Sebagian besar orang Indonesia dan dunia mungkin sangat asing dengan nama tumbuhan Binahong?. Tumbuhan Binahong dengan nama latin Anredera cordifolia merupakan tanaman herbal alami yang dapat tumbuh baik pada lahan di daerah dataran rendah maupun di dataran tinggi. Tumbuhan binahong ini terbukti mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang ada pada manusia, seperti ginjal bengkak, stroke, penyakit kulit seperti jerawat, kudis, bisul, dan yang lainnya. Segudang manfaat dari tumbuhan binahong ini ternyata memberi manfaat yang banyak bagi kemashlatan umat manusia.
Tumbuhan Binahong di Lampung Timur [Anshory] , Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Sepintas apabila kita melihat binahong secara langsung maka kita akan menyaksikan bentuk tumbuhan ini sekilas mirip dengan tanaman sirih, karena cara hidupnya yang merambat pada substrat tanaman lain, atau pada bagian batang dan bebatuan yang ada di sungai-sungai dan di halaman rumah.
Sentra pembudidayaan tanaman binahong banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia seperti di daerah Liwa (Lampung Barat), Seluruh Wilayah Kalimantan, Serawak (Malaysia), Thailand, Pulau Jawa, Nusa Tenggara (NTB dan NTT), hutan-hutan di Jayapura, Sulawesi, Maluku, dan daerah berhutan terkadang banyak sekali ditumbuhi tanaman binahong dalam skala cukup banyak. Salah satunya adalah dilakukan di daerah Lampung Timur, Provinsi Lampung yang banyak sekali ditemukan tanaman binahong bahkan dibudidaya oleh masyarakat sekitar daerah tersebut. Dalam skala besar, budidaya binahong dapat menjanjikan bahkan bagian daunnya saja bisa dikeringkan kemudian diseduh dengan air panas untuk kepentingan penyembuhan penyakit tertentu.
Manfaat Tumbuhan Binahong
Berdasarkan referensi terdahulu, diketahui bahwa tumbuhan binahong mempunyai banyak manfaat penting sebagai tanaman herbal yang sudah terbukti mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Beberapa jenis penyakit yang dapat disembuhkan seperti ginjal bengkak, anyang-anyangan, penyakit kulis (eskim, panu, kudis, herpes simplex, dan lainnya), serta mampu melancarkan perdaran darah, luka memar dan luka bakar, asam urat, stroke, darah tinggi (hipertensi), arteriosclerosis, dan penyakit metabolik lainnya. Melihat banyaknya penyakit yang dapat disembuhkan melalui ramuan alami bianong, maka tidak ada salahnya apabila Anda mencoba untuk membudidaya tanaman ini di lingkungan tempat tinggal Anda, baik di area perkebunan, halaman rumah, dan lainnya.
Karakteristik Tumbuhan Binahong
Tumbuhan binahong secara umum mempunyai perakaran serabut menempel pada substrat batang tanaman hidup lainnya atau bebatuan, tergolong tumbuhan monokotil dengan sistem perakaran serabut, daun berbentuk lembaran bulat lonjong dengan ujungnya lancip, daun berwarna hijau, tumbuhan binahong umumnya tidak berbuah, namun dapat berbunga. Bunga binahong tergolong bunga majemuk dengan bunga tersebar selang-seling di bagian ketiak daun dan ketiak batang. Akar tumbuhan dan batang tanaman binahong dapat merambat secara bebas di daerah sekelilingnya.
Kandungan Senyawa Kimiawi Binahong
Kandungan senyawa kimiawi penting pada tanaman binahong berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Annisa:2007 yakni alkaloid, saponin, dan polifenol.
- Saponin merupakan senyawa kimia aktif permukaan dan bersifat seperti sabun dan mampu menghemolisis sel-sel darah. Penyarian senyawa saponin akan memberikan hasil lebih baik sebagai antibakteri apabila menggunakan pelarut polar seperti etanol 70%, (Harborne, 1973). Minyak atsiri juga terdapat pada binahong yang terdapat pada organ akar, batang, daun, rhizoma, dan kulit batang serta ada pada bunganya.
- Minyak atsiri digunakan untuk bahan antiseptik, bahan analgesik, hemolitik, sedativ, untuk menyembuhkan sakit lambung (tukak lambung), serta bahan pewangi pada kosmetik dan sabun.
- Polifenol merupakan senyawa kimia yang banyak terdapat berbagai jenis tanaman herbal. Turunan dari polifenol yakni Flavonoid (paling terbesar), fenil propanoid, dan kuinon fenolik. Senyawa flavonoid bersifat hemolitik pada sel darah.
- Alkaloid merupakan senyawa kimia tumbuhan yang bersifat basa dan mengandung satu atau lebih atom Nitrogen (N). Manfaat alkaloid yakni untuk penyembuhan berbagai gejala yang muncul akibat adanya radikal bebas di dalam tubuh yang bersifat toksik (racun), sehingga adanya alkaloid ini, maka senyawa racun di dalam tubuh dapat diminimalisir secara bertahap.
Syarat Tumbuh Tanaman Binahong
Binahong [Anshory] - Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Tanaman binahong cocok ditumbuhkan di daerah berdataran rendah maupun di dataran tinggi mulai dari ketinggian lahan 0 - 1.200 meter di atas permukaan air laut. Jenis tanah yang cocok untuk menanam binahong adalah tanah jenis tanah gembur mengandung banyak senyawa organik. Untuk memperoleh hasil pertumbuhan organ tanaman yang baik, maka binahong harus ditanam pada keadaan suhu lingkungan mulai 20 - 38 derajat celcius, kelembaban udara 87%, serta curah hujan harus mencukupi sepanjang tahun sebanyak 800 - 1.200 mm/tahun.
Cara Budidaya Binahong
Membudidaya binahong terbilang cukup mudah sekali dan praktis. Pembudidayaan bianhong dapat dilakukan di berbagai jenis lahan, baik di daerah perkebunan atau di halaman rumah. Namun kebanyak masyarakat petani membudidayakannya bebas di area kebun mereka. Untuk memperoleh hasil maksimal, maka tekni menanam dan cara perawatan adalah kunci sukses dalam budidaya tanaman ini. Berikut ini ada beberapa langkah (tahapan) dalam budidaya binahong, berikut ini penjelasannya.
1. Pemilihan Bibit Binahong
Bibit binahong dapat diperoleh secara vegetatif melalui pengambilan tunas akar atau dengan stek batang lalu ditanam di media tanah. Bibit binahong terkadang banyak terdapat di kebun-kebun warga yang membudidaya binahong. Bibit yang hendak ditanam sebaiknya yang benar-benar sehat dengan kriteria bagian organ tanaman (batang, akar, daun) nampak segar dan tidak ada kecacatan, atau ada sebagian organ tanamannya yang rusak.
Sebelum bibit ditanam di lahan terbuka (halaman rumah, kebun, dan lainnya), maka sebaiknya pertama kali bibit vegetatif ditanam terlebih dahulu di wadah/pot polybag ukuran besar dengan media tanamnya adalah campuran antara tanah liat berhumus dengan pupuk kandang/kompos (perbandingan 1:1). Setelah bibit ditanam di wadah/pot polybag, selanjutnya siram rutin bibit pagi dan sore hari dengan menggunakan air bersih. Perawatan bibit harus intensif (teratur) hingga benar-benar bibit menghasilkan tunas-tunas baru pada bagian daun, batang, serta akarnya kokoh.
2. Pengolahan Lahan dan Penanaman Binahong
Tanaman binahong yang sudah ditanam pada pot polybag, selanjutnya yakni ditanam di lahan terbuka seperti daerah perkebunan holtikultura atau pekarangan rumah. Pengolahan lahan diawali dengan cara membuat beberapa cangkulan tanah berbentuk persegi dengan ukuran panjang x lebar x tinggi lubang tanam berturut-turut yaitu 30 x 30 x 30 cm. Pada bagian dasar lubang tanam diberi pupuk kandang dari hewan ternak ayam atau sapi yang sudah dikeringkan (1/3 dari tinggi lubang atau ketinggiannya 10 cm). Kemudian masukkan tanaman bibit vegetatif binahong yang sudah tumbuh dalam wadah polybag ke dalam lubang tanam, lalu tutup lubang tanam tersebut, dan terakhir disiram secara rutin hingga tanaman berumur 1 bulan. Setelah umur 1 bulan lebih, untuk frekuensi penyiraman dapat dikurangi, sehingga tinggal melakukan perawatan lainnya seperlunya. Sebab, tumbuhan binahong ini termasuk tidak manja dan dapat tumbuh baik pada berbagai jenis lingkungan asalkan kandungan senyawa organik/unsur hara pada lahan tercukupi.
3. Perawatan Dasar Tanaman Binahong
Perawatan untuk binahong tidak jauh berbeda dengan cara merawat tanaman jenis lainnya. Perawatan yang setidaknya harus dilakukan pekebun atau pencinta tanaman herbal yakni dengan melakukan penyulaman, pembersihan gulma, pendangiran/penggemburan lahan, serta penyiraman dan pemupukan.
- Penyulaman: Hal ini sangat penting dilakukan apabila ada tanaman yang rusak, mati atau layu mendadak pada lubang tanam. Ganti dengan tanaman bibit binahong baru apabila ditemukan tanaman yang mengalami permasalahan. Sebaiknya penyulaman dilakukan 2 minggu setelah tanam awal;
- Pembersihan Gulma (Penyiangan): Tujuan penyiangan atau pembersihan gulma (rumput liar) adalah untuk memastikan bahwa tanaman terbebas dari rumput liar yang akan mengganggu dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pembersihan gulma dilakukan sewaktu-waktu (tentatif) jika memang terlihat bahwa ada aktivitas pertumbuhan gulma secara berlebih di area sekitar tanaman binahong;
- Pendangiran (Penggemburan Lahan): Hal ini dilakukan bertujuan agar sistem aerasi dan pengedaran Oksigen di dalam tanah ke bagian organ akar tanaman semakin bagus. Pendangiran dilakukan dengan cara mencangkul kecil-kecil di sekitar akar tanaman dengan hati-hati supaya tanahnya menjadi gembur dan memudahkan dalam proses penyerapan air dan oksigen ke bagian akar tanaman, sehingga tanaman akan semakin subur dan terlihat sehat bugar;
- Penyiraman dan Pemupukkan: Ini sangat penting dilakukan bagi petani guna memperoleh hasil tanaman binahong yang mempunyai organ tanaman sehat serta dapat memperoleh bagian organ daun yang nampak segar, daunnya lebar dan tebal. Penyiraman tanaman binahong dilakukan dengan cara memberikan air bersih tanpa detergen ke bagian akar tanaman. Sementara itu untuk pemupukkan tanaman dilakukan menggunakan dua jenis pupuk padat dan pupuk cair. Untuk pupuk padat dapat diberikan dua kali dalam sebulan yakni menggunakan pupuk kandang/kompos. Sangat direkomendasikan untuk menggunakan pupuk tahi ayam karena lebih banyak mengandung mikro nutrien yakni unsur hara Nitrogen (N) yang terbukti mampu membuat daun menjadi lebih hijau dan tebal. Pupuk Organik Cair (POC) biasanya terbuat dari fermentasi air kencing maupun kotoran ternak dan dapat diberikan dengan cara menyemprotkan pada akar-akar tanaman binahong yang menempel pada bebatuan/batang-batang pohon.
- Merambatkan Tanaman pada Tiang Pengajiran: Bersamaan dengan pendangiran, lakukan juga kegiatan merambatkan bagian batang tanaman binahong apabila merambat tidak pada tiang ajir. Perambatan oleh petani dilakukan secara manual dengan menempatkan batang yang merambat menggunakan tangan ke tiang ajir yang tersedia.
4. Proses Pemanenan Binahong
Setelah tahap penanaman dan perawatan dasar tanaman binahong, selanjutnya adalah tahap pemanenan. Pemanenan binahong dapat dilakukan secara serentak atau bertahap. Namun, pemanenan binahong secara bertahap adalah hal umum yang sering dilakukan oleh petani herbal. Ciri-ciri tanaman binahong yang siap panen menunjukkan adanya batang yang sudah kokoh dan berwarna kecokelatan, daunnya menjadi lebar-lebar dan berwarna hijau tua, serta akarnya sudah mulai melilit pada bebatuan/tanah tempat penanaman. Pemanenan dilakukan dengan memetik bagian daun muda maupun daun tuanya, mengambil bagian akar atau batangnya. Karena setiap bagian organ tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penyembuhan berbagai jenis penyakit.
Beberapa masyarakat petani dalam membuat ramuan herbal dari binahong yaitu dengan cara mengeringkan daun, batang, atau akar tanaman ini. Pengeringan dilakukan dilakukan di bawah sinar matahari dengan terlebih dahulu memotong-motong daun/batang/akarnya. Hasil pengeringan binahong kemudian dipaket-paket dan dijual di masyarakat sekitar. Harga perkilogram atau per paket keringan binahong dijatuhkan harga kisaran Rp. 30.000,00,- sampai dengan Rp. 45.000,00,-. Dan tentu harga ini tidak berlaku untuk wilayah lain di Indonesia.
Jika Anda tertarik dan ingin membudidaya tanaman binahong sebagai tanaman herbal alami, silakan ikuti panduan: "Cara Budidaya Binahong Lampung Timur Sebagai Herbal Alami Penyembuh Ginjal Bengkak" seperti yang telah dijelaskan pada uraian di atas. Semoga apa yang sudah dijelaskan di atas bermanfaat. Salam budidaya tanaman dan ayo menanam.
Cara Budidaya BINAHONG LAMPUNG TIMUR Sebagai Herbal Alami Penyembuh Ginjal Bengkak
4/
5
Oleh
Wahid Priyono