nematisida, insektisida, dan lainnya) serta pupuk anorganik justru akan menyebabkan berbagai pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran udara.
Pencemaran tanah dapat menyebabkan struktur tanah menjadi rusak dan kehilangan fungsinya dalam penyuplai unsur hara esensial di dalam tanah. Pencemaran udara dan air juga dapat menyebabkan keracunan bagi beberapa spesies makhluk hidup termasuk hewan dan tumbuhan, serta pencemaran udara dapat menyebabkan gangguan pernafasan pada manusia, menyebabkan mutasi genetik pada beberapa spesies bintang, serta terakumulasinya senyawa kimia beracun pada 0bat pertanian yang ada pada sel-sel tumbuhan dapat menyebabkan mutasi genetik yang akan mengubah struktur kromosom pada manusia. Sebagai contoh, penggunaan senyawa kimia DDT dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman secara berlebihan dapat memberi dampak yakni DDT tersebut akan mudah terakumulasi di dalam sel-sel organ tumbuhan terutama daun, sehingga apabila ada manusia yang memakan sayur atau buah yang terakumulasi senyawa racun tadi maka akan merubah struktur genetik yang pada laki-laki dapat menyerupai tingkah laku seperti perempuan.
Dari beberapa peristiwa di atas, maka pertanian organik dapat dijadikan alternatif sebagai pertanian modern yang ramah terhadap lingkungan biotik, sehingga sangat meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan. Selain itu, pertanian organik mampu meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam waktu jangka panjang, serta mampu memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hayati.
3. Lebih Aman dan Menyehatkan Tubuh
Tanaman holikultura (baik buah ataupun sayur) yang ditanam secara organik maka dijamin keamanannya, sebab biasanya pertanian organik lebih banyak melibatkan pupuk organik seperti yang telah dijelaskan di atas. Penyakit seperti kanker, atau penyakit-penyakit lainnya yang menyerang tubuh kita tentu tidak dapat dipungkiri salah satunya disebabkan karena faktor makanan yang dikonsumsi. Oleh sebab itu, sebaiknya saat ini para penggemar tanaman lebih berpikir-pikir lagi sebelum membudidaya tanaman agar lebih memperhatikan faktor kesehatan untuk saat ini dan nanti. Karena boleh saja saat ini kita sehat, namun efek buruknya akan dirasakan saat tua nanti.
Tanaman buah dan sayur lebih sehat jika ditanam secara organik. Selain menyehatkan tubuh, diduga besar bahwa pertanian organik telah menyumbangkan level tinggi untuk mengurangi risiko berbagai penyakit patogen di dalam tubuh yang disebabkan oleh senyawa kimia berbahaya dari racun pestisida dan sejenisnya.
Di jepang dan Australia telah banyak pertanian di negara tersebut yang menggunakan metode pertanian organik. Alasan yang memperkuat mereka untuk bercocok tanam secara organik adalah untuk menjaga kualitas hasil pertanian agar tetap aman dan menyehatkan tubuh saat diolah menjadi makanan siap santap.
4. Kualitas Tanaman Semakin Terjaga
Kualitas tanaman yang dibudidaya secara organik dapat semakin unggul dan lebih memberikan efek kesehatan memadai bagi yang mengonsumsinya. Meskipun dari beberapa kenyataan di lapangan, seringkali ditemukan daun-daun tanaman sayur yang berlubang karena ulat-ulat tertentu justru ini akan lebih menyehatkan daripada daun tanaman sayur yang sebelumnya disemprot dengan pestisida dan memungkinkan daunnya lebih mulus.
Tanaman Kacang Tanah Yang Dibudidaya Secara Organik, Foto Asli Oleh: guruilmuan |
5. Meningkatkan Kesejahteraan dan Produktivitas Hasil Pertanian.
Tanaman holtikultur baik itu sayur mayur maupun buah yang dibudidaya secara organik jika dijual di pasaran harganya cukup tinggi, karena jenis sayur dan buah organik inilah yang menjadi incaran banyak orang untuk memenuhi kesehatan tubuhnya.
6. Menghasilkan Makanan Cukup Aman dan Begizi Tinggi
Makanan yang aman dan bergizi tinggi adalah makanan menyehatkan dambaan setiap orang yang hendak mengonsumsi jenis makanan tertentu. Menurut Pither dan Hall (1999), menunjukkan bahwa praktek pertanian organik mampu meningkatkan hasil pertanian sayuran hingga 75% dibandingkan dengan pertanian anorganik (konvensional). Disamping itu, produktivitas hasil pertanian organik juga memiliki kandungan vitamin C, Kalium (K), dan beta karoten yang lebih tinggi.
7. Menjadikan Lingkungan Kerja Aman dan Sehat Bagi Petani
Hal ini dikarenakan para petani dan penggemar perkebunan akan semakin terhindar dari paparan (exposure) polusi dan pencemaran yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik (bahan kimia buatan) dalam produksi pertanian.
Dibalik kelebihan pertanian organik, ada juga sisi kekurangan (kelemahan) dari pertanian organik seperti diantaranya:
- Penampilan fisik baik itu tanaman sayuran maupun buahnya kurang bagus, sebagai contoh ukuran buahnya yang sedikit kecil dari ukuran biasanya, atau biasanya banyak daun yang berlubang akibat tanpa penggunaan insektisida maupun fungisida dalam memberantas hama penyakit dan jamur parasit.
- Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman masih dilakukan secara manual misalnya mengambil langsung oragnisme hama dan penyakit yang menempel pada organ tanaman tertentu, setelah itu dibuang atau dibakar. Jika penggunaan pestisida alami harus dibuat sendiri dikarenakan di pasaran masih sangat langka.
Demikian informasi tentang: "Keuntungan dan Kerugian Pertanian Organik Dalam Dunia Pertanian". Semoga apa yang sudah dijelaskan pada bagian di atas dapat bermanfaat untuk rekan-rekan petani semuanya. Ayo segera memulai pertanian secara organik yang lebih aman dan menguntungkan.
Keuntungan dan Kekurangan PERTANIAN ORGANIK
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
6 komentar
Ini mas Wahi yang biasa nongkrong di juragan cipir bukan :), salam kenal kembali mas. Btw lampungnya mana mas, saya punya saudara di lampung selatan, gunung mekar.
ReplySemoga sukses selalu ya mas, aaaamiii
Pohon dah buahnya kelihatan kelihatan subur-subur ya mas?
ReplyIya dong, itu kebun rampai (tomat) milik keluarga saya. Maklum kami sekeluarga hobi bercocok tanam baik buah maupun sayur holtikultura. Itu ibu saya yang menanam :D kalo sekarang mah masih hijau-hijau buahnya, beberapa masih ada yang belum matang buahnya.
ReplyIya mas Huda saya yang sering nongkrong di blognya mbak Indri yang pemilik blog juragancipir. Saya juga sekarang tinggal di Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di daerah kecamatan Natar dan berdekatan dengan pusat kota Bandarlampung. Satau saya sendiri untuk daerah Gunung Mekar itu ada di daerah Jabung (masuk daerah Kabupaten Lampung Timur). Oke sama-sama salam sukses juga untuk Anda, ayo menulis dan ayo berkebun.
ReplyKami sekeluarga kalau membudidaya tanaman holtikultura buah maupun sayuran selalu menggunakan cara pertanian organik yakni menggunakan pupuk-pupuk organik dari kotoran hewan ternak yang telah dikeringkan. Jarang sekali kami menggunakan pupuk anorganik buatan (sintetik) yang mengandung banyak senyawa kimia seperti p3stisida,ataupun 08bat2 pertanian. Karena dengan menggunakan pupuk kompos/pupuk kandang jauh lebih aman dan ramah terhadap lingkungan ekosistem alam.
ReplyIya Gunung Mekar dekat Jabung. Setahu saya dulu lampung lampung selatan, sekitar tahun 89, saya masi di madrasah dasar :)
Reply