Tanaman tomat merupakan jenis tanaman monokotil karena mempunyai akar serabut. Selain itu, tanaman tomat juga tidak mempunyai kambium, karena batangnya tidak berkayu. Tomat banyak dibudidaya oleh petani di Indonesia, karena selain perawatannya yang mudah, tanaman tomat juga cukup murah dalam hal ongkos/biaya perawatannya.
Tanaman tomat dibudidaya di lahan-lahan atau pekarangan rumah, di sawah, di tegalan-tegalan, area di kaki gunung, di area perbukitan, dan di tanah-tanah yang berkadar humus tinggi.
Tanaman tomat yang dibudidaya harus mendapatkan nutrisi penting untuk tumbuh kembangnya, termasuk untuk mensuplai nutrisi dalam hal perbaikan sel-sel tubuh, perbaikan jaringan tubuh, mengatur kegiatan fisiologis tananaman, termasuk pengaturan enzim dan hormon yang berperan dalam regulasi tubuh.
Kebanyakan petani di Indonesia menggunakan pupuk anorganik pada saat tanaman sedang dalam masa pertumbuhan supaya didapat buah yang banyak, serta pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi jauh lebih baik. Namun, ada juga petani yang memang pintar jadi saat tanam awal mereka lebih banyak menggunakan pupuk organik untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
Salah satu jenis pupuk anorganik yang digunakan petani Indonesia untuk mendongkrak hasil panen tomat yaitu menggunakan pupuk anorganik jenis NPK Mutiara yang banyak dijual di pasaran. Dengan harga yang terjangkau dan mudah ditemukan, maka tidak begitu sulit untuk mendapatkannya.
Pupuk NPK mutiara memiliki komposisi Nitrogen (N) cukup tinggi, Kadar Magnesium (Mg), Kalium (K), dan juga Kalsium (Ca) dalam jumlah cukup melimpah, dan ini sangat bagus untuk membantu tumbuhan dalam penyuplaian nutrisi yang penting bagi sekresi hormon, enzim, dan lain sebagainya.
Cara untuk melakukan pemupukan tanaman tomat dengan pupuk NPK mutiara adalah sebagai berikut:
Tanaman tomat dibudidaya di lahan-lahan atau pekarangan rumah, di sawah, di tegalan-tegalan, area di kaki gunung, di area perbukitan, dan di tanah-tanah yang berkadar humus tinggi.
Tomat rampai berbuah lebat. Photo Original by: Wahid Priyono (Guru Ilmuan). |
Tanaman tomat yang dibudidaya harus mendapatkan nutrisi penting untuk tumbuh kembangnya, termasuk untuk mensuplai nutrisi dalam hal perbaikan sel-sel tubuh, perbaikan jaringan tubuh, mengatur kegiatan fisiologis tananaman, termasuk pengaturan enzim dan hormon yang berperan dalam regulasi tubuh.
Kebanyakan petani di Indonesia menggunakan pupuk anorganik pada saat tanaman sedang dalam masa pertumbuhan supaya didapat buah yang banyak, serta pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi jauh lebih baik. Namun, ada juga petani yang memang pintar jadi saat tanam awal mereka lebih banyak menggunakan pupuk organik untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
Salah satu jenis pupuk anorganik yang digunakan petani Indonesia untuk mendongkrak hasil panen tomat yaitu menggunakan pupuk anorganik jenis NPK Mutiara yang banyak dijual di pasaran. Dengan harga yang terjangkau dan mudah ditemukan, maka tidak begitu sulit untuk mendapatkannya.
Pupuk NPK mutiara memiliki komposisi Nitrogen (N) cukup tinggi, Kadar Magnesium (Mg), Kalium (K), dan juga Kalsium (Ca) dalam jumlah cukup melimpah, dan ini sangat bagus untuk membantu tumbuhan dalam penyuplaian nutrisi yang penting bagi sekresi hormon, enzim, dan lain sebagainya.
Cara untuk melakukan pemupukan tanaman tomat dengan pupuk NPK mutiara adalah sebagai berikut:
- Pemupukan tanaman tomat dengan NPK mutiara dapat dilakukan dengan cara disebarkan di dekat akar atau pusat tanaman, atau bisa juga dimasukan ke dalam lubang tanam di dekat akar tanaman;
- Pemupukan sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari atau setelah ashar;
- Utamakan pemupukan dengan NPK mutiara dilakukan pada tanaman yang bersifat dewasa atau yang dalam masa pemeliharaan ketika tanaman sudah mulai menghasilkan bunga, dan buah;
Cara Pemupukan Tomat dengan NPK Mutiara
4/
5
Oleh
Wahid Priyono