Budidaya SIRIH Melalui STEK BATANG Tanpa Pupuk Anorganik Supaya Menguntungkan Bagi Petani

Pohon Sirih Merah Secara Hidroponik
Foto Original (Pohon Sirih Merah), Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.co.id


Sirih merupakan jenis tanaman merambat yang dahulu sekitaran tahun 1960 banyak tumbuh liar di hutan-hutan Sumatera, hutan Kalimantan, dan beberapa tumbuh di daerah hutan hujan tropik di daerah Sulawesi dan Papua. Namun seiring dengan peralihan alih fungsi lahan hutan menjadi daerah-daerah pemukiman atau daerah pertanian, maka komposisi tumbuhan sirih yang menyusun ekologi hutan semakin berkurang dan kini lebih banyak dibudidaya oleh masyarakat petani itu sendiri, baik di lahan terbuka, area perkebunan, ladang, atau bahkan di halaman-halaman rumah, di pagar-pagar, atau dilakukan menggunakan teknik hidroponik. Seperti diketahui bahwa teknik budidaya tanaman secara hidroponik dilaksanakan tanpa menggunakan media tanah atau substrat berbahan organik, akan tetapi lebih menggunakan batu-batu kerikil, air, dan lainnya. Akan tetapi selain hidroponik, budidaya sirih juga dapat dilakukan secara vergetatif yaitu dengan mengambil bagian tunas batang.

Dalam taksonomi tumbuhan, sirih diberi nama latin yakni Piper betle L . Tanaman sirih jika sepintas diamati maka ciri morfologi bagian luar tubuhnya mirip dengan cabai jawa, kumukus, tanaman lada, atau mirip dengan tumbuhan terna lainnya. Sentra persebaran tanaman sirih baik sirih merah banyak dilakukan hampir di seluruh wilayah di Indonesia, namun budidaya sirih paling terkenal terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Atas dasar itulah, banyak sekali ditemukan tanaman sirih di daerah-daerah di wilayah tropis.

Tentunya tanaman sirih sudah tidak asing di telinga orang Indonesia. Dikarenakan sudah banyak sekali masyarakat petani Indonesia mengetahui cara budidaya Sirih melalui stek batang atau cara vegetatif supaya menguntungkan bagi petani. Organ tanaman sirih banyak digunakan untuk berbagai kepentingan seperti untuk menyembuhkan serta mengatasi berbagai jenis penyakit, diantaranya sebagai berikut;

  • Bagian organ batang sirih: Digunakan untuk mengatasi dan menyembuhkan penyakit disentri/diare, sukar melahirkan, neurastenia, tekanan darah rendah dan darah tinggi (hipertensi), hidung berlendir, asam urat, batuk berdarah, demam, sukar buang air besar pada penderita sakit hati (liver), sakit gigi, susah buang air besar,  kejang perut, perut kembung, mulas, mual, diare, sakit kepala dan yang lainnya;
  • Bagian akar tanaman sirih: Dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit gangguan pencernaan dan npernafasan, ramuan untuk wanita sehabis nifas, stroke, kaku sendi, reumatik, asam urat, dan nyeri pinggang, gagal ginjal, nyeri otot, reumatik, pegal linu;
  • Bagian daun tanaman sirih; Dmanfaatkan untuk penyembuhan sakit gigi, luka memar, kejang perut, untuk obat gatal-gatal, bisul, dan yang lainnya.
Segudang manfaat dari tanaman sirih sangat banyak ditunjukkan dan terbukti turun-temurun mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, sehingga tanaman sirih sangat rekomendasi apabila dibudidaya oleh masyarakat petani untuk menunjang sektor pertanian herbal. Saat ini, mulai banyak para petani nusantara yang menaman sirih melalui cara stek batang yang dirambatkan di batang pohon atau tembok pagar rumah. Supaya dapat menghemat lahan, penanaman dan budidaya sirih dapat dilakukan di pagar halaman rumah atau wilayah lahan terbuka seperti perkebunan, ladang, dan taman-taman perkantoran, sekolah ataupun instansi pemerintahan. 


1. Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Sirih

Tanaman sirih dapat hidup menyesuaikan kondisi lingkungan sekitar, hidupnya secara merambat pada batang kayu atau pagar halaman rumah. Daunnya berwarna hijau muda dan atau terkadang  berwarna hijau tua. Daun berbentuk lembaran membulat  dengan bagian ujungnya lancip. Pertulangan daun tidak seragam, daunnya menyirip-menjari.

Tanaman Sirih di Pagar Rumah Secara Vegetatif dan Hidroponik
Foto Tanaman Sirih di Pagar Rumah Secara Vegetatif dan Hidroponik


Sirih merupakan tanaman asli Indonesia, dapat dibudidaya di area perkebunan, komplek perumahan, ladang, atau daerah-daerah berdataran rendah / dataran tinggi  mencapai 400 - 1.100 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Tanaman ini sangat baik ditumbuhkan di lahan perkebunan hanya dengan menggunakan pupuk organik baik dari pupuk kandang (kotoran ternak yang dikeringkan) maupun pupuk kompos alami. Jenis tanah yang paling cocok untuk budidaya sirih yakni tanah liat cokelat, tanah liat kandungan unsur organik yang cukup.

Tingkat keasaman tanah (pH) bagi pertumbuhan sirih yang ideal yakni kisaran pH 5,3 - 6,7. Suhu lingkungan optimum yaitu 21 - 32 derajat celcius, kelembaban udara 77%, serta curah hujan pertahunnya yaitu berkisar 400 - 1.100 mm/tahun. Faktor curah hujan sangat menentukan tumbuh kembang tanaman ini, sebab tanaman sirih ini saat masa awal tanam haruslah secara intensif disiram serta dilakukan proses pemupukan secara terencana. Rangsangan cahaya matahari amat penting untuk keberlangsungan fotosintesis, dan bercocok tanam sirih alangkah baiknya diterapkan di lahan terbuka yang memiliki ketercukupan penyinaran cahaya matahari penuh sepanjang hari adalah faktor penting supaya tanaman sirih tumbuh sehat sekaligus terbebas dari penyakit tanaman.

2. Penyiapan Bibit Sirih Berkualitas Unggul

Kebanyakan dari masyarakat petani dan pekebun mengembangbiakan sirih melalui berbagai macam alternatif cara, bisa menggunakan cara hidroponik, maupun dengan cara vegetatif menggunakan tunas batang (stek). Kedua cara ini telah banyak digunakan. Akan tetapi, kebanyak petani lebih memilih menggunakan cara vegetatif alasannya adalah untuk segera mempercepat masa panen, meminimalisir anggaran tanam dan pembelian bibit, serta lebih efisien dilihat dari segi waktu, serta memperoleh bibit lanjutan lebih mudah.

Cara memperoleh bibit serai secara vegetatif (melalui tunas batang) yaitu dengan cara mengambil dua utas ruas batang produktif tanaman serai yang telah memiliki akar setidaknya 1-2 tunas akar yang menempel pada substrat di tumbuhan inang (inang, misalnya pada: pagar rumah, batang pohon yang masih hidup/tiang-tiang penyangga). Perlu sekali memastikan bahwa ruas batang yang hendak dijadikan bibit tidak terlalu tua dan harus terlihat cukup muda agar lebih baik. Setelah ruas tunas batang diambil, lalu selanjutnya batang stek sirih lalu disiram menggunakan air bersih sampai benar-benar terlihat segar, lalu simpan ditempat sejuk, kering, dan aman selama satu malam (24 jam), dan keesokan harinya barulah batang stek sirih tersebut ditanam dalam pot polybag plastik.

