Tanaman wortel (nama ilmiah: Daucus carota L.), merupakan spesies tanaman dari familia apiaceae. Wortel adalah jenis tanaman yang tumbuh dan berkembang dari lapisan umbi akar bukan berasal dari umbi batang layaknya seperti tanaman singkong. Wortel adalah jenis tanaman herba tidak berkayu, sangat menyukai iklim sejuk. Di daerah beriklim tropik, wortel sangat baik dibudidayakan di dataran tinggi minimal 1.000 mdpl dengan temperatur udara berkisar 15-21 derajat celcius. Wortel adalah salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidaya oleh masyarakat petani di Indonesia. Karena alasan itulah, banyak petani membudidaya wortel karena harga dan permintaan pasar sangat tinggi.
Dalam dunia medis wortel memiliki banyak faedah (manfaat) seperti dapat digunakan untuk scrub kulit sehingga kulit akan nampak cerah dan segar. Jus wortel sangat terkenal dan mampu menurunkan kadar kolesterol dan bahan terbaik untuk melakukan died bagi penderita obesitas. Selain itu, wortel yang diparut dan dihaluskan juga dapat membantu dalam menangani berbagai permasalahan penyakit kanker, sembelit, serta baik untuk menjaga kesehatan mata dan juga kulit. Itulah mengapa wortel banyak mengandung berbagai macam vitamin A, B, C, D, dan K. Vitamin A bekerja sebagai antioksidan dan sangat penting untuk memperbaiki fungsi syaraf mata dan otot. Selain itu, kandungan mineral seperti kalsium (Ca), Kalium (K), Magnesium (Mg), Fosfor, dan Sodium sangatlah tinggi dan penting bagi penunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik tubuh.
Dunia kuliner tidak telat menyajikan menu masakan yang berasal dari bahan utama wortel. Dalam pembuatan sup (sayur bening = dalam bahasa jawa) wortel dan kubis adalah bahan utamanya, yakni wortel dipotong-potong secara melintang, kemudian dimasukan ke dalam kuah sup. Sup wortel biasanya disajikan saat hangat-hangat kukuh agar terasa lebih nikmat. Beberapa jenis wortel dapat dijadikan sebagai keripik wortel dengan aneka rasa, sebagai abon wortel untuk mengisi berbagai menu gorengan, dan lain sebagainya.
Di negara Indonesia, tanaman wortel banyak dibudidaya di daerah Batu, Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), Nongkojajar, Priangan Timur, Gisting (Lampung), Krui-Liwa (Lampung Barat), Bengkulu, Subang (Jawa Barat), Bogor, Pemalang, Surabaya, Kalimantan Selatan, Pekanbaru, daerah Ubud (pulau dewata/Bali), dan berbagai daerah lain di Indonesia yang memiliki curah hujan sedang dan daerah pegunungan (dataran tinggi).
Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Wortel
Tanaman wortel mempunyai karakteristik seperti kulit wortel berwarna kuning tua cerah karena mengandung zat warna karoten, merupakan tanaman dengan daun berwarna hijau tua/hijau muda, merupakan tumbuhan monokotiledoneae, tanaman ini sangat cocok dibudidaya di tanah yang gembur dan banyak mengandung humus.
Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat ketercapaian hasil panen petani wortel dan hal ini tidak terlepas dari syarat tumbuh tanaman wortel yang dibudidaya seperti; (1). Faktor Suhu, suhu yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang tanaman wortel yakni suhu optimum berkisar 15 hingga 21 derajat celcius. (2). Curah hujan, adalah faktor penting yakni berada pada iklim basah. Kondisi curah hujan juga memegang peranan penting dalam produktivitas pangan dan hasil panen. Rata-rata curah hujan yang cocok untuk budidaya wortel baik di kebun dan di sawah adalah 500 - 900 mm/tahun. Sementara itu, (3). Kelembaban udara, untuk budidaya wortel sangat cocok berada pada kisaran 80-90%. Kelembaban udara yang terlalu tinggi justru akan akan merangsang pertumbuhan jamur (cendawan) penyebab penyakit pada umbi wortel. (4). Tanah, sifat spesifik tanah untuk menanam wortel adalah penting yang memiliki tekstur tanah yang baik. Jenis tanah yang cocok untuk membudidayakan wortel yaitu jenis tanah aluvial, andosol, tanah latosol, tanah regosol yang umumnya banyak tersebar di daerah berdataran tinggi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan jenis tanah ini banyak juga dijumpai pada lahan di daerah dataran rendah. Derajat keasaman tanah (pH) tanah yang direkomendasikan supaya tanaman wortel tumbuh dengan baik yaitu berada pada kisaran pH tanah 5,5 - 6,5. Tanah dengan topografi/tingkat kemiringan kurang dari 30% dapat dianggap layak untuk bididaya tanaman wortel. Sebaliknya topografi di atas kemiringan 30% justru dianggap kurang baik untuk membudidaya tanaman wortel ini. (5). Intensitas penyinaran, hal ini sangat berkaitan erat dengan banyak atau sedikitnya sumber cahaya matahari yang langsung mengenai bagian tanaman. Cahaya matahari sangat penting tersedia untuk membantu dalam proses fotosintesis tanaman wortel. Kekurangan cahaya matahari menyebabkan tumbuhan wortel rentan terhadap gangguan proses fotosintesis akibatnya tergangunya pembelahan sel di dalam organ vegetatif dan generatif. Gejala dan indikasi tanaman yang kekurangan penyinaran cahaya matahari dapat ditunjukkan dengan adanya peristiwa etiolasi yakni pertumbuhan tanaman wortel memanjang, kurus, lemah, dan tanaman nampak pucat pasi. Kondisi demikian akan menyebabkan tanaman wortel tidak menghasilkan umbi, dan kalaupun menghasilkan umbi tentu umbinya kecil-kecil dan rentan terinfeksi berbagai penyakit yang menyerang umbi wortel. Jika semakin tinggi intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman wortel maka tentunya akan berpengaruh secara langsung dalam proses pembentukan umbi dan waktu pembungaan. Untuk kegiatan fotosintesis, tanaman wortel membutuhkan penyinaran matahari full 9-10 jam per harinya.
Jenis-Jenis Wortel (Kultivar) Yang Sering Dibudidaya Oleh Petani Wortel
Wortel yang dibudidaya oleh masyarakat petani ternyata beranekaragam. Beberapa jenis (kultivar) wortel yang sering dibudidaya oleh petani diantaranya; (1). Wortel Imperator, yakni wortel yang memiliki umbi bulat dan panjang. Wortel jenis ini memiliki kulit umbi tipis, warna orange (kuning), serta bagian ujung umbinya meruncing seperti kerucut. (2). Nantes, adalah jenis kultivar wortel dari hasil persilangan antara kultivar wortel Imperator dengan kultivar wortel Chantenany. Wortel ini mempunyai ukuran sedang sebesar 2 jari telunjuk orang dewasa, warna kulit umbi kuning gelap, ujung umbi masih tumpul, memiliki kandungan air yang tinggi dibandingkan jenis wortel lainnya. (3). Chantenay, adalah jenis kultivar wortel yang memiliki kulit umbi tebal dan berwarna kuning (orange), bagian ujung umbinya meruncing dengan panjang sekitar 5 inci. Jenis kultivar wortel Chantenay rasanya manis sehingga banyak digemari oleh masyarakat, terutama banyak dimanfaatkan untuk minuman jus buah wortel. Akan tetapi, wortel jenis ini memiliki tekstur luar umbi (kulit umbi) yang sedikit kasar dibandingkan jenis wortel lainnya.
Cara Budidaya Wortel di Kebun dan di Sawah Dengan Hasil Panen Melimpah Ruah
Cara menanam wortel dengan baik dan benar adalah hal mutlak yang wajib dilaksanakan oleh para petani untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas tinggi, mampu bersaing dengan harga di pasaran, serta memiliki hasil panen yang melimpah ruah, serta bobot umbi wortel yang tinggi sehingga faktor tersebut kan menentukan upah yang diperoleh selama proses panen berlangsung. Berikut ini teknik-teknik dasar dalam budidaya menanam wortel baik di lahan perkebunan maupun di area persawahan. Namun, pada dasarnya teknik menanam wortel di kebun dan di sawah adah sama, hanya saja jenis tanahnya mungkin yang berbeda dan sistem irigasi pun tentu perlakuannya berbeda pula.
1. Pembibitan Tanaman Wortel
Dalam proses pembibitan tanaman wortel, ada beberapa hal yang patut untuk diperhatikan yakni bibit wortel harus benar-benar unggul dan sudah teruji tingkat produktivitas panen dari petani-petani wortel terdahulu. Bibit wortel unggul dapat dilihat dari beberapa kriteria seperti bibit tidak cacat, bibit wortel sehat dan berasal dari tanaman indukan wortel yang kuat dan serta tahan terhadap penyakit dan hama tanaman. Upayakan pemilihan bibit wortel harus dari varietas yang berumur pendek, mempunyai daya produksi panen yang tinggi, dan bentuknya seragam. Bibit wortel yang baik dapat dibeli di toko sarana pertanian. Namun banyak juga para petani yang membuat bibit sendiri dengan cara: (1). Memilih tanaman wortel yang tumbuh sehat dan kuat, yakni dengan melihat dan memilih umbi wortel yang sehat (normal), tidak cacat, berwarna kuning jingga, memiliki kulit wortel yang halus dan tidak bopeng, maka umbi seperti ini sangat cocok dijadikan indukan berikutnya. (2). Memangkas tangkai daun yang melekat pada umbi dan sisakan sekitar lebih kurang 10 cm. Lalu memotong ujung umbi sepertiga bagiannya. (3). Menyiapkan lahan semai bibit wortel dengan membuat bedengan-bedengan lahan di kebun atau sawah sesuai keinginan Anda dan tentunya disesuaikan dengan banyaknya wortel yang hendak dibudidaya. (4). Selanjutnya menanam umbi pada lubang yang ada di bedengan-bedengan lahan tersebut dengan jarak tanam 40-60cm, serta kedalaman lubang setinggi 10-12 cm. Namun ingat sebelumnya tanah bedengan harus diberi pupuk kandang/kompos agar proses pertumbuhan bibit wortel dapat tumbuh baik. (5) Setelah itu bibit dirawat dengan pemberian pupuk buatan dari campuran ZA+SP+KCL dengan perbandingan berturut-turut yakni 1:2:2 untuk masing-masing 10 gram/tanaman. Kemudian pupuk yang sudah diberikan pada masing-masing tanaman ditutup dengan tanah tipis. (6). memelihara bibit wortel hingga menghasilkan tangkai buah dan biji dengan jumlah banyak atau tahapan ini memakan waktu setidaknya 3-3,5 bulan. Selanjutnya memetik wortel yang sudah tua/kering, kemudian jemur hingga kering untuk diambil biji-bijinya.
Benih wortel dari hasil persemaian tersebut selanjutnya digosok-gosok dengan kedua telapak tangan agar antara benih satu dengan benih lainnya tidak berlekatan. Benih wortel yang telah dihasilkan kemudian direndam di dalam air dingin atau air hangat (60 derajat celcius) selama 15 menit. Hal semacam ini dilakukan semata-mata untuk mempercepat proses perkecambahan biji wortel tersebut.Selanjutnya tiriskan bibit wortel yang telah direndam hingga cukup kering dan benih wortel siap untuk ditanam.
2. Pengelolaan Tanah Untuk Media Tanam
Pengelolaan tanah untuk media tanam wortel dapat dilakukan dengan cara mencangkul atau membajak tanah sedalam 30-40 cm. Tanah yang sudah dicangkul atau dibajak selanjutnya di beri campuran pupuk kandang/kompos sebanyak 10-12 ton/hektar lahan dibuat alur sedalam lebih kurang 1 cm dengan jarak antar alur 15-20 cm (untuk lahan yang kurang subur). Agar tanah dapat gembur sebaiknya dilakukan pembajakan/pencangkulan kembali. Jika pH tanah di bawah 5, maka dapat melakukan pengapuran dengan menambahkan Dolomit, Calcit, Zeagro pada lahan secara merata.
3. Teknik dan Budidaya Wortel
Teknik budidaya wortel dapat dilakukan dengan cara menaburkan bibit benih wortel di atas bedengan-bedengan kebun atau sawah mengikuti alur/garitan yang sudah ditentukan. Benih wortel yang sudah disebar tersebut kemudian ditutup dengan tanah tipis sedalam 0,5-1 cm. Buatkan pula garitan-garitan dari tempat benih guna meletakkan pupuk dasar. Pupuk yang diberikan tersebut merupakan campuran 400kg TSP dengan 150kg KCL. Lalu menyebarkan pupuk tersebut pada garitasn-garitan di atas bedengan benih selanjutnya tutup dengan tanah tipis. Untuk mencegah supaya benih wortel tidak hanyut terbawa arus hujan, dapat menutup tiap alur dengan pelepah daun pisang kering selama 7-11 hari.
4. Pemeliharaan Dasar Tanaman Wortel
Pemeliharaan dasar tanaman wortel meliputi beberapa cara seperti: (1). Pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan setelah tanam, lakukan penjarangan agar tanaman wortel cepat tumbuh dan subur serta memiliki tingkat produktivitas tinggi. Bersamaan dengan penjarangan, lakukan pula penyiangan terhadap rumput-rumput liar (gulma) di sekitar akar tanaman wortel. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kompetisi perebutan unsur hara antara tanaman wortel dengan gulam yang justru dimenangkan oleh si gulma dan merugikan tanaman wortel. (2). Selama masa pemeliharaan, berikan pula susulan (pada 1 bulan pertama) berupa pupuk urea dan ZA dengan dosis 100kg pupuk urea atau 200kg pupuk Za untuk setiap hektar lahan tanam. Pupuk disebar pada alur atau garitan dangkal atau dapat dilakukan dengan meletakan pupuk tersebut pada lubang pupuk di area dekat akar tanaman wortel. (3). Melakukan penyiraman wortel secara teratur sebanyak 2 kali dalam sehari untuk menjaga agar tanah tetap lembab dan terjaga tingkat ketercukupan kandungan air di dalam akar tanaman wortel tersebut.
5. Kegiatan Panen, Pascapanen, dan Pendistribusian Wortel
Kegiatan panen wortel sebaiknya dilakukan pada umur 100-120 hari (ketika umbi wortel pada ukuran ideal). Alangkah baiknya pemanenan wortel tidak terlalu lama karena dapat menyebabkan umbi wortel menjadi keras, berkatu, dan kualitasnya rendah sehingga terkadang tidak laku terjual. Begitupula dengan pemanenan terlalu awal dapat menghasilkan hasil panen umbi yang kecil-kecil dan produktivitas panen rendah. Cara pemanenan wortel yakni dengan mencabut seluruh tanaman bersama umbinya.
Tanaman wortel yang terpelihara dengan baik akan mampu menghasilkan wortel sekitar 20-36 ton umbi untuk tiap hektar lahan. Hasil panen kemudian diletakan di bawah tempat yang teduh (di atas terpal) kemudian dipaket-paket di dalam karung dengan menyortir (memilih-milih) antara umbi wortel yang busuk (dibuang) dan umbi wortel normal dipisahkan berdasarkan bentuk dan ukurannya, kemudian hasil panen dapat diangkut dengan mobil box untuk dijual di pasaran. Untuk mempermudah proses pengangkutan dan penyimpanan pada saat akan didistribusikan di pasaran sebaiknya potong sebagian tangkai daun dan sisakan sekitar 14-20cm. Ikat pula umbi wortel sehingga praktis untuk diangkut dan dibawa. Harga wortel di pasar Kota Bandarlampung dan Pasar Natar Lampung Selatan berkisar antara harga Rp. 9.000,00-, hingga Rp. 12.000,00 per kilogramnya. Tentu harga-harga ini akan jauh berbeda di daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Demikian penjelasan tentang "Cara budidaya wortel di kebun dan di Sawah Dengan Hasil Panen Melimpah". Semoga bermanfaat. Mari memanfaatkan lahan pertanian untuk membudidaya berbagai jenis tanaman yang berguna untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Hidup petani Indonesia dan ayo menanam.
Wortel. Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Dalam dunia medis wortel memiliki banyak faedah (manfaat) seperti dapat digunakan untuk scrub kulit sehingga kulit akan nampak cerah dan segar. Jus wortel sangat terkenal dan mampu menurunkan kadar kolesterol dan bahan terbaik untuk melakukan died bagi penderita obesitas. Selain itu, wortel yang diparut dan dihaluskan juga dapat membantu dalam menangani berbagai permasalahan penyakit kanker, sembelit, serta baik untuk menjaga kesehatan mata dan juga kulit. Itulah mengapa wortel banyak mengandung berbagai macam vitamin A, B, C, D, dan K. Vitamin A bekerja sebagai antioksidan dan sangat penting untuk memperbaiki fungsi syaraf mata dan otot. Selain itu, kandungan mineral seperti kalsium (Ca), Kalium (K), Magnesium (Mg), Fosfor, dan Sodium sangatlah tinggi dan penting bagi penunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik tubuh.
Dunia kuliner tidak telat menyajikan menu masakan yang berasal dari bahan utama wortel. Dalam pembuatan sup (sayur bening = dalam bahasa jawa) wortel dan kubis adalah bahan utamanya, yakni wortel dipotong-potong secara melintang, kemudian dimasukan ke dalam kuah sup. Sup wortel biasanya disajikan saat hangat-hangat kukuh agar terasa lebih nikmat. Beberapa jenis wortel dapat dijadikan sebagai keripik wortel dengan aneka rasa, sebagai abon wortel untuk mengisi berbagai menu gorengan, dan lain sebagainya.
Di negara Indonesia, tanaman wortel banyak dibudidaya di daerah Batu, Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), Nongkojajar, Priangan Timur, Gisting (Lampung), Krui-Liwa (Lampung Barat), Bengkulu, Subang (Jawa Barat), Bogor, Pemalang, Surabaya, Kalimantan Selatan, Pekanbaru, daerah Ubud (pulau dewata/Bali), dan berbagai daerah lain di Indonesia yang memiliki curah hujan sedang dan daerah pegunungan (dataran tinggi).
Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Wortel
Tanaman wortel mempunyai karakteristik seperti kulit wortel berwarna kuning tua cerah karena mengandung zat warna karoten, merupakan tanaman dengan daun berwarna hijau tua/hijau muda, merupakan tumbuhan monokotiledoneae, tanaman ini sangat cocok dibudidaya di tanah yang gembur dan banyak mengandung humus.
Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat ketercapaian hasil panen petani wortel dan hal ini tidak terlepas dari syarat tumbuh tanaman wortel yang dibudidaya seperti; (1). Faktor Suhu, suhu yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang tanaman wortel yakni suhu optimum berkisar 15 hingga 21 derajat celcius. (2). Curah hujan, adalah faktor penting yakni berada pada iklim basah. Kondisi curah hujan juga memegang peranan penting dalam produktivitas pangan dan hasil panen. Rata-rata curah hujan yang cocok untuk budidaya wortel baik di kebun dan di sawah adalah 500 - 900 mm/tahun. Sementara itu, (3). Kelembaban udara, untuk budidaya wortel sangat cocok berada pada kisaran 80-90%. Kelembaban udara yang terlalu tinggi justru akan akan merangsang pertumbuhan jamur (cendawan) penyebab penyakit pada umbi wortel. (4). Tanah, sifat spesifik tanah untuk menanam wortel adalah penting yang memiliki tekstur tanah yang baik. Jenis tanah yang cocok untuk membudidayakan wortel yaitu jenis tanah aluvial, andosol, tanah latosol, tanah regosol yang umumnya banyak tersebar di daerah berdataran tinggi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan jenis tanah ini banyak juga dijumpai pada lahan di daerah dataran rendah. Derajat keasaman tanah (pH) tanah yang direkomendasikan supaya tanaman wortel tumbuh dengan baik yaitu berada pada kisaran pH tanah 5,5 - 6,5. Tanah dengan topografi/tingkat kemiringan kurang dari 30% dapat dianggap layak untuk bididaya tanaman wortel. Sebaliknya topografi di atas kemiringan 30% justru dianggap kurang baik untuk membudidaya tanaman wortel ini. (5). Intensitas penyinaran, hal ini sangat berkaitan erat dengan banyak atau sedikitnya sumber cahaya matahari yang langsung mengenai bagian tanaman. Cahaya matahari sangat penting tersedia untuk membantu dalam proses fotosintesis tanaman wortel. Kekurangan cahaya matahari menyebabkan tumbuhan wortel rentan terhadap gangguan proses fotosintesis akibatnya tergangunya pembelahan sel di dalam organ vegetatif dan generatif. Gejala dan indikasi tanaman yang kekurangan penyinaran cahaya matahari dapat ditunjukkan dengan adanya peristiwa etiolasi yakni pertumbuhan tanaman wortel memanjang, kurus, lemah, dan tanaman nampak pucat pasi. Kondisi demikian akan menyebabkan tanaman wortel tidak menghasilkan umbi, dan kalaupun menghasilkan umbi tentu umbinya kecil-kecil dan rentan terinfeksi berbagai penyakit yang menyerang umbi wortel. Jika semakin tinggi intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman wortel maka tentunya akan berpengaruh secara langsung dalam proses pembentukan umbi dan waktu pembungaan. Untuk kegiatan fotosintesis, tanaman wortel membutuhkan penyinaran matahari full 9-10 jam per harinya.
Jenis-Jenis Wortel (Kultivar) Yang Sering Dibudidaya Oleh Petani Wortel
Wortel yang dibudidaya oleh masyarakat petani ternyata beranekaragam. Beberapa jenis (kultivar) wortel yang sering dibudidaya oleh petani diantaranya; (1). Wortel Imperator, yakni wortel yang memiliki umbi bulat dan panjang. Wortel jenis ini memiliki kulit umbi tipis, warna orange (kuning), serta bagian ujung umbinya meruncing seperti kerucut. (2). Nantes, adalah jenis kultivar wortel dari hasil persilangan antara kultivar wortel Imperator dengan kultivar wortel Chantenany. Wortel ini mempunyai ukuran sedang sebesar 2 jari telunjuk orang dewasa, warna kulit umbi kuning gelap, ujung umbi masih tumpul, memiliki kandungan air yang tinggi dibandingkan jenis wortel lainnya. (3). Chantenay, adalah jenis kultivar wortel yang memiliki kulit umbi tebal dan berwarna kuning (orange), bagian ujung umbinya meruncing dengan panjang sekitar 5 inci. Jenis kultivar wortel Chantenay rasanya manis sehingga banyak digemari oleh masyarakat, terutama banyak dimanfaatkan untuk minuman jus buah wortel. Akan tetapi, wortel jenis ini memiliki tekstur luar umbi (kulit umbi) yang sedikit kasar dibandingkan jenis wortel lainnya.
Cara Budidaya Wortel di Kebun dan di Sawah Dengan Hasil Panen Melimpah Ruah
Cara menanam wortel dengan baik dan benar adalah hal mutlak yang wajib dilaksanakan oleh para petani untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas tinggi, mampu bersaing dengan harga di pasaran, serta memiliki hasil panen yang melimpah ruah, serta bobot umbi wortel yang tinggi sehingga faktor tersebut kan menentukan upah yang diperoleh selama proses panen berlangsung. Berikut ini teknik-teknik dasar dalam budidaya menanam wortel baik di lahan perkebunan maupun di area persawahan. Namun, pada dasarnya teknik menanam wortel di kebun dan di sawah adah sama, hanya saja jenis tanahnya mungkin yang berbeda dan sistem irigasi pun tentu perlakuannya berbeda pula.
1. Pembibitan Tanaman Wortel
Dalam proses pembibitan tanaman wortel, ada beberapa hal yang patut untuk diperhatikan yakni bibit wortel harus benar-benar unggul dan sudah teruji tingkat produktivitas panen dari petani-petani wortel terdahulu. Bibit wortel unggul dapat dilihat dari beberapa kriteria seperti bibit tidak cacat, bibit wortel sehat dan berasal dari tanaman indukan wortel yang kuat dan serta tahan terhadap penyakit dan hama tanaman. Upayakan pemilihan bibit wortel harus dari varietas yang berumur pendek, mempunyai daya produksi panen yang tinggi, dan bentuknya seragam. Bibit wortel yang baik dapat dibeli di toko sarana pertanian. Namun banyak juga para petani yang membuat bibit sendiri dengan cara: (1). Memilih tanaman wortel yang tumbuh sehat dan kuat, yakni dengan melihat dan memilih umbi wortel yang sehat (normal), tidak cacat, berwarna kuning jingga, memiliki kulit wortel yang halus dan tidak bopeng, maka umbi seperti ini sangat cocok dijadikan indukan berikutnya. (2). Memangkas tangkai daun yang melekat pada umbi dan sisakan sekitar lebih kurang 10 cm. Lalu memotong ujung umbi sepertiga bagiannya. (3). Menyiapkan lahan semai bibit wortel dengan membuat bedengan-bedengan lahan di kebun atau sawah sesuai keinginan Anda dan tentunya disesuaikan dengan banyaknya wortel yang hendak dibudidaya. (4). Selanjutnya menanam umbi pada lubang yang ada di bedengan-bedengan lahan tersebut dengan jarak tanam 40-60cm, serta kedalaman lubang setinggi 10-12 cm. Namun ingat sebelumnya tanah bedengan harus diberi pupuk kandang/kompos agar proses pertumbuhan bibit wortel dapat tumbuh baik. (5) Setelah itu bibit dirawat dengan pemberian pupuk buatan dari campuran ZA+SP+KCL dengan perbandingan berturut-turut yakni 1:2:2 untuk masing-masing 10 gram/tanaman. Kemudian pupuk yang sudah diberikan pada masing-masing tanaman ditutup dengan tanah tipis. (6). memelihara bibit wortel hingga menghasilkan tangkai buah dan biji dengan jumlah banyak atau tahapan ini memakan waktu setidaknya 3-3,5 bulan. Selanjutnya memetik wortel yang sudah tua/kering, kemudian jemur hingga kering untuk diambil biji-bijinya.
Benih wortel dari hasil persemaian tersebut selanjutnya digosok-gosok dengan kedua telapak tangan agar antara benih satu dengan benih lainnya tidak berlekatan. Benih wortel yang telah dihasilkan kemudian direndam di dalam air dingin atau air hangat (60 derajat celcius) selama 15 menit. Hal semacam ini dilakukan semata-mata untuk mempercepat proses perkecambahan biji wortel tersebut.Selanjutnya tiriskan bibit wortel yang telah direndam hingga cukup kering dan benih wortel siap untuk ditanam.
2. Pengelolaan Tanah Untuk Media Tanam
Pengelolaan tanah untuk media tanam wortel dapat dilakukan dengan cara mencangkul atau membajak tanah sedalam 30-40 cm. Tanah yang sudah dicangkul atau dibajak selanjutnya di beri campuran pupuk kandang/kompos sebanyak 10-12 ton/hektar lahan dibuat alur sedalam lebih kurang 1 cm dengan jarak antar alur 15-20 cm (untuk lahan yang kurang subur). Agar tanah dapat gembur sebaiknya dilakukan pembajakan/pencangkulan kembali. Jika pH tanah di bawah 5, maka dapat melakukan pengapuran dengan menambahkan Dolomit, Calcit, Zeagro pada lahan secara merata.
3. Teknik dan Budidaya Wortel
Teknik budidaya wortel dapat dilakukan dengan cara menaburkan bibit benih wortel di atas bedengan-bedengan kebun atau sawah mengikuti alur/garitan yang sudah ditentukan. Benih wortel yang sudah disebar tersebut kemudian ditutup dengan tanah tipis sedalam 0,5-1 cm. Buatkan pula garitan-garitan dari tempat benih guna meletakkan pupuk dasar. Pupuk yang diberikan tersebut merupakan campuran 400kg TSP dengan 150kg KCL. Lalu menyebarkan pupuk tersebut pada garitasn-garitan di atas bedengan benih selanjutnya tutup dengan tanah tipis. Untuk mencegah supaya benih wortel tidak hanyut terbawa arus hujan, dapat menutup tiap alur dengan pelepah daun pisang kering selama 7-11 hari.
4. Pemeliharaan Dasar Tanaman Wortel
Pemeliharaan dasar tanaman wortel meliputi beberapa cara seperti: (1). Pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan setelah tanam, lakukan penjarangan agar tanaman wortel cepat tumbuh dan subur serta memiliki tingkat produktivitas tinggi. Bersamaan dengan penjarangan, lakukan pula penyiangan terhadap rumput-rumput liar (gulma) di sekitar akar tanaman wortel. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kompetisi perebutan unsur hara antara tanaman wortel dengan gulam yang justru dimenangkan oleh si gulma dan merugikan tanaman wortel. (2). Selama masa pemeliharaan, berikan pula susulan (pada 1 bulan pertama) berupa pupuk urea dan ZA dengan dosis 100kg pupuk urea atau 200kg pupuk Za untuk setiap hektar lahan tanam. Pupuk disebar pada alur atau garitan dangkal atau dapat dilakukan dengan meletakan pupuk tersebut pada lubang pupuk di area dekat akar tanaman wortel. (3). Melakukan penyiraman wortel secara teratur sebanyak 2 kali dalam sehari untuk menjaga agar tanah tetap lembab dan terjaga tingkat ketercukupan kandungan air di dalam akar tanaman wortel tersebut.
5. Kegiatan Panen, Pascapanen, dan Pendistribusian Wortel
Kegiatan panen wortel sebaiknya dilakukan pada umur 100-120 hari (ketika umbi wortel pada ukuran ideal). Alangkah baiknya pemanenan wortel tidak terlalu lama karena dapat menyebabkan umbi wortel menjadi keras, berkatu, dan kualitasnya rendah sehingga terkadang tidak laku terjual. Begitupula dengan pemanenan terlalu awal dapat menghasilkan hasil panen umbi yang kecil-kecil dan produktivitas panen rendah. Cara pemanenan wortel yakni dengan mencabut seluruh tanaman bersama umbinya.
Budidaya Wortel. Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Tanaman wortel yang terpelihara dengan baik akan mampu menghasilkan wortel sekitar 20-36 ton umbi untuk tiap hektar lahan. Hasil panen kemudian diletakan di bawah tempat yang teduh (di atas terpal) kemudian dipaket-paket di dalam karung dengan menyortir (memilih-milih) antara umbi wortel yang busuk (dibuang) dan umbi wortel normal dipisahkan berdasarkan bentuk dan ukurannya, kemudian hasil panen dapat diangkut dengan mobil box untuk dijual di pasaran. Untuk mempermudah proses pengangkutan dan penyimpanan pada saat akan didistribusikan di pasaran sebaiknya potong sebagian tangkai daun dan sisakan sekitar 14-20cm. Ikat pula umbi wortel sehingga praktis untuk diangkut dan dibawa. Harga wortel di pasar Kota Bandarlampung dan Pasar Natar Lampung Selatan berkisar antara harga Rp. 9.000,00-, hingga Rp. 12.000,00 per kilogramnya. Tentu harga-harga ini akan jauh berbeda di daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Demikian penjelasan tentang "Cara budidaya wortel di kebun dan di Sawah Dengan Hasil Panen Melimpah". Semoga bermanfaat. Mari memanfaatkan lahan pertanian untuk membudidaya berbagai jenis tanaman yang berguna untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Hidup petani Indonesia dan ayo menanam.
Cara Budidaya Wortel di Kebun dan di Sawah Dengan Hasil Panen Melimpah
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
1 komentar: