Tanaman mentimun yang baru berkecambah/tumbuh, biasanya seringkali mengalami pada bagian akar bahkan batang dan daunnya layu. Kejadian semacam ini muncul secara tiba-tiba bisa karena faktor cuaca ekstrem, jenis tanah, jumlah kandungan hara dalam tanah, jumlah kandungan air, jumlah pupuk, dan lain sebagainya.
1. Faktor Cuaca dan Suhu
Cuaca yang ekstrem, terkadang membuat fisiologis tanaman terganggu. Apalagi jika cuaca panas dengan suhu terlalu tinggi juga dapat menyebabkan enzim pada tumbuhan mengalami denaturasi/sisi aktif enzim menjadi rusak. Rusaknya enzim inilah dapat membuat fisiologis tanaman menjadi kacau. Akibatnya akar, batang, daun, dan buah pada mentimun menjadi layu, bahkan bisa berujung kepada kematian jaringan tanaman.
2. Jenis Tanah
Jenis tanah juga menjadi faktor penentu kesuburan tanaman. Jika jenis tanah tidak cocok, atau pH tanahnya terlalu asam, biasanya fisiologis tanaman menjadi terganggu, dan pada akhirnya akar, batang, daun, serta bunga/buahnya menjadi layu.
Solusi: pastikan bahwa pH tanah sesuai dengan jenis tanaman yang hendak ditanam. Jika pH/tingkat keasaman tanah terlalu tinggi (pH 1-5), maka anda bisa menetralkannya dengan cara memberikan kapur dolomit saat pengolahan tanah. Campurkan kapur dolomit pada saat pembajakan lahan dan pembentukan lahan bedengan.
3. Jumlah Kandungan Hara, Pupuk dalam Tanah
Kebanyakan dalam pemberian pupuk baik pupuk organis maupun anorganis juga memengaruhi kualitas organ tanaman. Pupuk harus diberikan dalam dosis yang tepat pada tanaman. Artinya, tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan.
Pada masa tumbuh bibit di awal perkecambahannya, maka sebaiknya pemupukan harus dilakukan secara berhati-hati. Perhatikan waktu pemberian, dosis, dan berikan sesuai tingkat umur tanaman.
Terkadang ada beberapa tanaman yang tidak menyukai beberapa jenis hara yang terkandung dalam pupuk, dan jika diaplikasikan, maka tanaman bisa langsung layu, mati, bahkan tidak adaptif.
Solusi: Pilih jenis pupuk sesuai dosis per umur tanaman. Berikan pupuk secukupnya sesuai tingkatan umurnya.
4. Jumlah Kandungan Air
Curah hujan yang terlalu tinggi juga tidak bagus untuk tanaman. Terkadang hal ini menghambat pertumbuhan dengan ciri tanaman menjadi lebih rentan mengalami kebusukan pada bagian batang, akar, daun, bahkan tanaman mentimun menjadi mudah layu, dan efek buruknya adalah tanaman mati.
Solusi: Lakukan pengaturan drainase air secara baik, kapan jumlah air yang banyak harus menggenangi lahan bedengan, dan sebaiknya menggunakan perangkat mulsa plastik untuk menjaga tingkat kelembaban tanah agar stabil. Hal ini tentu saja akan menguntungkan tanaman. Silakan baca juga: Cara Budidaya Mentimun Organik Agar Cepat Berbuah Lebat.
Buah Mentimun Berbuah Lebat dan Subur Tanpa Kelayuan Pada Akarnya. (guruilmuan.blogspot.co.id). |
1. Faktor Cuaca dan Suhu
Cuaca yang ekstrem, terkadang membuat fisiologis tanaman terganggu. Apalagi jika cuaca panas dengan suhu terlalu tinggi juga dapat menyebabkan enzim pada tumbuhan mengalami denaturasi/sisi aktif enzim menjadi rusak. Rusaknya enzim inilah dapat membuat fisiologis tanaman menjadi kacau. Akibatnya akar, batang, daun, dan buah pada mentimun menjadi layu, bahkan bisa berujung kepada kematian jaringan tanaman.
2. Jenis Tanah
Jenis tanah juga menjadi faktor penentu kesuburan tanaman. Jika jenis tanah tidak cocok, atau pH tanahnya terlalu asam, biasanya fisiologis tanaman menjadi terganggu, dan pada akhirnya akar, batang, daun, serta bunga/buahnya menjadi layu.
Solusi: pastikan bahwa pH tanah sesuai dengan jenis tanaman yang hendak ditanam. Jika pH/tingkat keasaman tanah terlalu tinggi (pH 1-5), maka anda bisa menetralkannya dengan cara memberikan kapur dolomit saat pengolahan tanah. Campurkan kapur dolomit pada saat pembajakan lahan dan pembentukan lahan bedengan.
3. Jumlah Kandungan Hara, Pupuk dalam Tanah
Kebanyakan dalam pemberian pupuk baik pupuk organis maupun anorganis juga memengaruhi kualitas organ tanaman. Pupuk harus diberikan dalam dosis yang tepat pada tanaman. Artinya, tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan.
Pada masa tumbuh bibit di awal perkecambahannya, maka sebaiknya pemupukan harus dilakukan secara berhati-hati. Perhatikan waktu pemberian, dosis, dan berikan sesuai tingkat umur tanaman.
Terkadang ada beberapa tanaman yang tidak menyukai beberapa jenis hara yang terkandung dalam pupuk, dan jika diaplikasikan, maka tanaman bisa langsung layu, mati, bahkan tidak adaptif.
Solusi: Pilih jenis pupuk sesuai dosis per umur tanaman. Berikan pupuk secukupnya sesuai tingkatan umurnya.
4. Jumlah Kandungan Air
Curah hujan yang terlalu tinggi juga tidak bagus untuk tanaman. Terkadang hal ini menghambat pertumbuhan dengan ciri tanaman menjadi lebih rentan mengalami kebusukan pada bagian batang, akar, daun, bahkan tanaman mentimun menjadi mudah layu, dan efek buruknya adalah tanaman mati.
Solusi: Lakukan pengaturan drainase air secara baik, kapan jumlah air yang banyak harus menggenangi lahan bedengan, dan sebaiknya menggunakan perangkat mulsa plastik untuk menjaga tingkat kelembaban tanah agar stabil. Hal ini tentu saja akan menguntungkan tanaman. Silakan baca juga: Cara Budidaya Mentimun Organik Agar Cepat Berbuah Lebat.
Akar, Batang, Daun dan Buah Mentimun Layu dan Cara Mengatasinya
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
2 komentar
Terima kasih solusinya pak
ReplyHallo pak Nailul Huda, sama-sama ya pak. Terimakasih telah setia membaca tulisan saya di blog guruilmuan ini. Terimakasih dan salam kenal.
Reply