Melihat peluang usaha ekonomi kreatif dengan berternak ikan ternyata sangat menjanjikan. Mengingat bahwa untuk menekuni budidaya perikanan di kalangan petani tidak lagi mengandalkan cara-cara konvensional. Sehingga dibutuhkan langkah kreatif dari seorang petani ikan untuk mengikuti alur perkembangan penelitian-penelitian mutakhir seputar budidaya perairan. Sudah banyak petani yang membuktikan bahwa penggunaan probiotik pada budidaya ikan itu sangat efektif dan efisien. Baik ikan mas, ikan nila maupun gurame dapat dibudidayakan di berbagai kondisi misalnya saja dibudidayakan di lingkungan air payau. Salah satu keuntungan membudidayakan ikan mas, nila, dan gurame adalah dapat dikembangkan di lahan perairan sempit maupun luas, dipersawahan maupun halaman rumah, di daerah kota maupun pedesaan. Teknik dan cara pengaturan lahan dan kolam untuk ketiga jenis ikan tersebut pada dasarnya sama, tidak jauh berbeda.
Ikan mas, nila, dan gurame sangat diminati oleh penyuka kuliner lokal. Ikan mas, nila, dan gurame memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi dan baik untuk perkembangan otak, pertumbuhan tulang dan gigi, baik untuk janin dan ibu hamil karena kandungan gizinya sangat lengkap seperti adanya DHA, asam folat, protein, mineral, zat besi, fosfor, vitamin dan berbagai unsur mikro yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan. Dan variasi bentuk kuliner yang biasanya disajikan di rumah-rumah makan dari ketiga jenis ikan ini yakni, sate dan rendang gurame, nila bakar saos pedas, gurame panggang, sate ikan mas, pindang gurame, semur serta aneka rendang ikan mas, nila, dan gurame. Karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi inilah banyak sekali para petani yang membudidayakan ikan-ikan tersebut baik secara korporasi maupun dilakukan sendiri-sendiri.
Sentra dan tempat budidaya ikan mas, ikan nila dan gurame banyak dilakukan di berbagai daerah di wilayah negara Indonesia seperti di Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi, Maluku, Riau-Pekan Baru, Medan, dan Sumatera Selatan, serta daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki lokasi tambak dan perairan yang cukup untuk pembudidayaan ikan. Dan ketika Anda memutuskan untuk menekuni budidaya ikan mas, nila, dan gurame, sebaiknya terlebih dahulu Anda membuat taksiran pendanaan secara terperinci di atas kertas. Tulislah point-point penting apa saja yang menjadikan pertimbangan ketika ingin memulai usaha berternak itik. Kemudian setelah perencanaan matang, selanjutnya perbanyaklah referensi dan bagaimana cara untuk menekuni budidaya/berternak ikan mas, nila, maupun gurame termasuk memperhatikan bagaimana cara membuat kolam, pemilihan bibit unggul, pemeliharaan dasar, pemanenan, pasca panen, dan proses pendistribusian hasil panen ke pasaran. Dan setiap usaha budidaya yang hendak digeluti terutama harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, kesabaran, peduli, serta semangat yang selalu terpatri dengan serius. Dengan begitu usaha yang dijalani tidak akan semata-mata hanya untuk melaksanakan hobi, akan tetapi lebih dari itu. Memiliki jiwa semangat sangat penting agar apa yang sedang dilakukan dapat terwujud, mengingat persaingan usaha ternak ikan di kalangan masyarakat cukup kuat, maka sebaiknya kualitas produksi ikan pun harus berkualitas, menghasilkan daging yang berkualitas, bibit-bibit ikan gurame, mas , dan nila pun harus unggul untuk mengantisipasi persaingan harga di pasaran. Baiklah, jika Anda sudah bersiap untuk memulai usaha berternak ikan mas, ikan nila, dan ikan gurame, maka sebaiknya ikuti beberapa pedoman seperti berikut ini:
Kolam Untuk Penampungan Ikan Mas, Ikan Nila, dan Ikan Gurame
