Keguguran (rontoknya) bunga, daun, serta rontok buah tomat bukanlah masalah baru dalam dunia pertanian, sebab hal ini sudah lama menimpa para petani di jagad raya ini. Permasalahan ini sebenarnya banyak pemicunya, seperti kondisi curah hujan yang terlalu tinggi, tanaman tomat mengalami defisiensi/kekurangan unsur hara tertentu terutama unsur Kalsium (Ca), Kalium (K), dan unsur Zn yang berperan penting mencegah agar tanaman tomat tidak mengalami gejala klorosis dan nekrosis.
Beberapa kejadian di lapangan, memperlihatkan bahwa daun, bunga, dan buah tomat rontok paling sering disebabkan karena salah dalam pemberian pupuk, terutama kelebihan pupuk yang mengandung unsur Nitrogen yang cukup tinggi. Peristiwa klorosis dan nekrosis seringkali dijadikan acuan oleh petani untuk menganalisa temuan di lapangan apakah dampak dari nekrosis dan klorosis ini berpengaruh terhadap kerontokan pada daun dan organ tanaman lainnya. Ternyata, hampir lebih dari 50 % kerontokan pada tanaman tomat sering disebabkan oleh tanaman tomat yang mengalami nekrosis dan klorosis dengan gejala awal warna daunnya yaitu kuning, dan lama-kelamaan akan menjadi kuning pucat kecokelatan lalu berujung pada kerontokan organ daun secara massif.
Nekrosis dan klorosis pada tanaman tomat terjadi akibat tanaman tomat kekurangan unsur Zn (Seng), dan beberapa unsur lainnya seperti Calcium (Ca), unsur Fe (Besi) dan unsur Kalium (K) serta sedikit unsur Nitrogen juga dibutuhkan pada organ tanaman, termasuk pada organ daun.
Anomali cuaca yang tidak menentu, curah hujan tinggi, serangan hama dan penyakit, serta faktor pemupukan tanaman tomat dengan dosis tinggi/rendah juga tidak terlalu baik, serta perawatan tanaman lainnya sangat berimbas kepada hasil tanaman agar tidak mengalami gejala kerontokan.
Berikut ini solusi mengatasi atau cara mencegah gugurnya bunga, daun, dan buah tomat secara tepat yang sering digunakan oleh petani tomat di Indonesia;
Beberapa kejadian di lapangan, memperlihatkan bahwa daun, bunga, dan buah tomat rontok paling sering disebabkan karena salah dalam pemberian pupuk, terutama kelebihan pupuk yang mengandung unsur Nitrogen yang cukup tinggi. Peristiwa klorosis dan nekrosis seringkali dijadikan acuan oleh petani untuk menganalisa temuan di lapangan apakah dampak dari nekrosis dan klorosis ini berpengaruh terhadap kerontokan pada daun dan organ tanaman lainnya. Ternyata, hampir lebih dari 50 % kerontokan pada tanaman tomat sering disebabkan oleh tanaman tomat yang mengalami nekrosis dan klorosis dengan gejala awal warna daunnya yaitu kuning, dan lama-kelamaan akan menjadi kuning pucat kecokelatan lalu berujung pada kerontokan organ daun secara massif.
Tanaman Tomat dengan Daun, Bunga, dan Buah yang Sehat, Photo Kontributor by: Komunitas Petani Tomat Indonesia. |
Nekrosis dan klorosis pada tanaman tomat terjadi akibat tanaman tomat kekurangan unsur Zn (Seng), dan beberapa unsur lainnya seperti Calcium (Ca), unsur Fe (Besi) dan unsur Kalium (K) serta sedikit unsur Nitrogen juga dibutuhkan pada organ tanaman, termasuk pada organ daun.
Anomali cuaca yang tidak menentu, curah hujan tinggi, serangan hama dan penyakit, serta faktor pemupukan tanaman tomat dengan dosis tinggi/rendah juga tidak terlalu baik, serta perawatan tanaman lainnya sangat berimbas kepada hasil tanaman agar tidak mengalami gejala kerontokan.
Tanaman Tomat dengan Daun, Bunga, dan Buah yang Sehat tanpa Kerontokan, Photo Kontributor: Komunitas Petani Tomat Indonesia. |
Berikut ini solusi mengatasi atau cara mencegah gugurnya bunga, daun, dan buah tomat secara tepat yang sering digunakan oleh petani tomat di Indonesia;
- Jika penyebab daun, bunga, dan buah cabe berguguran/rontok karena faktor cuaca/curah hujan yang tinggi, maka sebaiknya perhatikan genangan air di lahan bedengan. Pastikan tinggi air di lahan bedengan tidak lebih dari 1/3 tinggi bedengan, dan pastikan jumlah dibit air cukup, dan atur drainase air dengan sebaik mungkin;
- Perhatikan kelembaban tanahnya dengan cara melihat apakah tanahnya mengandung air yang banyak, terlalu lembab atau basah? jika lahan tanam (bedengan) tomat terlalu basah/lembab, maka bisa melakukan sterilisasi lahan bebas dari air sementara, agar kandungan kadar air tanahnya tidak terlalu banyak yang biasanya akan menyebabkan akar tanaman membusuk, dan hal ini sangat rawan seperti yang terjadi kerontokan berawal dari hal ini;
- Lakukan pemupukan pada tanaman tomat dengan memberikan pupuk berkadar Kalsium tinggi, misalnya larutan pupuk phonska cair; pupuk berkalsium tinggi ini sangat bagus untuk membuat bunga cabe lebih banyak tumbuh dan berkembang secara pesat, dan akhirnya buah cabe lebat dan hasil panen meningkat;
- Hindari sementara penggunaan pupuk yang mengandung unsur N / Nitrogen yang tinggi, ganti dengan pupuk yang berkalsium;
- Tetap merawat dan memperhatikan tanaman dari kemungkinan serangan hama dan penyakit. Karena biasanya hama juga bisa menyebabkan bunga, daun, dan batang/tunas tanaman rusak.
Itulah kelima langkah strategis tentang bagaimana solusi dan cara pencegahan agar tanaman tomat pada organ daun, bunga, dan buah tidak mengalami kerontokan, semoga bermanfaat untuk remaja, bapak dan ibu petani dimana saja anda berada. Mari pelajari juga referensi bertani berikut: Apakah Hujan Bisa Merontokkan Bunga, Buah, dan Daun Tanaman Cabe?.
Cara Mencegah Gugurnya Bunga, Daun, dan Buah Tomat Secara Tepat
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
2 komentar
Trima kasih infonya lur.... Sukses selalu petani indonesia
ReplyHallo pak Simon Wae, salam kenal pak. iya sama2 pak. Sukses terus untuk petani di Indonesia... petani adalah orang yang berjasa di Indonesia.
Reply