Pada dasarnya tanaman mentimun (timun) juga membutuhkan perawatan tanaman secara baik dan benar. Perawatan secara tepat tentu saja bertujuan agar tanaman mampu tumbuh subur, serta mampu menghasilkan buah dalam jumlah banyak.
Perawatan tanaman timun sebenarnya sama saja dengan perawatan tanaman jenis lainnya. Hal ini meliputi beberapa komponen penting seperti: penyiraman, penggemburan lahan/tanah tempat pembudidayaan, pendangiran, pemberantasan hama dan penyakit jika diperlukan. Namun, secara umum gejala yang paling sering menyerang tanaman mentimun yakni adanya hama serta penyakit yang menyertainya. Selain itu, gulma atau rumput-rumput liar yang tumbuh di lahan bedengan juga menjadi inang/sarang bagi hama dan penyakit untuk bereproduksi, serta bersarang di bagian tajuk daun, batang, maupun di bagian semak belukarnya.
Serangan hama dan penyakit juga bervariasi dari satu tanaman dengan tanaman lainnya. Biasanya serangan hama akan terlanjur parah jika tidak ditangani secara baik. Berikut ini tips cara mencegah tumbuhan mentimun (timun) dari serangan gulma, hama, dan penyakit.
1. Mencegah Tanaman Mentimun dari Serangan Gulma Secara Alami
Untuk mencegah/menanggulangi tanaman mentimun dari pertumbuhan gulma yang banyak, maka langkah yang harus anda siapkan adalah mengambil beberapa tumpuk tanaman ilalang yang baru diambil lalu diletakan di atas lahan yang ada gulmanya. Biarkan ilalang tersebut menjadi kering dan tetap ada di lahan mentimun anda hingga panen.
Perlu anda ketahui bahwa, tanaman ilalang (nama latin: Imperata cylindrica) ini mengandung suatu senyawa kimia yang disebut "zat alelopati". Senyawa/zat alelopati ini tidak disukai oleh gulma, sehingga gulma tidak akan mampu tumbuh dan berkembang jika di lahan mentimun anda terdapat tumpukan ilalang. Silakan anda mencoba ya bapak/ibu tani, semoga berhasil. Dan tentu saja saya akan ikut senang jika anda berhasil mengaplikasikan cara saya di atas. Baca juga: Cara Ampuh Menghambat Pertumbuhan Gulma dengan Alang-Alang yang Dikeringkan.
2. Mencegah Tanaman Mentimun dari Serangan Hama dan Penyakit
Tanaman mentimun juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit ini biasanya menyerang bagian organ tanamannya. Dan yang paling sering diserang adalah bagian organ daun dan batang mudanya. Beberapa organ akar mungkin terserang, namun hanya sebatas diakibatkan karena jamur/cendawan parasit.
Jika tanaman mentimun anda terserang hama dan penyakit maka langkah yang dapat anda tempuh bisa menggunakan biopestisida alamiah/buatan dan pestisida kimiawi buatan pabrik.
Untuk pestisida alamiah, anda bisa menggunakan batang brotowali yang banyak ditemukan di area perkebunan tropis (batang brotowali rasanya pahit sekali). Cara membuat biopestisidanya adalah: 20 batang brotowali yang sudah tua (panjang 60 cm) dipotong-potong lalu ditumbuk hingga halus. Setelah itu dicampur dengan 10 Liter air. Kemudian diaduk-aduk sampai rata, dan kemudian diperam/difermentasikan selama 3x24 jam. Setelah diperam, kemudian larutan brotowali tersebut sudah bisa digunakan yaitu dengan cara disemprotkan pada bagian daun/batang/akar tanaman yang terserang hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya menggunakan alat/tangki penyemprotan agar hasilnya lebih efektif.