Hal yang paling terpenting untuk membudidayakan ikan mas, nila, dan ikan gurame yaitu adanya kolam yang dilengkapi dengan air payau. Kolam untuk membudidayakan ikan-ikan ini dapat terbuat dari berbagai bahan seperti hasil cor-coran semen (kolam persegi dengan di cor semen), hanya dengan mengeruk lahan tanah berbentuk persegi, atau dengan menggunakan terpal/bak yang dimodifikasi seperti ukuran persegi panjang. Namun, kali ini kita akan fokus membahas tentang bagaimana membuat kolam yang hanya dengan menggunakan kolam dari lahan tanah. Biasanya untuk membuat kolam dari lahan tanah cukup dilakukan dengan mengeruk sebagian tanah dengan tingkat ke dalaman tertentu. Anda dapat melakukannya dengan mengeruk lahan tanah setinggi kira-kira 2,3 - 3 meter dengan luas kolam (panjang 6 meter persegi, dan lebar 4 meter persegi). Jika kolam ini sudah dibuat, maka segeralah dialiri dengan air dari saluran irigasi atau dari air sumur. Silahkan masukan air dari saluran irigasi ke dalam kolam dan tentunya perlu diperhatikan terlebih dahulu apakah air irigasi tersebut terbebas dari pengaruh senyawa kimia berbahaya yang berasal dari limbah cair atau tidak. Isi kolam yang sudah dibuat dengan air dengan perbandingan 1:1 atau isi air setengah dari ketinggian kolam per satuan luasnya. Perlu diingat bahwa tidak ada patokan khusus untuk membuat ukuran kolam, silahkan dapat dimodifikasi sesuai keinginan Anda. Namun, untuk kolam ukuran 6x4 meter persegi dapat digunakan untuk mengisi ikan-ikan baik gabungan antara ikan mas, ikan gurame, dan ikan nila dalam satu kolam, dan tentu cara ini akan lebih efektif sebab ketiga jenis ikan ini membutuhkan jenis pakan (makanan) yang tidak jauh berbeda.
Pembibitan/Peminjahan Hingga Pemberian Pakan Ikan Mas, Ikan Nila, dan Ikan Gurame
Berdasarkan pengalaman, untuk pembibitan ikan mas, nila, dan gurame sebaiknya dipisahkan. Carilah bibit-bibit ikan mas, nila, dan gurame yang unggul dan tahan terhadap penyakit. Terkadang jika kita salah membeli bibit ikan-ikan tersebut dapat berakibat fatal, dan tak menutup kemungkinan ikan-ikan tersebut akan mengalami berbagai macam jenis penyakit akibat daya tahan tubuhnya yang tidak mendukung. Perlu diingat bahwa bibit ikan yang unggul adalah kunci untuk mendapatkan hasil panen yang bagus, sehingga sangat direkomendasikan untuk menggunakan bibit-bibit ikan yang unggul dan sudah terbukti kualitasnya. Sebaiknya pedoman saat mencari bibit-bibit ikan tersebut langsung kepada petani ikan yang sudah sukses dan terpercaya. Dan ingat carilah bibit ikan yang benar-benar sudah teruji, harga relatif terjangkau dengan kualitas baik. Dan dalam mendapatkan bibit unggul ada beberapa cara yang dapat ditempuh diantaranya; (1) Membeli indukan ikan mas, nila, dan gurame dari petani yang potensial, sehingga indukan dapat dibudidayakan dan dijadikan objek untuk induk tetasan sehingga dapat diperoleh bibit yang diinginkan. Anda juga dapat melakukan uji coba dengan melakukan persilangan antara varietas ikan nila, mas, dan gurame dari jenis dan varietas yang berbeda. (2) Mencari induk ikan mas, gurame, dan nila unggulan, kemudian telur yang dihasilkan induk betina dapat diperbanyak melalui proses peminjahan telur secara buatan maupun modifikasi dari uji persilangan antar varietas benih. (3) Membeli bakalan ikan mas, gurame, dan nila starter (usia anakan), kemudian dikembangkan secara baik di dalam kolam. Namun, ketika anda ingin membeli bibit ikan mas, nila, dan gurame sebaiknya dapat dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dinas perikanan setempat, dokter hewan, serta dapat meminta saran terkait bagaimana cara membudidayakan bibit anakan (starter) tersebut secara baik, termasuk jenis makanan yang tepat hingga pemberian multivitamin dan obat-obatan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Ingat bahwa starter ikan mas, ikan nila, dan gurame yang baik yaitu tidak adanya penyakit sisik yang umumnya banyak terjadi akibat aktivitas jamur, tubuh ikan tersebut tidak cacat, serta memiliki warna sisik sesuai dari karakter yang ditampilkan sejak kecil dan umum.
Perawatan Bibit Ikan Mas, Nila, dan Gurame
Setelah memperoleh bibit unggul ikan mas, nilai dan gurame, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu bagaimana menempuh cara yang tepat untuk merawat bibit tersebut sehingga menghasilkan apa yang hendak diinginkan. Contohnya, ketika sudah memperoleh bibit starter unggul dari ikan nila, mas, dan gurame, maka masing-masingnya langsung dimasukkan ke dalam kolam yang dapat terbuat dari terpal dengan ukuran papan kolam berkisar 3x4 meter persegi untuk masing-masing kategori jenis ikan. Sehingga untuk ukuran kolam seperti itu (3x4 meter persegi) digunakan untuk mengisi benih/bibit ikan starter sebanyak 1000-2000 ekor. Perawatan ini juga mencakup terkait dengan adanya cahaya matahari yang dapat menembus air di dalam kolam, sebab bagaimanapun juga ikan-ikan tersebut membutuhkan vitamin D alamiah yang diperoleh dari sinar matahari. Maka penting memperhatikan agar kolam ikan tidak dibuat di tempat yang terlalu tertutup, dan sebaiknya buatlah kolam di tempat yang memiliki cukup penyinaran cahaya matahari. Kemudian untuk temperatur udara di sekitar kolam sebaiknya diantara kisaran suhu 30-35 derajat celcius. Suhu air yang dianjurkan berkisar 20-30 derajat celcius dan air harus terbebas dari polutan seperti limbah cair yang terdapat dari sungai dan air irigasi lainnya. Kualitas air yang digunakan untuk perawatan bibit ikan gurame, nila dan mas sebaiknya haruslah diperhatikan setiap hari, bila air sudah kotor dapat dilakukan penyedotan air sedikit demi sedikit kemudia ditambah lagi dengan air bersih. Selama proses perawatan bibit ikan-ikan tersebut, sebaiknya faktor makanan penting diberikan kepada ikan-ikan starter agar proses pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya semakin membaik, sehingga kelak dihasilkan induk jantan maupun betina yang berkualitas, memiliki bobot/berat tubuh yang seragam, memiliki kualitas daging yang lezat serta makanan dan nutrisi yang baik penting untuk menghindari terjadinya berbagai penyakit yang menyerang. Sebab faktor makanan menjadi penyuplai terpenting agar ikan tidak mengalami stress dan terbebas dari berbagai jenis penularan penyakit dikarenakan sistem pertahanan tubuhnya baik. Sebaiknya untuk jenis makanan yang diberikan kepada masing-masing ikan mas, nila, dan gurame (usia starter 1 hari - 1 bulan pertama) yaitu beruapa pakan alamiah yang sudah cukup tersedia di dalam kolam yakni zooplankton (plankton hewani) seperti Rotifera sp, Moina Sp, atau Dephnia sp. Anda juga bisa memberikan pakan tumbuhan alamiah berupa fitoplankton atau berbagai jenis ganggang yang sengaja anda letakkan di dalam kolom tempat dimana bibit-bibit ikan tersebut hidup. Dan setelah usia ikan menginjak usia dewasa (di atas satu hingga 3 bulan,baik ikan gurame, ikan mas, dan ikan nila dapat diberikan pakan tambahan (makanan) berupa pelet, dedak, dan berbagai jenis makanan tambah untuk ikan. Dan ternyata laju pertumbuhan dan perkembangan tubuh ikan nila, ikan mas, dan ikan gurame dangat dipengaruhi adanya faktor fisika dan kimiawi perairan dan interaksinya. Sebagai contoh curah hujan yang tinggi akan menggangu pertumbuhan tanaman air dan secara otomatis hal ini pula akan mempengaruhi pertumbuhan tubuh ikan mas, nila maupun gurame. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh banyak petani ikan, diketahui bahwa laju pertumbuhan ikan mas, nila dan gurame sangat cepat jika dipelihara di kolam yang airnya dangkal dibanding dengan kolam yang airnya dalam. Penyebabnya yaitu pertumbuhan tanaman air seperti ganggang hijau akan jauh lebih cepat di tempat yang dangkal air dibandingkan di kolam yang memiliki air cukup dalam. Ada beberapa hal yang dapat diperlakukan untuk ikan nila, gurame, dan ikan mas yaitu air kolamnya dipupuk secukupnya dengan kotoran hewan ternak agar proses pertumbuhan tubuhnya menjadi meningkat drastis. Pemupukan air kolam sebaiknya jangan menggunakan pupuk buatan sebab akan mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan ikan nila, gurame, maupun ikan mas.
Proses Pemanenan dan Penjualan Ikan Mas, Nila, dan Ikan Gurame.
Dalam proses pemanenan ikan mas, ikan nila, dan ikan gurame tak jauh berbeda. Ikan yang akan dipanen sebaiknya perlu memperhatikan indikator keberhasilan yakni cara panen, menentukan waktu pemanenan, serta melakukan pemanenan dan penanganan ikan-ikan tersebut secara benar. Ikan mas, nila dan gurame umumnya dipanen ketika ukuran tubuh mencapai berat bekisar antara 3-5 kg/ekornya sebab ukuran seperti inilah yang banyak diminati oleh konsumen. Untuk mencapai ukuran berat tubuh ikan tersebut, dibutuhkan waktu pemeliharaan selama 3-4 bulan. Tujuan dari pemanenan ikan mas, nila, dan gurame yaitu untuk mendapatkan hasil panen ikan yang masih dalam kondisi hidup dan meminimalisir adanya kematian pada ikan sebelum di jual di pasaran. Faktor-faktor hidupnya ikanlah yang menjadi incaran konsumen, sebab bagaimanapun ikan yang segar dan dalam kondisi masih hidup menjadi hal yang disukai konsumen saat membeli di pasaran.
Sebelum melakukan pemanenan, sebaiknya dilakukan pemantauan dan mengukur salah satu sampel ikan yang akan di panen yakni dengan cara menimbang salah satu ikan di neraca/alat timbangan. Jika hasil perhitungan di neraca sudah berkisar pada ukuran 3-5 kg, maka ikan-ikan tersebut sudah diap untuk dipanen. Sebaiknya waktu yang paling tepat untuk memanen ikan mas, nila dan gurame yaitu pada saat pagi dan sore hari disaat suhu air stabil sehingga tidak menyebabkan ikan-ikan tersebut mengalami stress. Sebelum dipanen, sebaiknya ikan-ikan tersebut dipuasakan sehari, artinya tidak diberi makan total supaya saat pengangkutan ikan tersebut tidak mengeluarkan banyak kotoran. Peralatan untuk memanen ikan sebaiknya juga disiapkan, seperti perlatan untuk menangkap ikan, peralatan untuk menampung sementara, serta alat timbangan (neraca) untuk menimbang ikan. Penangkapan ikan harus ekstra hati-hati. Jika penangkapan ikan tidak hati-hati dapat menyebabkan kerusakan fisik yang akan menggangu penampilan dan kesehatan ikan seperti sisik terkelupas, sisik terkikis, bahkan terjadinya luka di bagian mulut, mata, dan sisik. Jika ikan mengalami cidera/luka, maka ikan tidak lama bertahan hidup selama proses pengangkutan.
Dalam proses pengangkutan dan distribusi ikan nila, gurame, dan ikan mas sebaiknya harus tetap dalam kondisi ikan yang sehat, hidup, dan ikan nampak segar. Ikan yang segar dapat diidentifikasi dari keaktifannya untuk bergerak secara aktif. Sehingga dalam proses pengangkutan ikan perlu menggunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20-25 derajat celcius, waktu pengangkutan sebaiknya pada waktu pagi, sore atau malam hari, serta jumlah ikan di dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat sehingga memungkinkan ikan untuk bertahan hidup secara lama dan meminimalisir adanya tingkat stress berlebih pada ikan-ikan tersebut. Biasanya ikan-ikan mas, nila, dan gurame yang siap angkut akan didistribusikan di pasaran, warung-warung makan, restaurant, atau tempat budidaya ikan yang meminta pesanan bibit asli. Selanjutnya selama masa pasca panen untuk masa pembudidayaan kembali yaitu dengan hal yang perlu diperhatikan dan dikerjakan yaitu memperbaiki fungsi irigasi/saluran air, pemulihan kembali kolam-kolam yang hendak diisi kembali dengan bibit/benih baru ikan nila, mas, dan gurame dengan teknik-teknik budidaya perikanan yang bermutu. Selamat mencoba untuk berternak atau budidaya ikan mas, ikan nila, dan ikan gurame. Semoga kesuksesan akan segera diraih dan pembudidayaan ikan-ikan ini tidak semata-mata hanya untuk mengejar keuntungan semata, akan tetapi prospek ke depan usaha ekonomi kreatif ini dapat dijadikan lahan untuk membuka lapangan usaha baru agar jumlah pengangguran di Indonesia dapat diminimalisir secara baik.
Ikan mas, nila, dan gurame sangat diminati oleh penyuka kuliner lokal. Ikan mas, nila, dan gurame memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi dan baik untuk perkembangan otak, pertumbuhan tulang dan gigi, baik untuk janin dan ibu hamil karena kandungan gizinya sangat lengkap seperti adanya DHA, asam folat, protein, mineral, zat besi, fosfor, vitamin dan berbagai unsur mikro yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan. Dan variasi bentuk kuliner yang biasanya disajikan di rumah-rumah makan dari ketiga jenis ikan ini yakni, sate dan rendang gurame, nila bakar saos pedas, gurame panggang, sate ikan mas, pindang gurame, semur serta aneka rendang ikan mas, nila, dan gurame. Karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi inilah banyak sekali para petani yang membudidayakan ikan-ikan tersebut baik secara korporasi maupun dilakukan sendiri-sendiri.
Sentra dan tempat budidaya ikan mas, ikan nila dan gurame banyak dilakukan di berbagai daerah di wilayah negara Indonesia seperti di Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi, Maluku, Riau-Pekan Baru, Medan, dan Sumatera Selatan, serta daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki lokasi tambak dan perairan yang cukup untuk pembudidayaan ikan. Dan ketika Anda memutuskan untuk menekuni budidaya ikan mas, nila, dan gurame, sebaiknya terlebih dahulu Anda membuat taksiran pendanaan secara terperinci di atas kertas. Tulislah point-point penting apa saja yang menjadikan pertimbangan ketika ingin memulai usaha berternak itik. Kemudian setelah perencanaan matang, selanjutnya perbanyaklah referensi dan bagaimana cara untuk menekuni budidaya/berternak ikan mas, nila, maupun gurame termasuk memperhatikan bagaimana cara membuat kolam, pemilihan bibit unggul, pemeliharaan dasar, pemanenan, pasca panen, dan proses pendistribusian hasil panen ke pasaran. Dan setiap usaha budidaya yang hendak digeluti terutama harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, kesabaran, peduli, serta semangat yang selalu terpatri dengan serius. Dengan begitu usaha yang dijalani tidak akan semata-mata hanya untuk melaksanakan hobi, akan tetapi lebih dari itu. Memiliki jiwa semangat sangat penting agar apa yang sedang dilakukan dapat terwujud, mengingat persaingan usaha ternak ikan di kalangan masyarakat cukup kuat, maka sebaiknya kualitas produksi ikan pun harus berkualitas, menghasilkan daging yang berkualitas, bibit-bibit ikan gurame, mas , dan nila pun harus unggul untuk mengantisipasi persaingan harga di pasaran. Baiklah, jika Anda sudah bersiap untuk memulai usaha berternak ikan mas, ikan nila, dan ikan gurame, maka sebaiknya ikuti beberapa pedoman seperti berikut ini:
Kolam Untuk Penampungan Ikan Mas, Ikan Nila, dan Ikan Gurame
Hal yang paling terpenting untuk membudidayakan ikan mas, nila, dan ikan gurame yaitu adanya kolam yang dilengkapi dengan air payau. Kolam untuk membudidayakan ikan-ikan ini dapat terbuat dari berbagai bahan seperti hasil cor-coran semen (kolam persegi dengan di cor semen), hanya dengan mengeruk lahan tanah berbentuk persegi, atau dengan menggunakan terpal/bak yang dimodifikasi seperti ukuran persegi panjang. Namun, kali ini kita akan fokus membahas tentang bagaimana membuat kolam yang hanya dengan menggunakan kolam dari lahan tanah. Biasanya untuk membuat kolam dari lahan tanah cukup dilakukan dengan mengeruk sebagian tanah dengan tingkat ke dalaman tertentu. Anda dapat melakukannya dengan mengeruk lahan tanah setinggi kira-kira 2,3 - 3 meter dengan luas kolam (panjang 6 meter persegi, dan lebar 4 meter persegi). Jika kolam ini sudah dibuat, maka segeralah dialiri dengan air dari saluran irigasi atau dari air sumur. Silahkan masukan air dari saluran irigasi ke dalam kolam dan tentunya perlu diperhatikan terlebih dahulu apakah air irigasi tersebut terbebas dari pengaruh senyawa kimia berbahaya yang berasal dari limbah cair atau tidak. Isi kolam yang sudah dibuat dengan air dengan perbandingan 1:1 atau isi air setengah dari ketinggian kolam per satuan luasnya. Perlu diingat bahwa tidak ada patokan khusus untuk membuat ukuran kolam, silahkan dapat dimodifikasi sesuai keinginan Anda. Namun, untuk kolam ukuran 6x4 meter persegi dapat digunakan untuk mengisi ikan-ikan baik gabungan antara ikan mas, ikan gurame, dan ikan nila dalam satu kolam, dan tentu cara ini akan lebih efektif sebab ketiga jenis ikan ini membutuhkan jenis pakan (makanan) yang tidak jauh berbeda.
Pembibitan/Peminjahan Hingga Pemberian Pakan Ikan Mas, Ikan Nila, dan Ikan Gurame
Berdasarkan pengalaman, untuk pembibitan ikan mas, nila, dan gurame sebaiknya dipisahkan. Carilah bibit-bibit ikan mas, nila, dan gurame yang unggul dan tahan terhadap penyakit. Terkadang jika kita salah membeli bibit ikan-ikan tersebut dapat berakibat fatal, dan tak menutup kemungkinan ikan-ikan tersebut akan mengalami berbagai macam jenis penyakit akibat daya tahan tubuhnya yang tidak mendukung. Perlu diingat bahwa bibit ikan yang unggul adalah kunci untuk mendapatkan hasil panen yang bagus, sehingga sangat direkomendasikan untuk menggunakan bibit-bibit ikan yang unggul dan sudah terbukti kualitasnya. Sebaiknya pedoman saat mencari bibit-bibit ikan tersebut langsung kepada petani ikan yang sudah sukses dan terpercaya. Dan ingat carilah bibit ikan yang benar-benar sudah teruji, harga relatif terjangkau dengan kualitas baik. Dan dalam mendapatkan bibit unggul ada beberapa cara yang dapat ditempuh diantaranya; (1) Membeli indukan ikan mas, nila, dan gurame dari petani yang potensial, sehingga indukan dapat dibudidayakan dan dijadikan objek untuk induk tetasan sehingga dapat diperoleh bibit yang diinginkan. Anda juga dapat melakukan uji coba dengan melakukan persilangan antara varietas ikan nila, mas, dan gurame dari jenis dan varietas yang berbeda. (2) Mencari induk ikan mas, gurame, dan nila unggulan, kemudian telur yang dihasilkan induk betina dapat diperbanyak melalui proses peminjahan telur secara buatan maupun modifikasi dari uji persilangan antar varietas benih. (3) Membeli bakalan ikan mas, gurame, dan nila starter (usia anakan), kemudian dikembangkan secara baik di dalam kolam. Namun, ketika anda ingin membeli bibit ikan mas, nila, dan gurame sebaiknya dapat dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dinas perikanan setempat, dokter hewan, serta dapat meminta saran terkait bagaimana cara membudidayakan bibit anakan (starter) tersebut secara baik, termasuk jenis makanan yang tepat hingga pemberian multivitamin dan obat-obatan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Ingat bahwa starter ikan mas, ikan nila, dan gurame yang baik yaitu tidak adanya penyakit sisik yang umumnya banyak terjadi akibat aktivitas jamur, tubuh ikan tersebut tidak cacat, serta memiliki warna sisik sesuai dari karakter yang ditampilkan sejak kecil dan umum.
Perawatan Bibit Ikan Mas, Nila, dan Gurame
Setelah memperoleh bibit unggul ikan mas, nilai dan gurame, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu bagaimana menempuh cara yang tepat untuk merawat bibit tersebut sehingga menghasilkan apa yang hendak diinginkan. Contohnya, ketika sudah memperoleh bibit starter unggul dari ikan nila, mas, dan gurame, maka masing-masingnya langsung dimasukkan ke dalam kolam yang dapat terbuat dari terpal dengan ukuran papan kolam berkisar 3x4 meter persegi untuk masing-masing kategori jenis ikan. Sehingga untuk ukuran kolam seperti itu (3x4 meter persegi) digunakan untuk mengisi benih/bibit ikan starter sebanyak 1000-2000 ekor. Perawatan ini juga mencakup terkait dengan adanya cahaya matahari yang dapat menembus air di dalam kolam, sebab bagaimanapun juga ikan-ikan tersebut membutuhkan vitamin D alamiah yang diperoleh dari sinar matahari. Maka penting memperhatikan agar kolam ikan tidak dibuat di tempat yang terlalu tertutup, dan sebaiknya buatlah kolam di tempat yang memiliki cukup penyinaran cahaya matahari. Kemudian untuk temperatur udara di sekitar kolam sebaiknya diantara kisaran suhu 30-35 derajat celcius. Suhu air yang dianjurkan berkisar 20-30 derajat celcius dan air harus terbebas dari polutan seperti limbah cair yang terdapat dari sungai dan air irigasi lainnya. Kualitas air yang digunakan untuk perawatan bibit ikan gurame, nila dan mas sebaiknya haruslah diperhatikan setiap hari, bila air sudah kotor dapat dilakukan penyedotan air sedikit demi sedikit kemudia ditambah lagi dengan air bersih. Selama proses perawatan bibit ikan-ikan tersebut, sebaiknya faktor makanan penting diberikan kepada ikan-ikan starter agar proses pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya semakin membaik, sehingga kelak dihasilkan induk jantan maupun betina yang berkualitas, memiliki bobot/berat tubuh yang seragam, memiliki kualitas daging yang lezat serta makanan dan nutrisi yang baik penting untuk menghindari terjadinya berbagai penyakit yang menyerang. Sebab faktor makanan menjadi penyuplai terpenting agar ikan tidak mengalami stress dan terbebas dari berbagai jenis penularan penyakit dikarenakan sistem pertahanan tubuhnya baik. Sebaiknya untuk jenis makanan yang diberikan kepada masing-masing ikan mas, nila, dan gurame (usia starter 1 hari - 1 bulan pertama) yaitu beruapa pakan alamiah yang sudah cukup tersedia di dalam kolam yakni zooplankton (plankton hewani) seperti Rotifera sp, Moina Sp, atau Dephnia sp. Anda juga bisa memberikan pakan tumbuhan alamiah berupa fitoplankton atau berbagai jenis ganggang yang sengaja anda letakkan di dalam kolom tempat dimana bibit-bibit ikan tersebut hidup. Dan setelah usia ikan menginjak usia dewasa (di atas satu hingga 3 bulan,baik ikan gurame, ikan mas, dan ikan nila dapat diberikan pakan tambahan (makanan) berupa pelet, dedak, dan berbagai jenis makanan tambah untuk ikan. Dan ternyata laju pertumbuhan dan perkembangan tubuh ikan nila, ikan mas, dan ikan gurame dangat dipengaruhi adanya faktor fisika dan kimiawi perairan dan interaksinya. Sebagai contoh curah hujan yang tinggi akan menggangu pertumbuhan tanaman air dan secara otomatis hal ini pula akan mempengaruhi pertumbuhan tubuh ikan mas, nila maupun gurame. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh banyak petani ikan, diketahui bahwa laju pertumbuhan ikan mas, nila dan gurame sangat cepat jika dipelihara di kolam yang airnya dangkal dibanding dengan kolam yang airnya dalam. Penyebabnya yaitu pertumbuhan tanaman air seperti ganggang hijau akan jauh lebih cepat di tempat yang dangkal air dibandingkan di kolam yang memiliki air cukup dalam. Ada beberapa hal yang dapat diperlakukan untuk ikan nila, gurame, dan ikan mas yaitu air kolamnya dipupuk secukupnya dengan kotoran hewan ternak agar proses pertumbuhan tubuhnya menjadi meningkat drastis. Pemupukan air kolam sebaiknya jangan menggunakan pupuk buatan sebab akan mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan ikan nila, gurame, maupun ikan mas.
Proses Pemanenan dan Penjualan Ikan Mas, Nila, dan Ikan Gurame.