3. Penanaman Stek Batang Sirih

Caranya penanaman stek batang sirih yaitu pertama-tama siapkanlah wadah polybag sesuai jumlah batang stek sirih yang hendak dibudidaya. 1 batang stek hanya akan ditanam untuk 1 wadah polybag saja. Siapkan juga tanah liat yang telah dicampur dengan pupuk kandang kotoran sapi kering (fermentasi) atau tahi ayam dengan perbandingan 1:1, setelah tercampur selanjutnya masukkan ke tiap-tiap polybag yang telah disiapkan. Lalu, buat lubang tanam di tiap-tiap wadah polybag, lalu tancapkan batang stek sirih tadi ke tiap-tiap polybag yang telah terisi tanah campuran tadi, lalu siram batang stek secara rutin pada waktu pagi dan sore hari selama 0 - 3 minggu. Umumnya saat tanaman beruur 1 bulan, tunas-tunas daun dan pucuk batang tanaman telah tumbuh serta tinggal menunggu supaya tanaman beranjak dewasa hingga umur 1,5 - 3 bulan atau bahkan lebih. Pada usia tanam 2 - 2,5 bulan umumnya sangatlah ideal jika batang stek yang telah tumbuh tersebut langsung dipindahkan di lahan terbuka seperti di area kebun, perlandangan, dan area halaman sekitar rumah.

Untuk menanam batang stek dilahan terbuka, direkomendasikan lahan terbuka tersebut setidaknya harus berisi tanaman tingkat tinggi yang digunakan sebagai tiang pemanjat untuk rambatan tanaman sirih. Tiang rambatan yang dimaksud seperti pagar tembok di sekitar halaman rumah, pohon kelapa, rambutan, bebatuan tebing, dan lainnya. Namun, untuk menghemat lahan, sebaiknya budidaya tanaman sirih dilakukan dengan merambatkan batang tanaman sirih langsung ke pagar-pagar pembatas rumah. Hal ini sangat terbukti lebih efisien, serta teknik ini akan jauh lebih menguntungkan dan prakis diimplementasikan dalam pertanian organik di lahan sempit (sangat rekomendasi untuk masyarakat pekebun yang tinggal di wilayah perkotaan).

Apabila tiang rambatan telah ditentukan (misalnya dengan pagar tembok rumah), maka langkah selanjutnya adalah membuat lubang tanam di bawah pagar tembok tersebut (lihat gambar di atas), lalu membuat setidaknya 2 lubang tanam setinggi 10 - 20 cm, dan serta panjang - lebar tanaman yaitu 10 - 15 cm. Perlu diingat untuk dasar lubang tanam diberi pupuk kotoran ternak (Saya sendiri rekomendasikan gunakan saja pupuk kotoran ayam/itik sebab pupuk tersebut lebih banyak mengandung unsur Nitrogen (N) yang amat baik bagi pertumbuhan daun, organ akar, maupun batang). Selanjutnya adalah memotong/mengeluarkan bibit stek batang tadi dari polybag, kemudian membenamkan bagian batang tanaman yang sudah distek tersebut ke dalam tanah yang telah disediakan, lalu kemudian menutup dengan tanah galian di atasnya. Langkah terakhir yaitu kegiatan rutin penyiraman tanaman sirih dengan 1-2 Liter air supaya suhu dan kelembaban tanah di lingkungan penanaman tetap terjaga baik.

4. Perawatan Dasar Tanaman Sirih

Sirih yang telah ditanam harus secara intensif dirawat dan serta dikontrol pertumbuhannya. Jika terdapat tanaman yang mati mendadak atau pertumbuhan terganggu karena sebab hama dan faktor lainnya maka lakukan penyulaman dan menggantinya dengan tanaman stek yang masih baru. Selanjutnya adalah proses penyiangan tanaman dengan cara membasmi rumput liar (gulma) dikoret atau dicabut menggunakan tangan yang sebelumnya mengenakan sarung tangan. Ingat bahwa jangan sekali-kali menggunakan herbisida untuk mematikan rumput liar di sekitar tanaman sirih, sebab jika ini sampai terjadi maka senyawa kimia pada herbisida akan mengganggu laju pertumbuhan tanaman, terutama saat bersentuhan dengan daun sirih, maka daun akan menguning lalu mati. Pemupukan organik (dengan pupuk kandang) sebaiknya dilakukan ketika tanaman sirih sudah mulai tumbuh merambat pada tiang penyangga.

Tanaman Sirih Mulai Merambat di Pagar Rumah
Foto Oleh: guruilmuan.blogspot.co.id, (Tanaman Sirih Mulai Merambat di Pagar Rumah).


Pemupukan untuk tanaman sirih paling ampuh yakni menggunakan pupuk organik cair (POC) yakni dengan mencampurkan kotoran sapi/ternak lainnya setengah matang+kering (sebanyak 0,5 kg) dengan 2 Liter air bersih, lalu dikoc0k sampai benar-benar larut, lalu gunakan POC ini dengan cara menyemprotkan pada bagian akar, daun, serta batang tanaman sirih yang telah merambat pada substrat (media tanam). Lakukanlah penyemprotan dengan pupuk cair ini setidaknya selama satu bulan sekali selama setahun agar pertumbuhan dan perkembangan organ tanaman sirih tetap terjaga dengan baik dan menguntungkan saat panen nantinya (daunnya lebat-lebat dan nampak segar). Selain itu, ingat pula bahwa dalam proses budidaya dan penanaman sirih tidak ada istilah pemangkasan atau perampelan, sebab sirih akan mempunyai tunas-tunas produktif yang selain akan menghasilkan tanaman baru yang juga terbukti mampu menghasilkan daun-daun yang lebat tiap musimnya.


5. Kegiatan Panen dan Pasca Panen Sirih Serta Pemasaran

Panen sirih dilakukan terlihat daunnya sudah menebal, lebar, dan juga berwarna hijau muda/hijau tua. Daun sirih dipetik manual menggunakan tangan, lalu daunnya dimasukan ke wadah bakul yang terbuat dari anyaman bambu. Sebelum dipasarkan, daun sebaiknya disimpan lemari pendingin, atau disiram satu kali sehari sebelum dijual keesokan harinya. Tujuan penyiraman daun sirih supaya daun yang sudah dipanen tidak mudah rusak oleh suhu tinggi (terlalu panas), juga memperlambat masa penuaan pada daun saat diedarkan.

Umumnya, daun sirih yang dijual dipasaran dijajakan per buntel atau dipaket dalam plastik-plastik ukuran kecil. Berdasarkan informasi terkini, harga daun sirih basah di pasaran wilayah kota Bandar Lampung serta di Pasar Natar Lampung Selatan yakni sekitar Rp. 6.000,00,- -hingga Rp.8.000,00,- rupiah. Harga ini sangat terjangkau, sebab pertanian sirih tergolong pertanian yang berprospek cerah dan laku keras di pasaran. Konsumen biasanya akan membeli secara langsung kepada petani yang bersangkutan sesuai kebutuhan, semisal konsumen terkadang hanya ingin membutuhkan bagian akar (radix), batangnya saja, buah saja, atau bagian daun untuk kepentingan penyembuhan berbagai penyakit tertentu.

Pada rentang aktivitas atau kegiatan panen dan pasca panen sirih biasanya para petani holtikultur sembari mencari-cari kembali tunas ataupun ruas batang sirih yang akan dijadikan cikal-bakal individu baru untuk dikembangbiakan secara vegetatif melalui stek batang.

Demikian informasi perkebunan tentang: "Cara Budidaya Sirih Melalui Stek Batang Tanpa Pupuk Organik Supaya Menguntungkan Petani". Semoga yang sudah disampaikan pada ulasan di atas bermanfaat. Jangan lupa sebarkan info ini kepada rekan petani Anda yang lainnya. Mari bersama-sama kita membudidaya tanaman di lingkungan tempat tinggal kita. Salam budidaya pertanian. Ayo menanam dan warnai Indonesia dengan kegiatan pertanian modern.

Artikel Terbaru

Budidaya SIRIH Melalui STEK BATANG Tanpa Pupuk Anorganik Supaya Menguntungkan Bagi Petani
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar