Mantang atau sejenis tanaman berkarbohidrat tinggi ini biasanya banyak digemari oleh para penggemar tanaman. Cara budidaya yang sangat mudah dan praktis merupakan keunikan tersendiri dalam membudidaya mantang (ubi jalar) agar lebih menguntungkan.
Mantang dengan nama ilmiah Ipomoea batatas L, merupakan tanaman yang lebih cocok dibudidaya dengan cara dirambatkan di bawah permukaan lantai tanah, sehingga tidak heran apabila tanaman ini dapat ditanam pada hampir semua jenis lahan, baik itu di lahan perkebunan, di sawah, di ladang, di daerah-daerah perbukitan dekat lereng-lereng pegunungan, dan bahkan di daerah dengan kondisi lingkungan yang cukup terik, tanaman ubi jalar dewasa dapat bertahan bahkan pada suhu di atas 35 - 37 derajat celcius.
Jenis mantang yang banyak dibudidaya oleh masyarakat petani adalah mantang biru, mantang merah, mantang varietas borobudur, mantang mendut, mantang cilembu, mantang putih, dan dari varietas lainnya. Namun, setiap varietas tersebut tentu akan memiliki kecocokan terhadap lingkungan berbeda-beda, meskipun pada dasarnya dalam perawatan tanaman adalah sama. Dari beberapa varietas mantang tersebut dapat diolah menjadi menu kuliner tradisional yang berguna seperti dijadikan getuk mantang, keripik mantang, bola-bola, mantang rebus, mantang goreng, bergedel mantang, lambangsari berbahan baku mantang, dan lainnya.
Proses penanaman mantang dengan sistem bedengan sebenarnya sudah banyak diterapkan oleh beberapa petani saja, selebihnya mereka lebih menggunakan sistem guludan. Akan tetapi berdasarkan pengalaman penulis ketika menanam mantang dengan sistem bedengan jauh lebih menguntungkan daripada ditanam di karung atau di lahan terbuka lainnya. Berikut ini prosedur dalam membudidaya tanaman ubi jalar agar menguntungkan bagi penggemar tanaman holtikultura.
1. Ketahui Syarat Tumbuh dan Kondisi Lingkungan Yang Tepat
Sebenarnya untuk membudidaya mantang dapat dilakukan pada semua jenis media tanam, baik itu di lahan-lahan terbuka (sawah, ladang, kebun, dan lainnya), akan tetapi menurut pengalaman penulis sebaiknya tanamlah mantang pada lahan tanah liat berpasir atau tanah liat berlempung, sebab hasilnya jauh akan maksimal serta umbi mantangnya besar-besar.
Mantang dapat tumbuh optimal pada suhu kisaran 20 - 32 derajat celcius, dapat ditanam pada daerah dataran rendah maupun di daerah berdataran tinggi mulai dari ketinggian lahan 0 - 800 meter di bawah permukaan laut (mdpl), tentu dengan penyinaran cahaya matahari langsung sepanjang hari. Meskipun begitu, tanaman mantang juga harus mendapatkan perawatan intensif yaitu pengairan atau penyiraman yang cukup supaya umbi mantang dapat tumbuh berkembang dengan baik dan pada akhirnya buah mantangnya akan besar-besar, memiliki kualitas umbi super.
Pada beberapa jenis lahan, seperti di persawahan, sebaiknya sistem pemuliaan tanaman mantang dilakukan dengan sistem bedengan, kemudian di antara bedengan satu dengan lainnya dibuat saluran irigasi untuk pengairan lahan agar ketercukupan air yang akan diserap oleh akar tanaman berjalan optimal, sehingga pada akhirnya berdampak pada kualitas pertumbuhan dan perkembangan mantang berkualitas tinggi.
2. Mengetahui Karakteristik Tanaman Mantang (Ubi Jalar)
Mantang seperti pada tumbuhan lainnya tentu akan mempunyai karakteristik yang berbeda. Karakateristik tanaman mantang yakni daun bervariasi ada yang berbentuk bintang, daun berbentuk jantung, daun lonjong dengan ujung lancip, daun dengan banyak pertulangan, dan masih banyak lagi bentuk dari varietas lainnya. Daun mantang berwarna hijau, ada juga yang berdaun ungu. Pada masa sebelum mempunyai umbi, umumnya mantang memiliki akar serabut yang tersembunyi di dalam tanah, jumlah bervariasi ada yang mempunyai lebih dari satu untuk akar primernya, sedangkan akar sekundernya bisa banyak di atas jumlah 10. Mantang mempunyai batang yang tidak berkayu karena alasan itulah, mantang adalah jenis dari tanaman monokotil (tanaman berkeping satu) yang juga tidak mempunyai kambium pada bagian dalam batangnya. Mantang juga mempunyai bunga majemuk dan umumnya terdapat pada tanaman mantang berumur dewasa. Adanya bunga yang muncul pada tanaman mantang menandakan bahwa tanaman itu sudah menghasilkan umbi yang siap panen, selain itu kemunculan bunga mantang yang serentak terjadi pada satu lahan tanam mengindikasikan bahwa mantang tersebut memiliki kualitas pertumbuhan yang baik, dan silakan pergunakan batang mantang tersebut untuk dijadikan bibit secara vegetatif (menggunakan stek batang) yang akan ditanam ulang pada lahan pertanian.
Pada beberapa jenis mantang, terkadang mempunyai ukuran umbi yang berbeda-beda. Ada yang memiliki ukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa, adapula yang berumbi seukuran tangan balita ataupun anak-anak. Tapi pada dasarnya, semakin besar ukuran umbi mantang, maka prospek harga jual di pasaran akan semakin tinggi, oleh sebab itu, membudidaya mantang agar mampu menghasilkan umbi yang lebat juga sangat ditentukan oleh sistem penanaman yang tepat, proses tanam yang terarah, serta proses perawatan tanaman secara intensif.
3. Cara Budidaya Mantang (Ubi Jalar) Dengan Sistem Bedengan
Pertanian modern saat ini telah merubah paradigma pertanian-pertanian konvensional sebagaimana diketahui oleh banyak kalangan akhir-akhir ini yang justru pertanian secara konvensional mulai dikurangi sebab banyak sekali pertanian konvensional yang menggunakan pupuk anorganik serta zat-zat kimia pada pestisida yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, baik itu pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah. Akhirnya, kini pertanian secara organik dapat dijadikan terobosan terbaru untuk memulai budaya pertanian yang aman dan ramah terhadap lingkungan.
Pertanian secara organik dapat diterapkan dengan cara menanam mantang dengan cara-cara organik, yakni penggunaan pupuk kandang adalah kunci utama untuk menjadikan suksesnya menanam mantang baik dalam skala rumahan, skala industri, dan dalam skala menengah dan besar. Selain itu, dengan menanam mantang sistem bedengan terbukti ampuh dalam menghasilkan umbi yang super besar dan menguntungkan ketika bersaing dengan harga pasaran (harganya mahal). Berikut ini cara budidaya mantang (ubi jalar) dengan menggunakan sistem bedengan.
Mantang dengan nama ilmiah Ipomoea batatas L, merupakan tanaman yang lebih cocok dibudidaya dengan cara dirambatkan di bawah permukaan lantai tanah, sehingga tidak heran apabila tanaman ini dapat ditanam pada hampir semua jenis lahan, baik itu di lahan perkebunan, di sawah, di ladang, di daerah-daerah perbukitan dekat lereng-lereng pegunungan, dan bahkan di daerah dengan kondisi lingkungan yang cukup terik, tanaman ubi jalar dewasa dapat bertahan bahkan pada suhu di atas 35 - 37 derajat celcius.
Jenis mantang yang banyak dibudidaya oleh masyarakat petani adalah mantang biru, mantang merah, mantang varietas borobudur, mantang mendut, mantang cilembu, mantang putih, dan dari varietas lainnya. Namun, setiap varietas tersebut tentu akan memiliki kecocokan terhadap lingkungan berbeda-beda, meskipun pada dasarnya dalam perawatan tanaman adalah sama. Dari beberapa varietas mantang tersebut dapat diolah menjadi menu kuliner tradisional yang berguna seperti dijadikan getuk mantang, keripik mantang, bola-bola, mantang rebus, mantang goreng, bergedel mantang, lambangsari berbahan baku mantang, dan lainnya.
Budidaya Mantang (Ubi Jalar di Tanah Liat Berpasir), Foto Original by: guruilmuan.blogspot.co.id |
1. Ketahui Syarat Tumbuh dan Kondisi Lingkungan Yang Tepat
Sebenarnya untuk membudidaya mantang dapat dilakukan pada semua jenis media tanam, baik itu di lahan-lahan terbuka (sawah, ladang, kebun, dan lainnya), akan tetapi menurut pengalaman penulis sebaiknya tanamlah mantang pada lahan tanah liat berpasir atau tanah liat berlempung, sebab hasilnya jauh akan maksimal serta umbi mantangnya besar-besar.
Mantang dapat tumbuh optimal pada suhu kisaran 20 - 32 derajat celcius, dapat ditanam pada daerah dataran rendah maupun di daerah berdataran tinggi mulai dari ketinggian lahan 0 - 800 meter di bawah permukaan laut (mdpl), tentu dengan penyinaran cahaya matahari langsung sepanjang hari. Meskipun begitu, tanaman mantang juga harus mendapatkan perawatan intensif yaitu pengairan atau penyiraman yang cukup supaya umbi mantang dapat tumbuh berkembang dengan baik dan pada akhirnya buah mantangnya akan besar-besar, memiliki kualitas umbi super.
Pada beberapa jenis lahan, seperti di persawahan, sebaiknya sistem pemuliaan tanaman mantang dilakukan dengan sistem bedengan, kemudian di antara bedengan satu dengan lainnya dibuat saluran irigasi untuk pengairan lahan agar ketercukupan air yang akan diserap oleh akar tanaman berjalan optimal, sehingga pada akhirnya berdampak pada kualitas pertumbuhan dan perkembangan mantang berkualitas tinggi.
2. Mengetahui Karakteristik Tanaman Mantang (Ubi Jalar)
Mantang seperti pada tumbuhan lainnya tentu akan mempunyai karakteristik yang berbeda. Karakateristik tanaman mantang yakni daun bervariasi ada yang berbentuk bintang, daun berbentuk jantung, daun lonjong dengan ujung lancip, daun dengan banyak pertulangan, dan masih banyak lagi bentuk dari varietas lainnya. Daun mantang berwarna hijau, ada juga yang berdaun ungu. Pada masa sebelum mempunyai umbi, umumnya mantang memiliki akar serabut yang tersembunyi di dalam tanah, jumlah bervariasi ada yang mempunyai lebih dari satu untuk akar primernya, sedangkan akar sekundernya bisa banyak di atas jumlah 10. Mantang mempunyai batang yang tidak berkayu karena alasan itulah, mantang adalah jenis dari tanaman monokotil (tanaman berkeping satu) yang juga tidak mempunyai kambium pada bagian dalam batangnya. Mantang juga mempunyai bunga majemuk dan umumnya terdapat pada tanaman mantang berumur dewasa. Adanya bunga yang muncul pada tanaman mantang menandakan bahwa tanaman itu sudah menghasilkan umbi yang siap panen, selain itu kemunculan bunga mantang yang serentak terjadi pada satu lahan tanam mengindikasikan bahwa mantang tersebut memiliki kualitas pertumbuhan yang baik, dan silakan pergunakan batang mantang tersebut untuk dijadikan bibit secara vegetatif (menggunakan stek batang) yang akan ditanam ulang pada lahan pertanian.
Menanam Mantang (Ubi Jalar) Sistem Bedengan Agar Menguntungkan |
Pada beberapa jenis mantang, terkadang mempunyai ukuran umbi yang berbeda-beda. Ada yang memiliki ukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa, adapula yang berumbi seukuran tangan balita ataupun anak-anak. Tapi pada dasarnya, semakin besar ukuran umbi mantang, maka prospek harga jual di pasaran akan semakin tinggi, oleh sebab itu, membudidaya mantang agar mampu menghasilkan umbi yang lebat juga sangat ditentukan oleh sistem penanaman yang tepat, proses tanam yang terarah, serta proses perawatan tanaman secara intensif.
3. Cara Budidaya Mantang (Ubi Jalar) Dengan Sistem Bedengan
Pertanian modern saat ini telah merubah paradigma pertanian-pertanian konvensional sebagaimana diketahui oleh banyak kalangan akhir-akhir ini yang justru pertanian secara konvensional mulai dikurangi sebab banyak sekali pertanian konvensional yang menggunakan pupuk anorganik serta zat-zat kimia pada pestisida yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, baik itu pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah. Akhirnya, kini pertanian secara organik dapat dijadikan terobosan terbaru untuk memulai budaya pertanian yang aman dan ramah terhadap lingkungan.
Pertanian secara organik dapat diterapkan dengan cara menanam mantang dengan cara-cara organik, yakni penggunaan pupuk kandang adalah kunci utama untuk menjadikan suksesnya menanam mantang baik dalam skala rumahan, skala industri, dan dalam skala menengah dan besar. Selain itu, dengan menanam mantang sistem bedengan terbukti ampuh dalam menghasilkan umbi yang super besar dan menguntungkan ketika bersaing dengan harga pasaran (harganya mahal). Berikut ini cara budidaya mantang (ubi jalar) dengan menggunakan sistem bedengan.
- Pemilihan bibit mantang berkualitas tinggi: yakni dengan cara mengambil beberapa ruas batang mantang yang telah berumur dewasa, atau setidaknya mengambil bagian batang mantang yang berasal dari hasil pemanenan pertama. Biasanya batang mantang yang diperoleh dari hasil panen akan jauh lebih berkualitas dan cocok dijadikan bibit unggul berkualitas (hight quality), yakni kira-kira bibit mantang yang sudah berumur 6 - 8 bulan sejak tanam awal. Banyak sekali para masyarakat petani baik di desa maupun di wilayah perkotaan yang melakukan cara pembudidayaan mantang secara organik dengan menggunakan stek batang vegetatif dengan alasan pertumbuhan tunas akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan bibit umbi yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menunggu umbinya menghasilkan tunas sebelum ditanam di lahan pertanian.
- Pengolahan lahan tanam: yakni dengan cara membuat lahan tanam dengan sistem bedengan (terlebih dahulu tanah dihaluskan/dibajak/dicangkul manual dan dicampurkan secara merata dengan pupuk kandang secukupnya). jadi, lahan dibuatkan menjadi bedengan-bedengan dengan lebar bedengan 100 cm atau 200 cm, dan tinggi bedengan adalah 30 cm atau 40 cm (sangat ideal dan rekomendasi). Sementara itu, untuk panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia di tempat Anda. Buat juga saluran irigasi/pengairan di antara bedengan satu dengan bedengan lainnya dengan jarak 40 cm atau 50 cm, pengairan sangat cocok untuk jenis tanaman mantang yang ditanam di sawah.
- Mengetahui jarak tanam: Jarak ideal tanam mantang yang sangat ideal adalah 25 cm hingga 30 cm. Jadi, tanamlah bibit stek batang mantang dengan jarak ideal tersebut supaya umbinya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam tanah.
- Penanaman mantang: Lahan bendengan yang sudah disediakan kemudian dibuatkan lubang tanam dengan tinggi 20 cm untuk menempatkan batang vegetatif yang dijadikan bibit. Batang vegetatif kemudian ditanam pada lubang tanam yang telah dibuat, ingat 1 lubang tanam sebaiknya diisi dengan satu bibit saja. Bibit yang telah ditanam kemudian disiram secara rutin sewaktu pagi dan sore hari hingga mantang berusia 20 - 30 hari dan menghasilkan tunas-tunas muda pada batang vegetatifnya tersebut. Setelah usia tanam di atas 30 hari, sebaiknya frekuensi penyiraman mulai dikurangi.
