Perawatan Terong Jilid 1: Pemupukan dan Pengairan Lahan (Irigasi)

Tanaman terong selama masa hidupnya pasti melewati tahap perkembangan mulai dari tahap embrional biji, masa perkecambahan, hingga proses pertumbuhan dan pendewasaan pada jaringan-jaringan meristematiknya untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi tanaman dewasa dan produktif.

Perawatan tanaman terong yang akan dibahas pada kesempatan kali ini yaitu faktor pemupukan dan pengairan (irigasi), dimana kedua faktor ini begitu penting dan harus menjadi perhatian semua petani dalam bertekun membudidaya terong.

Pada tahapan pemupukan, maka pertama kali saya pribadi akan menjelaskan terkait dengan manfaat pupuk, karena setiap jenis pupuk organik dan anorganik pasti keduanya mempunyai sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun sudah jelas bahwa, semua petani sepakat bahwa faktor pemupukan dan juga pengairan menjadi kunci sukses budidaya terong.

Daun Terong Mengalami Nekrosis dan Klorosis Karena Kekurangan Unsur Hara Zn pada Pupuk, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan).
Daun Terong Mengalami Nekrosis dan Klorosis Karena Kekurangan Unsur Hara Zn pada Pupuk, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan).

Pemupukan pada tanaman terong dalam masa perkecambahan/saat bibit disemai pada lahan bedengan, maka sebaiknya gunakan terlebih dahulu jenis pupuk organik saja, misalnya: anda gunakan pupuk kotoran ternak (kotoran tahi ayam) yang telah dikeringkan sebagai pupuk dasar terong yang kemudian pupuk tersebut ditambahkan pada tanah dengan perbandingan tanah terhadap pupuk organik yakni = 3:1.

Pemupukan pada tanaman terong juga harus terjadwal secara baik, hal ini didasarkan pada setiap umur tanaman terong pasti akan berbeda jenis pupuk yang diberikan. Tidaklah mungkin pada masa semai awal, maka bibit yang telah berkecambah diberi pupuk anorganik Urea, karena pada saat itu bibit berkecambah belum mampu beradaptasi secara baik, sehingga membutuhkan jenis pupuk yang sesuai dengan umur dan dosisnya tersebut.

Adapun jadwal pemupukan pada tanaman terong supaya hasilnya lebih optimal yaitu:
  • ·         Pada masa semai awal: jenis pupuk organik dari kotoran ternak yang telah dikeringkan, pemupukan organik ini dilakukan pada saat tanaman berumur 0 – 20 hari pertama. Pada saat ini juga penting sekali dilakukan sistem irigasi tanaman yang sesuai, dengan memastikan bahwa lahan tanam/bedengan semainya lembab, ketercukupan air terpenuhi dengan baik;
  • ·         Pada masa perkecambahan terong:  Sebaiknya pada masa ini juga termasuk tahap usia 0 – 20 hari, tetap menggunakan pupuk organik;
  • ·         Pada masa pendewasaan tanaman (umur 21 – 2 bulan), berikan tambahan jenis pupuk phonska cair yang telah dikocor, atau bisa cukup berikan tanaman dengan pupuk jenis urea;
  • ·         Pada umur produktif tanaman (umur di atas 2 bulan); pada masa tersebut maka tanaman sudah mulai menghasilkan organ tanaman lengkap, seperti akar, batang, daun, bunga, bahkan buahnya sudah mulai muncul. Pada masa menjelang pembungaan terong maka sebaiknya berikan tanaman terong jenis pupuk urea/KCL/pupuk mutiara yang diberikan cukup 1 sendok untuk tiap 1 tanaman. Letakan/sebar pupuk pada tiap-tiap tanaman (berdekatan dengan pusat tumbuh tanaman/akar, beri jarak setidaknya 2  - 3 cm;
  • ·         Pada umur 2,5 bulan ke atas dalam perawatan yang intensif, umumnya tanaman terong sudah mulai berbuah dan siap dipanen. Pada masa inilah, pemupukan sebaiknya dihentikan, namun untuk penyiraman/irigasi lahan sangat penting dilakukan, jangan sampai terlewatkan terutama pada saat lahan terlihat tandus dan kering, maka pengirigasian lahan sangat penting. Air irigasi harus terkontrol, sehingga kelebihan air tidak akan terjadi. Karena bagaimanapun juga, jika tanaman kelebihan air maka daerah akar akan mudah membusuk terutama pada bagian bulu-bulu akar dan juga tudung akar (caliptra).


Irigasi  (pengairan lahan tanam dengan air) merupakan faktor penting yang bertujuan untuk menjaga kadar air di dalam tanah, serta memastikan bahwa tanaman akan tumbuh sehat, kuat, dan cepat menghasilkan buah. Ingat bahwa: Tetap menjaga kesehatan tanaman dengan asupan unsur hara (pupuk) dan juga air yang cukup, karena kelebihan jenis pupuk dan air juga akan menjadi bumerang bagi tanaman terong itu sendiri.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda, silakan klik dan baca juga artikel berikut ini: Praktek Pembibitan Terong Ungu Agar Cepat Berkecambah.


Artikel Terbaru

Perawatan Terong Jilid 1: Pemupukan dan Pengairan Lahan (Irigasi)
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar

1 komentar:

September 6, 2016 at 8:08 AM Delete

Mas, kalau cara menanam terong bulat gimana ya?

Reply
avatar