Terkadang, petani seringkali mengamati tumbuhnya gulma (rumput liar) di dekat tanaman yang mereka budidaya. Namun, tidak banyak dari petani tersebut yang hendak langsung membersihkan gulma, walau jumlahnya masih sedikit. Sebab, jika tidak dibuang/dibersihkan, maka gulma bisa menjadi sarang bagi hama dan penyakit untuk berkembang. Gulma adalah parasit bagi tanaman budidaya, sebab alasan pertama yang dapat masuk akal adalah gulma bisa menjadi kompetitor bagi tanaman budidaya.
Pengalaman-pengalaman para petani di daerah sering menyiratkan tentang sulitnya penanganan gulma di sawah maupun di ladang, area perkebunan yang memang terkhusus ditanami jenis tanaman pangan seperti jagung, kedelai, dan tanaman kacang-kacangan lainnya. Dan jenis gulma pada jagung, kedelai, dan tanaman kacang-kacangan umumnya jenis gulma berkayu keras, seperti ilalang terkadang sulit dicabut, dan kalaupun berhasil dicabut, terkadang akar gulma masih tertinggal di dalam tanah.
Lain halnya pada tanaman sayur dan buah, seperti pada tanaman labu, terong, cabe, tomat, dan mentimun. Umumnya, tanaman tersebut ditanam di lahan perkebunan terbuka atau di areal persawahan yang tercukupi dengan kandungan air dari saluran irigasi. Jenis gulma yang sering menyerang pada tanaman terong, cabe, tomat, dan mentimun umumnya gulma dengan batang berair seperti krokot, meniran, dan jarang dijumpai adanya gulma ilalang yang terkadang meninggalkan stolon yang bisa tumbuh kembali.
Curah hujan yang cukup tinggi bisa menjadi penyebab munculnya gulma dalam skala besar-besaran. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari petani untuk melakukan penyiangan dini sambil tetap mengamati pertumbuhan dan perkembangan tanamannya. Air hujan bisa menyebabkan spora atau tepung sari gulma berkecambah lebih cepat, karena mudahnya air terserap pada sel-sel biji. Sehingga sangat wajar jika musim hujan tanaman terong, cabe, tomat, dan mentimun seringkali lahan bedengannya ditumbuhi gulma.
Ada beberapa kiat/cara/langkah-langkah untuk mencegah dan membersihkan gulma pada tanaman labu, terong, cabe, tomat, dan mentimun seperti:
Pengalaman-pengalaman para petani di daerah sering menyiratkan tentang sulitnya penanganan gulma di sawah maupun di ladang, area perkebunan yang memang terkhusus ditanami jenis tanaman pangan seperti jagung, kedelai, dan tanaman kacang-kacangan lainnya. Dan jenis gulma pada jagung, kedelai, dan tanaman kacang-kacangan umumnya jenis gulma berkayu keras, seperti ilalang terkadang sulit dicabut, dan kalaupun berhasil dicabut, terkadang akar gulma masih tertinggal di dalam tanah.
Tanaman Labu Berbuah Lebat, Bebas dari Gulma. Photo Original by: Wahid Priyono & Ragil Alsabah Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). |
Lain halnya pada tanaman sayur dan buah, seperti pada tanaman labu, terong, cabe, tomat, dan mentimun. Umumnya, tanaman tersebut ditanam di lahan perkebunan terbuka atau di areal persawahan yang tercukupi dengan kandungan air dari saluran irigasi. Jenis gulma yang sering menyerang pada tanaman terong, cabe, tomat, dan mentimun umumnya gulma dengan batang berair seperti krokot, meniran, dan jarang dijumpai adanya gulma ilalang yang terkadang meninggalkan stolon yang bisa tumbuh kembali.
Curah hujan yang cukup tinggi bisa menjadi penyebab munculnya gulma dalam skala besar-besaran. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari petani untuk melakukan penyiangan dini sambil tetap mengamati pertumbuhan dan perkembangan tanamannya. Air hujan bisa menyebabkan spora atau tepung sari gulma berkecambah lebih cepat, karena mudahnya air terserap pada sel-sel biji. Sehingga sangat wajar jika musim hujan tanaman terong, cabe, tomat, dan mentimun seringkali lahan bedengannya ditumbuhi gulma.
Ada beberapa kiat/cara/langkah-langkah untuk mencegah dan membersihkan gulma pada tanaman labu, terong, cabe, tomat, dan mentimun seperti:
- Selalu menggunakan mulsa plastik saat membudidaya tanaman hortikultura buah mapun sayuran. Mulsa plastik mencegah pertumbuhan gulma, sehingga akan lebih memudahkan petani saat perawatan tanaman;
- Buatlah bedengan dengan tinggi di atas 30 cm, hal ini untuk mencegah supaya spora/tepung sari gulma tidak mudah dibawa oleh serangga. Jika terkena air, maka tepung sari akan berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman gulma dewasa yang sifatnya parasit pada tanaman pertanian;
- Perhatikan kelembaban lahan bedengan. Lahan bedengan sebaiknya tidak terlalu basah/lembab, sebab dapat memicu munculnya gulma. Atur ketinggian air tidak lebih dari 1/3 tinggi bedengan;
- Lakukan penyiangan pada gulma dengan cara mengoret gulma secara tuntas sampai pada akarnya. Jika tidak, maka akarnya tertinggal dan akan muncul tunas baru. Gunakan pencong/alat penyiangan lainnya yang relevan;
- Jika gulma sudah dikoret atau dibersihkan, silakan bisa langsung dibakar atau dikumpulkan terlebih dahulu pada bak khusus untuk menampung gulma. Bak bisa berbentuk persegi dari tanah galian di sekitar lokasi pembudidaya tanaman pertanian tersebut;
- Jika gulma tumbuh banyak pada lahan bedengan dan sulit mengendalikannya, maka bisa terpaksa menggunakan herbisida untuk memberantasnya;
Itulah tadi penjelasan tentang 5 cara mencegah dan membersihkan gulma pada tanaman terong, cabe, tomat, dan mentimun. Semoga bermafaat untuk anda. Silakan baca juga: Pupuk Cabe Merah yang Bagus dan Berkualitas Tinggi (High Quality).
6 Cara Mencegah dan Membersihkan Gulma Pada Labu, Terong, Cabe, Tomat, Mentimun.
4/
5
Oleh
Wahid Priyono