Hama seperti ulat, wereng, walang sangit, dan sejenisnya juga bisa diusir dengan biopestisida seperti kristal BT yang mengandung bakteri Bacillus thurungiensis. Kristal BT ini biasanya dijual di toko pertanian tertentu dan di dinas pertanian biasanya ada. Cara aplikasinya yaitu dengan menyampurkan kristal BT dengan air sehingga terbentuklah larutan BT. Larutan BT kemudian disemprotkan pada organ tanaman (misalnya daun, batang, dll) yang terserang hama ulat tersebut. Larutan kristal BT ini akan dimakan oleh ulat, dan di dalam sistem pencernaan ulat tersebut maka kristal BT yang bersifat toksik/racun akan merusak struktur organ pencernaan ulat, lalu ulat akan mati karena mengalami dehidrasi dan kekeringan pada organ pencernaannya.
Pemberantasan hama dan penyakit yang paling umum dilakukan yaitu dengan penggunaan pestisida kimiawi buatan pabrik. Hal ini memang terlihat simpel, yaitu petani tinggal membeli saja pada agen/penjual pestisida tersebut. Akan tetapi pestisida kimiawi ini mampu menimbulkan efek pencemaran tanah, air, dan udara. Paling sering ditemukan di lapangan yaitu terjadinya pencemaran air dan tanah, sehingga aerasi tanah semakin buruk dan pada akhirnya menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroba tanah dalam meningkatkan kesuburan tanaman. Anda bisa membeli pestisida kimiawi tersebut di toko pertanian dan langsung konsultasi dengan penjual. Pembelian pestisida kimiawi tersebut tentu harus sesuai dengan jenis hama/penyakit, serta dosis juga harus disesuaikan secara tepat.
Aplikasi/penggunaan biopestisida yang sudah dijelaskan di atas juga bisa diterapkan pada tanaman selain mentimun seperti: tomat, cabe, bengkoang, padi, jagung, pare, gambas, sawi, kangkung darat/kangkung air, kubis, jeruk, semangka, wortel, brokoli, strawberry, buncis, kacang tanah, kacang panjang, kedelai, dan tanaman hortikulturan jenis lainnya.
Silakan anda pelajari juga artikel pertanian dari saya berikut ini: Dosis Pupuk NPK 16-16-16 untuk Tanaman Buah Kelengkeng Semua Umur.
Perawatan tanaman timun sebenarnya sama saja dengan perawatan tanaman jenis lainnya. Hal ini meliputi beberapa komponen penting seperti: penyiraman, penggemburan lahan/tanah tempat pembudidayaan, pendangiran, pemberantasan hama dan penyakit jika diperlukan. Namun, secara umum gejala yang paling sering menyerang tanaman mentimun yakni adanya hama serta penyakit yang menyertainya. Selain itu, gulma atau rumput-rumput liar yang tumbuh di lahan bedengan juga menjadi inang/sarang bagi hama dan penyakit untuk bereproduksi, serta bersarang di bagian tajuk daun, batang, maupun di bagian semak belukarnya.
Serangan hama dan penyakit juga bervariasi dari satu tanaman dengan tanaman lainnya. Biasanya serangan hama akan terlanjur parah jika tidak ditangani secara baik. Berikut ini tips cara mencegah tumbuhan mentimun (timun) dari serangan gulma, hama, dan penyakit.
1. Mencegah Tanaman Mentimun dari Serangan Gulma Secara Alami
Untuk mencegah/menanggulangi tanaman mentimun dari pertumbuhan gulma yang banyak, maka langkah yang harus anda siapkan adalah mengambil beberapa tumpuk tanaman ilalang yang baru diambil lalu diletakan di atas lahan yang ada gulmanya. Biarkan ilalang tersebut menjadi kering dan tetap ada di lahan mentimun anda hingga panen.
Perlu anda ketahui bahwa, tanaman ilalang (nama latin: Imperata cylindrica) ini mengandung suatu senyawa kimia yang disebut "zat alelopati". Senyawa/zat alelopati ini tidak disukai oleh gulma, sehingga gulma tidak akan mampu tumbuh dan berkembang jika di lahan mentimun anda terdapat tumpukan ilalang. Silakan anda mencoba ya bapak/ibu tani, semoga berhasil. Dan tentu saja saya akan ikut senang jika anda berhasil mengaplikasikan cara saya di atas. Baca juga: Cara Ampuh Menghambat Pertumbuhan Gulma dengan Alang-Alang yang Dikeringkan.
Zat Alelopati pada Ilalang Mencegah Pertumbuhan Gulma Pada Tanaman Cabe (Photo Hasil Praktek Saya) |
2. Mencegah Tanaman Mentimun dari Serangan Hama dan Penyakit
Tanaman mentimun juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit ini biasanya menyerang bagian organ tanamannya. Dan yang paling sering diserang adalah bagian organ daun dan batang mudanya. Beberapa organ akar mungkin terserang, namun hanya sebatas diakibatkan karena jamur/cendawan parasit.
Jika tanaman mentimun anda terserang hama dan penyakit maka langkah yang dapat anda tempuh bisa menggunakan biopestisida alamiah/buatan dan pestisida kimiawi buatan pabrik.
Untuk pestisida alamiah, anda bisa menggunakan batang brotowali yang banyak ditemukan di area perkebunan tropis (batang brotowali rasanya pahit sekali). Cara membuat biopestisidanya adalah: 20 batang brotowali yang sudah tua (panjang 60 cm) dipotong-potong lalu ditumbuk hingga halus. Setelah itu dicampur dengan 10 Liter air. Kemudian diaduk-aduk sampai rata, dan kemudian diperam/difermentasikan selama 3x24 jam. Setelah diperam, kemudian larutan brotowali tersebut sudah bisa digunakan yaitu dengan cara disemprotkan pada bagian daun/batang/akar tanaman yang terserang hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya menggunakan alat/tangki penyemprotan agar hasilnya lebih efektif.
Hama seperti ulat, wereng, walang sangit, dan sejenisnya juga bisa diusir dengan biopestisida seperti kristal BT yang mengandung bakteri Bacillus thurungiensis. Kristal BT ini biasanya dijual di toko pertanian tertentu dan di dinas pertanian biasanya ada. Cara aplikasinya yaitu dengan menyampurkan kristal BT dengan air sehingga terbentuklah larutan BT. Larutan BT kemudian disemprotkan pada organ tanaman (misalnya daun, batang, dll) yang terserang hama ulat tersebut. Larutan kristal BT ini akan dimakan oleh ulat, dan di dalam sistem pencernaan ulat tersebut maka kristal BT yang bersifat toksik/racun akan merusak struktur organ pencernaan ulat, lalu ulat akan mati karena mengalami dehidrasi dan kekeringan pada organ pencernaannya.
Pemberantasan hama dan penyakit yang paling umum dilakukan yaitu dengan penggunaan pestisida kimiawi buatan pabrik. Hal ini memang terlihat simpel, yaitu petani tinggal membeli saja pada agen/penjual pestisida tersebut. Akan tetapi pestisida kimiawi ini mampu menimbulkan efek pencemaran tanah, air, dan udara. Paling sering ditemukan di lapangan yaitu terjadinya pencemaran air dan tanah, sehingga aerasi tanah semakin buruk dan pada akhirnya menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroba tanah dalam meningkatkan kesuburan tanaman. Anda bisa membeli pestisida kimiawi tersebut di toko pertanian dan langsung konsultasi dengan penjual. Pembelian pestisida kimiawi tersebut tentu harus sesuai dengan jenis hama/penyakit, serta dosis juga harus disesuaikan secara tepat.
Aplikasi/penggunaan biopestisida yang sudah dijelaskan di atas juga bisa diterapkan pada tanaman selain mentimun seperti: tomat, cabe, bengkoang, padi, jagung, pare, gambas, sawi, kangkung darat/kangkung air, kubis, jeruk, semangka, wortel, brokoli, strawberry, buncis, kacang tanah, kacang panjang, kedelai, dan tanaman hortikulturan jenis lainnya.
Silakan anda pelajari juga artikel pertanian dari saya berikut ini: Dosis Pupuk NPK 16-16-16 untuk Tanaman Buah Kelengkeng Semua Umur.
Cara Mencegah Tumbuhan Mentimun (Timun) & Cabe Dari Serangan Gulma, Hama, dan Penyakit
4/
5
Oleh
Wahid Priyono