Dalam perawatan tanaman, pendangiran dan penyiangan mutlak dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang lebih optimal. Tanpa penyiangan dan pendangiran, mungkin pertumbuhan tanaman akan kurang baik, bahkan bisa jadi tanaman rawan terhadap serangan hama dan penyakit.
Hama dan penyakit merupakan agen hayati yang keberadaannya tidak diharapkan oleh petani dan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan hama maupun penyakit seringkali dikait-kaitkan dengan lahan tanam yang tidak bersih, banyak gulma, dan kurang terurus. Maka dari itu, melakukan penyiangan atau mengoret dan membersihkan lahan dari gulma adalah pilihan tepat.
Selain penyiangan, kegiatan pendangiran juga penting dilakukan untuk memastikan lahan/tanah bedengannya tetap gembur sehingga banyak mikroorganisme tanah yang ada di dalamnya. Mikroorganisme tanah seperti cacing tanah memang sangat bagus sekali untuk menjadikan lahan tanam menjadi subur.
Untuk cara pendangiran dan penyiangan baik pada tanaman tomat, mentimun dan tanaman palawija pada dasarnya adalah sama. Kegiatan penyiangan dengan cara mencabut dan membersihkan lahan tanam (bedengan) dari pertumbuhan gulma/rumput liar berlebih. Sementara itu, pendangiran dilakukan dengan cara menggemburkan lahan tanam secara berkala untuk mendapatkan hasil tanam yang berkualitas.
Jika dalam pembasmian rumput kurang efektif dengan cara dicabut, maka bisa dengan terpaksa memakai herbisida kimiawi yang banyak dijual di pasaran. Setelah perlakuan, usahakan tidak lupa untuk melakukan pengolahan lahan/pendangiran untuk memastikan bahwa tanahnya gembur tidak tandus seperti di awal.
Dengan melakukan pendangiran dan penyiangan, maka akan memastikan bahwa kualitas lahan dan tanaman dapat semakin bagus untuk musim tanam berikutnya. Silakan baca juga: Cara Memperbaiki Struktur Tanah yang Rusak, Tandus dan Gersang.
Hama dan penyakit merupakan agen hayati yang keberadaannya tidak diharapkan oleh petani dan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan hama maupun penyakit seringkali dikait-kaitkan dengan lahan tanam yang tidak bersih, banyak gulma, dan kurang terurus. Maka dari itu, melakukan penyiangan atau mengoret dan membersihkan lahan dari gulma adalah pilihan tepat.
Selain penyiangan, kegiatan pendangiran juga penting dilakukan untuk memastikan lahan/tanah bedengannya tetap gembur sehingga banyak mikroorganisme tanah yang ada di dalamnya. Mikroorganisme tanah seperti cacing tanah memang sangat bagus sekali untuk menjadikan lahan tanam menjadi subur.
Tanaman tomat subur dan berbuah lebat karena lahan tanam terbebas dari gulma (Dokumentasi foto oleh: Wahid Priyono, S.Pd.) |
Untuk cara pendangiran dan penyiangan baik pada tanaman tomat, mentimun dan tanaman palawija pada dasarnya adalah sama. Kegiatan penyiangan dengan cara mencabut dan membersihkan lahan tanam (bedengan) dari pertumbuhan gulma/rumput liar berlebih. Sementara itu, pendangiran dilakukan dengan cara menggemburkan lahan tanam secara berkala untuk mendapatkan hasil tanam yang berkualitas.
Tanaman tomat subur dengan lahan bebas gulma dan tanahnya gembur tercukupi nutrisi. (Dokumentasi Oleh: Wahid Priyono,S.Pd.) |
Jika dalam pembasmian rumput kurang efektif dengan cara dicabut, maka bisa dengan terpaksa memakai herbisida kimiawi yang banyak dijual di pasaran. Setelah perlakuan, usahakan tidak lupa untuk melakukan pengolahan lahan/pendangiran untuk memastikan bahwa tanahnya gembur tidak tandus seperti di awal.
Dengan melakukan pendangiran dan penyiangan, maka akan memastikan bahwa kualitas lahan dan tanaman dapat semakin bagus untuk musim tanam berikutnya. Silakan baca juga: Cara Memperbaiki Struktur Tanah yang Rusak, Tandus dan Gersang.
Cara Pendangiran dan Penyiangan Pada Tanaman Tomat, Cabe, Mentimun, dan Palawija Lainnya
4/
5
Oleh
Wahid Priyono