Perbedaan Klorosis dan Nekrosis Pada Daun Tanaman Serta Solusi Menanganinya

Gejala nekrosis dan klorosis pada daun tanaman seringkali terjadi. Apabila tanaman menderita klorosis dan nekrosis maka bisa jadi tanaman tersebut pertumbuhannya akan terhambat, bahkan tampilan daunnya berantakan karena mempunyai kenampakan yang jelek akibat nekrosis dan klorosis tersebut. Mengenal dan mampu mengidentifikasi ciri-ciri daun tanaman yang mengalami peristiwa nekrosis dan klorosis sangat penting sekali.

Klorosis merupakan kondisi suatu jaringan tumbuhan terutama pada bagian daunnya telah mengalami kerusakan karena diindikasikan bahwa gagal dalam pembentukan klorofil pada daun, sehingga daunnya menjadi tidak berwarna hijau, berwarna kuning, atau daunnya tampak pucat memutih.

Keadaan tanaman yang mengalami klorosis dapat dicegah dengan penggunaan pupuk yang mengandung unsur Seng (Zn), seperti diketahui bahwa unsur seng ini adalah unsur hara mikro esensial bagi tanaman. Selain itu, Zn berperan dalam aktivator berbagai jenis enzim, pembentukan klorofil dan membantu proses fotosintensis tanaman. Gejala kekurangan unsur Zn (seng) dapat menyebabkan tanaman mengalami klorosis.

Sementara itu, nekrosis merupakan gejala kematian jaringan tumbuhan terutama pada organ daun, pada batang tanaman juga bisa terjadi nekrosis berupa garis-garis berwarna cokelat gelap tidak seperti pada tanaman pada umumnya, jika terjadi pada daun tanaman, maka peristiwa nekrosis ini akan memberi dampak bercak pada organ daun dan buah serta kematian pada titik tumbuh primer dan titik tumbuh sekunder pada beberapa jenis tanaman tertentu.

Bercak Kuning Cokelat Pada Daun Terong Mengalami Nekrosis dan Klorosis
Bercak Kuning Cokelat Pada Daun Terong Mengalami Nekrosis dan Klorosis, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan).

Apabila peristiwa nekrosis dan klorosis tidak diantisipasi secara baik, maka bisa jadi tanaman akan menjadi lebih mudah terserang hama dan juga penyakit yang membawa agen buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman di masa yang akan datang.

Untuk mencegah agar tanaman budidaya anda tidak mengalami klorosis dan nekrosis, maka ada beberapa hal (solusi) yang dapat anda aplikasikan pada tanaman sayur maupun buah-buahan yang sedang anda tanam, yakni:

  • Lakukan penyiraman tanaman secara baik dan benar, penyiraman tanaman sebaiknya dibiasakan menggunakan air bersih agar unsur mineral pada air dapat terserap dan digunakan secara efektif oleh tanaman. Air yang tercemar zat-zat beracun (polutan) bisa jadi akan memengaruhi kualitas daripada tanaman itu sendiri untuk menghasilkan buah serta organ penting tanaman yang akan dimanfaatkan sebagai kemashalatan manusia. Penyiraman harus memperhatikan juga jumlah air yang diberikan per umur tanaman. Tentu akan berbeda ketika memberikan air (dosis air) untuk tanaman yang baru disemai dengan tanaman yang sudah tumbuh dewasa dalam perawatan?;
  • Pemupukan tanaman secara rutin dan terjadwal juga penting dilakukan. Pupuk organik maupun anorganik juga banyak mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Untuk mencegah nekrosis dan klorosis maka tanaman harus diberi pupuk yang banyak mengandung unsur Seng (Zn), Mangan (Mn), Nitrogen, Magnesium (Mg), Kalium (K), dan Calcium (Ca). Unsur hara tersebut sangat penting sebagai perombakan senyawa kimia enzim di dalam daun, serta beberapa diantaranya penting dalam metobolisme sel di dalam jaringan dan organ tanaman, terutama pada organ daun dan batang;
  • Menjaga Kelembaban Tanah merupakan cara terbaik untuk mencegah agar tanaman perkebunan tidak mengalami gejala nekrosis dan klorosis. Perangkat mulsa plastik merupakan bagian dari pokok dasar tanam, sehingga dengan kehadiran mulsa plastik ini lahan tanam akan terjaga kelembabannya, tingkat keasaman tanah (pH) tanah terjaga secara baik dan efisien, dan ini tentu saja akan sangat bagus bagi penyerapan nutrisi di dalam tanah;
  • Mengatur Intensitas Cahaya, sebagai mana diketahui bahwa cahaya matahari sangat penting dalam menunjang kegiatan fotosintesis tanaman untuk menghasilkan makanan (anabolism). Cahaya juga penting sebagai refleksi bagi pigmen klorofil di dalam daun untuk selalu menanggapi perubahan senyawa kimia saat berlangsungnya peristiwa fotosintesis di dalam daun tanaman. Adanya cahaya juga dapat membuat sehat organ daun dan mencegah gangguan pengangkutan nutrisi ke arah daun serta mencegah gejala nekrosis dan klorosis pada organ daun yang parah;
Itulah tadi perbedaan antara klorosis dan nekrosis yang umumnya menyerang tanaman sehingga penting juga sebagai seorang pekebun/petani horticulture untuk terus merawat tanamannya tetap bagus dan berkualitas tanpa adanya gejala nekrosis dan klorosis.

Semoga informasi di atas bermanfaat, salam budidaya pertanian. Baca juga: Cara Pembuatan Larutan Pupuk Phonska Cair untuk Tanaman Cabe.

Artikel Terbaru

Perbedaan Klorosis dan Nekrosis Pada Daun Tanaman Serta Solusi Menanganinya
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar