Buah mentimun memang sangat enak. Buah tersebut dapat dijadikan berbagai macam bentuk makanan olahan, mulai dari acar timun, rujak mentimun, keripik mentimun, sayur tumis mentimun, untuk berbagai kepentingan petisan, dan lainnya.
Mentimun (nama ilmiah: Cucumis sativus), yang merupakan kelompok taksonomi dari suku timun-timunan ini adalah buah yang banyak dijumpai di kalangan masyarakat di Indonesia. Mentimun memiliki rasa yang sangat lezat, manis, mengandung banyak air sekitar 20% per berat buah.
Mengenal Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Mentimun
Mentimun mempunyai karakteristik buah yang berbentuk lonjong memanjang, pada ujung tangkai buah biasanya mempunyai getah berwarna bening, getahnya agak lengket. Sistem perakaran buah mentimun adalah serabut, batang herba bukan batang berkayu, batang dan akr mentimun tidak memiliki kambium, daunnya berwarna hijau berbentuk poligon atau segi lima, bunga majemuk berwarna kuning seperti layaknya bunga pada buah gambas atau melon, tanaman timun juga mempunyai sulur yang berfungsi untuk merambatkan tubuhnya pada tanaman inang atau lenjeran-lenjeran yang sengaja dibuat oleh para petani.
Pertumbuhan yang sangat baik bagi tanaman mentimun adalah di daerah berdataran rendah, meskipun tak menutup kemungkinan pertumbuhan mentimun juga dapat berlangsung baik pada daerah berdataran tinggi, yakni mulai dari ketinggian lahan 100 - 1.200 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Kebanyakan para petani dan penggemar tanaman perkebunan (hortikultura), mereka lebih banyak menggunakan media tanam berupa jenis tanah liat berpasir, tanah andosol, tanah grumosol, atau tanah humus yang berasal dari sisa-sisa pembakaran, dan selebihnya untuk di atas bedengan lebih banyak dilapisi dengan pupuk kandang kering dari hewan unggas. Tingkat derajat keasaman tanah (pH tanah) paling ideal berada pada rentang 5,00 - 7,01.
Suhu optimum lingkungan yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman mentimun berkisar 20 - 32 derajat celcius, dengan kelembaban 89%. Walaupun begitu, untuk memperoleh tumbuh-kembang tanaman yang seragam, penting sekali para petani melakukan penyiraman tanaman secara rutin, terarah, dan memenuhi target yang jelas. Penyiraman sebaiknya dilakukan apabila terjadi musim kemarau yang cukup berkepanjangan, namun pada musim hujan, penyiraman dapat dihentikan total atau disesuaikan dengan ketersediaan air pada saluran irigasi dan sekitar bedengan lahan tanam yang ada.
Sebagai contoh, di daerah kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, pembudidayaan tanaman mentimun banyak dilakukan oleh warga-warga yang menggeluti dunia pertanian, yakni mereka membudidaya timun di lahan persawahan mereka. Di daerah tersebut budidaya mentimun sudah sering dan bahkan banyak dilakukan oleh masyarakat setempat, selain daripada kebiasaan masyarakat di daerah tersebut yang juga banyak menanam tomat/rampai, kacang panjang, semangka, padi, buncis, cabai rawit, cabai lado, sawi, kangkung, genjer, pepaya, dan yang lainnya. Di daerah Natar tersebut, lingkungan memang sangat cocok dan sangat tepat jika ditanami berbagai macam jenis tanaman buah maupun sayur dalam skala besar-besaran.
Cara Budidaya Mentimun Agar Berbuah Banyak
Setiap petani memiliki tips tersendiri dalam membudidaya tanaman mentimun agar berbuah banyak dan menguntungkan yang dilakukan di lahan pertanian miliknya. Namun, pengetahuan lain tidak boleh hanya terbatas pada apa yang selama ini telah menjadi pengalamannya sendiri, melainkan mereka juga harus lebih berwawasan luas, mencari sumber-sumber referensi terbaru untuk bagaimana meningkatkan produktivitas hasil panen yang diperoleh melalui sumber rujukan buku-buku pertanian, hasil penyuluhan pertanian oleh dinas pertanian setempat, atau bahkan dari sumber internet, koran, majalah, dan hal-hal referensi/sumber lainnya yang akurat, kredibel, dan dapat dipertanggungjawabkan. Wesite guruilmuan.blogspot.co.id hadir untuk memberi pencerahan kepada masyarakat petani bahwa adanya website ini bertujuan untuk berbagi pengalaman, wawasan, dan teori yang telah penulis alami berdasarkan apa yang banyak ditemukan di lapangan sehingga ilmunya dapat dibagikan secara sukarela kepada para pembaca sekalian.
Berbicara tentang membudidaya buah timun tentu dibenak para petani sudah terbiasa dengan hal-hal yang umum saja tentang cara membudidaya yang secara kapasitas mungkin kurang menghasilkan, atau hasil panen kurang memuaskan akibat buahnya yang sedikit, sehingga akibatnya tidak sebanding dengan jerih payah dalam perawatan tanaman dan belum lagi jumlah pupuk yang digunakan.
Untuk mencegah dari ketidakuntungan dalam pembudidayaan tanaman mentimun, maka kali ini admin guruilmuan.blogspot.co.id akan berbagi tips dan trik bagaimana cara budidaya mentimun supaya berbuah banyak dan menguntungkan bagi petani. Berikut ini penjelasannya. Silakan lanjutkan membaca.
1. Penyiapan Benih Mentimun Berkualitas
Benih (bibit) mentimun dapat diperoleh langsung di toko atau kios khusus yang menjual benih tanaman. Saat membeli benih mentimun di kios bibit, sebaiknya Anda melihat kemasan produk bibit tersebut dan pastikan bahwa bibit telah terverifikasi dari dinas pertanian atau produsen yang membuat produk bibit tersebut. Bibit yang dibeli harus dipastikan bahwa terbebas dari bakteri atau penyakit patogen supaya ketika proses pendewasaan tanaman di lahan tidak mudah terserang bakteri atau kuman yang berbahaya (parasit). Benih juga dapat diperoleh dari kebun mentimun sendiri, yakni dengan cara membiarkan buah mentimun yang sudah berumur menjadi tua di pohonnya. Buah yang hendak dijadikan bibit sebaiknya dibiarkan hingga kulit luarnya menjadi berwarna putih kekuningan. Untuk memperoleh bibit dari buah yang sudah tua tersebut, caranya yaitu dengan membelah bibit menjadi dua bagian (potong secara membujur dari pangkal buah ke arah ujung buah), lalu biji-biji yang berderet pada daging buah lalu dikerok menggunakan jari-jari tangan lalu dimasukan pada ember yang telah berisi air bersih. Bibit lalu dibersihkan dari lendir-lendir yang ada pada sekitar kulit bijinya. Untuk membersihkan lendir biji mentimun dapat menggunakan abu sekam padi. Ambilah bibit yang tenggelam di dalam air karena bibit tersebutlah yang dapat tergolong berkualitas, selebihnya bibit yang mengapung di atas air itu biasanya bibit yang kurang berkualitas atau peluang untuk berkecambahnya sangat rendah (kurang potensial).
Bibit yang telah dibersihkan lalu dijemur selama 2 - 3 hari, bibit yang telah kering kemudian dikemas dan dimasukkan ke dalam botol-botol kaca, lalu ditutup dengan busa gabus. Selama bibit dimasukan ke dalam wadah botol maka bibit mengalami masa dormansi (masa istirahat pada biji sebelum berkecambah). Bibit mentimun yang berkualitas jika penyimpanan dilakukan secara benar dapat bertahan hingga 9 - 11 bulan bahkan lebih.
2. Pengolahan Lahan Tanam Mentimun
Sebelum penanaman benih mentimun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pembajakan lahan persawahan/perkebunan disertai dengan pembolak-balikan tanah hingga menjadi setinggi 25 - 30 cm, selanjutnya buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 25 - 30 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan yang ada. Sementara itu, jarak antar bedengan satu dengan bedengan lainnya adalah 30 - 40 cm (sesuaikan dengan kebutuhan).
