Provinsi Lampung yang beribukota di kota Bandar Lampung ini merupakan salah satu wilayah dari kawasan kesatuan Negara Indonesia.
Lampung dijuluki sebagai kawasan "gerbang Sumatera", karena mempertemukan pulau Jawa dengan pulau Sumatera melalui dangkalan selat sunda.
Lampung merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya alam. Termasuk pertanian kopi arabika, kopi robusta, lada, rempah-rempah, kopi cokelat (kakao) telah banyak tumbuh subur di provinsi yang disebut sebagai "sang bumi ruwa jurai".
Selain daripada itu, pertanian cabe juga menyumbang devisa daerah cukup tinggi, karena sebagian besar masing-masing masyarakat di kabupaten di provinsi Lampung sangat gemar membudidaya tanaman unggul cabe di kebun atau garapan pertanian mereka.
Beberapa daerah di Lampung yang sangat hobi menanam cabe diantaranya adalah daerah Gisting, Kalianda (Lampung Selatan), Gedong Tataan dan Pringsewu, Kota Agung, Lampung Barat, Kotabumi (Lampung Utara), Sukadana (Lampung Timur), Trimurjo (Lampung Tengah), dan sebagian besar juga banyak dilakukan di daerah kawasan perkotaan di kota Bandarlampung hingga ke bagian timur provinsi Lampung.
Kondisi iklim dan cuaca di lampung sangat bagus dan ini tentu saja mendukung dalam budidaya tanaman cabe. Kelembaban udara di provinsi Lampung bagus, penyinaran cahaya matahari cukup sepanjang waktu, serta jenis tanah di Lampung tergolong cocok untuk membudidaya tanaman cabe dalam skala besar.
Antusias petani/pekebun cabe di Lampung juga sangat semangat dalam membudidaya cabe maupun lada. Kalau untuk budidaya lada sendiri paling banyak dilakukan di daerah-daerah di Lampung Timur (Sukada dan sekitarnya), disitulah anda bisa memperoleh berbagai ragam bibit unggul untuk lada.
Masing-masing daerah yang telah disebutkan di atas telah memiliki potensi hasil pertanian cabe yang cukup banyak, unggul dan tentunya mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia.
Dari tingkah laku petani/pekebun cabe di Lampung, kebanyakan dari mereka menanam cabe di daerah berdataran tinggi (pegunungan) seperti dapat disaksikan untuk pembudidayaan cabe yang berlangsung sampai saat ini di kawasan Lampung Barat (Liwa) dan Gisting. Beberapa petani juga ada yang membudidaya cabe di daerah berdataran rendah, seperti di daerah Natar Lampung Selatan (Kalianda), Lampung Tengah, Tulang Bawang, dan Lampung Utara.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dilansir dari tabloid sinartani, jajaran sentra utama produksi cabe merah terbesar di 21 provinsi (Aceh, Sumur, Sumbar, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Lampung, Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Susel, Sulut, NTB, Bali, Kaltim, Kalbar, Kalsel, dan Gorontalo.
Begitu hebatnyalah provinsi Lampung sehingga ditempatkan sebagai sentra produksi cabe terbesar di Indonesia. Dan tentunya ini menjadi peluang bagi masyarakat petani cabe di Lampung untuk mampu bersaing dengan daerah lain, serta para petani/pekebun mampu untuk terus mengembangkan bakat, minat dna kreativitasnya supaya pertanian di Indonesia menjadi lebih maju, khususnya juga untuk pertanian cabe di Lampung.
Lampung dijuluki sebagai kawasan "gerbang Sumatera", karena mempertemukan pulau Jawa dengan pulau Sumatera melalui dangkalan selat sunda.
Lampung merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya alam. Termasuk pertanian kopi arabika, kopi robusta, lada, rempah-rempah, kopi cokelat (kakao) telah banyak tumbuh subur di provinsi yang disebut sebagai "sang bumi ruwa jurai".
Selain daripada itu, pertanian cabe juga menyumbang devisa daerah cukup tinggi, karena sebagian besar masing-masing masyarakat di kabupaten di provinsi Lampung sangat gemar membudidaya tanaman unggul cabe di kebun atau garapan pertanian mereka.
Beberapa daerah di Lampung yang sangat hobi menanam cabe diantaranya adalah daerah Gisting, Kalianda (Lampung Selatan), Gedong Tataan dan Pringsewu, Kota Agung, Lampung Barat, Kotabumi (Lampung Utara), Sukadana (Lampung Timur), Trimurjo (Lampung Tengah), dan sebagian besar juga banyak dilakukan di daerah kawasan perkotaan di kota Bandarlampung hingga ke bagian timur provinsi Lampung.
Kondisi iklim dan cuaca di lampung sangat bagus dan ini tentu saja mendukung dalam budidaya tanaman cabe. Kelembaban udara di provinsi Lampung bagus, penyinaran cahaya matahari cukup sepanjang waktu, serta jenis tanah di Lampung tergolong cocok untuk membudidaya tanaman cabe dalam skala besar.
Cabe Rawit Jengki Di Provinsi Lampung. Photo Original by: Wahid Priyono |
Antusias petani/pekebun cabe di Lampung juga sangat semangat dalam membudidaya cabe maupun lada. Kalau untuk budidaya lada sendiri paling banyak dilakukan di daerah-daerah di Lampung Timur (Sukada dan sekitarnya), disitulah anda bisa memperoleh berbagai ragam bibit unggul untuk lada.
Masing-masing daerah yang telah disebutkan di atas telah memiliki potensi hasil pertanian cabe yang cukup banyak, unggul dan tentunya mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia.
Dari tingkah laku petani/pekebun cabe di Lampung, kebanyakan dari mereka menanam cabe di daerah berdataran tinggi (pegunungan) seperti dapat disaksikan untuk pembudidayaan cabe yang berlangsung sampai saat ini di kawasan Lampung Barat (Liwa) dan Gisting. Beberapa petani juga ada yang membudidaya cabe di daerah berdataran rendah, seperti di daerah Natar Lampung Selatan (Kalianda), Lampung Tengah, Tulang Bawang, dan Lampung Utara.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dilansir dari tabloid sinartani, jajaran sentra utama produksi cabe merah terbesar di 21 provinsi (Aceh, Sumur, Sumbar, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Lampung, Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Susel, Sulut, NTB, Bali, Kaltim, Kalbar, Kalsel, dan Gorontalo.
Begitu hebatnyalah provinsi Lampung sehingga ditempatkan sebagai sentra produksi cabe terbesar di Indonesia. Dan tentunya ini menjadi peluang bagi masyarakat petani cabe di Lampung untuk mampu bersaing dengan daerah lain, serta para petani/pekebun mampu untuk terus mengembangkan bakat, minat dna kreativitasnya supaya pertanian di Indonesia menjadi lebih maju, khususnya juga untuk pertanian cabe di Lampung.
Keadaan Pertanian CABE di Provinsi Lampung
4/
5
Oleh
Wahid Priyono