Cara Ampuh Menghambat Pertumbuhan Gulma dengan Alang-Alang yang Dikeringkan

Ilalang (bahasa jawa sering disebut alang-alang) adalah jenis gulma yang paling sering menyerang pada beberapa jenis tanaman hortikultura buah maupun sayur-mayur yang sering ditanam oleh petani di kebun.

Alang-alang termasuk kelompok tanaman dari suku rumput-rumputan (graminae), satu kelompok dengan tanaman padi. Memiliki nama latin sesuai binomial nomenklatur yaitu Imperata cylindrica.

Alang-alang ini merupakan gulma liar yang ternyata banyak sekali memberi dampak buruk bagi tanaman jika tidak diatasi secara baik pada saat penanaman tanaman budidaya di sekitar lokasi/lahan bedengan yang ditumbuhi oleh alang-alang tersebut.

Meskipun begitu, jika alang-alang dimanfaatkan sebaik mungkin justru akan memberikan dampak positif dalam menghambat pertumbuhan gulma lainnya yang menyerang tanaman budidaya. Karena umumnya gulma bersifat parasit bagi tanaman, maka tak heran jika sebagian petani yang mengetahui manfaat ilalang ini akan secara baik mengimplementasikan pada lahan pertanian mereka yang terserang gulma (rumput liar) parasit jenis lainnya.

Dalam pertanian cabe misalnya, ada cara/teknik menghambat pertumbuhan dan perkembangan gulma pada tanaman cabe yakni dengan pemanfaatan alang-alang yang diletakan pada lahan bedengan yang terserang gulma/rumput liar jenis lainnya juga memberikan bukti nyata bahwa alang-alang sangat ampuh menghambat pertumbuhan dan perkembangan gulma. Efeknya adalah gulma disekitar lahan bedengan/tanaman budidaya tersebut akan mati karena pada alang-alang mengandung zat alelopati/alelokimia. Alelokimia adalah senyawa biomolekul yang diproduksi/disekresikan oleh organisme dan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan organisme di sekitarnya.

Zat Alelokimia/Alelopati Pada Alang-Alang Mampu Membasmi Gulma Parasit Pada Tanaman Cabe
Zat Alelokimia/Alelopati Pada Alang-Alang Mampu Membasmi Gulma Parasit Pada Tanaman Cabe. Photo Kontributor by: Muhammad.

Alelopati merupakan hubungan atau interaksi antara organisme satu dengan organisme lainnya, yang mana keberadaan satu organisme dapat meruntuhkan/menghambat pertumbuhan atau perkembangan tanaman/organisme yang ada disekitarnya. Alelopati berasal dari istilah/bahasa yunani yakni Allelon yang artinya "satu sama lainnya". Penghasil alelopati tidak dapat tumbuh atau mati, contohnya adalah pohon ekaliptus, tanaman ilalang (alang-alang), dan pada ekosistem perairan seperti fitoplankton, binatang laut, ikan, serta dinoflagelata.

Alelopati juga terbukti ampuh sebagai bahan pembasmi gulma sehingga mampu mengurangi penggunaan herbisida sintetik yang membahayakan lingkungan dan ekosistem di dalamnya.

Dan pemanfaatan alang-alang dalam mengusir/membunuh gulma sangat cocok diterapkan pada beberapa jenis tanaman budidaya seperti cabe, bengkoang, ubi jalar, walo, kacang panjang yang ditanam di lahan/area perbukitan, semangka, dan lain sebagainya.

Cara pengaplikasiaannya adalah dengan pertama-tama menyiapkan ilalang/alang-alang yang masih basah/yang sudah kering, kemudian letakan pada lahan bedengan/diantara bedengan satu dengan lainnya yang ditumbuhi oleh gulma, lalu biarkan hingga beberapa minggu, maka akan nampak sekali gulma tidak akan tumbuh pada lahan bedengan yang diletakan alang-alang tadi. Perlakukan ini sangat mudah, praktis, dan murah. Semua kalangan profesi, termasuk petani, pekebun (gardeners), dan penyuka tanaman budidaya pastinya mampu mengimplementasikan cara pembasmian gulma dengan alelopati pada tanaman ilalang.

Maka dari itulah, setelah anda membaca artikel yang saya tulis di atas, silakan segera anda implementasikan/diaplikasikan/dipraktekan pada lahan perkebunan buah maupun sayur mayur yang anda budidayakan. Silakan baca juga: 5 Teknik Perawatan Cabai, Panen 60 Kali Lipat.



Artikel Terbaru

Cara Ampuh Menghambat Pertumbuhan Gulma dengan Alang-Alang yang Dikeringkan
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar

4 komentar

April 11, 2017 at 2:25 PM Delete

Kalo di sederhanakan... misal kita ambil zat Alelopati dari alang alang. Trs di kocor/ di semprotkan ke gulma. Yang kami tanyakan adakah cara tuk mendapatkan cairan zat Alelopati itu?
Bagaimana caranya?
Apakah juga sama efektifnya dengan cara menghamparkan alang alang?

Reply
avatar
April 11, 2017 at 2:27 PM Delete

Bisakah zat Alelopati dari alang alang di ambil extrac nya? Jika bisa bagaimana caranya.
Apakah seefektif hasilnya dg penimbunan alang alang itu sendiri?

Reply
avatar
April 12, 2017 at 6:12 AM Delete

Hallo Pak Johanes Kristianto. Terimakasih atas pertanyaannya. Izin saya menjawab.
(1). Iya bisa, zat alelopati dari alang-alang bisa diambil ekstraknya. Caranya adalah dengan mengambil rimpang/akar/bagian batang ilalang tersebut (rimpang yang berwarna putih), dicuci bersih, kemudian dihaluskan/diblender dengan menambahkan air bersih secukupnya, dan setelah halus maka akan menjadi ekstrak yang bisa langsung digunakan untuk menyemprot/menyiram gulma yang ada di sekitar tanaman budidaya.

(2). Saya dulu waktu kuliah di Universitas Lampung, di jurusan Pendidikan Biologi FKIP, saya pernah melakukan praktikum Zat alelopati pada alang-alang bersama dosen saya, dan memang lebih efektif dengan penimbunan alang-alangnya langsung daripada menggunakan ekstrak basah yang diblender pada point 1 di atas.

Semoga jawaban saya membantu anda. Terimakasih.

Reply
avatar
April 12, 2017 at 6:16 AM Delete

Hallo Pak Johanes Kristianto....Terimakasih atas pertanyaannya. Izin saya menjawab pertanyaan anda.
(1). Iya bisa, zat alelopati dari alang-alang bisa diambil ekstraknya. Caranya adalah dengan mengambil rimpang/akar/bagian batang ilalang tersebut (rimpang yang berwarna putih), dicuci bersih, kemudian dihaluskan/diblender dengan menambahkan air bersih secukupnya, dan setelah halus maka akan menjadi ekstrak yang bisa langsung digunakan untuk menyemprot/menyiram gulma yang ada di sekitar tanaman budidaya.

(2). Saya dulu waktu kuliah di Universitas Lampung (2011/2012), di jurusan Pendidikan Biologi FKIP, saya pernah melakukan praktikum Zat alelopati pada alang-alang bersama dosen saya, dan memang lebih efektif dengan penimbunan alang-alangnya langsung daripada menggunakan ekstrak basah yang diblender pada point 1 di atas.

Semoga jawaban saya membantu anda---Terimakasih.

Reply
avatar