10 AKTIVITAS PETANI AGAR HASIL PANEN BAGUS

Untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian secara memadai, maka dalam melakukan aktivitas pembudidayaan tanaman pangan, tanaman buah, maupun sayuran, hendaklah seorang petani tetap melakukan beberapa tindakan yang diberikan terhadap tanaman yang mereka budidaya.

Dengan melakukan tindakan dan perlakuan yang positif terhadap tanaman, maka dapat dimungkinkan hasil panen akan memuaskan, dan tentunya hal ini akan berdampak negatif  jika para petani kurang melakukan kegiatan yang dapat menunjang dalam keberhasilan pertanian yang sedang digeluti.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh petani agar hasil panen bagus dan menguntungkan, berikut ini penjelasan secara rincinya. Silakan disimak.

1. Kegiatan Pengairan (Irigasi) dan Penyiraman Lahan

Pengairan (irigasi) merupakan aktivitas yang hampir tidak boleh telat dalam kegiatan pertanian. Air adalah sumber terpenting dalam menunjang tumbuh kembang tanaman ke arah dewasa dan pada akhirnya menghasilkan buah, umbi, atau bagian-bagian tertentu tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk kemashalatan orang banyak. Irigasi lahan sangat penting untuk membuat lahan tanam tetap terjaga kelembaban tanahnya. Sementara itu, hal pokok lainnya yang tak boleh ketinggalan adalah penyiraman tanaman yang pada beberapa jenis tumbuhan tertentu kegiatan penyiraman sangat diperlukan terutama untuk tumbuhan jenis hidrofit yang memang berdasarkan habitat hidupnya sangat bergantung pada ketersediaan air yang mencukupi.

Penyiraman mutlak dilakukan petani/pekebun untuk menjadikan tanaman perkebunannya agar tetap sehat, segar, dan berpeluang menghasilkan hasil panen bagus. Biasanya para petani melakukan penyiraman rutin pada tanaman yang sedang dalam masa pertumbuhan, atau penyiraman kebanyakan dilakukan pada bibit-bibit tanaman yang baru tumbuh (berkecambah). Penyiraman terbukti mampu meningkatkan laju pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.

2. Pemupukan Tanaman


Pemupukan bertujuan untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanaman. Aktivitas pemupukan dapat menggunakan jenis pupuk organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman yang membusuk (kompos), maupun dari pupuk jenis anorganik, sebagai contoh adalah pupuk TSP, KCl, Urea, dan jenis pupuk lainnya yang banyak dijual di pasaran.

Tanaman Buah Semangka
Tanaman Buah Semangka, Foto Original By: Guruilmuan

Pemupukan sangat penting dilakukan oleh petani agar tanaman mempunyai ketercukupan unsur hara yang mungkin saja sebelum dilakukan pemupukan kandungan unsur hara pada tanah sangat sedikit, maka dari itu pemupukan tambahan begitu penting.

Di dalam pupuk organik (misalnya pupuk kandang), umumnya banyak mengandung unsur hara organik seperti Fosfor (P), Kalsium (Ca), Kalium (K), yang sangat bagus untuk pertumbuhan tanaman, membuat tanaman memiliki organ daun yang nampak hijau, batangnya menjadi kokoh, dan dapat menghasilkan buah yang banyak. Sementara itu, pemupukan secara anorganik juga dapat dilakukan jika sewaktu-waktu petani membutuhkannya.

3. Penyiangan Tanaman

Hampir seluruh aktivitas pertanian di dunia seringkali melibatkan kegiatan penyiangan pada tanaman budidaya. Penyiangan adalah kegiatan untuk mengendalikan atau membasmi rumput-rumput liar (gulma) yang dapat menurunkan produktivitas pertanian.

Penyiangan dapat dilakukan dengan cara mengoret lahan yang tanam yang ditumbuhi berbgai jenis gulma yakni dengan menggunakan alat pengoret tumput liar, cangkul, atau dengan cara dibasmi menggunakan herbisida merupakan cara praktis untuk melenyapkan gulma dalam skala besar.

Pengontrolan dan kegiatan penyiangan tanaman ini sangat penting dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan unsur hara dalam tanah antara tanaman budidaya dengan rumput liar tersebut.

4. Pendangiran


Pendangiran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan petani untuk membuat lahan tanam menjadi gembur, sehingga sistem aerasi di dalam tanah semakin bagus, sehingga memungkinkan penyerapan gas Oksigen (O) di dalam tubuh tanaman dengan lingkungannya semakin optimal.

Pendangiran juga terbukti mampu menyuplai laju pertumbuhan tanaman menjadi lebih tinggi dibandingkan jenis tanaman tertentu yang tidak pernah sama sekali dilakukan pendangiran. Selain itu, pendangiran mampu membuat tanah menjadi lebih subur, sehingga dapat menjadikan tanaman lebih tahan terhadap berbagai jenis penyakit.

Beberapa jenis tanaman pertanian baik itu tanaman dari kultivar tanaman pangan, sayur mayur dan buah yang seringkali dilakukan pendangiran diantaranya adalah, nenas, jagung, tebu, gambas/oyong, kacang tanah, kacang panjang, rampai/tomat kecil, mentimun, wortel, kentang, dan masih banyak yang lainnya.

5. Perampelan


Pada beberapa jenis tanaman buah, seringkali para petani melakukan perampelan tanaman yakni dengan cara mengambil 1-2 buah pertama pada tanaman, tujuannya adalah agar produksi buah berikutnya lebih banyak. Hal dapat dilihat pada kasus perampelan buah semangka.

Perampelan juga tidak terbatas hanya pada buahnya saja. Perampelan tunas aksiler pada tanaman juga terbukti mampu mempercepat laju pembungaan, sehingga pada akhirnya akan dihasilkan tanaman yang lebih berdaya guna yaitu menghasilkan banyak buah dalam beberapa kali panen. Contoh perampelan pada tunas aksiler tanaman kopi sebelum musim pembungaan. Perampelan tunas aksiler dapat dilakukan dengan cara memotong 1-2 tunas liar yang tumbuh pada batang tanaman.

6. Pengontrolan Hama dan Penyakit Pada Tanaman


Aktivitas ini memang sangat penting dilakukan oleh petani. Pengotrolan hama dan penyakit pada tanaman dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik secara alamiah maupun secara kimiawi. Jika penanganan hama dan penyakit tanaman secara kimiawi dilakukan dengan penggunaan 0bat pertanian dari bahan-bahan kimia, maka berbeda dengan penanganan secara alamiah, yakni penangan hama dan penyakit tanaman secara alamiah dapat menggunakan predator/musuh alami (agen hayati) untuk memusnahkan berbagai jenis organisme pengganggu tanaman.

Petani Kacang Tunggak Sedang Panen
Petani Kacang Tunggak Sedang Panen, Foto Original By: Guruilmuan

Pemanfaatan musuh alami (agens hayati) dalam menekan kerugian hasil panen akibat organisme penggangu tanaman (OPT) merupakan aspek penting untuk menjawab tuntutan masyarakat akan produk tanaman yang mempunyai kualitas baik, menyehatkan, dan tentunya aman dikonsumsi.

Menurut Van Emden 1976 dalam Lubis, telah menjelaskan bahwa pemanfaatan musuh alami (agens hayati) mempunyai beberapa sisi keuntungan diantaranya:

  • Selektivitas tinggi dan tidak menimbulkan hama baru;
  • Organisme yang disediakan sudah banyak tersedia di alam;
  • Organisme yang digunakan dapat mencari dan menemukan inangnya;
  • Dapar berkembangbiak dan menyebar dengan cepat;
  • Hama tidak menjadi resisten atau apabila terjadi sangat lambat;
  • Pengendalian dilakukan dengan sendirinya (dilakukan oleh predator biologi itu sendiri).
Sebagai contoh agen hayati patogen yang telah diketahui mampu dalam mengendalikan populasi hama wereng hijau (N. viresens) yaitu jamur entomopatogen, diantaranya adalah dari spesies Beauveria bassiana dan Metharizium anisopliae


7. Pemberian Mulsa Plastik atau Bahan Jerami


Pada beberapa jenis lahan pertanian, ada yang lahannya memang sangat mudah sekali mengalami kekeringan, sehingga intensitas penyiraman seringkali dilakukan. Namun, bila Anda tidak ingin repot-repot terlalu sering melakukan penyiraman, maka sebaiknya gunakan mulsa plastik/jerami rerumputan kering sebagai media untuk menjaga kelembaban tanah agar tetap terjaga optimal.

Pemberian mulsa pada beberapa tanaman juga terbukti ampuh untuk mencegah agar tanah (bedengan) menjadi lebih tahan terhadap kekeringan, menyediakan ketercukupan air sehingga lahan pertanian akan tetap lembab, serta dapat mempertahankan kualitas pertumbuhan pada tanaman,

Beberapa jenis tanaman buah dan holtikulturan sayuran yang sering dibudidaya menggunakan mulsa plastik diantaranya; semangka, melon, cabai, tomat, mentimun, strawberry, dan masih banyak jenis tanaman lainnya.

8. Pemberian Hormon Pada Tanaman


Pemberian hormon pada tumbuhan terbukti mampu meningkatkan hasil pertanian, sehingga hasil panen akan bagus. Namun, tidak semua tumbuhan dapat diberikan hormon (fitohormon), hanya beberapa tumbuhan saja yang ditarget untuk menghasilkan buah yang banyak dengan pemberian hormon.

Pemberian hormon giberelin dan auksin pada beberapa jenis tanaman terbukti mampu mempercepat laju pertumbuhan dan perkembangan, serta menghasilkan tanaman yang memiliki batang kuat. Sementara itu, penggunaan hormon giberelin dan auksin dapat mempercepat proses pembungaan pada tanaman buah nenas (nanas), sehingga hasil pertanian nanas akan semakin menguntungkan.

9. Rekayasa Genetika


Rekayasa genetika saat ini banyak diterapkan oleh masyarakat petani baik di Indonesia maupun di mancanegara (luar negeri). Tujuan dilakukan rekayasa genetika pada beberapa jenis tanaman yakni untuk beberapa alasan seperti: Dihasilkannya tanaman tanpa biji secara partenokarpi pada tanaman buah semangka, dihasilkan tanaman yang tahan penyakit, dan masih banyak manfaat lainnya dari proses rekayasa genetika dalam bidang pertanian dan perternakan.

10. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif


Perbanyakan tanaman secara generatif sangat umum dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh hasil panen bagus dan sekaligus penguntungkan. Namun, tidak ada salahnya jika mencoba perbanyakan tanaman secara vegetatif menggunakan berbagai metode seperti mencangkok, merunduk, menempel, menyambung, stek, atau dengan metode lain seperti teknik vertikultur yang sedang populer banyak dilakukan di daerah-daerah perkotaan. Selain itu, dengan teknik hidroponik pada banyak sekali diterapkan dalam dunia pertanian khsusnya untuk tanaman hias seperti anggrek dan lainnya.

Demikian tadi ulasan materi penjelasan tentang: 10 aktivitas petani agar hasil panen bagus" dan juga menguntungkan. Semoga apa yang telah dijelaskan di atas bermanfaat, Salam budidaya pertanian. Ayo menanam. Ayo berkebun.

Artikel Terbaru

10 AKTIVITAS PETANI AGAR HASIL PANEN BAGUS
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar