3 Cara Memupuk Tanaman Sayur Mayur dan Buah secara Baik dan Benar

Proses perawatan tanaman sayur mayur dan juga buah-buahan penting dilakukan petani/pekebun yang menggeluti dunia pertanian hortikultur.

Perawatan tanaman buah dan juga sayur mayur meliputi beberapa hal, ada penyiraman tanaman, pemupukan, pendangiran, perempelan, bahkan ada beberapa petani buah semangka yang harus melakukan kegiatan penyerbukan bunga jantan dan betina melalui perantara bantuan manusia.

Salah satu dari kegiatan perawatan tanaman adalah pemupukan. Dimana pemupukan ini bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas panen nantinya.

Tanaman Kacang Tunggak Diberi Pupuk Organik (Pupuk Kandang) Secara Disebar ke Media Tanamnya (Tanah Tempat Tumbuh Tanaman). Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan Indonesia).

Pemupukan juga bertujuan untuk menambahkan beberapa unsur hara penting pada tanaman, sehingga tanaman akan mudah menyerap unsur hara tersebut sebagai bahan penting untuk poses pertumbuhan sel, untuk regenerasi organ tanaman yang usang/rusak, untuk pembentukan enzimatis, serta untuk mempengaruhi proses perkembangan pada tanaman.

Cara pemupukan pada tanaman sayur mayur dan buah tentu saja masing-masing mempunyai dosis berbeda-beda, dan tiap tumbuhan satu dengan tumbuhan lainnya tidak dapat disamakan dari segi pemberian dosis pupuknya, pasti dosis per jenis tanaman berbeda-beda.

Pada umumnya, cara pemberian pupuk organik maupun pupuk anorganik untuk tanaman buah maupun sayur mayur dapat ditempuh melalui beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pemberian pupuk organik/anorganik dapat diberikan dengan cara disebarkan di atas media tanam, atau tepat berada pada akar tanaman cabe tersebut. Contoh jenis tanaman yang diberi pupuk dengan cara disebar ke atas media tanam, misalnya: Tanaman buah strawberry, buah-buahan hasil dibongsai, tomat, cabe, sawi, kangkung, mentimun, dan lain sebagainya,
  2. Pemberian pupuk organik/anorganik bisa diberikan pada tanaman dengan cara terlebih dahulu membuat larikan secara memutar/mengelilingi tanaman, baru setelah itu larikan yang sudah dibuat diletakan pupuk sesuai dosis yang ditentukan, baru kemudian tanah larikan ditutup dengan tanah disekitarnya. Beberapa jenis tanaman yang dipupuk dengan sistem larikan seperti: pepaya, anggur, apel, nangka, durian, dan tanaman jenis lainnya.
  3. Pemberian pupuk jenis cair (Pupuk Organik Cair/POC) dapat dilakukan dengan cara disemprotkan pada organ daun, bunga, akar, maupun pada bagian pucuk tunas tertentu. Dengan pemberian perlakuan ini, maka pupuk POC tersebut akan merangsang pembetukan akar, kuncup, dan juga memperkuat akar dan juga batang tanaman. Ada jenis POC yang dapat merangsang dalam pembentukan akar sekunder dan juga buah. Untuk merangsang dan mempercepat pembentukan akar pada tanaman juga dapat menggunakan POC dari air kencing sapi/air kencing kelinci, air cucian beras, air bekas cucian ikan, serta beberapa jenis pupuk hayati cair juga mampu membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Itulah tadi 3 cara/metode/teknik dalam pemberian pupuk untuk tanaman sayur mayur dan buah-buahan, namun hal yang perlu diingat juga bahwa, dalam pemberian masing-masing pupuk juga harus memperhatikan dosis pupuk per umur tanaman. Jangan sampai tanaman yang masih dalam masa perkecambahan biji diberikan pupuk anorganik seperti KCL, Urea, TSP, dan sejenisnya, karena khawatir tanaman akan rentan terhadap kematian. Baca dan klik juga: Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair POC yang Baik.

Artikel Terbaru

3 Cara Memupuk Tanaman Sayur Mayur dan Buah secara Baik dan Benar
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar