Tanaman bayam idealnya dipupuk pada umur nol tanam, dan pada umur-umur tertentu juga penting dilakukan, baik itu menggunakan pupuk anorganik maupun pupuk organik. Pada umur nol tanam, maka proses penanaman bayam harus diberi pupuk organik dari kotoran hewan ternak, dan saya pribadi merekomendasikan anda untuk mencoba menggunakan pupuk dari kotoran tahi ayam. Sementara pemupukan kedua dilakukan pada pekan kedua menggunakan pupuk anorganik, yakni pupuk phonska. Begitupun seterusnya bisa dilakukan pemupuka pada tanaman bayam tiap 2 pekan sekali hingga menjelang masa pemanenan. Pupuk phonska sangat bagus untuk membuat tanaman menjadi lebih sehat, subur, dan kuat terhadap hama dan penyakit tanaman.
Sementara itu, pada pupuk kandang juga sangat banyak mengandung unsur hara Nitrogen, dimana unsur Nitrogen ini sangat penting dalam proses metabolisme sel, pertumbuhan sel, serta pembentukan enzim dan hormon.
Penggunaan kedua pupuk kandang maupun pupuk anorganik bisa diterapkan secara bergantian, mengingat keterlibatan unsur hara dalam pembentukan organ tanaman akan semakin bagus. Jangan lupa juga lakukan perawatan pada tanaman bayam secara baik, yakni dilakukan sesuai prosedur yang baik dan benar.
Lakukan tindakan penyiraman pada tanaman bayam dengan frekuensi 2 kali dalam 1 hari atau bisa disesuaikan dengan kebutuhan pada saat itu, artinya jika tanah tempat penanaman bayam masih lembab dan mempunyai ketercukupan jumlah airnya, maka penyiraman dapat dihentikan dan bisa dilakukan kembali sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
Tanaman bayam selain diberi pupuk, juga diberikan air dalam kegiatan penyiraman, karena tanaman bayam memerlukan air dalam jumlah cukup. Pada tanaman bayam yang ditanam di lingkungan terestrial (lingkungan darat), maka tidak perlu banyak air, sementara jenis bayam cabut biasanya dapat menyesuaikan dengan kondisi air yang terkadang berlebih. Namun, secara umum dua faktor yakni pemupukan dan penyiraman sangat penting diaplikasikan pada tanaman bayam agar tumbuh lebih optimal dan cepat menghasilkan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda, silakan baca juga: Cara Budidaya Bayam Raja Secara Organik dari Biji.
Bayam Cabut Ditanam di Lahan Persawahan (Sedang Disiram), Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan Indonesia). |
Penggunaan kedua pupuk kandang maupun pupuk anorganik bisa diterapkan secara bergantian, mengingat keterlibatan unsur hara dalam pembentukan organ tanaman akan semakin bagus. Jangan lupa juga lakukan perawatan pada tanaman bayam secara baik, yakni dilakukan sesuai prosedur yang baik dan benar.
Lakukan tindakan penyiraman pada tanaman bayam dengan frekuensi 2 kali dalam 1 hari atau bisa disesuaikan dengan kebutuhan pada saat itu, artinya jika tanah tempat penanaman bayam masih lembab dan mempunyai ketercukupan jumlah airnya, maka penyiraman dapat dihentikan dan bisa dilakukan kembali sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
Tanaman bayam selain diberi pupuk, juga diberikan air dalam kegiatan penyiraman, karena tanaman bayam memerlukan air dalam jumlah cukup. Pada tanaman bayam yang ditanam di lingkungan terestrial (lingkungan darat), maka tidak perlu banyak air, sementara jenis bayam cabut biasanya dapat menyesuaikan dengan kondisi air yang terkadang berlebih. Namun, secara umum dua faktor yakni pemupukan dan penyiraman sangat penting diaplikasikan pada tanaman bayam agar tumbuh lebih optimal dan cepat menghasilkan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda, silakan baca juga: Cara Budidaya Bayam Raja Secara Organik dari Biji.
Kapan Bayam Mulai Dipupuk dan Disiram? Ini Jawabannya....
4/
5
Oleh
Wahid Priyono