Perawatan tanaman cabe mulai dari bagian organ akar, batang/tunas, organ daun, bunga bahkan sampai menghasilkan buah adalah bagian penting yang tak boleh terlewatkan begitu saja oleh para petani cabe di Indonesia.
Perawatan tanaman cabe yang baik adalah kunci untuk menuju sukses dalam budidaya tanaman cabe, untuk jenis cabai apapun itu.
Dalam perawatan tanaman cabai, ada beberapa organ tanaman yang sangat penting dilakukan perawatan, meliputi organ akar, tunas, batang, daun, bunga, bahkan perawatan tanaman menjelang tanaman menghasilkan buah.
1. Perawatan Akar dan Tunas Tanaman Cabe
Perawatan akar pada tanaman cabe ditujukan supaya tanaman menjadi kuat, kokoh, dan tidak mudah roboh karena misalnya tertiup angin kencang, atau karena intensitas hujan tinggi. Akar tanaman dapat dilakukan perawatan dengan cara membuat akar tanaman cabe agar lebih sehat yaitu dengan cara diberi air (dilakukan penyiraman) pada tanaman cabe secara berkala.
Penyiraman tanaman sebaiknya menggunakan air bersih untuk mendapatkan kualitas tanaman yang jauh lebih baik. Sebisa mungkin hindari penyiraman tanaman cabe menggunakan air sungai yang tercemar limbah, karena di dalam limbah yang tercemar zat-zat toksik (zat racun, baca = toksikologi tanaman). Zat toksik tersebut akan mengganggu dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya.
Selain faktor penyiraman, perawatan akar dan tunas tanaman cabe agar lebih sehat yaitu dengan cara dilakukan pemupukan tanaman secara teratur. Sebisa mungkin gunakanla jenis pupuk yang banyak mengandung unsur Phospor (P), Calcium (Ca), Kalium (K), Magnesium (Mg), dan Nitrogen (N) dalam jumlah yang cukup. Dari kelima unsur hara tersebut, unsur Nitrogen dan Mg sangat penting sebagai aktivitator berbagai jenis enzim dan memperbaiki fungsi transportasi pada jaringan xilem di akar. Jenis pupuk yang mengandung unsur hara tersebut ternyata banyak dijual di pasaran/toko pupuk tanaman.
2. Perawatan Daun, Batang dan Bunga
Perawatan tanaman cabe pada organ daun dan bunga lebih ditekankan kepada cara bagaimana supaya daun tidak mudah rusak akibat serangan serangga/hama/penyakit. Selain itu, terkadang kekurangan (defisiensi) beberapa unsur hara pada tanaman juga dapat menyebabkan daun tanaman mengalami nekrosis dan klorosis.
Nekrosis dan klorosis adalah keadaan dimana daun tanaman kehilangan klorofil tertentu sehingga warna daunnya tampak pucat, dan terkadang warna yang paling umum adalah kekuningan, cokelat tua pada daun yang muda, serta berakhir pada kondisi absisi (kerontokan pada daunnya).
Pada daun tanaman cabe yang terserang penyakit dan juga hama, umumnya daun akan menggulung, daunnya berlubang-lubang (bopeng), urat daun menjadi berantakan, pertumbuhan daun kurang optimal, seringkali daunnya tumbuh tidak optimal. Beberapa jenis hama dan penyakit yang sering mengganggu tanaman horticulture cabe yakni wereng, ulat grayak, ulat bulu, karat daun, thrips, antraknosa, dan lain sebagainya. Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Umum Tanaman Cabe Yang Terserang Hama Thrips.
Beberapa petani cabe juga sering mengeluh tanaman cabainya terserang hama lain, seperti hama pemotong batang tanaman cabe, yang tentu saja hal ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Kalau dibiarkan bisa jadi tunas pada batang tanaman cabe yang masih muda bisa saja rusak dan pertumbuhannya akan terganggu, terutama pada bagian jaringan meristematik di ujung batangnya. Berikut ini, silakan dibaca: Jenis Hama Pemotong Batang Tanaman Cabe.
Perawatan bunga cabe tetap sama dengan perawatan pada tunas, batang, daun. Untuk bunga cabe cukup dirawat dengan cara dipantau perkembangannya, namun biasanya jenis serangga seperti semut merah seringkali hinggap pada bunga cabe, hal ini tidak bagus karena dapat menghambat proses penyerbukan pada bunga cabe. Insektisida pembunuh semut mungkin bisa menolong jika sewaktu-waktu bunga cabe di kebun anda terserang hama/jenis serangga yang merugikan tanaman perkebunan.
Oleh sebab itulah, perawatan pada bagian daun, batang, dan juga bunga pada tanaman cabe sangat penting. Karena ketiga organ tanaman cabe tersebut sangat rentan terserang penyakit, hama, dan juga gangguan hewan ternak jika proses perawatan dan pemantauan tanaman kurang diperhatikan oleh petani yang bersangkutan.
3. Perawatan dan Pemetikan Buah Cabe
Buah cabe yang sudah tua dan siap dipetik sebaiknya tetap dijaga kualitasnya langsung dari pohonnya. Karena biasanya kualitas cabe yang paling baguslah yang layak dijual di pasaran.
Buah-buah cabe yang menempel di ranting-rantingnya harus dipantau perkembangannya. Jika buah sudah mulai masak, sudah bisa segera dipetik menggunakan tangan manual. Namun, dalam pemetikan buah cabe juga harus ekstra hati-hati, jangan buru-buru. Sebagai panduan untuk anda silakan baca dan pelajari tentang bagaimana: Cara Pemetikan Buah Cabe Sesuai Anjuran yang Baik dan Benar.
Umumnya jika musim hujan, pada beberapa jenis/varian buah cabe biasanya buah cabenya pada bagian kulit luarnya akan retak-retak. Retaknya kulit buah cabe beberapa petani menganggap itu disebabkan karena intensitas curah hujan tinggi, namun hal ini tentu saja mempengaruhi kualitas buah saat hendak dijual di pasaran/supermarket.
Itulah tadi 3 model perawatan tanaman cabe baik pada organ akarnya, tunas, batang, daun, bunga maupun pada buahnya. Semoga informasi di atas bermanfaat, silakan klik dan baca juga: 5 Teknik Perawatan Cabai, Panen 60 Kali Lipat.
Perawatan tanaman cabe yang baik adalah kunci untuk menuju sukses dalam budidaya tanaman cabe, untuk jenis cabai apapun itu.
Dalam perawatan tanaman cabai, ada beberapa organ tanaman yang sangat penting dilakukan perawatan, meliputi organ akar, tunas, batang, daun, bunga, bahkan perawatan tanaman menjelang tanaman menghasilkan buah.
Perawatan Cabe Hingga Berbuah, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan Indonesia). |
1. Perawatan Akar dan Tunas Tanaman Cabe
Perawatan akar pada tanaman cabe ditujukan supaya tanaman menjadi kuat, kokoh, dan tidak mudah roboh karena misalnya tertiup angin kencang, atau karena intensitas hujan tinggi. Akar tanaman dapat dilakukan perawatan dengan cara membuat akar tanaman cabe agar lebih sehat yaitu dengan cara diberi air (dilakukan penyiraman) pada tanaman cabe secara berkala.
Penyiraman tanaman sebaiknya menggunakan air bersih untuk mendapatkan kualitas tanaman yang jauh lebih baik. Sebisa mungkin hindari penyiraman tanaman cabe menggunakan air sungai yang tercemar limbah, karena di dalam limbah yang tercemar zat-zat toksik (zat racun, baca = toksikologi tanaman). Zat toksik tersebut akan mengganggu dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya.
Selain faktor penyiraman, perawatan akar dan tunas tanaman cabe agar lebih sehat yaitu dengan cara dilakukan pemupukan tanaman secara teratur. Sebisa mungkin gunakanla jenis pupuk yang banyak mengandung unsur Phospor (P), Calcium (Ca), Kalium (K), Magnesium (Mg), dan Nitrogen (N) dalam jumlah yang cukup. Dari kelima unsur hara tersebut, unsur Nitrogen dan Mg sangat penting sebagai aktivitator berbagai jenis enzim dan memperbaiki fungsi transportasi pada jaringan xilem di akar. Jenis pupuk yang mengandung unsur hara tersebut ternyata banyak dijual di pasaran/toko pupuk tanaman.
2. Perawatan Daun, Batang dan Bunga
Perawatan tanaman cabe pada organ daun dan bunga lebih ditekankan kepada cara bagaimana supaya daun tidak mudah rusak akibat serangan serangga/hama/penyakit. Selain itu, terkadang kekurangan (defisiensi) beberapa unsur hara pada tanaman juga dapat menyebabkan daun tanaman mengalami nekrosis dan klorosis.
Nekrosis dan klorosis adalah keadaan dimana daun tanaman kehilangan klorofil tertentu sehingga warna daunnya tampak pucat, dan terkadang warna yang paling umum adalah kekuningan, cokelat tua pada daun yang muda, serta berakhir pada kondisi absisi (kerontokan pada daunnya).
Pada daun tanaman cabe yang terserang penyakit dan juga hama, umumnya daun akan menggulung, daunnya berlubang-lubang (bopeng), urat daun menjadi berantakan, pertumbuhan daun kurang optimal, seringkali daunnya tumbuh tidak optimal. Beberapa jenis hama dan penyakit yang sering mengganggu tanaman horticulture cabe yakni wereng, ulat grayak, ulat bulu, karat daun, thrips, antraknosa, dan lain sebagainya. Baca juga: Mengenal Ciri-Ciri Umum Tanaman Cabe Yang Terserang Hama Thrips.
Beberapa petani cabe juga sering mengeluh tanaman cabainya terserang hama lain, seperti hama pemotong batang tanaman cabe, yang tentu saja hal ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Kalau dibiarkan bisa jadi tunas pada batang tanaman cabe yang masih muda bisa saja rusak dan pertumbuhannya akan terganggu, terutama pada bagian jaringan meristematik di ujung batangnya. Berikut ini, silakan dibaca: Jenis Hama Pemotong Batang Tanaman Cabe.
Perawatan bunga cabe tetap sama dengan perawatan pada tunas, batang, daun. Untuk bunga cabe cukup dirawat dengan cara dipantau perkembangannya, namun biasanya jenis serangga seperti semut merah seringkali hinggap pada bunga cabe, hal ini tidak bagus karena dapat menghambat proses penyerbukan pada bunga cabe. Insektisida pembunuh semut mungkin bisa menolong jika sewaktu-waktu bunga cabe di kebun anda terserang hama/jenis serangga yang merugikan tanaman perkebunan.
Oleh sebab itulah, perawatan pada bagian daun, batang, dan juga bunga pada tanaman cabe sangat penting. Karena ketiga organ tanaman cabe tersebut sangat rentan terserang penyakit, hama, dan juga gangguan hewan ternak jika proses perawatan dan pemantauan tanaman kurang diperhatikan oleh petani yang bersangkutan.
3. Perawatan dan Pemetikan Buah Cabe
Buah cabe yang sudah tua dan siap dipetik sebaiknya tetap dijaga kualitasnya langsung dari pohonnya. Karena biasanya kualitas cabe yang paling baguslah yang layak dijual di pasaran.
Buah-buah cabe yang menempel di ranting-rantingnya harus dipantau perkembangannya. Jika buah sudah mulai masak, sudah bisa segera dipetik menggunakan tangan manual. Namun, dalam pemetikan buah cabe juga harus ekstra hati-hati, jangan buru-buru. Sebagai panduan untuk anda silakan baca dan pelajari tentang bagaimana: Cara Pemetikan Buah Cabe Sesuai Anjuran yang Baik dan Benar.
Umumnya jika musim hujan, pada beberapa jenis/varian buah cabe biasanya buah cabenya pada bagian kulit luarnya akan retak-retak. Retaknya kulit buah cabe beberapa petani menganggap itu disebabkan karena intensitas curah hujan tinggi, namun hal ini tentu saja mempengaruhi kualitas buah saat hendak dijual di pasaran/supermarket.
Itulah tadi 3 model perawatan tanaman cabe baik pada organ akarnya, tunas, batang, daun, bunga maupun pada buahnya. Semoga informasi di atas bermanfaat, silakan klik dan baca juga: 5 Teknik Perawatan Cabai, Panen 60 Kali Lipat.
Perawatan Akar, TUNAS, Batang, Daun, Bunga, dan Buah CABE
4/
5
Oleh
Wahid Priyono
1 komentar:
Bs untuk perendaman benih kacang ijo gx
Reply