Faktor internal dan eksternal dalam membudidaya (menanam) cabe memang secara dasar harus kita pelajari, supaya kita tahu tentang fisiologis tanaman cabe secara menyeluruh. Hal ini tentu saja akan memperbaiki dan mendukung pertanian cabe yang kita jalankan agar berjalan lebih optimal.
Faktor internal dalam membudidaya cabe sebenarnya sulit untuk dikontrol, karena meliputi fitohormon (hormon pada tumbuhan), enzim, serta gen sebagai susunan senyawa kimiawi pewaris sifat pada makhluk hidup. Namun, dengan penggunaan pupuk-pupuk kimiawi, atau pupuk organik yang mengandung unsur hara tertentu, tentu saja sangat mendukung bagi keberlangsungan faktor internal agar tetap terlaksana dengan baik. Karena fitohormon, enzim dan gen juga membutuhkan nutrisi, hara, dalam proses metabolismenya. Silakan baca juga: 5 Teknik Perawatan Cabai, Panen 60 Kali Lipat.
Sementara itu, faktor eksternal dalam membudidaya cabe memang bisa dikontrol oleh petani. Faktor internal yang harus diperhatikan dalam menanam cabe yaitu intensitas cahaya, syarat tumbuh tanaman, jenis tanah, pH tanah, kelembaban udara, jumlah pupuk yang diberikan kepada tanaman, jumlah kandungan air di lahan, tingkat cuaca dan iklim, dll.
Jadi, sebagai seorang petani anda harus mampu mengontrol semua variabel yang ada di lingkungan, seperti faktor eksternal yang disebutkan di atas. Dengan begitu, dalam budidaya cabe akan semakin baik.
Sebagai contoh, pada tanaman cabe semasa hidupnya membutuhkan jumlah cahaya matahari cukup sepanjang hari, dengan pH tanah netral (tidak asam: kalau lahan asam maka pada saat pengolahan tanah/dibajak bisa ditambahkan kapur dolomit secukupnya agar tanahnya menjadi tidak asam), menjaga agar kelembaban dan suhu tanah supaya tetap stabil, pemilihan jenis tanah lempung berpasir untuk membudidaya cabe adalah cara paling tepat untuk meningkatkan produktivitas hasil panen cabe. Dan tentunya, tanah jenis lempung berpasir ini banyak terdapat di lahan-lahan persawahan, perbukitan dan pegunungan. Jangan lupa baca juga: Faktor Pemicu Laju Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan.
Faktor internal dalam membudidaya cabe sebenarnya sulit untuk dikontrol, karena meliputi fitohormon (hormon pada tumbuhan), enzim, serta gen sebagai susunan senyawa kimiawi pewaris sifat pada makhluk hidup. Namun, dengan penggunaan pupuk-pupuk kimiawi, atau pupuk organik yang mengandung unsur hara tertentu, tentu saja sangat mendukung bagi keberlangsungan faktor internal agar tetap terlaksana dengan baik. Karena fitohormon, enzim dan gen juga membutuhkan nutrisi, hara, dalam proses metabolismenya. Silakan baca juga: 5 Teknik Perawatan Cabai, Panen 60 Kali Lipat.
Sementara itu, faktor eksternal dalam membudidaya cabe memang bisa dikontrol oleh petani. Faktor internal yang harus diperhatikan dalam menanam cabe yaitu intensitas cahaya, syarat tumbuh tanaman, jenis tanah, pH tanah, kelembaban udara, jumlah pupuk yang diberikan kepada tanaman, jumlah kandungan air di lahan, tingkat cuaca dan iklim, dll.
Tanaman Cabe Tumbuh Subur, Photo Kontributor by: Boz Muda/FB/KPCI. |
Jadi, sebagai seorang petani anda harus mampu mengontrol semua variabel yang ada di lingkungan, seperti faktor eksternal yang disebutkan di atas. Dengan begitu, dalam budidaya cabe akan semakin baik.
Sebagai contoh, pada tanaman cabe semasa hidupnya membutuhkan jumlah cahaya matahari cukup sepanjang hari, dengan pH tanah netral (tidak asam: kalau lahan asam maka pada saat pengolahan tanah/dibajak bisa ditambahkan kapur dolomit secukupnya agar tanahnya menjadi tidak asam), menjaga agar kelembaban dan suhu tanah supaya tetap stabil, pemilihan jenis tanah lempung berpasir untuk membudidaya cabe adalah cara paling tepat untuk meningkatkan produktivitas hasil panen cabe. Dan tentunya, tanah jenis lempung berpasir ini banyak terdapat di lahan-lahan persawahan, perbukitan dan pegunungan. Jangan lupa baca juga: Faktor Pemicu Laju Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan.
Faktor Internal dan Eksternal dalam Menanam Cabe Agar Berbuah Lebat
4/
5
Oleh
Wahid Priyono