Pada lahan bedengan yang sudah disediakan, buatlah lubang tanam bibit dengan diameter 10 cm, setiap bedengan dibuat dua baris lubang dengan jarak antara lubang baris dan larikan adalah 30 - 40 cm. Kemudian masing-masing lubang diberikan pupuk kandang, yakni dapat menggunakan pupuk kandang kotoran sapi, kotoran kambing atau kotoran ayam. Masing-masing lubang tanam sebaiknya diberikan 0,5 - 1 kg pupuk kandang kering, dan biarkan lahan tersebut hingga 5 - 7 hari sebelum bibit ditanam. Catatan, untuk kebutuhan pupuk kandang dalam budidaya tanaman mentimun dalam 1 hektar lahan adalah 20 - 35 ton.
3. Penanaman Benih Mentimun
Sehari sebelum penanaman benih mentimun, sebaiknya benih direndam ke dalam air hangat selama 3 - 5 jam kemudian diletakan di kain yang basah/lembab. Kemudian benih yang diletakkan pada kain lembab tersebut selama 24 jam maka biasanya akan tumbuh tunas-tunas (biji mengalami perkecambahan), dan dari sinilah benih mentimun siap untuk ditanam pada lahan terbuka (sawah, kebun, tegalan, dan media lainnya).
Benih mentimun yang telah berkecambah tersebut sebaiknya segera ditanam. Langkahnya adalah memasukan 1 biji ke dalam lubang tanam yang telah disediakan lalu tutup lubang dengan tanah di sekitarnya. Sebaiknya pembenaman bibit ke dalam lubang tanam jangan terlalu dalam karena akan memperlama bibit untuk tumbuh, yakni sebaiknya setinggi 2 - 3 cm saja. Umumnya sejak 4 hari tanam benih, maka pada saat itu juga benih sudah mulai tumbuh dan bertunas lebih tinggi. Apabila ada benih yang tidak tumbuh atau mati dan rusak, maka segeralah lakukan penyulaman biji susulan.
4. Perawatan Tanaman Mentimun
Perawatan tanaman mentimun yang intensif sangat penting untuk menghasilkan kualitas buah yang baik nantinya. Agar tanaman mentimun berbuah lebat, sebaiknya fokuskan dalam pembudidayaannya menggunakan pupuk organik kompos/kandang yang tersedia banyak di sekitar tempat tinggal. Pada umur tanam 4 - 5 hari, sebaiknya tanaman mulai dikontrol pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila pada umur tanam tersebut ada tumbuhan yang mati atau pertumbuhan terhambat, sebaiknya segera lakukan penyulaman biji susulan secepatnya. Pada umur tanaman mentimun menginjak 15 - 30 hari biasanya tanaman rentan mengalami perebutan nutrisi (unsur hara) dengan rumput-rumput liar pengganggu (gulma), oleh sebab itu segera koret atau buang dan cabut gulma tersebut secara rutin. Pada umur 2 minggu, biasanya pada tanaman muda sudah ada daunnya, maka segera beri pupuk tambahan yakni pupuk organik cair.
Pupuk organik cair (POC) dapat dibuat dari kotoran kambing/sapi yang telah matang dicampur dengan air bersih, yakni 1 kg kotoran sapi/kambing dengan penambahan 1 Liter air bersih, lalu kocok atau aduk hingga menjadi larutan POC. Kemudian campuran tersebut didiamkan selama 7 hari, lalu setelah itu beri pupuk cair encer tersebut dengan cara menyiramkan pada masing-masing lubang tanam mentimun. Kebutuhan pupuk organik cair yakni 1 Liter untuk 1 meter persegi lahan.
Agar pohon mentimun menghasilkan prospek buah yang banyak (lebat), maka sebaiknya pasang lenjeran (turus) yang terbuat dari bilah-bilah bambu setinggi 150 - 160 cm (sesuai kebutuhan). Pasang masing-masing lenjeran di samping lubang tanam mentimun. Untuk melilitkan sulur mentimun agar rapih, maka petani dianjurkan untuk membantu dalam melilitkan sulur mentimun pada lenjeran yang disediakan. Perapihan sulur secara rutin oleh petani ternyata juga akan mempengaruhi kualitas pembungaan sehingga akan berefek positif terhadap jumlah buah yang dihasilkan.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Timun
Perawatan tanaman yang tak kalah penting adalah pengendalian tanaman mentimun dari penyakit dan hama yang bersifat patogen (racun). Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman mentimun diantaranya adalah:
Mentimun (nama ilmiah: Cucumis sativus), yang merupakan kelompok taksonomi dari suku timun-timunan ini adalah buah yang banyak dijumpai di kalangan masyarakat di Indonesia. Mentimun memiliki rasa yang sangat lezat, manis, mengandung banyak air sekitar 20% per berat buah.
Mengenal Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Mentimun
Mentimun mempunyai karakteristik buah yang berbentuk lonjong memanjang, pada ujung tangkai buah biasanya mempunyai getah berwarna bening, getahnya agak lengket. Sistem perakaran buah mentimun adalah serabut, batang herba bukan batang berkayu, batang dan akr mentimun tidak memiliki kambium, daunnya berwarna hijau berbentuk poligon atau segi lima, bunga majemuk berwarna kuning seperti layaknya bunga pada buah gambas atau melon, tanaman timun juga mempunyai sulur yang berfungsi untuk merambatkan tubuhnya pada tanaman inang atau lenjeran-lenjeran yang sengaja dibuat oleh para petani.
Pertumbuhan yang sangat baik bagi tanaman mentimun adalah di daerah berdataran rendah, meskipun tak menutup kemungkinan pertumbuhan mentimun juga dapat berlangsung baik pada daerah berdataran tinggi, yakni mulai dari ketinggian lahan 100 - 1.200 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Kebanyakan para petani dan penggemar tanaman perkebunan (hortikultura), mereka lebih banyak menggunakan media tanam berupa jenis tanah liat berpasir, tanah andosol, tanah grumosol, atau tanah humus yang berasal dari sisa-sisa pembakaran, dan selebihnya untuk di atas bedengan lebih banyak dilapisi dengan pupuk kandang kering dari hewan unggas. Tingkat derajat keasaman tanah (pH tanah) paling ideal berada pada rentang 5,00 - 7,01.
Pohon Mentimun Organik Telah Berbuah, Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.co.id |
Sebagai contoh, di daerah kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, pembudidayaan tanaman mentimun banyak dilakukan oleh warga-warga yang menggeluti dunia pertanian, yakni mereka membudidaya timun di lahan persawahan mereka. Di daerah tersebut budidaya mentimun sudah sering dan bahkan banyak dilakukan oleh masyarakat setempat, selain daripada kebiasaan masyarakat di daerah tersebut yang juga banyak menanam tomat/rampai, kacang panjang, semangka, padi, buncis, cabai rawit, cabai lado, sawi, kangkung, genjer, pepaya, dan yang lainnya. Di daerah Natar tersebut, lingkungan memang sangat cocok dan sangat tepat jika ditanami berbagai macam jenis tanaman buah maupun sayur dalam skala besar-besaran.
Cara Budidaya Mentimun Agar Berbuah Banyak
Setiap petani memiliki tips tersendiri dalam membudidaya tanaman mentimun agar berbuah banyak dan menguntungkan yang dilakukan di lahan pertanian miliknya. Namun, pengetahuan lain tidak boleh hanya terbatas pada apa yang selama ini telah menjadi pengalamannya sendiri, melainkan mereka juga harus lebih berwawasan luas, mencari sumber-sumber referensi terbaru untuk bagaimana meningkatkan produktivitas hasil panen yang diperoleh melalui sumber rujukan buku-buku pertanian, hasil penyuluhan pertanian oleh dinas pertanian setempat, atau bahkan dari sumber internet, koran, majalah, dan hal-hal referensi/sumber lainnya yang akurat, kredibel, dan dapat dipertanggungjawabkan. Wesite guruilmuan.blogspot.co.id hadir untuk memberi pencerahan kepada masyarakat petani bahwa adanya website ini bertujuan untuk berbagi pengalaman, wawasan, dan teori yang telah penulis alami berdasarkan apa yang banyak ditemukan di lapangan sehingga ilmunya dapat dibagikan secara sukarela kepada para pembaca sekalian.
Berbicara tentang membudidaya buah timun tentu dibenak para petani sudah terbiasa dengan hal-hal yang umum saja tentang cara membudidaya yang secara kapasitas mungkin kurang menghasilkan, atau hasil panen kurang memuaskan akibat buahnya yang sedikit, sehingga akibatnya tidak sebanding dengan jerih payah dalam perawatan tanaman dan belum lagi jumlah pupuk yang digunakan.
Untuk mencegah dari ketidakuntungan dalam pembudidayaan tanaman mentimun, maka kali ini admin guruilmuan.blogspot.co.id akan berbagi tips dan trik bagaimana cara budidaya mentimun supaya berbuah banyak dan menguntungkan bagi petani. Berikut ini penjelasannya. Silakan lanjutkan membaca.
1. Penyiapan Benih Mentimun Berkualitas
Benih (bibit) mentimun dapat diperoleh langsung di toko atau kios khusus yang menjual benih tanaman. Saat membeli benih mentimun di kios bibit, sebaiknya Anda melihat kemasan produk bibit tersebut dan pastikan bahwa bibit telah terverifikasi dari dinas pertanian atau produsen yang membuat produk bibit tersebut. Bibit yang dibeli harus dipastikan bahwa terbebas dari bakteri atau penyakit patogen supaya ketika proses pendewasaan tanaman di lahan tidak mudah terserang bakteri atau kuman yang berbahaya (parasit). Benih juga dapat diperoleh dari kebun mentimun sendiri, yakni dengan cara membiarkan buah mentimun yang sudah berumur menjadi tua di pohonnya. Buah yang hendak dijadikan bibit sebaiknya dibiarkan hingga kulit luarnya menjadi berwarna putih kekuningan. Untuk memperoleh bibit dari buah yang sudah tua tersebut, caranya yaitu dengan membelah bibit menjadi dua bagian (potong secara membujur dari pangkal buah ke arah ujung buah), lalu biji-biji yang berderet pada daging buah lalu dikerok menggunakan jari-jari tangan lalu dimasukan pada ember yang telah berisi air bersih. Bibit lalu dibersihkan dari lendir-lendir yang ada pada sekitar kulit bijinya. Untuk membersihkan lendir biji mentimun dapat menggunakan abu sekam padi. Ambilah bibit yang tenggelam di dalam air karena bibit tersebutlah yang dapat tergolong berkualitas, selebihnya bibit yang mengapung di atas air itu biasanya bibit yang kurang berkualitas atau peluang untuk berkecambahnya sangat rendah (kurang potensial).
Bibit yang telah dibersihkan lalu dijemur selama 2 - 3 hari, bibit yang telah kering kemudian dikemas dan dimasukkan ke dalam botol-botol kaca, lalu ditutup dengan busa gabus. Selama bibit dimasukan ke dalam wadah botol maka bibit mengalami masa dormansi (masa istirahat pada biji sebelum berkecambah). Bibit mentimun yang berkualitas jika penyimpanan dilakukan secara benar dapat bertahan hingga 9 - 11 bulan bahkan lebih.
2. Pengolahan Lahan Tanam Mentimun
Sebelum penanaman benih mentimun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pembajakan lahan persawahan/perkebunan disertai dengan pembolak-balikan tanah hingga menjadi setinggi 25 - 30 cm, selanjutnya buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 25 - 30 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan yang ada. Sementara itu, jarak antar bedengan satu dengan bedengan lainnya adalah 30 - 40 cm (sesuaikan dengan kebutuhan).
Pada lahan bedengan yang sudah disediakan, buatlah lubang tanam bibit dengan diameter 10 cm, setiap bedengan dibuat dua baris lubang dengan jarak antara lubang baris dan larikan adalah 30 - 40 cm. Kemudian masing-masing lubang diberikan pupuk kandang, yakni dapat menggunakan pupuk kandang kotoran sapi, kotoran kambing atau kotoran ayam. Masing-masing lubang tanam sebaiknya diberikan 0,5 - 1 kg pupuk kandang kering, dan biarkan lahan tersebut hingga 5 - 7 hari sebelum bibit ditanam. Catatan, untuk kebutuhan pupuk kandang dalam budidaya tanaman mentimun dalam 1 hektar lahan adalah 20 - 35 ton.
3. Penanaman Benih Mentimun
Sehari sebelum penanaman benih mentimun, sebaiknya benih direndam ke dalam air hangat selama 3 - 5 jam kemudian diletakan di kain yang basah/lembab. Kemudian benih yang diletakkan pada kain lembab tersebut selama 24 jam maka biasanya akan tumbuh tunas-tunas (biji mengalami perkecambahan), dan dari sinilah benih mentimun siap untuk ditanam pada lahan terbuka (sawah, kebun, tegalan, dan media lainnya).
Benih mentimun yang telah berkecambah tersebut sebaiknya segera ditanam. Langkahnya adalah memasukan 1 biji ke dalam lubang tanam yang telah disediakan lalu tutup lubang dengan tanah di sekitarnya. Sebaiknya pembenaman bibit ke dalam lubang tanam jangan terlalu dalam karena akan memperlama bibit untuk tumbuh, yakni sebaiknya setinggi 2 - 3 cm saja. Umumnya sejak 4 hari tanam benih, maka pada saat itu juga benih sudah mulai tumbuh dan bertunas lebih tinggi. Apabila ada benih yang tidak tumbuh atau mati dan rusak, maka segeralah lakukan penyulaman biji susulan.
4. Perawatan Tanaman Mentimun
Perawatan tanaman mentimun yang intensif sangat penting untuk menghasilkan kualitas buah yang baik nantinya. Agar tanaman mentimun berbuah lebat, sebaiknya fokuskan dalam pembudidayaannya menggunakan pupuk organik kompos/kandang yang tersedia banyak di sekitar tempat tinggal. Pada umur tanam 4 - 5 hari, sebaiknya tanaman mulai dikontrol pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila pada umur tanam tersebut ada tumbuhan yang mati atau pertumbuhan terhambat, sebaiknya segera lakukan penyulaman biji susulan secepatnya. Pada umur tanaman mentimun menginjak 15 - 30 hari biasanya tanaman rentan mengalami perebutan nutrisi (unsur hara) dengan rumput-rumput liar pengganggu (gulma), oleh sebab itu segera koret atau buang dan cabut gulma tersebut secara rutin. Pada umur 2 minggu, biasanya pada tanaman muda sudah ada daunnya, maka segera beri pupuk tambahan yakni pupuk organik cair.
Buah Mentimun Organik Super, Foto Asli Oleh: guruilmuan.blogspot.co.id |
Pupuk organik cair (POC) dapat dibuat dari kotoran kambing/sapi yang telah matang dicampur dengan air bersih, yakni 1 kg kotoran sapi/kambing dengan penambahan 1 Liter air bersih, lalu kocok atau aduk hingga menjadi larutan POC. Kemudian campuran tersebut didiamkan selama 7 hari, lalu setelah itu beri pupuk cair encer tersebut dengan cara menyiramkan pada masing-masing lubang tanam mentimun. Kebutuhan pupuk organik cair yakni 1 Liter untuk 1 meter persegi lahan.
Agar pohon mentimun menghasilkan prospek buah yang banyak (lebat), maka sebaiknya pasang lenjeran (turus) yang terbuat dari bilah-bilah bambu setinggi 150 - 160 cm (sesuai kebutuhan). Pasang masing-masing lenjeran di samping lubang tanam mentimun. Untuk melilitkan sulur mentimun agar rapih, maka petani dianjurkan untuk membantu dalam melilitkan sulur mentimun pada lenjeran yang disediakan. Perapihan sulur secara rutin oleh petani ternyata juga akan mempengaruhi kualitas pembungaan sehingga akan berefek positif terhadap jumlah buah yang dihasilkan.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Timun
Perawatan tanaman yang tak kalah penting adalah pengendalian tanaman mentimun dari penyakit dan hama yang bersifat patogen (racun). Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman mentimun diantaranya adalah:
- Wereng hitam dan wereng cokelat yang dapat merusak bagian struktur daunnya, sehingga tak jarang daun mentimun yang terserang hama tersebut menjadi berwarna kekuningan, menjadi rusak, bahkan menjadi robek tak karuan;
- CMV (Cucumber Mosaik Virus); yakni jenis virus yang khusus menyerang tanaman mentimun. Bagian organ tanaman yang diserang lebih banyak pada organ daunnya, yakni daun akan mempunyai bercak-bercak cokelat kekuningan yang tidak teratur, bahkan pada tahap yang kritis daun akan mudah rontok dan CMV ini dapat menginfeksi tanaman lain melalui air hujan, penyiraman, dan faktor lainnya;
- Ulat grayak; tak heran apabila ulat garayak ini sangat bersifat merugikan bagi perkebunan mentimun, sebab tidak hanya bagian organ daun, akan tetapi bagian batang yang bertunas dapat menjadi sasaran empuk. Ciri dari tanaman yang terserang ulat grayak maka bagian daun tanaman akan mudah rusak, bopeng (berlubang-lubang tidak teratur);
- Busuk daun, busuk buah, tepung putih, dan lainnya, yakni dengan cara melakukan kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan organ tanaman yang terserang hama dan penyakit.
6. Kegiatan Panen dan Pemasaran Buah Mentimun
Tanaman mentimun akan tumbuh baik pada usia 20 - 30 hari, dan mulai berbuah pada umur tanam di atas 40 hari. Panen awal mentimun pada umur tanam sekitar 65 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1 - 2 bulan. Panen mentimun dilakukan setiap hari atau 2 dan 3 hari sekali sesuai kebutuhan dan pangsa pasar pada saat itu, yakni dapat memetik 1 - 3 buah dalam 1 pohon mentimun.
Dalam satu hektar lahan tanam, dapat menghasilkan setidaknya 30 - 40 ton. Pemanenan mentimun dilakukan dengan cara memetik buah secara manual menggunakan tangan. Kemudian buah-buah dikumpulkan dalam bakul atau karung. Pemanenannya sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari, agar keesokan hari buah mentimun sudah dapat langsung dijual di pasaran. Buah mentimun yang telah dipanen dapat dibersihkan atau dicuci terlebih dahulu lalu dianginkeringkan. Buah mentimun sebelum dijual alangkah baiknya disimpan pada tempat sejuk, kering, dan aman dari tempat tertutup. Sesaat setelah akan dijual di pasaran, biasanya mentimun dimasukan ke dalam karung jala kemudian diangkut menggunakan mobil dan siap edar ke pasar-pasar tradisional dan supermarket dalam bentuk kiloan.
Harga 1 kg buah mentimun di setiap daerah di Indonesia beranekaragam. Sebagai contoh, untuk harga buah mentimun di pasar-pasar tradisional di kota Bandarlampung dapat mencapai harga Rp. 6.000,00,- hingga Rp. 8.000,00,-/kg. Harga ini sangat tinggi terutama pada saat hari-hari besar nasional, sehingga membudidaya tanaman mentimun adalah cara terbaik untuk memperoleh prospek yang cerah, sebab buah mentimun hampir sering dimanfaatkan oleh konsumen untuk berbagai kepentingan, seperti untuk kuliner masakan di restaurant, rumah makan, untuk kepentingan kesehatan, dan lain sebagainya.
Demikian informasi seputar: "Cara Budidaya Mentimun Agar Berbuah Banyak (LEBAT)". Semoga apa yang telah disampaikan pada penjelasan di atas mudah dipahami untuk dipraktekan langsung di lapangan. Salam budidaya pertanian. Sukses selalu untuk para petani Indonesia. Ayo menanam.
Cara Budidaya MENTIMUN Agar Berbuah Banyak (LEBAT)
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
3 komentar
salam kenal, saya rutin mengunjungi blog Anda kak wahid.. artikel yang Anda tulis sangat berguna sekali untuk saya dan teman-teman pekebun lainnya. Lain waktu saya akan berkunjung dan menyimak ulasan artikel pertanian dari Anda.
ReplyHallo mas Ali, terimakasih atas kunjungan anda. Terimakasih sudah menyimak materi tentang cara budidaya mentimun agar berbuah banyak. Semoga bermanfaat ya?
Reply