Dalam proses pemanenan ikan mas, ikan nila, dan ikan gurame tak jauh berbeda. Ikan yang akan dipanen sebaiknya perlu memperhatikan indikator keberhasilan yakni cara panen, menentukan waktu pemanenan, serta melakukan pemanenan dan penanganan ikan-ikan tersebut secara benar. Ikan mas, nila dan gurame umumnya dipanen ketika ukuran tubuh mencapai berat bekisar antara 3-5 kg/ekornya sebab ukuran seperti inilah yang banyak diminati oleh konsumen. Untuk mencapai ukuran berat tubuh ikan tersebut, dibutuhkan waktu pemeliharaan selama 3-4 bulan. Tujuan dari pemanenan ikan mas, nila, dan gurame yaitu untuk mendapatkan hasil panen ikan yang masih dalam kondisi hidup dan meminimalisir adanya kematian pada ikan sebelum di jual di pasaran. Faktor-faktor hidupnya ikanlah yang menjadi incaran konsumen, sebab bagaimanapun ikan yang segar dan dalam kondisi masih hidup menjadi hal yang disukai konsumen saat membeli di pasaran.
Sebelum melakukan pemanenan, sebaiknya dilakukan pemantauan dan mengukur salah satu sampel ikan yang akan di panen yakni dengan cara menimbang salah satu ikan di neraca/alat timbangan. Jika hasil perhitungan di neraca sudah berkisar pada ukuran 3-5 kg, maka ikan-ikan tersebut sudah diap untuk dipanen. Sebaiknya waktu yang paling tepat untuk memanen ikan mas, nila dan gurame yaitu pada saat pagi dan sore hari disaat suhu air stabil sehingga tidak menyebabkan ikan-ikan tersebut mengalami stress. Sebelum dipanen, sebaiknya ikan-ikan tersebut dipuasakan sehari, artinya tidak diberi makan total supaya saat pengangkutan ikan tersebut tidak mengeluarkan banyak kotoran. Peralatan untuk memanen ikan sebaiknya juga disiapkan, seperti perlatan untuk menangkap ikan, peralatan untuk menampung sementara, serta alat timbangan (neraca) untuk menimbang ikan. Penangkapan ikan harus ekstra hati-hati. Jika penangkapan ikan tidak hati-hati dapat menyebabkan kerusakan fisik yang akan menggangu penampilan dan kesehatan ikan seperti sisik terkelupas, sisik terkikis, bahkan terjadinya luka di bagian mulut, mata, dan sisik. Jika ikan mengalami cidera/luka, maka ikan tidak lama bertahan hidup selama proses pengangkutan.
Dalam proses pengangkutan dan distribusi ikan nila, gurame, dan ikan mas sebaiknya harus tetap dalam kondisi ikan yang sehat, hidup, dan ikan nampak segar. Ikan yang segar dapat diidentifikasi dari keaktifannya untuk bergerak secara aktif. Sehingga dalam proses pengangkutan ikan perlu menggunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20-25 derajat celcius, waktu pengangkutan sebaiknya pada waktu pagi, sore atau malam hari, serta jumlah ikan di dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat sehingga memungkinkan ikan untuk bertahan hidup secara lama dan meminimalisir adanya tingkat stress berlebih pada ikan-ikan tersebut. Biasanya ikan-ikan mas, nila, dan gurame yang siap angkut akan didistribusikan di pasaran, warung-warung makan, restaurant, atau tempat budidaya ikan yang meminta pesanan bibit asli. Selanjutnya selama masa pasca panen untuk masa pembudidayaan kembali yaitu dengan hal yang perlu diperhatikan dan dikerjakan yaitu memperbaiki fungsi irigasi/saluran air, pemulihan kembali kolam-kolam yang hendak diisi kembali dengan bibit/benih baru ikan nila, mas, dan gurame dengan teknik-teknik budidaya perikanan yang bermutu. Selamat mencoba untuk berternak atau budidaya ikan mas, ikan nila, dan ikan gurame. Semoga kesuksesan akan segera diraih dan pembudidayaan ikan-ikan ini tidak semata-mata hanya untuk mengejar keuntungan semata, akan tetapi prospek ke depan usaha ekonomi kreatif ini dapat dijadikan lahan untuk membuka lapangan usaha baru agar jumlah pengangguran di Indonesia dapat diminimalisir secara baik.
Cara Berternak Ikan Mas, Nila, Gurame di Air Payau Untuk Hasil Maksimal dan Menguntungkan
4/
5
Oleh
Wahid Priyono