- Penyulaman: Tahapan penyulaman dilakukan apabila ada bibit batang vegetatif mantang (ubi jalar) yang rusak, mati, atau tidak tumbuh sempurna. Ganti bibit yang rusak/mati tersebut dengan bibit baru akan jauh lebih baik. Penyulaman dilakukan paling lama 20 - 30 sejak usia tanam awal.
- Perawatan Tanaman: yakni dengan cara penyiraman pada saat tanaman berumur 0 hari - 30 hari, pembuangan/mengoret gulma (penyiangan) jika pada tanaman terdapat rumput-rumput liar di sekitar pusat tanaman tumbuh, melakukan pendangiran yakni dengan cara menggemburkan tanah di sekitar tanaman supaya tanaman mantang lebih cepat menghasilkan umbi yang besar-besar. Pada tahap pendangiran ini (kira-kira usia tanaman mantang 40 - 50 hari), sebaiknya Anda juga lakukan penyebaran pupuk kandang dari kotoran ayam di atas bedengan secara acak. Tujuan dari pemberian pupuk kandang dari kotoran ayam agar nutrisi tanaman tercukupi yang pada akhirnya kelak akan membuat tumbuhan menghasilkan umbi mantang yang banyak dan menguntungkan (sudah terbukti).
- Pengendalian serangan hama dan penyakit pada tanaman mantang: Pada dasarnya hama yang sering menyerang tanaman mantang adalah ulat daun yang merusak struktur daun mantang sehingga menjadi berlubang-lubang (bopeng). Sedangkan penyakit yang seringkali menyerang tanaman mantang biasanya disebabkan oleh virus dan jamur yang membuat batang mantang berwarna kuning dan akhirnya tanaman bisa mati secara mendadak. Pengendaliannya dapat melakukan pengambilan ulat daun secara manual menggunakan tangan terbuka lalu dimatikan.
- Kegiatan panen dan pemasaran: Pemanenan mantang dilakukan biasanya saat mantang berumur 5 - 6 bulan sejak tanam awal. Pada saat itu, umbi mantang sudah mulai berukuran besar dan siap diambil dari tanaman iduknya. Pemanenan mantang dengan cara mencangkul secara perlahan di sekitar tanaman yang telah menghasilkan umbi, lalu mengambil umbinya atau bersama umbi dan batangnya. Umbi yang sudah diambil kemudian dimasukan ke dalam karung goni/bakul dan kemudian sebelum dijual ke pasaran, sebaiknya mantang dicuci terlebih dahulu supaya konsumen tertarik untuk membeli. Di pasaran, mantang (ubi) dijual dalam harga kiloan, dipaket-paket dalam wadah plastik, dan atau dijual dalam bentuk jadi (sudah dalam bentuk kuliner dan makanan olahan jadi siap konsumsi). Harga mantang tersebut di pasaran pada tiap daerah di Indonesia berbeda-beda. Sebagai contoh, di pasar-pasar tradisional di kota Bandar Lampung-Indonesia, harga perkilogramnya mantang dijatuhkan harga kisaran Rp. 5.000,00,- hingga 7.400,00,-.
Mantang Merah Super Hasil Sistem Bendengan, Foto Original: guruilmuan.blogspot.co.id |
Demikian informasi terkait tentang: "Budidaya Mantang (Ubi Jalar) Sistem Bedengan Agar Menguntungkan". Semoga apa yang telah dijelaskan pada ulasan di atas bermanfaat dan mudah dipahami untuk rekan-rekan petani semuanya. Selamat mempraktekan dan ayo berkebun, semoga usaha budidaya tanaman di lahan pertanian Anda sukses dan menghasilkan produktivitas panen tinggi dan mampu bersaing dengan harga di pasaran.
Budidaya MANTANG (Ubi Jalar) Sistem Bedengan Agar Menguntungkan
4/
5
Oleh
Wahid Priyono