Salah satu jenis tanaman hortikultura buah yang banyak ditanam oleh pekebun dan petani adalah buah mentimun.
Mentimun merupakan tanaman tropis, dan sangat cocok dibudidaya di kawasan Indonesia. Pembudidayaannya dapat dilakukan secara konvensional maupun seara modern.
Pembudidayaan secara modern dapat ditempuh dengan berbagai cara, seperti pengadaan mulsa plastik dan sarana vertical farming (vertikultur) dengan berbagai sarana yang ditujukan untuk pemuliaan tanaman mentimun supaya berbuah unggul.
Sementara itu, pembudidayaan tanaman mentimun secara konvensionallah yang hingga saat ini masig terus diterapkan oleh petani/pekebun di beberapa daerah di Indonesia. Alasan yang mendorong banyak petani mencoba cara konvensional karena selain lebih mudah diterapka, tekniknya lebih praktis, juga biayanya lebih murah.
Di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Lampung Selatan (Provinsi Lampung, Indonesia), pembudidayaan mentimun yang dilakukan oleh petani sampai sejauh ini masih menggunakan cara konvensional, dan menurut mereka cara ini lebih praktis yang menjadi kegemaran mereka dalam membudidayanya.
Saya sempat menemui petani mentimun di Desa Sidoharjo 1, Kelurahan Negararatu, Kecamatan Natar (Lampung Selatan), terkait dengan sistem pertanian konvensional dan saya juga sempat mendokumentasikan hasil perkebunan mentimun mereka.
Berikut ini beberapa hasil pertanian mentimun secara konvensional, seperti yang saya amati, dan saya abadikan dalam sejumlah foto berikut ini:
Foto 1:
Foto 2:
Foto 3:
Foto 4:
Itulah tadi foto-foto bergambar kebun mentimun/timun konvensional yang telah berhasil dibudidaya di lahan persawahan, semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda para remaja, bapak/ibu tani di mana saja anda berada. Ayo berkebun, ayo menanam.
Jangan lupa baca klik dan baca juga: Cara Budidaya Mentimun Organik Agar Cepat Berbuah Lebat.
Mentimun merupakan tanaman tropis, dan sangat cocok dibudidaya di kawasan Indonesia. Pembudidayaannya dapat dilakukan secara konvensional maupun seara modern.
Pembudidayaan secara modern dapat ditempuh dengan berbagai cara, seperti pengadaan mulsa plastik dan sarana vertical farming (vertikultur) dengan berbagai sarana yang ditujukan untuk pemuliaan tanaman mentimun supaya berbuah unggul.
Sementara itu, pembudidayaan tanaman mentimun secara konvensionallah yang hingga saat ini masig terus diterapkan oleh petani/pekebun di beberapa daerah di Indonesia. Alasan yang mendorong banyak petani mencoba cara konvensional karena selain lebih mudah diterapka, tekniknya lebih praktis, juga biayanya lebih murah.
Di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Lampung Selatan (Provinsi Lampung, Indonesia), pembudidayaan mentimun yang dilakukan oleh petani sampai sejauh ini masih menggunakan cara konvensional, dan menurut mereka cara ini lebih praktis yang menjadi kegemaran mereka dalam membudidayanya.
Saya sempat menemui petani mentimun di Desa Sidoharjo 1, Kelurahan Negararatu, Kecamatan Natar (Lampung Selatan), terkait dengan sistem pertanian konvensional dan saya juga sempat mendokumentasikan hasil perkebunan mentimun mereka.
Berikut ini beberapa hasil pertanian mentimun secara konvensional, seperti yang saya amati, dan saya abadikan dalam sejumlah foto berikut ini:
Foto 1:
Pohon Mentimun Konvensional, Fotografer: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Foto 2:
Pohon Mentimun Konvensional Berbuah, Fotografer: Wahid Priyono |
Foto 3:
Mentimun Telah Berbuah, Fotografer: Wahid Priyono |
Foto 4:
Hasil Penen Buah Mentimun Di Dalam Karung, Foto Original by: Wahid Priyono |
Itulah tadi foto-foto bergambar kebun mentimun/timun konvensional yang telah berhasil dibudidaya di lahan persawahan, semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda para remaja, bapak/ibu tani di mana saja anda berada. Ayo berkebun, ayo menanam.
Jangan lupa baca klik dan baca juga: Cara Budidaya Mentimun Organik Agar Cepat Berbuah Lebat.
Foto Bergambar Kebun Mentimun Konvensional di Desa Sidoharjo 1, Lampsel
4/
5
Oleh
Wahid Priyono